Langkah I : Review Langkah II : Pengembangan Langkah III : Kerja kooperatif Latihan Terkontrol Langkah IV : Seat WorkKerja Mandiri Langkah V : PenugasanPR

penemuan terbimbing, demonstrasi,eksperimen, permainan dan projek. Metode projek dilakukan sebagai kegiatan di luar kelas.

2.3.2.3 Tahap Penerapan

Pada tahap ini peserta didik diberikan kesempatan untuk 1 mengerjakan soal-soal latihan untuk memantapkan pemahaman konsepprinsip dan 2 menerapkan pengetahuannya melaui latihan memcahkan soal-soal yang berkaitan dengan pengembangannya dalam matematika. Pengorganisasiannya dapat perseorangan, berpasangan, atau kelompok.

2.3.2.4 Tahap Penutup

Pada tahap ini guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman. Berbagai teknik yang mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan ini dapat dilakukan. Pemberian tugas pekerjaan rumah dilakukan pada tahap ini.

2.3.3 Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP

Salah satu model yang secara empiris melalui penelitian adalah model yang dikembangkan dalam Missouri Mathematics Project MMP. MMP merupakan salah satu model yang terstruktur seperti halnya SPM. Struktur tersebut dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut Krismanto, 2003: 11.

2.3.3.1 Langkah I : Review

Guru dan peserta didik meninjau ulang apa yang telah tercakup pada pelajaran yang lalu 10 menit. Yang ditinjau adalah: PR, mencongak, atau membuat prakiraan.

2.3.3.2 Langkah II : Pengembangan

Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu. Peserta didik diberi tahu tujuan pelajaran yang memiliki “antisipasi” tentang sasaran pelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antar guru-peserta didik harus disajikan termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya piktorial atau simbolik. Guru merekomendasikan 50 waktu pelajaran untuk pengembangan. Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan kontrol latihan untuk meyakinkan bahwa peserta didik mengikuti penyajian materi baru itu.

2.3.3.3 Langkah III : Kerja kooperatif Latihan Terkontrol

Peserta didik diminta merespon satu rangkaian soal sambil guru mengamati kalau-kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan terkontrol ini respon setiap peserta didik sangat menguntungkan bagi guru dan peserta didik. Pengembangan dan latihan terkontrol dapat saling mengisi dengan total waktu 20 menit. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari. Peserta didik bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.

2.3.3.4 Langkah IV : Seat WorkKerja Mandiri

Untuk latihanperluasan mempelajari konsep yang disajikan pada langkah 2 pengembangan. Alokasi waktu 15 menit.

2.3.3.5 Langkah V : PenugasanPR

Memberikan PenugasanPR kepada peserta didik agar peserta didik juga belajar dirumah. Waktu pemberian PR diakhir proses belajar mengajar dan isisoal dari PR tersebut merupakan tentang materi pelajaran yang barusan diajarkan. Mencermati Model Pembelajaran MMP tersebut diatas dapat disebutkan disini beberapa kelebihannya, antara lain: 1 Banyak materi yang biasa tersampaikan kepada peserta didik karena tidak terlalu memerlukan banyak waktu. Artinya, penggunaan waktu dapat diatur relatif tertata. 2 Banyak latihan sehingga peserta didik mudah terampil dengan beragam soal. Sedangkan kekurangan atau kelemahannya adalah: 1 Kurang menempatkan peserta didik pada posisi yang aktif. 2 Mungkin peserta didik cepat bosan karena lebih banyak mendengar.

2.4 Model Pembelajaran Ekspositori

Pembelajaran ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi bahan pelajaran. Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, karena tidak terus menerus berbicara. Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal pada waktu yang diperlukan-perlukan saja. Peserta didik tidak hanya mendengar dan mencatat, tetapi juga membuat soal latihan dan bertanya jika tidak mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik secara individual, menjelaskan lagi kepada peserta didik secara individual atau klasikal. Pada metode ekspositori peserta didik belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Menurut Suyitno 2004: 3-4, kelebihan metode Ekspositori adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP DIPONEGORO33

1 17 25

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA KELAS X

12 71 256

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT ( MMP ) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN CILACAP

0 0 108

PENERAPAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR Penerapan Missouri Mathematics Project (MMP) pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga Ditinjau dari Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Taksonomi Bloom.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR.

1 4 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR.

1 7 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP.

1 8 38

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Materi Pokok Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Ungaran.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP)

0 0 12

Bab 2 Fungsi, Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat

0 2 23