Spesifikasi Produk Manfaat Penelitian Kajian Teori

6 1. Bagaimana prosedur pengembangan Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi sebagai sumber belajar mandiri siswa SMK jurusan kimia analisis? 2. Menguji kualitas Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi yang dihasilkan berdasarkan penilaian reviewer dan hasil uji terbatas kepada siswa SMK jurusan kimia analisis ditinjau dari aspek keluasan dan kebenaran materi, kinerja program dan tampilan hasil pembacaan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi sebagai sumber belajar mandiri siswa SMK jurusan kimia analisis. 2. Menguji kualitas Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi yang dihasilkan penilaian reviewer dan hasil uji terbatas kepada siswa SMK jurusan kimia analisis ditinjau dari aspek keluasan dan kebenaran materi, kinerja program dan tampilan hasil pembacaan.

F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem inventori yang dikembangkan memiliki nama “Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi”. 2. Software pengolah database yang digunakan adalah MySQL. 7 3. Database SIBaKi berisi informasi tentang nomor CAS, nama bahan kimia, rumus kimia, wujud, kondisi, jumlah, satuan, konsentrasi, rak penyimpanan, MSDS Material Safety Data Sheet bahan kimia yang dapat di download dan tanggal kadaluarsa bahan kimia tersebut. 4. Pembacaan SIBaKi menggunakan suatu aplikasi yang terinstal pada handphone berplatform Android. Spesifikasi minimal tersebut adalah OS Android, hardisk 1 GB.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi siswa, dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar mandiri untuk mempermudah dan memahami inventarisasi bahan kimia di laboratorium serta mengoptimalkan fungsi handphone berplatform Android yang telah dimiliki sebagian besar siswa. 2. Bagi guru, Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran manajemen laboratorium dan untuk melakukan inventarisasi bahan kimia di laboratorium.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi dalam pengembangan Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi ini antara lain: 8 1. Ahli media adalah dosen kimia yang memiliki pengetahuan serta paham standar kualitas pemrograman dan aplikasi komputer yaitu Bapak Erfan Priyambodo, M.Si. 2. Ahli materi adalah dosen kimia yang memiliki pengetahuan di bidang inventarisasi bahan kimia di laboratorium serta memahami standar mutu inventarisasi yang baik yaitu Ibu Susila Kristianingrum, M.Si. 3. Peer reviewer yaitu teman sejawat yang melaksanakan penelitian pengembangan, khususnya pengembangan pemrograman komputer atau aplikasi komputer. 4. Reviewer adalah guru kimia SMK jurusan kimia analisis yang paham tentang inventarisasi bahan kimia yang baik dan mengetahuai standar kualitas aplikasi komputer sebagai sumber belajar siswa. 5. Uji coba terbatas dilakukan pada siswa yang memiliki handphone berplatform Android dan sedangsudah mempelajari manajemen laboratorium. Keterbatasan dalam pengembangan Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi antara lain: 1. Penginputan database Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi hanya dapat dilakukan secara manual dalam komputer yang sudah terinstal Xampp. 2. Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi hanya ditinjau oleh satu orang ahli media, satu orang ahli materi, lima orang peer reviewer dan enam orang reviewer. 3. Penilaian dan uji kualitas Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi hanya dilakukan oleh enam orang guru kimia SMK sebagai reviewer dan lima belas 9 siswa SMK jurusan kimia analisis sebagai subjek uji coba secara terbatas di sekolah.

I. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian pengembangan atau RD Research and Development adalah “cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan ” Sugiyono, 2015: 30. 2. Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa mengulang yang tidak perlu untuk memenuhi kebutuhan. 3. Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi adalah sumber belajar yang menggunakan media elektronik berupa aplikasi komputer berbasis MySQL tentang inventarisasi bahan kimia di laboratorium kimia SMK. 4. Handphone adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk membuat dan menerima panggilan melalui gelombang radio yang dapat digunakan dalam area grafis yang luas. Penggunaan handphone pada penelitian ini adalah sebagai media untuk membaca Sistem Inventori Bahan Kimia SIBaKi. 5. Ahli media adalah dosen yang memiliki pengetahuan tentang teknologi informasi dan media pembelajaran yang baik, khususnya pada aplikasi komputer. 10 6. Ahli materi adalah dosen kimia yang memiliki pengetahuan tentang inventarisasi bahan kimia di laboratorium serta memahami standar mutu inventarisasi yang baik. 7. Peer reviewer yaitu teman sejawat yang melaksanakan penelitian pengembangan, khususnya tentang pemrograman dan pembuatan aplikasi komputer di bidang kimia. 8. Reviewer adalah guru kimia SMK yang paham tentang inventarisasi bahan kimia yang baik dan mengetahui standar kualitas aplikasi komputer yang baik sebagai sumber belajar siswa. . 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan kemudian menguji keefektifan produk tersebut Neolaka, 2014. Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras hardware, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran dikelas atau laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak software, seperti program komputer untuk mengolah data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium Sukmadinata, 2013. Penelitian pengembangan dilaksanakan melalui beberapa tahap. Setiap tahap proses kegiatan yang memiliki target yang ingin dihasilkan. Pelaksanaan dan pencapaian target pada setiap tahapan dapat memengaruhi pelaksanaan tahap berikutnya. Oleh karena itu, pelaksanaanya harus dilakukan secara sungguh-sungguh dengan menggunakan isntrumen yang teruji. Borg Gall dalam Sanjaya, 2013 memerinci langkah-langkah penelitian pengembangan seperti diuraikan di bawah ini. a. Riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi kelas. 12 b. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas. c. Pengembangan produk awal preliminary form of product termasuk mempersiapkan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan dan perangkat penilain. d. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket dan hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan- kelemahannya. Pada tahap uji lapangan ini lebih banyak menekankan pada proses di samping hasil belajar. e. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi produk yang lebih baik. f. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas. Pada tahap ini selain data kualitatif hasil pre dan postes. g. Revisi produk berdasar hasil uji produk tersebut. h. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis. i. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. j. Desiminasi dan melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan. Menurut Sukmadinata 2006, jika kesepuluh langkah penelitian pengembangan ini diikuti dengan benar maka dapat menghasilkan sebuah produk pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan, yang siap dioperasikan atau 13 digunakan disekolah-sekolah. Tahapan yang ideal tersebut dapat disederhanakan tanpa mengurangi nilai penelitian pengembangan Sanjaya, 2013, yakni: a. tahap pertama terdiri atas dua kegiatan, memunculkan ide atau gagasan tentang produk pendidikan yang ingin dihasilkan diikuti dengan melaksanakan survei yaitu survei lapangan dan survei kepustakaan book survey, dari kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan produk awal sebagai embrio produk pendidikan yang hendak dikembangkan. b. tahap kedua adalah tahap pengembangan produk yakni mengimplementasikan produk awal dan menilainya dari sudut pandang proses pada lokasi dan subjek penelitian yang sangat terbatas. c. tahap ketiga adalah tahap uji coba terbatas dan kalau mungkin dilanjutkan dengan uji coba yang lebih luas. Penilaian dalam uji coba ini adalah proses dan hasil belajar, diharapkan pada tahap ini peneliti melahirkan produk hipotetik. d. tahap keempat adalah tahap validasi produk sebagai kegiatan pasca pengembangan yang tediri atas kegiatan validasi produk untuk menilai keandalan produk hasil pengembangan dan kegiatan desiminasi dan pelaporan.

2. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu baik berupa data, orang, atau benda yang dapat digunakan untuk memberikan kemudahan belajar siswa. Sumber belajar juga mencakup lingkungan, baik fisik dan nonfisik, manusia dan bukan manusia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sumber pengetahuan Suprihatiningrum, 14 2016. Proses pembelajaran tidak bisa terlepas dari keberadaan dan penggunaan sumber belajar. Dengan tersedianya dan dimanfaatkannya sumber belajar secara tepat dan kontekstual akan mampu memperkaya proses belajar yang sedang berlangsung. Tersedianya sumber belajar yang memadai akan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu yang terkait dengan proses pembelajaran dikelas. Dengan demikian, tersedianya sumber belajar yang memadai akan dapat melengkapi improvement, memelihara maintenance, maupun memperkaya enrichment proses pembelajaran Darmawan, 2012. Jadi menurut Asyhar 2012, sumber belajar merupakan semua jenis sumber yang ada disekitar kita yang memungkinkan kemudahan terjadinya proses pembelajaran. Berdasarkan jenisnya, sumber belajar diklasifikasikan menjadi enam Suprihatiningrum, 2016, sebagai berikut: a. Pesan merupakan informasi atau berita yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Bahan pelajaran mengandung pesan yang harus diajarkan kepada siswa. b. Orang merupakan manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan, baik guru, siswa, pustakawan dan sebagainya. c. Bahan merupakan perangkat lunak software yang mengandung pesan-pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu seperti buku, modul, program video, film, OHT Over Head Transparency, slide, alat peraga dan sebagainya. 15 d. Alat merupakan perangkat keras hardware yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan, seperti OHP, tape recorder, video player, proyektor dan komputer. e. Teknik merupakan prosedur yang digunakan guru dalam mengajarkan materi demi mencapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup: ceramah, praktikum, demonstrasi, simulasi, tanya jawab, sosiodrama, diskusi dan sebagainya. f. Latar setting atau lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekeliling siswa, dapat berupa tempat atau benda yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar, seperti perpustakaan, laboratorium, ruang praktik. Ditinjau dari asal-usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua macam Suprihatiningrum, 2016, yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang learning resources by design, yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dengan tujuan pembelajaran. Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan ajar. Contohnya: buku pelajaran, modul, LKS dan handout. b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan learning resources by utilization, yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat ditemukan, dipilih, dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: narasumber, laboratorium, studio dan sebagainya. 16

3. MySQL

MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS Database Management System dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan kode Kadir, 2008. Ada dua jenis perintah dalam SQL Sano, 2005, yaitu : a. DDL Data Definition Language adalah bahasa pemprograman yang digunakan untuk mendefinisikan data. Pernyataan ini dikaitkan dengan pembuatan tabel, penghapusan tabel dan lain-lain b. DML Data Manipulation Language adalah bahasa pemprograman yang digunakan untuk memanipulasimemodifikasi data. pernyataan ini dikaitkan dengan penambahan data, penghapusan data, menampilkan data dan lain-lain. MySQL merupakan software yang menangani semua akses ke database. MySQL memiliki sejumlah fitur Kadir, 2008, yaitu: a. Multiplatform MySQL tersedia pada beberapa platform Windows, Linux, Unix, dan lain-lain b. Andal, cepat dan mudah digunakan MySQL tergolong sebagai database server yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan yang tinggi. Mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database dan sekaligus mudah untuk digunakan. 17 c. Jaminan keamanan akses MySQL mendukung mengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. MySQL juga mendukung konektivitas ke berbagai software dan dapat diakses melalui aplikasi berbasis Web. d. Dukungan SQL MySQL mendukung perintah SQL Structured Query Language merupakan standar dalam pengaksesan database relasional. Database relasional adalah database yang tersusun atas sejumlah tabel.

