Penggolongan Makna Konotatif Makna Denotatif

dhisek

e. Fungsi Lagu Seni Naluri Reyog Brijo Lor

Lagu yang terdapat dalam Seni Naluri Reyog Brijo Lor mempunyai fungsi tertentu. Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui fungsi lagu yang dinyanyikan dalam Seni Naluri Reyog Brijo Lor. Peneliti melakukan sebuah wawancara untuk mengetahui bagaimana fungsi lagu tersebut. Apabila data wawancara dirasa kurang, maka peneliti melakukan sebuah analisis untuk mengungkap bagaimana fungsi lagu tersebut secara lebih detail melalui pengamatan video dan diskusi dengan narasumber. Berikut hasil dari analisis fungsi lagu Seni Naluri Reyog Brijo Lor: 1. Fungsi Lagu Terhadap Masyarakat dan Pendukungnya Apabila melihat syair-syair dalam lagu tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa lagu tersebut mempunyai fungsi terhadap masyarakat dan pendukungnya. Berikut merupakan fungsi lagu Seni Naluri Reyog Brijo Lor terhadap masyarakat dan pendukungnya: a. Sebagai Sebuah Bentuk Hiburan Pada lagu Seni Naluri Reyog Brijo Lor merupakan lagu yang berfungsi sebagai sebuah hiburan. Lagu tersebut disebut sebagai sebuah hiburan, dikarenakan syair-syair yang terdapat dalam lagu tersebut ada yang mengandung unsur humor, terutama pada lagu dagelan. Lagu dagelan tersebut khusus dinyanyikan pada saat pertunjukkan penari reyog sedang istirahat. Lagu dagelan tersebut dinyanyikan oleh Tembem disertai percakapan dagelan dengan Penthol. Jadi dapat disimpulkan bahwa penonton lebih fokus pada lagu tersebut jika dibandingkan dengan lagu pembuka dan lagu inti. Hal tersebut juga telah dijelaskan oleh Notodiharjo pada sesi wawancara dengan peneliti pada tanggal 16 Mei 2016, “Dingge menghibur penonton, terus dingge sindiran, menyampaikan nasihat juga. ” Untuk menghibur penonton, kemudian untuk sindiran, menyampaikan nasihat juga. Jadi lagu dagelan ini berfungsi untuk menghibur penonton. Fungsi hiburan tersebut berkaitan dengan teori William R. Bascom dalam Sudikan, 2002: 109 yang telah menyatakan empat fungsi sastra lisan salah satunya adalah sebagai sebuah bentuk hiburan as a form of amusement. Alan P. Marriam dalam jurnal Daniel Zai, 2014: 8 menegaskan bahwa fungsi musik dalam etnomusikologi salah satunya adalah sebagai fungsi hiburan. Jadi dalam lagu Seni Naluri Reyog Brijo Lor terdapat lagu yang berfungsi sebagai sebuah bentuk hiburan. b. Membantu Pendidikan Pada lagu Seni Naluri Reyog Brijo Lor terdapat fungsi sebagai pendidikan. Pada lagu inti dalam reyog tersebut mengandung makna yang mengandung unsur pendidikan. Berikut merupakan contoh dari salah satu lagu inti yang mengandung unsur pendidikan, “sapu galeh sodo lanang ilang suwe, gedhederan kelingan karo kawitan.” Lagu tersebut menceritakan kisah seorang pemuda yang durhaka terhadap orang tuanya, karena pemuda tersebut meninggalkan dan melupakan orang tua demi seorang wanita yang telah membuatnya lupa diri. Apabila disimpulkan, maka syair tersebut terdapat fungsi pendidikan yaitu mendidik kepada semua pemuda supaya tidak melupakan jasa- jasa kedua orang tua. Lagu tersebut dapat mendidik kepribadian seseorang. Fungsi tersebut berkaitan dengan teori Alan Dundes dalam Sudikan, 2001: 109 yang juga telah menyebutkan beberapa fungsi sastra salah satunya adalah membantu pendidikan aiding in the education. Jadi syair lagu yang terdapat dalam Seni Naluri Reyog Brijo Lor juga terdapat fungsi pendidikan kepada semua masyarakat. c. Memberi Sarana Kritik Sosial Selain fungsi pendidikan, lagu yang terdapat dalam Seni Naluri Reyog Brijo Lor juga terdapat fungsi memberi sarana kritik sosial. Alan Dundes dalam Sudikan, 2001: 109 juga telah menyebutkan beberapa fungsi sastra, salah satunya adalah memberi sarana kritik sosial vehicle for social protest. Lagu tersebut dapat disebut memberi sarana kritik sosial karena syair- syair yang terdapat dalam lagu inti merupakan kritikan kepada semua masyarakat. Fungsi tersebut diperkuat oleh Notodiharjo pada sesi wawancara dengan peneliti pada tanggal 16 Mei 2016, “Dingge menghibur penonton, terus dingge sindiran, menyampaikan nasihat juga. ” Untuk menghibur penonton, kemudian untuk sindiran, menyampaikan nasihat juga. Berikut merupakan contoh salah satu syair lagu inti yang terdapat fungsi memberi sarana kritik sosial atau menyindir masyarakat , “kembang uwi kebo lara dhadung siji, munthar- munthir wong ayu nyusahke fikir ”. Lagu tersebut memberikan kritikan kepada wanita cantik yang menyusahkan fikiran. Syair lagu tersebut bertujuan untuk memberi kritikan kepada semua wanita dan laki-laki agar berhati-hati dalam memilih pasangan, karena yang terlihat indah belum tentu membuat bahagia dan belum tentu berkepribadian baik. d. Fungsi Upacara Adat Fungsi lagu yang terdapat dalam Seni Naluri Reyog Brijo Lor ini memiliki fungsi sebagai upacara bersih desa. Hal tersebut yang menyebabkan bahwa lagu yang terdapat dalam Seni Naluri Reyog Brijo Lor tidak dapat diubah maupun ditambah dan dikurangi. Notodiharjo telah menjelaskan pendapat tersebut melalui sesi wawancara dengan peneliti pada tanggal 16 Mei 2016, “niku lagune mboten angsal dirubah soale turun-temurun.