Kebebasan Berekspresi di Indonesia: Jaminan dan Pembatasan

j ust ru t idak ada dalam Konst it usi maupun UU No. 39 Tahun 1999 t ent ang HAM. Muat an pent ing UU Ket erbukaan Inf ormasi Publik Perihal Pasal Jaminan Asas dan Tuj uan Pasal 2 Inf ormasi bersif at t erbuka Pembat asan unt uk inf ormasi yang GLNHFXDOLNDQEHUVLIDWNHWDWGDQ t erbat as Inf ormasi didapat kan dengan FHSDWPXUDKGDQVHGHUKDQD Inf ormasi Publik yang GLNHFXDOLNDQEHUVLIDWUDKDVLD VHVXDLGHQJDQ8QGDQJ8QGDQJ kepat ut an, dan kepent ingan umum didasarkan pada penguj ian t ent ang konsekuensi yang t imbul apabila suat u inf ormasi diberikan kepada masyarakat sert a set elah dipert imbangkan dengan saksama bahwa menut upi inf ormasi publik dapat melindungi kepent ingan yang lebih besar daripada membukanya at au sebaliknya. Pasal 3 Jaminan hak warga negara unt uk menget ahui inf ormasi yang berkait an dengan masalah publik Hak dan kewaj iban pemohon sert a Badan publik Pasal 4, 5, 6, 7, 8 x Hak warga dan prosedur dalam memperoleh inf ormasi publik x Hak mengaj ukan ke pengadilan bila mendapat hambat an dalam memperoleh inf ormasi publik 43 x Kewaj iban menggunakan inf ormasi sesuai perat uran SHUXQGDQJXQGDQJDQ x Hak badan publik unt uk menolak memberikan inf ormasi yang t idak dapat diberikan x Kewaj iban badan publik unt uk menyediakan, memberikan dan at au menerbit kan inf ormasi publik Inf ormasi yang waj ib disediakan dan diumumkan oleh Badan Publik Pasal 3DVDO x Inf ormasi yang disediakan GDQGLXPXPNDQVHFDUD berkala x Inf ormasi yang waj ib GLXPXPNDQVHFDUDVHUWD mert a x Inf ormasi yang waj ib t ersedia set iap saat Inf ormasi yang GLNHFXDOLNDQ Pasal 3DVDO -HQLVLQIRUPDVL\DQJGLNHFXDOLNDQ Mekanisme memperolah inf ormasi Pasal 21 dan Pasal 22 Mekanisme memperol H h inf ormasi Komisi Inf ormasi 3DVDO x Fungsi, kedudukan, susunan, t ugas, wewenang, pert anggungj awaban, Sekret ariat dan Penat akelolaan Komisi Inf ormasi x Pengangkat an dan pemberhent ian anggot a Komisi Inf ormasi 44 dan Pasal x Mediasi Gugat an ke Pengadilan 3DVDO Hak unt uk melakukan gugat an ke pengadilan j ika t erj adi sengket a Ket ent uan Pidana 3DVDO GDQ\DDQFDPDQSLGDQDDWDV pelanggaran t erhadap ket ent uan dalam UU KIP Sumber : Buku Int imidasi dan Kebebasan, ELSAM, 2012. 3HQJDWXUDQ \DQJ OHELK VSHVLÀN WHUNDLW SHPEHULDQ GDQ penyebaran inf ormasi melalui t eknologi inf ormasi at au saran elekt ronik, diat ur dalam UU No. 11 Tahun 2008 t ent ang Inf ormasi dan Transaksi Elekt ronik ITE. UU LQL PHQJDWXU GL DQWDUDQ\D GHILQLVLGHILQLVL \DQJ WHUNDLW erat dengan pemanf aat an t eknologi inf ormasi dan t ransaksi elekt ronik, uraian mengenai posisi dokumen elekt ronik, inf ormasi elekt ronik, dan t anda t angan elekt ronik dalam hukum dan kait annya dengan akt ivit as pemanf aat annya, pengat uran me Q genai pelembagaan VLVWHP HOHNWURQLN GDQ SHQ\HOHQJJDUDDQ VHUWLILNDVL HOHNWURQLN SHQJDWXUDQ VHFDUD NKXVXV PHQJHQDL DVSHN aspek t ransaksi elekt ronik; pengat uran mengenai nama domain, hak at as kekayaan int elekt ual HaKI, SHUOLQGXQJDQKDNSULEDGLUXPXVDQUXPXVDQSHUEXDWDQ melawan hukum, dan ket ent uan t indak pidana. 