Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
Bab I. : 31 dipakai adalah PERDA yang memuat Tupoksi serta Pergub atau Kepmen
ESDM. Untuk mengetahui kondisi air tanah, tahun 2009 telah dimulai pengukuran elevasi permukaan air tanah di beberapa titik sebagai sampel di
Kabupaten Bantul.
c. OPPORTUNITY PELUANG
Apabila dilihat dari potensi yang dimiliki kabupaten bantul, maka visi yang dirumuskan oleh Dinas Sumber Air tidaklah terlalu berlebihan. Untuk
masa yang akan datang sektor pertanian dan pertambangan akan turut memberi kontribusi bagi peningkatan PAD secara signifikan agar sumber
daya alam baik berupa air, bahan galian tambang yang berwawasan lingkungan hidup dan kemasyarakatan mencapai daya guna dan hasil guna
secara optimal dalam arti yang seluas-luasnya, maka diperlukan adanya perangkat lunak dan kertas serta ketersediaan sumber daya manusia yang
terampil. Peluang Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tupoksinya secara rinci dapat disebutkan sebagai berikut :
Umum
1. Adanya diklat Teknis dan fungsional. 2. Rekruitmen pegawai sesuai dengan kebutuhan pendidikan sesuai.
3. Regenerasi pegawai sesuai dengan kebutuhan. 4. Adanya program rehabilitasi dan penataan bangunan-bangunan
pemerintah.
Irigasi
1. Adanya P3AGP3AIP3A yang cukup berkualitas. 2. Adanya komisi irigasi dan tim pengelola irigasi kecamatan.
3. Adanya UU No. 7 2004 tentang SDA, PP No. 20 2006 tentang Irigasi, dan Perda No. 3 2006 tentang Ijin Pembuatan Bangunan di
Daerah Jaringan Irigasi, Perda No.29 tahun 2001 tentang Irigasi. 4. Adanya Lahan subur.
Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
Bab I. : 32 5. Kewenangan pengelolaan irigasi yang belum jelas.
6. Program ketahanan pangandiversifikasi usaha tani. 7. Adanya diklat tentang irigasi.
Banjir
1. Adanya UU No. 7 2004 tentang SDA , PP No.42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.
2. Adanya Panitia PPTPA lintas DIY dan Jateng. 3. Adanya Satkorlak penanggulangan bencana alam tingkat Propinsi
dan Kabupaten. 4. Adanya lembaga diklat.
Gal. Mineral
1. Potensi Mineral yang cukup. 2. Banyaknya penambang.
3. Masyarakat dan industri membutuhkan bahan galian mineral. 4. Dukungan intansi terkait dalam pengawasan dan pengendalian.
5. UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ;UU. No. 231997 ttg LH, dan Kepmen ESDM No. 1452
K10MEM2000 ten. Pedoman Teknis Tugas Pemerintahan di Bid. ESDM, Energi , Perda Prop DIY No. 3 1994 ten Usaha Pertamb.
Bahan Gal. Mineral, Perbub Bantul No. 13 2005 ttg. Pengendalian pertambangan.
6. Peningkatan PAD.
Energi
1. Adanya sumber energi air, angin, gelombang, sinar matahari dan listrik PLN
2. Adanya lahan untuk pengembangan biofuel 3. Kebijakan Pemerintah Pusat tentang pengembangan diversivikasi
sumber energi 4. Dukungan instansi lain
Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
Bab I. : 33 5. UU. No. 231997 ttg LH, dan Kepmen ESDM No. 1452
K10MEM2000 ten. Pedoman Teknis Tugas Pemerintahan di Bid. ESDM, Energi
6. Sumber energi dari minyak bumi makin mahal
Air Tanah
1. Dukungan intansi terkait dalam pengawasan dan pengendalian. 2. UU. No. 231997 ttg LH, PP No.43 Tahun 2008 tentang Air tanah,
PP No.42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Kepmen ESDM No. 1451 K10MEM2000 ten. Pedoman Teknis
Tugas Pemerintahan di Bid. Pengel. Air Bawah tanah , Perda Prop DIY No. 6 1994 ten Pemb. Pemboran Air Bawah Tanah.
3. Peningkatan PAD. 4. Curah hujan cukup.
5. Adanya formasi batuan yang berfungi sebagai aquiver. Sebagai langkah awal maka peranan pemerintah daerah sangat
diperlukan untuk membantu menyediakan data-data ilmiah sebagai upaya dalam memberikan informasi publikasi kepada pihak-pihak yang
memerlukan, untuk menanamkan modalnya dan mengembangkan investasinya disektor usaha pertambangan bahan galian di Kabupaten
Bantul. Data tersebut memberikan gambaran kepada investor dan masyarakat yang berminat mengembangkan usaha pertambangan, tanpa
adanya data-data tersebut investor akan enggan untuk menanamkan modalnya.
