Analisis Regresi Linear Sederhana Koefisien Determinasi R²

netral sebesar 14,03, menyatakan setuju sebesar 64,91 dan sangat setuju menyatakan sebesar 19,29. Hal ini menunjukkan responden percaya bahwa PTPN III tetap menyalurkan dana CSR secara teratur. 6. Pada pernyataan 6 Kami memiliki budaya perusahaan yang baik sehingga akan terus tumbuh dan berkembang di tengah persaingan, tidak ada jawaban responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28, menyatakan setuju sebesar 64,91 dan sangat setuju menyatakan sebesar 22,80. Hal ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan akan terus mendukung tumbuh berkembangnya perusahaan di dalam persaingan.

4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = a +bX Y = Citra Perusahaan a = Konstanta b = Koefisien Regresi Sederhana X =Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 17.00 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.115 2.246 2.722 .009 CSR .502 .061 .744 8.254 .000 Dependent Variable: Citra perusahaan Persamaan regresinya sebagai berikut: Y’ = a + bX Y’ = 6,115 + 0,502 X Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut: - Konstanta sebesar 6,115; artinya jika variabel bebas tanggung jawab sosial perusahaan X nilainya adalah 0, maka secara rata-rata variabel diluar model tetap akan meningkatkan citra perusahaan Y. - Nilai Koefisien X b sebesar 0,502 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel tanggung jawab sosial perusahaan X berpengaruh positif terhadap citra perusahaan Y. Hal ini menunjukkan bahwa ketika variabel tanggung jawab sosial perusahaan mengalami peningkatan sebesar satu satuan, citra perusahaan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,502 satuan. Universitas Sumatera Utara

4.4 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan akan benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif apabila model regresi tersebut memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data pada variabel yang baik adalah data yang memiliki bentuk kurva dengan kemiringan seimbang dari sisi kiri dan kanan, atau tidak condong ke kiri ataupun ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng, dengan nilai skewness mendekati 0 Gambar 4.3. Sedangkan output kurva Normal P-Plot Gambar 4.4 menunjukkan distribusi dari titik-titik data faktor dalam hal mempengaruhi variabel tanggung jawab sosial menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Adapun output kurva normal adalah : Universitas Sumatera Utara Gambar : 4.3 Histogram Sumber : Pengolahan SPSS 2013 Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Pengelolahan SPSS 2010 Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan normal, dimana data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal dan diagram Universitas Sumatera Utara histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan sehingga dapat dikatakan data berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada et pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya et -1. Untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watson hitung mendekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau disekitar angka 2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada uji Durbin Watson terletak di daerah No Autocorelation. Pada output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,956. Uji asumsi klasik statistik autokorelasi dapat dideteksi dari output pada Tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .744 a .553 .545 1.69085 1.956 a. Predictors: Constant, CSR b. Dependent Variable: Citra perusahaan Sumber:Pengolahan SPSS 2013

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu observasi ke observasi yang lain. Jika varian residual dari satu observasi ke observasi yang lain tetap atau sama, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode chart diagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa : 1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik point-point, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik point-point menyebar ke atas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari output spss 17 diperoleh gambar sebagai berikut: Gambar 4.5 Grafik Uji Heteroskedastisitas Sumber : Pengolahan SPSS 2013 Pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa model regresi linear sederhana terbebas dari asumsi klasik heteroskesdastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Secara Parsial Uji T

Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan nilai t hitung dari hasil regresi tersebut untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan untuk menentukkan apakah ada pengaruh yang signifikan antara tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan. Dari hasil analisis regresi di atas dapat diketahui nilai t hitung seperti pada tabel 4.7. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : Ada pengaruh secara signifikan antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan citra perusahaan. Ha : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara tanggung jawab sosial perusaahaan dengan citra perusahaan. 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan alpha = 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. 3. Menentukan t hitung Berdasarkan tabel di atas t hitung sebesar 8,254. 4. Menentukan t tabel Adapun metode dari penentuan t tabel menggunakan ketentuan tingkat signifikansi 5 dengan df = n – k – 1 df = 57 – 1 – 1 = 55, sehingga Universitas Sumatera Utara didapat nilai t tabel sebesar 2,66 n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen. 5. Kriteria Pengujian Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika -thitung -t tabel atau t hitung t tabel 6. Membandingkan t hitung dengan t tabel Nilai t hitung t tabel 8,254 2,66 maka Ho ditolak. 7. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung t tabel 8,254 2,66 maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan citra perusahaan. Jadi, dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III Persero Medan.

a. Koefisien Determinasi R²

Determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan R² semakin besar atau mendekati satu maka pengaruh variabel bebas tanggung jawab sosial perusaahaan X terhadap variabel terikat citra perusahaan Y semakin kuat. Jika determinan R² semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. Peneliti mengetahui seberapa besar pengaruh variabel tanggung jawab sosial perusahaan X terhadap citra perusahaan Y di PT.Perkebunan Nusantara III Universitas Sumatera Utara Persero Medan dapat dilihat melalui koefisien determinasi R² dengan menggunakan program SPSS 17.0 pada tabel 4.9 dibawah ini : Tabel 4.9 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .744 a .553 .545 1.69085 1.956 a. Predictors: Constant, CSR b. Dependent Variable: Citra perusahaan Sumber : Pengolahan SPSS 2013 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.9 dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. R Square atau R 2 sebesar 0,553 menunjukkan bahwa hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan. Dapat dijelaskan oleh variabel tanggung jawab sosial perusahaan sebesar 55,3 sedangkan sisanya sebesar 44,7 dapat dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak dapat diteliti dalam penelitian ini. 2. Nilai R sebesar 0,744 menunjukkan bahwa hampir semua informasi yang diberikan variabel tanggung jawab sosial sangat berpengaruh terhadap variabel citra perusahaan pada PTPN III. Artinya, nilai dari R ini telah diidentifikasi dari tanggapan responden dan menunjukkan bahwa citra perusahaan dipengaruhi oleh pelaksanaan program CSR atau tanggung jawab sosial. Universitas Sumatera Utara 4.5 Pembahasan 4.5.1 Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan X terhadap Citra