45 SHQFHPDUDQ QDPD PDWHUL \DQJ GLWXMXNDQ XQWXN PHQLPEXONDQUDVDNHEHQFLDQDWDXSHUPXVXKDQLQGLYLGX dan at au kelompok masyarakat t ert ent u berdasarkan at as suku, agama, ras, dan ant argolongan SARA, dan PDWHUL \DQJ EHULVL DQFDPDQ NHNHUDVDQ DWDX PHQDNXW QDNXWL\DQJGLWXMXNDQVHFDUDSULEDGL 9 Pelanggaran at as NHWHQWXDQNHWHQWXDQ WHUVHEXW PHQGDSDWNDQ DQFDPDQ hukuman pidana. Perbuatan yang dilarang dalam UU ITE Mat eri Pasal 27 1 Set iap orang dengan sengaj a dan t anpa hak mendist ribusikan dan at au ment ransmisikan dan at au membuat dapat diaksesnya inf ormasi elekt ronik dan at au dokumen elekt ronik yang memiliki muat an yang melanggar kesusilaan. Pasal 27 3 Set iap orang dengan sengaj a dan t anpa hak mendist ribusikan dan at au ment ransmisikan dan at au membuat dapat diaksesnya Inf ormasi Elekt ronik dan at au dokumen elekt ronik yang memiliki muat an penghinaan GDQDWDXSHQFHPDUDQQDPDEDLN 9 Dalam beberapa penaf siran ket ent uan t ent ang pelarangan DQFDPDQ NHNHUDVDQ DWDX PHQDNXWQDNXWL \DQJ GLWXMXNDQ VHFDUD SULEDGL DGDODK PHQFDNXSL ODUDQJDQ XQWXN PHODNXNDQ ¶F\EHUVWDONLQJ·PHVNLKDQ\DPHQFDNXSWLQGDNDQ¶WKUHDWHQLQJ· dan ‘ harrasing’ . 46 Pasal 28 2 set iap orang dengan sengaj a dan t anpa hak menyebarkan inf ormasi yang dit uj ukan XQWXN PHQLPEXONDQ UDVD NHEHQFLDQ DWDX permusuhan individu dan at au kelompok masyarakat t ert ent u berdasarkan at as suku, agama, ras, dan ant argolongan SARA. Pasal 29 Set iap orang dengan sengaj a dan t anpa hak mengirimkan inf ormasi elekt ronik dan at au dokumen HOHNWURQLN \DQJ EHULVL DQFDPDQ NHNHUDVDQ DWDX PHQDNXWQDNXWL \DQJ GLWXMXNDQ VHFDUD pribadi. UU ITE mempunyai dua permasalahan, yakni adanya pembat asan dengan dasar melanggar kesusilaan dan rumusan larangan perbuat an at as dasar penghinaan SHQFHPDUDQ QDPD 3HPEDWDVDQ LQL NHPXGLDQ GDODP penerapannya selalu meruj uk pada ket ent uan KUHP. Sement ara it u, dasar pengat uran at au ‘ pembat asan’ sebagaimana diat ur Pasal 28 2 dan Pasal 29 dipandang dapat dimasukkan dalam klausul pembat as yang digunakan sebagai dasar pembat as hak at as kebebasan berekspresi yait u ket ert iban umum dan menghormat i hak at au nama baik orang lain, sert a melindungi keamanan nasional at au ket ert iban umum at au kesehat an at au moral masyarakat . Pembat asan at as hak unt uk memperoleh inf ormasi j uga t erdapat dalam UU No. 17 Tahun 2011 t ent ang Int elij en Negara. Seluruh inf ormasi yang masuk kat egori rahasia int elij en, menj adi bagian dari rahasia negara yang dit ut