Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

58 Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala 1 Makroekonomi Ilmu tentang perilaku perekonomian secara keseluruhan Nilai tukar, suku bunga, inflasi dan perubahan PDB Rasio 2 IHSG IHSG Suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham secara tiga bulanan IHSG penutupan yang di hitung oleh BEI Rasio 3 Nilai tukar NT Perubahan kenaikan atau penurunan nilai dolar terhadap rupiah Kenaikan nilai tukar BI yang diterbitkan pada tanggal terakhir setiap 3 bulan Rasio 4 Suku Bunga SB Surat berharga yang dikeluarkan oleh BI sebagai pengakuan utang jangka pendek Rata-rata kenaikan SBI tiga bulanan yang dikeluarkan oleh BI Rasio 5 Inflasi LI Kenaikan secara terus menerus harga barang umum Kenaikan Laju inflasi yang diterbitkan oleh BPS setiap 3 bulanan Rasio 6 Pertumbuhan PDB PDB Suatu proses perubahan output perkapita jangka pendek PDB x -PDB x-1 X100 PDB x-1 Rasio

4.6. Metode Analisis Data

4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik

4.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak Ghozali,2006. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara 59 menggunakan uji Jarque-Berra JB dan metode grafik. Penelitian ini akan menggunakan metode Jarqque-Berra Test yang dilakukan dengan menghitung skewness dan kurtosis. Adapun formula uji statistik Jarqque-Berra : J-B hitung = Dimana : S = skewness statistik K = kurtosis Jika nilai propability Jarque-Berra hitung 0,05, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual Ut terdistribusi normal ditolak dan sebaliknya. Dan untuk melihat apakah terdapat fenomena time variying volatility dalam penelitian ini maka dilihat dari nilai koefisien Skewness dan Kurtosis. Menurut Widarjono 2005, data memiliki fenomena time variying volatility apabila nilai skewness ≠ 0 dan nilai kurtosis 3.

4.6.1.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk memastikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dalam data dari variabel-variabel independennya. Maksudnya adalah tidak ada korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel independennya Husein,2003. Adanya multikolinieritas sempurna akan berakibat bahwa koefisien regresi tidak dapat ditentukan dengan standar devasi menjadi tak terhingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna, maka Universitas Sumatera Utara 60 koefisien regresi meskipun terhingga akan mempunyai standar deviasi yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan mudah. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas juga dapat menggunakan korelasi r dimana korelasi diatas 0,8 menunjukkan adanya multikolinieritas Gujarati,2003. Cara mengatasi multikolinieritas sebagai beikut: a transformasi tabel. Jika terlihat pada model awal dengan adanya gejala multikolinieritas maka dapat dilakukan transformasi variabel yang bersangkutan ke dalam bentuk logaritma natural atau bentuk-bentuk transformasi lainnya, sehingga nilai t hitung yang dihasilkan secara individu variabel independen dapat secara signifikan mempengaruhi variabel dependen. b meningkatkan jumlah data sampel. Dengan adanya peningkatan jumlah data sampel diharapkan mampu menurunkan standars error disetiap variabel independen dan akan diperoleh model yang benar-benar bisa menaksir koefisien regresi secara tepat Arief,2006.

4.6.2. Pengujian Hipotesis