2.2.6.1. BOT Kilang Minyak
Berdasarkan hasil kajian awal Pra-Studi Kelayakan Pengembangan Kilang Minyak Baru di Bontang yang disusun oleh KPPIP pada tahun 2015, salah satu opsi struktur proyek menyebutkan bahwa lingkup BU meliputi penyediaan pasokan crude oil, membangun, mengoperasikan, dan memelihara
fasilitas dan layanan kilang minyak, menjual produk minyak ke Pertamina sebagai wakil pemerintah, dan menjual produk petrokimia ke pasar.
Gambar 5. Struktur BOT Kilang Minyak Pertamina sebagai pembeli tunggal minyak single off-taker akan membayar BU secara berkala dengan mekanisme pembayaran ambil-atau-bayar
take-or-pay selama masa perjanjian. Sehingga, risiko pemenuhan kewajiban finansial Pertamina selalu menjadi risiko utamanya.
2.2.7 Struktur KPBU Sektor Perkeretaapian
Seperti halnya dalam sektor transportasi darat lainnya, KPBU infrastruktur dapat diupayakan dengan skema berbasis penggunaan. Sesuai regulasi yang berlaku, PJPK dalam sektor ini adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian
Perhubungan Kemenhub.
Kontrak KPBU
PT Pertamina sebagai PJPK
Jual Beli Minyak BOTBuilt Operate Transfer
Badan Usaha Sektor Publik
Sektor Swasta
Pembiayaan Konstruksi dan Operasi
Operator Kilang
Pemasok Crude Oil
Kontrak Operasi
EPC Company Bangun Kilang
Kontrak EPC
Lenders
Sponsor Proyek
Pembiayaan Pinjaman
Pembiayaan Ekuitas
Financial Close
Pembeli Produk Petrokimia
Kontrak Jual Beli
Kontrak Supplier
2.2.7.1. Konsesi Penuh Perkeretaapian
Dalam struktur Konsesi Penuh, Pemerintah dapat memberikan
kewenangan bagi
BU untuk
mengumpulkan pendapatan langsung dari pelanggan retailpengguna akhir. BU bertanggungjawab untuk
melakukan desain, konstruksi, operasi dan perawatan sarana dan prasarana perkeretaapian hingga masa
akhir kontrak.
Terkait biaya investasi yang besar dan pengaturan terhadap tarif regulated, pengalaman di negara lain
menunjukkan proyek akan sangat sulit memenuhi kelayakan finansial bila lingkup pengusahaan hanya
mencakup sarana dan prasarana, kecuali menyertakan lingkup pemanfaatan komersial untuk area sekitar
stasiun atau konsep transit-oriented development TOD, dan dukungan pemerintah tersedia.
2.2.7.2. OM Perkeretaapian
Serupa dengan struktur OM di proyek jalan tol, skema KPBU ini umumnya dirancang untuk proyek infrastruktur
yang telah dibangun, sehingga diperlukan BU yang dapat mengoperasikan dan memelihara sarana dan
prasarana perkeretaapian tersebut.
BU akan memelihara sarana dan prasarana serta menerima pembayaran atas layanan sesuai tarif dari
pelanggan retailpengguna akhir atas nama pemerintah sebagai pemilik infrastruktur kereta api. Pendapatan
kemudian dihitung sebagai porsi dari tarif yang sudah diambil.
Kontrak KPBU
Dirjen Perkeretaapian sebagai PJPK an Menhub
Konsesi Sektor Publik
Sektor Swasta
Pembiayaan Pengguna Akhir
PenumpangKargo • Pelayanan
• Transaksi sesuai Tarif Badan Usaha
Lenders
Sponsor Proyek
Pembiayaan Pinjaman
Pembiayaan Ekuitas
Financial Close
Kontraktor Konstruksi
Operator Kontrak Operasi
Kontrak Konstruksi
Konsultan Desain
Kontrak Desain
Konstruksi dan Operasi
Gambar 6. Struktur Konsesi Penuh Perkeretaapian
Kontrak KPBU Dirjen Perkeretaapian
sebagai PJPK an Menhub Kontrak OM
Sektor Publik Sektor Swasta
Pembiayaan Konstruksi dan Operasi
Pengguna Akhir PenumpangKargo
• Pelayanan • Transaksi sesuai Tarif
Badan Usaha Kontraktor
Konstruksi Kontrak
Konstruksi Konsultan
Desain Kontrak
Desain
Operator Kontrak Operasi
Lenders Sponsor
Proyek Pembiayaan
Pinjaman Pembiayaan
Ekuitas Financial
Close
Gambar 16. Struktur OM Perkeretaapian