up aksesnya. Pembat asan ini sangat luas FDNXSDQQ\DVHKLQJJDVDQJDWPHPEDWDVLKDNSXEOLNDWDV inf ormasi, karena keseluruhan inf ormasi yang t erkait int elij en negara bisa diklaim rahasia. UU Int elij en Negara j uga mendasarkan alasan keamanan nasional 47 GHQJDQ SULQVLS ¶QHFHVVLW\· GDQ ¶SURSRUWLRQDOLW\· 6LIDW \DQJ OXDV GDUL NODVLÀNDVL UDKDVLD LQWHOLMHQ GDSDW menj adikan t erganggunya hak publik at as inf ormasi. Dalam hukum Indonesia, sej umlah ket ent uan t ent ang HAM yang dij amin j uga diat ur mengenai pembat asannya. Namun, pembat asan dalam kont eks hukum nasional ini GLUXPXVNDQVHFDUDXPXPGDQEXNDQXQWXNSHPEDWDVDQ WHUKDGDSKDNKDN\DQJGLDWXUVHFDUDVSHVLÀN.HWHQWXDQ pembat asan HAM t ersebut t erdapat dalam UUD 1945 dan UU No. 39 Tahun 1999, dan sej umlah regulasi sekt oral yang mengat ur masalah t ert ent u dengan subt ansinya merupakan pembat asan HAM. Sit uasi Apapun dan Pembat asan HAM dalam Hukum Indonesia Hak unt uk hidup, hak unt uk t idak disiksa, hak unt uk kemerdekaan pikiran dan hat i nurani, hak beragama, hak unt uk t idak diperbudak, hak unt uk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak unt uk t idak dit unt ut at as dasar hukum yang berlaku surut adalah HAM yang t idak dapat dikurangi dalam keadaan apapun Pasal 28I ayat 1 UUD 1945 Dalam menj alankan hak dan kebebasannya, set iap orang waj ib t unduk kepada pembat asan yang dit et apkan dengan UU dengan maksud VHPDWDPDWD XQWXN PHQMDPLQ SHQJDNXDQ sert a penghormat an at as hak dan kebebasan orang lain dan unt uk memenuhi t unt ut an yang DGLOVHVXDLGHQJDQSHUWLPEDQJDQPRUDOQLODL nilai agama, keamanan dan ket ert iban umum dalam suat u masyarakat yang demokrat is Pasal 28 J ayat 2 UUD 1945 48 hak kebebasan pribadi, pikiran dan hat i nurani, hak beragama, hak unt uk t idak diperbudak, hak unt uk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak unt uk t idak dit unt ut at as dasar hukum yang EHUODNX VXUXW DGDODK KDNKDN PDQXVLD \DQJ t idak dapat dikurangi dalam keadaan keadaan apapun dan oleh siapapun Pasal 4 UU No. 39 Tahun 1999 Dalam menj alankan hak dan kebebasannya, set iap orang waj ib t unduk kepada pembat asan yang dit et apkan UU dengan maksud unt uk menj amin pengakuan sert a penghormat an at as hak dan kebebasan orang lain dan unt uk memenuhi t unt ut an yang adil sesuai dengan pert imbangan moral, keamanan, dan ket ert iban umum dalam suat u masyarakat demokrat is Pasal 70 UU No. 39 t ahun 1999 Hak dan kebebasan yang diat ur dalam UU ini hanya dapat dibat asi oleh dan berdasarkan 88VHPDWDPDWDXQWXNPHQMDPLQSHQJDNXDQ dan penghormat an t erhadap hak asasi manusia sert a kebebasan dasar orang lain, kesusilaan, ket ert iban umum dan kepent ingan bangsa Pasal 73 UU No. 39 Tahun 1999 Bent uk pembat asan yang dirumuskan dalam hukum nasional, mempunyai sej umlah