Sistematika Penulisan Mikrokontroler ATMega8535

1. Perancangan Sistem Tahap ini akan dilakukan perancangan sistem baik perancangan setiap subsistem maupun perancangan sistem secara keseluruhan. 2. Pembuatan Sistem Tahap ini akan dilakukan pengerjaan pembuatan sistem secara keseluruhan baik pengerjaan perangkat keras maupun perangkat lunak. 3. Pengujian Sistem Tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah selesai dibuat baik terhadap perangkat keras maupun perangkat lunak.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang pembahasan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori tentang RFID Radio Frequency Identification, mikrokontroler ATMega8535, LCD Liquid Universitas Sumatera Utara Crystal Display, motor servo, komunikasi serial dan Microsoft Visual Basic 6.0 BAB III : PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem ini. BAB IV : PENGUJIAN SISTEM Bab ini membahas tentang pengujian dari sistem yang telah diracang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan sistem. Bab ini juga berisi saran yang mungkin bisa menjadi masukan dalam pengembangan perancangan lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara 6 BAB II LANDASAN TEORI Perancangan sistem pembayaran biaya parkir secara otomatis ini tentunya tidak terlepas dari penggunaan perangkat keras dan juga perangkat lunak. Perangkat keras maupun perangkat lunak ini tentunya memiliki metode operasi dan penggunaan yang berbeda-beda. Pemahaman terhadap konsep dasar dari penggunaan teknologi yang akan digunakan pada sistem ini merupakan hal yang sangat penting. Bab ini akan membahas tentang konsep dasar dari teknologi yang digunakan sebagai landasan perancangan sistem ini.

2.1 RFID Radio Frequency Identification

RFID Radio Frequency Identification merupakan suatu metode identifikasi yang bekerja secara otomatis automatic identification system. RFID bekerja melalui frekuensi radio atau yang lebih dikenal dengan RF Radio Frequency. Proses perpindahan data pada RFID dapat terjadi tanpa harus bersentuhan contactless antara piranti yang memuat data yaitu RFID tag dengan pembacanya yaitu RFID reader. RFID dapat berfungsi diberbagai macam kondisi lingkungan yang berbeda dan memberikan tingkat integritas yang tinggi. Pada saat ini perhatian terhadap RFID Radio Frequency Identification dalam lingkungan organisasi maupun instansi semakin meningkat. RFID Universitas Sumatera Utara digunakan sebagai suatu alat untuk mengontrol secara otomatis suatu rantai kegiatan. Hal ini berguna untuk meningkatkan kinerja organisasi maupun instansi tersebut. Keuntungan menggunakan RFID ini dapat dicapai dengan menjadikannya sebagai teknologi murah, efektif serta dapat digunakan diberbagai bidang. Sistem minimum RFID terdiri dari dua komponen utama yaitu tag dan reader seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. RFID tag berfungsi sebagai transponder transmitter + responder. RFID reader biasanya terhubung dengan sebuah host komputer atau perangkat lainnya yang memiliki kecerdasan untuk memproses lebih lanjut data yang ada dalam tag. Gambar 2.1 Sistem Minimum RFID

2.1.1 RFID Tag

RFID tag adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia. Gambar 2.2 menunjukkan bentuk dari RFID tag. Pemasangan tag ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan gelombang radio . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 RFID Tag RFID tag terdiri atas silicon microprocessor, metal coil dan encapsulating material . Silicon Microprocessor merupakan sebuah chip yang terletak di dalam sebuah tag. Chip ini berisi data berupa informasi yang disimpan secara elektronik. Metal Coil merupakan sebuah komponen yang terbuat dari kawat aluminium. Metal Coil ini berfungsi sebagai antena. Encapsulating Material merupakan bahan yang membungkus tag. RFID tag dapat dibaca hingga beberapa meter selama tag tersebut masih bisa terjangkau oleh reader. Tag tersedia dengan kemampuan penyimpanan dari 512 byte sampai 64 KB Kilo Bytes. Hal ini sangat tergantung dari vendor dan jenis tag. Berdasarkan kebutuhan sumber tegangan, RFID tag dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. RFID tag aktif RFID tag aktif memiliki sumber tegangan sendiri yaitu berupa baterai. Daya yang dibutuhkan oleh tag sangat kecil sehingga umur baterai bisa mencapai beberapa tahun lamanya. RFID tag aktif memiliki keandalan dan keakuratan yang lebih baik ketika memancarkan sinyalnya ke reader. RFID tag aktif memiliki sinyal lebih kuat sehingga pemakaiannya dapat digunakan di lingkungan yang sulit terjangkau seperti Universitas Sumatera Utara di bawah air. Kelebihan lain dari RFID tag aktif adalah jarak jangkau pembacaan data yang cukup jauh, bisa sampai 10 meter. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung informasi yang lebih besar. Kelemahan dari RFID tag aktif adalah ukuran akan menjadi besar karena terdapat baterai tambahan. Tag ini memiliki biaya produksi yang lebih mahal untuk dibuat. Hal ini menyebabkan harga tag ini jauh lebih mahal. Kelemahan lainnya adalah masa aktif dari tag ini bergantung pada masa aktif baterai. 2. RFID tag pasif RFID tag pasif tidak memiliki sumber tegangan sendiri. Sumber tegangan diperoleh dari adanya energi RF Radio Frequency yang ditransfer dari reader ke tag. Energi RF akan diubah menjadi tegangan DC yang menjadi sumber tegangan untuk mengaktifkan elemen-elemen yang ada di dalam tag. RFID tag pasif memiliki jarak perpindahan data yang relatif pendek. RFID tag pasif lebih kecil dan lebih mudah untuk diproduksi sehingga harganya cenderung lebih murah. Kelemahan dari tag ini adalah jarak jangkauan antara reader dengan tag untuk membaca data yang terdapat di dalam tag antara 8 cm – 12 cm saja. RFID tag pasif merupakan jenis tag yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 3. RFID tag semi-pasif RFID tag semi-pasif memiliki sumber tegangan sendiri yaitu berupa baterai tetapi tag ini tidak dapat memancarkan sinyal sampai reader mentransmisikan sinyal terlebih dahulu. Energi baterai digunakan Universitas Sumatera Utara sebagai sumber energi untuk memenuhi pengiriman sinyal balasan terhadap reader.