Disektor pengairan, air baku dan energi juga cukup banyak peluang untuk mendukung pengelolaan yang lebih baik. Adanya peraturan
perundangan yaitu Undang-undang No 7 tahun 2004 tentang SDA yang didukung PP 20 tahun 2006 tentang Irigasi menjadi modal yang cukup untuk
membuat regulasi dibawahnya. Disektor lain ada undang-undang tentang lingkungan serta energi serta kebijakan pusat yang mendukung menjadi
Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
Bab I. : 34 peluang yang cukup baik. Adanya bahan mineral juga menjadi peluang
datangnya investor, namun perlu dipikirkan pengaturan pengelolaannya. d. THREATS TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul cukup komplek. Tantangan tersebut antara lain :
Umum
1. Pengawasan publik terhadap kinerja. 2. Beban kerja yang makin komplek.
3. Teknologi informasi yang makin maju.
Irigasi
1. Sawah tadah hujan non irigasi 2. Potensi bencana banjir yang tinggi
3. Rendahnya kualitas P3A 4. Regenerasi pengurus P3AGP3AIP3A tidak berjalan dengan baik
5. Tidak ditepatinya pola tanam dan tata tanam 6. Pencurian dan perusakan sarana bendung dan jaringan irigasi
7. Berkurangnya luas lahan pertanian 8. Kurangnya debit air irigasi di musim kemarau
9. Perilaku masyarakat membuang sampah di saluran irigasi 10. Air ari drainase jalan dan permukiman masuk ke saluran irigasi
Banjir
1. Kawasan rawan banjir. 2. Kewenangan penanganan banjir belum jelas.
3. Kerusakan lingkungan. 4. Perilaku masyarakat membuang sampah di sungai.
5. Pencurian dan perusakan sarana bendung dan tanggul. 6. Sistem drainase permukiman dan jalan belum memadahi.
7. Bertambahnya lahan permukiman.
Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
Bab I. : 35 8. Sedimentasi dari aktivitas gunung Merapi
Mineral
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan penambangan yang sesuai aturan
2. Rendahnya pengetahuan tentang teknik penambangan gal. Mineral 3. Adanya penambangan liar
4. Belum adanya Perda yang mengatur tetang bahan galian Mineral 5. Sanksi bagi pelanggar belum diatur dalam SK Bupati
Energi
1. Kesadaran penghematan energi masih rendah 2. Pemanfaatan energi alternatif belum optimal
3. Rendahnya motivasi pengembangan energi alternatif non minyak bumi
4. Meningkatnya kebutuhan energi untuk berbagai kegiatan 5. Adanya penggunaan energi listrik ilegal di masyarakat
Air Tanah
1. Adanya ekploitasi air dalam yang tidak berijin. 2. Kesadaran penghematan air masih rendah.
3. Meningkatnya kebutuhan air bagi masyarakat dan industri. 4. Belum adanya Perda yang mengatur ekploitasi air dalam.
5. Kerusakan catchment area. 6. Sanksi bagi pelanggar belum diterapkan.
7. Kurangnya Infiltrasi air tanah di kawasan lahan kritis, sebagian perkotaan, dan DAS Progo, Opak, Oyo.
Ancaman cukup banyak yang harus disikapi dengan wajar, yang kemudian harus ditata, diatur bagaimana untuk menghadapi ancaman
tersebut.
Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
Bab I. : 36 Kemajuan Teknologi yang sangat cepat, yang menuntut pelayanan
efisien, maka perlu disiapkan untuk menyambut era kompetisi dengan : Peningkatan sumber daya manusia dengan peningkatan disiplin kerja.
Penyiapan dukungan peraturan yang akomodatif, representatif yang
mengacu kepada efisien birokrasi dan biaya murah, serta memberikan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan bagi investor masyarakat.
Merubah secara evolusi pola pikir masyarakat dari agraris ke masyarakat yang berorentasi agrobisnis agroindustri.
Merubah perilaku sistem pengelolaan bahan galian yang berwawasan lingkungan dan kemasyarakatan atau dengan memperhatikan dampak
lingkungan yang ditimbulkan sosial dan ekologi . Usaha-usaha lain yang bermanfaat, berkesinambungan berkelestarian
lingkungan.
Dengan analisa
S.W.O.T dapat
diterapkan strategi
S.O memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang, S.T Memanfaatkan
kekuatan untuk mengatasi tantangan, W.O memperkecil kelemahan untuk meraih peluang, W.T memperkecil kelemahan untuk menghadapi
tantangan. Dengan mengacu visi, misi, dan nilai-nilai organisasi serta mengaji strategi dan faktor kunci keberhasilan, maka dapat ditetapkan
TUJUAN dan SASARAN organisasi.
Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Tahun 2012
2.
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS
A. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI 1. VISI
Untuk mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Bantul, maka Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Bantul menetapkan Visi “Terwujudnya pemenuhan kebutuhan air yang berkualitas dan berkuantitas serta
terwujudnya pengolahan sumber daya alam yang berpihak kepada masyarakat dan berwawasan lingkungan”
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa dengan mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Bantul, Dinas Sumber Daya Air
harus melaksanakan program pembangunan prasarana dan sarana di bidang pengairan secara berkesinambungan sesuai dengan perencanaan
strategis selama 5 tahun.
2. MISI
Untuk mewujudkan Visi Dinas Sumber Air Kabupaten Bantul tersebut, disusun misi organisasi sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan irigasi melalui peningkatan, pengembangan, pemeliharaan, pelestarian jaringan irigasi dan pengoptimalisasian
fungsi sarana bangunan pengairan. b. Melindungi kawasan budidaya permukiman, pertanian, pariwisata,
perikanan, industri dan sebagainya dan sektor strategis lainnya dari ancaman bahaya banjir.
c. Mengelola potensi sumberdaya air, mineral dan energi, serta konservasi sumber daya air dan sumber daya mineral dengan
mengembangkan dan mengoptimalkan penerapan ilmu dan teknologi.