kelemahan yang PHQJDNLEDWNDQSHQHUDSDQWHQWDQJNHWHQWXDQNHWHQWXDQ SHPEDWDVDQ VHULQJ GLVDODKDUWLNDQ DWDX GLGHÀQLVLNDQ dengan t idak sesuai dengan st andar hukum HAM int ernasional. Sej umlah kelemahan t ersebut adalah 49 yang seharusnya t idak boleh at au dapat dibat asi dalam keadaaan apapun non derogable right s, sebagaimana dinyat akan dalam Pasal 28I ayat 1 88 +DNKDN GDODP SDVDO WHUVHEXW VHULQJ GLWDIVLUNDQ VHFDUD EHUEHGD GDQ PHQMDGL VXE\HN pembat asan yang dilakukan berdasarkan ket ent uan dalam Pasal 28J UUD 1945. Meruj uk pada Pasal 4 ayat .RYHQDQ +DN 6LSLO GDQ 3ROLWLN KDNKDN GDODP Pasal 28I ayat 1 UUD 1945 seharusnya merupakan KDNKDN \DQJ WLGDN EROHK GLEDWDVL DWDX GLNXUDQJL pemenuhannya dalam keadaan apapun. Kedua, pembat asan dalam hukum nasional diat ur dengan memasukkan sej umlah syarat yang t idak diat ur dalam hukum HAM int ernasional, misalnya SHPEDWDVDQ NDUHQD SHUWLPEDQJDQ ¶QLODLQLODL agama’ dan ‘ kesusilaan’ . Dua syarat pembat asan t ersebut , selain t idak diat ur dalam hukum HAM int ernasional, j uga t idak mempunyai indikat or yang j elas. Akibat nya, penggunaan syarat pembat asan DWDV ¶QLODLQLODL DJDPD· GDQ ¶NHVXVLODDQ· VHULQJ GLLQWHUSUHWDVLNDQVHFDUDOXDVGDQGLJXQDNDQVHEDJDL alasan pembat asan yang melanggar HAM. Selain it u, penggunaannya seringkali didasarkan pada suat u nilai at au keyakinan yang t unggal at au dilakukan berdasarkan kehendak kelompok mayorit as, dan hal ini bert ent angan dengan prinsip keberagaman SOXUDOLWDV PHQJDEDLNDQ SDQGDQJDQ NHORPSRN kelompok minorit as, sehingga j ust ru menyebabkan at au berpot ensi t erj adinya pelanggaran HAM. 50 GDODP EHUEDJDL SHQ\XVXQDQ SHUDWXUDQ SHUXQGDQJ XQGDQJDQ WHUGDSDW NHWHQWXDQNHWHQWXDQ \DQJ melanggar HAM. Mengant isipasi hal ini, penj abaran at as berbagai ket ent uan t ent ang pembat asan HAM dalam regulasi Indonesia seharusnya meruj uk pada berbagai ket ent uan GDODPLQVWUXPHQ+0LQWHUQDVLRQDOSULQVLSSULQVLS\DQJ dikembangkan oleh PBB, maupun berbagai keput usan Pengadilan HAM regional, yang t elah memberikan SUHVHGHQ WHQWDQJ SHQDIVLUDQ DWDV V\DUDWV\DUDW pembat asan. Dengan meruj uk pada sej umlah rumusan dalam hukum HAM int ernasional t ersebut , selain PHPEHULNDQSHUOLQGXQJDQ\DQJQ\DWDDWDVKDNKDN\DQJ dij amin, j uga mengimplement asikan kewaj iban unt uk PHQ\HVXDLNDQ KXNXP QDVLRQDO GHQJDQ KDNKDN \DQJ dij amin dalam perj anj ian HAM int ernasional yang t elah dit erima oleh Indonesia. 51

