Tabel 3: Hasil pengukuran intensitas nyeri sesudah terapi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Sesudah Terapi Kelompok Intervensi
Sesudah Terapi Kelompok Kontrol
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8- 10 8
4 -
86,7 33,3
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8-10 -
8 4
86,67 33,33
M=4,0 SD=0,85 M=7,3 SD=0,49
5.1.4 Perbedaan Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
a. Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Terapi Distraksi Mendengarkan Musik pada Kelompok Intervensi
Sebelum terapi distraksi diberikan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran intensitas nyeri yang dirasakan responden. Berdasarkan pengukuran nyeri yang
dilakukan diperoleh bahwa sebanyak setengah 50 responden menunjukkan nyeri pada rentang sedang dan setengah dari responden50 menunjukkan nyeri
pada rentang berat. Sesudah terapi distraksi diberikan, pengukuran intensitas nyeri dilakukan kembali. Dari hasil pengukuran nyeri tersebut diperoleh hampir seluruh
dari responden86,67 responden menunjukkan nyeri pada rentang ringan dan hampir sebagian dari responden33,33 menunjukkan nyeri pada rentang
sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4: Hasil pengukuran intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi pada kelompok intervensi
Sebelum Terapi Sesudah Terapi
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8- 10 -
6 6
50 50
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8-10 8
4 86,67
33,33
M=7,5 SD=0,52 M=4,0 SD=0,85
Perbedaan intensitas nyeri pada penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon dan hasilnya terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum dan
sesudah diberikan terapi distraksi z = -3,108 p = 0,000.Hasil analisa perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi pada kelompok intervensidapat dilihat
pada tabel 6
b. Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah terapi Distraksi Mendengarkan Musik Pada Kelompok Kontrol
Sebelum terapi distraksi diberikan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran intensitas nyeri yang dirasakan responden. Berdasarkan pengukuran nyeri yang
dilakukan diperoleh bahwa sebagian besar responden58,33 menunjukkan nyeri pada rentang sedang dan hampir setengah dari responden41,67 menunjukkan
nyeri pada rentang berat. Sesudah terapi distraksi diberikan, pengukuran intensitas nyeri dilakukan kembali. Dari hasil pengukuran nyeri tersebut diperoleh mayoritas
responden86,67 responden menunjukkan nyeri pada rentang ringan dan hampir sebagian responden33,33 menunjukkan nyeri pada rentang sedang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5: Hasil pengukuran intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi pada kelompok kontrol
Sebelum Terapi Sesudah Terapi
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8- 10 -
7 5
58,33 41,66
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8-10 -
8 4
86,67 33,33
M=7,41 SD=0,51 M=7,3 SD=0,49
Perbedaan intensitas nyeri pada penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon dan hasilnya terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum dan
sesudah diberikan terapi distraksi z = -1,000 p = 0,317.Hasil analisa perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi pada kelompok kontrol dapat dilihat
pada tabel 6 Tabel 6: Hasil Uji Paired t-test intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi
distraksi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Variabel Intensitas
Nyeri N
Mean Standard
deviasi Z
P
Kelompok intervensi
-Sebelum -Sesudah
12 12
7,5 4,0
0,52 0,85
-3,108 0,000
Kelompok Kontrol
-Sebelum -Sesudah
12 12
7,4 7,3
0,51 0,49
-1,000 0,317
c. Perbedaan Intensitas Nyeri Sesudah Terapi Distraksi Mendengarkan Musik Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan pengukuran nyeri yang dilakukan sesudah terapi diberikan pada kelompok intervensi, hampir seluruh dari responden86,67 menunjukkan
nyeri pada rentang ringan dan hampir sebagian dari responden33,33
Universitas Sumatera Utara
menyatakan intensitas nyeri berada pada rentang sedang33,33 M=4,0 SD=0,85. Sedangkan pada kelompok kontrol intensitas nyeri setelah diberikan
terapi adalah hampir seluruh dari responden86,7 menyatakan intensitas nyeri pada rentang sedang dan sebagian kecil responden33,33 menyatakan intensitas
nyeri pada rentang beratM=7,3 SD=0,49. Hasil pengukuran intensitas nyeri sesudah terapi distraksi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat
dilihat pada tabel 7. Tabel 7: Hasil pengukuran intensitas nyeri sesudah terapi pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
Sesudah Terapi Kelompok Intervensi
Sesudah Terapi Kelompok Kontrol
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Intensitas Nyeri Frekuensi
n Persentase
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8- 10 8
4 -
86,7 33,3
Ringan 2-4 Sedang 5-7
Berat 8-10 -
8 4
86,67 33,33
M=4,0 SD=0,85 M=7,3 SD=0,49
Untuk melihat perbedaan intensitas nyeri sesudah terapi distraksi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol digunakan uji Mann Witney. Dari
hasil analisa yang dilakukan, diperoleh nilaiz = -4,474 p = 0,000 setelah diberikan terapi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan setelah terapi distraksi diberikan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dalam
penurunan intensitas nyeri. Hasil analisa perbedaan intensitas nyeri sesudah terapi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Hasil uji independent t-test untuk intensitas nyeri sesudah terapi distraksi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Variabel Intervensi
Kontrol z
P Mean
Standard deviasi
Mean Standard
deviasi
Intensitas nyeri
-Sesudah 4,0
0,85 7,3
0,49 -4,474
0,000
5.2 Pembahasan 5.2.1 Karakteristik Demografi Responden