4. Database

Database adalah himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. Tujuan dari database untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali Kusrini, 2007 Menurut Oetomo dan Handoko 2003 menyatakan database merupakan sekumpulan file data yang saling berhubungan. Lingkungan sistem database menekankan pada data yang tidak tergantung independent pada aplikasi yang menggunakan data tersebut. Dalam pembuatan desain dan model data yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut: a. Model data yang baik harus sederhana simple. Sesuai dengan aturan yang sudah berlaku, atribut data terdiri dari entitas yang hanya menggambarkan entitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu, baik nyata maupun abstrak, yang ingin 18 disimpan datanya. Sedangkan atribut data adalah karakteristik yang umum dari bagian tertentu entitas. b. Model data yang baik tidak berulang tidak ada duplikasi data. Ini berarti bahwa tidak ada atribut data selain kunci yang menggambarkan lebih dari satu entitas. c. Model data yang baik harus flesibel dan dapat beradaptasi untuk kebutuhan mendatang. Model data dirancang se-independen mungkin terhadap aplikasi yang menggunakan. Menurut Kadir 2008 secara umum database ada beberapa macam, antara lain yaitu database hierarkis, database jaringan dan database relasional. Database relasional merupakan database yang popular saat ini dan telah diterapkan pada berbagai platform, dari personal komputer hingga minikomputer. Sebuah database relasional tersusun atas sejumlah tabel. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan database Kusrini, 2007, antara lain: a. Kecepatan dan kemudahan speed Menggunakan database pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Database memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan, dengan perencanaan yang benar maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. b. Kebersamaan pemakaian sharability Database dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi sehingga data yang diperlukan orang dapat diakses sesuai dengan keperluan. 19 c. Pemusatan control data Cukup dengan satu database untuk banyak keperluan, pengontrolan data cukup dilakukan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data maka tidak perlu mengupdate semua data di masing-masing bagian tetapi cukup di satu database. d. Efisisensi ruang penyimpanan space Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan data sehingga menghemat ruang penyimpanan. Dengan teknik perancangan database yang benar akan dapat menyerdehanakan penyimpanan sebuah data. e. Keakuratan Accuracy Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antar data dan lain-lain dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan penyimpanan data. f. Ketersediaan Database dapat membackup data, dan memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan mana yang harus disimpan ditempat lain. g. Keamanan Security Pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan dan posisisnya. Database bisa diberikan password untuk membatasi orang yang mengaksesnya. 20

5. Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh setiap laboratorium. Hampir semua laboratorium menggunakan bahan kimia untuk menunjang operasional. Wujudnya bermacam-macam ada yang padat, cair maupun gas. Bahan kimia juga memiliki bermacam-macam sifat yang dapat membahayakan penggunanya antara lain beracun, mudah meledak, mudah mengaup, oksidator, dan korosif. Setiap bahan kimia selalu memiliki MSDS Material Safety Data Sheet, merupakan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan kimia. MSDS dibuat sedemikian rupa, disusun secara ringkas dan skematik agar dapat digunakan sebagai informasi acuan pengguna laboratorium kimia. Dengan informasi tersebut diharapkan seseorang akan mempunyai naluri untuk mencegah, menghindari dan menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi. Kristianingrum 2007 menguraikan bahwa informasi yang disampaikan dalam MSDS, yaitu: a. Identitas bahan kimia yang menjelaskan nomor urut MSDS, CAS Chemical Abstract Services, sinonimnama dagang bahan kimia dan rumus kimianya. b. Label bahaya keselamatan, diberikan dalam bentuk gambar, ada ranking bahaya 0-4. c. Informasi bahan kimia secara singkat mengenai jenis bahan, wujud, manfaat serta bahaya-bahaya utamanya. d. Sifat-sifat bahaya bahan kimia tersebut dari bahaya kesehatan, bahaya kebakaran dan bahaya reaktivitas. 21 e. Sifat-sifat fisika bahan kimia yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi sifat bahaya suatu bahan. f. Keselamatan dan pengamanan meliputi penanganan dan penyimpanan, tumpahan dan kebocoran, pertolongan pertama, dan pemadaman api. g. Informasi lingkungan menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan kimia baik bahan kimia dalam bentuk padat, cair atau gas. Bahan kimia sangat berbahaya bagi kesehatan penggunanya, untuk itu perlu dikelola dengan benar. Berikut merupakan panduan umum menyimpan bahan kimia di laboratorium Kristianingrum, 2011: a. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan. b. Simpan bahan kimia di rak khusus penyimpanan bahan kimia. c. Amankan rak penyimpan bahan kimia dan pastikan jika rak memiliki bibir pembatas dibagian depan agar wadah tidak jatuh. d. Hindari menyimpan bahan kimia diatas bangku, kecuali bahan kimia yang sedang digunakan. Hindari juga penyimpanan bahan kimia diatas lemari. e. Jangan menyimpan bahan kimia pada rak yang tingginya lebih dari 1,5 meter. f. Labeli semua wadah bahan kimia dengan tepat untuk membantu kontrol inventaris. g. Sediakan lemari asap untuk bahan kimia yang mudah menguap. 22 h. Simpan bahan kimia dalam kelompok-kelompok bahan kimia yang sesuai secara terpisah yang disortir berdasarkan abjad.

B. Penelitian yang Relevan