III. PERLINDUNGAN HAK KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Perkembangan int ernet saat ini yang semakin meluas membut uhkan adanya pengat uran dan pengembangan UHJXODVLSULQVLSSULQVLSDWDXSDQGXDQ\DQJPHPDVWLNDQ t erlaksananya j aminan hak asasi manusia. Sej umlah SLKDNEDLNGDULOHPEDJDOHPEDJDLQWHUQDVLRDOUHJLRQDO maupun kalangan masyarakat sipil t elah mengembangkan SULQVLSSULQVLS KDN DWDV NHEHEDVDQ EHUHNVSUHVL \DQJ t erkait dengan int ernet . PBB sej ak akhir t ahun sembilan puluhan t elah membahas peran t eknologi komunikasi dan inf ormasi, t ermasuk int ernet dalam penikmat an HAM. Berbagai kaj ian dan pandangan t ent ang peran t ersebut t elah disampaikan dalam berbagai Laporan Pelapor Khusus PBB unt uk Pemaj uan dan Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi, disert ai dengan berbagai rekomendasi yang pent ing bagi perlindungan hak at as kebebasan berekspresi. PBB t elah mengeluarkan resolusi bahwa perlindungan at as kebebasan berekspresi mempunyai perlindungan \DQJ VDPD EDLN GDODP DNWLYLWDV \DQJ ¶RIÁLQH· PDXSXQ ‘ online’ . Akses t erhadap int ernet j uga t elah diakui sebagai hak asasi manusia. Resolusi t ent ang Pemaj uan, HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +0 GL LQWHUQHW VHEDJDL W VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW IDFHERRN S 53 WKH 3URPRWLRQ3URWHFWLRQDQGQMR\PHQWRI+XPDQ 5LJKWVRQWKH,QWHUQHW : 10 “ Menegaskan bahwa hak yang sama yang dimiliki VHVHRUDQJVDDWRIIOLQHMXJDKDUXVGLOLQGXQJ NHWLND ia sedang RQOLQH , khususnya kebebasan berekspresi, yang berlaku t anpa melihat bat asan dan melalui media apapun yang dipilihnya, sesuai dengan pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO WHQWDQJ +DNKDN6LSLOGDQ Polit ik. ” “ Menghimbau semua Negara unt uk memaj ukan dan memf asilit asi akses kepada int ernet dan kerj asama int ernasional yang dit uj ukan pada pembangunan PHGLD GDQ LQIRUPDVL VHUWD IDVLOLWDVIDVLOLWDV komunikasi di semua negara. ” Di t ingkat regional, penguat an j aminan hak at as kebebasan berekspresi di int ernet j uga t erus berkembang. Berbagai regulasi, prinsip dan st andar dikembangkan unt uk memast ikan perlindungan HAM. Dewan Eropa misalnya, mengembangkan regulasi t erkait perlindungan kebebasan berekspr H si di int ernet , dengan Konvensi Eropa t ent ang Perlindungan HAM dan Kebebasan Dasar t ahun 1950 sebagai inst rumen ut ama. L DQWDUDQ\D PHPEHQWXN ¶HFODUDWLRQ RI [SUHVVLRQ and Inf ormat ion’ , yang mengakui bahwa t eknologi inf ormasi dan komunikasi yang t erus berkembang harus melindungi hak at as kebebasan berekspresi, t anpa PHOLKDW EDWDVEDWDVXQWXNPHQJHNVSUHVLNDQPHQFDUL EDWDVEDWDVXQWXNPHQJHNVSUHVLNDQPHQFDUL 10 5HVROXVL1RWDKXQGDSDWGLDNVHVGLKWWSDSRKFKU 55 RUJGRFXPHQWVGSDJHBHDVS[VL +556 54 sumbernya. 11 Sej alan dengan berbagai perkembangan t ersebut , j uga PXQFXO EHUEDJDL LQVLDWLI GDUL PDV\DUDNDW VLSLO XQWXN PHUXPXVNDQ KDNKDN GDQ SULQVLSSULQVLS WHUNDLW WDWD kelola int ernet dan perlindungan HAM. Berbagai inisiat if LWXGLDQWDUDQ\DPHQJHPEDQJNDQSLDJDPWHQWDQJ+DN Hak dan Prinsip HAM di Int ernet , menj abarkan berbagai EHQWXN SHUOLQGXQJDQ GL LQWHUQHW VHVXDL KDNKDN \DQJ dij amin dalam berbagai perj anj ian HAM int ernasional dan