The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK
NYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 September 2015 dan
untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of September 30, 2015 and for the Nine-Month Period
Then Ended Expressed In Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
46
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 Revisi 2014,
”Penurunan Nilai Aset”, yang mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan
kriteria penyelesaian secara neto.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 48 Revised 2014, “Impairment of
Assets”, which provides further criterion on legally enforceable right to set off the
recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
Penerapan PSAK No. 48 Revisi 2014 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap
pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian interim.
The adoption of PSAK No. 48 Revised 2014 has no significant impact on the financial
reporting and disclosures in the interim consolidated financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset yaitu aset takberwujud
dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau
goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha
membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication
exists, or when annual impairment testing for an asset i.e., an intangible asset with an
indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a
business combination is required, the Group makes
an estimate of the asset’s recoverable
amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sebagai biaya “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai,
estimasi arus
kas masa
depan neto
didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum
pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to
sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not
generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or
groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount,
the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements
of profit or loss and other comprehensive
income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to
the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Kelompok
Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai
untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan- perhitungan
ini dikuatkan
oleh penilaian
berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into
account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation
model is used by the Group to determine the fair value of the assets. These calculations
are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.