regional, dan mendiskusikan peran int ernet unt uk mendukung pemenuhan HAM. 12 Pada t ahun 2011, Pelapor Khusus PBB unt uk Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi menyusun laporan yang NKXVXV PHQJXODV NRQGLVL WHUNLQL GDQ WDQWDQJDQ NXQFL \DQJPHQ\DQJNXWKDNLQGLYLGXGDODPPHQFDULPHQHULPD dan berbagi inf ormasi sert a gagasan t ent ang segala sesuat u melalui int ernet . Laporan t ersebut memberikan berbagai rekomendasi t ent ang perlindungan kebebasan berekspresi di int ernet . 13 11 Deklarasi lain t ent ang pent ingnya perlindungan HAM di Int ernet GLEHQWXN HZDQ URSD GLDQWDUDQ\D ¶WKH HFODUDWLRQ RI UHHGRP RI RPPXQLFDWLRQ RQ WKH ,QWHUQHW· WDKXQ GDQ ¶WKHHFODUDWLRQRQ+XPDQ5LJKWVDQGWKH5XOHRIDZLQWKH ,QIRUPDWLRQ 6RFLHW\· WDKXQ 6HODLQ LWX HZDQ URSD j uga menyusun Konvensi t ent ang Kej ahat an di Dunia Maya WKHRQYHQWLRQRQ\EHUFULPHV-RYDQ.XUEDOLMD6HEXDK Pengant ar Tent ang Tat a Kelola Int ernet , 2010. Hal. 134. 12 0LVDOQ\DUWLFOH \QDPLF RDOLWLRQ RQ ,QWHUQHW 5LJKWV DQG 3ULQFLSOHVOREDO1HWZRUN,QLWLDWLYHGDQVHEDJDLQ\D 13 Laporan ini dapat diakses di KWWSZZZRKFKURUJHQJOLVK ERGLHVKUFRXQFLOGRFVVHVVLRQ+5BHQSGI HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +0 GL LQWHUQHW VHEDJDL W VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW IDFHERRN S 55 HFODUDWLRQRQHHGRPRI[SUHVVLRQDQGWKH,QWHUQHW dari perwakilan PBB, OSCE, OAS dan ACHPR. 14 Deklarasi ini disusun, selain unt uk memast ikan perlindungan hak at as kebebasan berekspresi, j uga berdasarkan VHPDNLQPHOXDVQ\DSLKDNSLKDN\DQJEHUWLQGDNVHEDJDL perant ara int ermediaries dalam int ernet , 15 dan upaya pemerint ah di beberapa negara unt uk memberikan menggant ikan pert anggung j awaban at as kont en yang PHUXJLNDQ GDQ LOHJDO NHSDGD SLKDNSLKDN WHUVHEXW Deklarasi ini merumuskan sej umlah panduan t ent ang perlindungan kebebasan berekspresi dan int ernet . 14 HNODUDVL LQL GLVXVXQ ROHK 7KH 8QLWHG 1DWLRQV 81 6SHFLDO Rapport eur on Freedom of Opinion and Expression, t he 2UJDQL]DWLRQ IRU 6HFXULW\ DQG RRSHUDWLRQ LQ XURSH 26 Represent at ive on Freedom of t he Media, t he Organizat ion RI PHULFDQ 6WDWHV 26 6SHFLDO 5DSSRUWHXU RQ UHHGRP RI [SUHVVLRQ GDQ 6SHFLDO 5DSSRUWHXU RQ UHHGRP RI [SUHVVLRQ DQGWKHIULFDQRPPLVVLRQRQ+XPDQDQG3HRSOHV· 5LJKWV+356SHFLDO5DSSRUWHXURQUHHGRPRI[SUHVVLRQ DQG FFHVVWR,QIRUPDWLRQ 15 Peran perant ara ini di ant aranya menyediakan layanan sepert i akses dan int erkoneksi int ernet , t ransmisi, proses dan penyaluran j alur int ernet , host ing dan menyediakan akses at as PDWHUL \DQJ GLVDPSDLNDQ ROHK SLKDN ODLQ PHQFDUL VHEDJDL UHIHUHQVL DWDX PHQFDUL VXPEHU GL ,QWHUQHW PHPXQJNLQNDQ adanya t ransaksi keuangan, memf asilit asi j aringan sosial, dan sebagainya. 56 x Int ernet memungkinkan para individu unt uk PHQFDUL PHQHULPD GDQ PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL GDQ JDJDVDQ WHQWDQJ VHPXD KDO VHFDUD FHSDW GDQ PXUDK PHODPSXL EDWDVEDWDV NHEDQJVDDQ HQJDQ meluasnya kapasit as individu dalam menikmat i hak mereka t erhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat , yang merupakan pendukung bagi hak asasi manusia, int ernet membant u pembangunan polit ik, ekonomi, dan sosial, dan berkont ribusi bagi SHUNHPEDQJDQXPDWPDQXVLDVHFDUDNHVHOXUXKDQ x Int ernet t elah menj adi sebuah alat komunikasi yang digunakan banyak individu unt uk menyalurkan hak kebebasan berpendapat dan berekspresi, sebagaimana dij amin oleh Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Pasal 19 Kovenan Hak Sipil dan Polit ik: a Semua orang mempunyai hak unt uk berpendapat WDQSDDGDQ\DFDPSXUWDQJDQ b Semua orang mempunyai hak kebebasan berpendapat ; hak ini meliput i kebebasan unt uk PHQFDULPHQHULPDGDQPHQ\HEDUNDQLQIRUPDVL GDQ LGHLGH PHQJHQDL DSDSXQ WDQSD EDWDVDQ EDWDVDQ EDLN VHFDUD OLVDQ WHUWXOLV DWDX FHWDN dalam bent uk seni, at au melalui media pilihannya yang lain. F 3HQJJXQDDQKDNWHUVHEXWPHPSXQ\DLNHZDMLEDQ dan t anggungj awab khusus. Hal t ersebut bisa PHQMDGL VXE\HN GDUL SHPEDWDVDQSHPEDWDVDQ t ert ent u, t api semua pembat asan ini haruslah HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +0 GL LQWHUQHW VHEDJDL W VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW IDFHERRN S 57 pent ing; a Sebagai penghargaan bagi hak at au reput asi dari pihak lain; b sebagai perlindungan keamanan nasional at au ket ert iban umum, at au kesehat an at au moral masyarakat . x Semua orang mempunyai hak unt uk mengekspresikan diri melalui media apapun. Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Pasal 19 Kovenan +DN 6LSLO GDQ 3ROLWLN GLUDQFDQJ XQWXN PHPDVXNNDQ dan mengakomodasi perkembangan t eknologi di masa mendat ang, dimana para individu dapat menggunakan hak at as kebebasan berekspresi. Kerangka kerj a dari hukum hak asasi manusia int ernasional t et ap sesuai sampai sekarang dan bisa diaplikasikan unt uk t eknologi komunikasi yang baru sepert i int ernet . x Hak at as kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hak yang sangat f undament al baik bagi hak LWXVHQGLULPDXSXQVHEDJDLSHQGXNXQJWHUKDGDSKDN hak lain; t ermasuk hak ekonomi, sosial, dan budaya, sepert i hak at as pendidikan dan hak unt uk berperan sert a dalam kehidupan budaya dan menikmat i keunt ungan perkembangan ilmu penget ahuan dan penerapannya, dan hak sipil dan polit ik; sepert i hak at as kebebasan berorganisasi dan berkumpul. x Pembat asan pada arus inf ormasi melalui int ernet KDUXV GLODNXNDQ VHVHGLNLW PXQJNLQ NHFXDOL SDGD beberapa keadaan t ert ent u yang dij abarkan oleh hukum hak asasi manusia int ernasional. Jaminan penuh bagi hak at as kebebasan berekspresi harus menj adi norma, dan pembat asan apapun dianggap VHEDJDLVHEXDKSHQJHFXDOLDQ 58