2.1.2 RFID Reader

RFID reader merupakan komponen pengidentifikasi pada sistem RFID. Reader pada dasarnya adalah frekuensi radio pemancar dan penerima yang dikendalikan oleh prosesor sinyal digital. RFID reader ini terdiri dari transceiver dan antena. RFID reader, dengan menggunakan antena, melakukan pengiriman sinyal kepada RFID tag transponder dan mengidentifikasi sinyal yang dikirim kembali oleh tag. Salah satu jenis RFID reader adalah tipe ID-12 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3. RFID reader ini merupakan jenis reader yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. RFID tipe ID-12 ini bekerja pada frekuensi 125KHz-134KHz. RFID tipe ini memiliki jarak perpindahan data hanya beberapa sentimeter saja. Hal ini disebabkan karena RFID tipe ID-12 ini bekerja pada alokasi frekuensi yang rendah. Gambar 2.3 RFID Reader Universitas Sumatera Utara RFID reader hadir dalam berbagai ukuran dan menawarkan kemampuan yang berbeda. Reader bisa ditempelkan dalam posisi stasioner misalnya, di samping ban berjalan maupun di pintu. RFID reader juga bisa digunakan pada perangkat yang bersifat portable diintegrasikan ke dalam komputer mobile atau bahkan tertanam dalam peralatan elektronik . Frekuensi yang dialokasikan untuk RFID dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: 1. LF Low Frequency, bekerja pada frekuensi 125 KHz-134 KHz. 2. HF High Frequency, bekerja pada frekuensi 13,56 MHz. 3. UHF Ultra High Frequency, bekerja pada frekuensi 868 MHz-956 MHz. 4. Microwave, bekerja pada frekuensi 2,45 GHz.

2.2 Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler dapat dianalogikan dengan sebuah sistem komputer yang dikemas di dalam sebuah chip. Mikrokontroler merupakan sebuah IC Integrated Circuit yang di dalamnya terdapat kebutuhan minimal agar dapat bekerja. Mikroprosesor, ROM Read Only Memory, RAM Random Access Momory, IO InputOutput dan clock merupakan komponen yang dimiliki oleh mikrokontroler seperti yang dimiliki oleh komputer. Mikrokontroler ATMega8535, seperti pada Gambar 2.4, merupakan salah satu mikrokontroler jenis AVR Alf and Vegard’s Risc processor yang dikeluarkan oleh Atmel. Mikrokontroler jenis AVR mengusung teknologi RISC Universitas Sumatera Utara Reduced Instruction Set Computing. Berikut fasilitas yang dimiliki oleh Mikrokontroler ATMega8535: 1. USART Universal Synchronous and Asynchronous Receiver and Transmitter. 2. TWI Two-Wire serial Interface. 3. PWM Pulse Width Modulation. 4. EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memory. 5. TimerCounter. 6. Interupsi. 7. Analog Comparator. 8. ADC Analog to Digital Converter. Gambar 2.4 Mikrokontroler ATMega8535 Kemampuan kecepatan eksekusi yang tinggi menjadi alasan bagi banyak orang untuk beralih dan lebih memilih menggunakan mikrokontroler jenis AVR Alf and Vegard’s Risc processor. Konfigurasi pin mikrokontroler ATMega8535 dapat dilihat seperti pada Gambar 2.5. Konfigurasi pin tersebut dapat dijelaskan secara fungsional sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. 2. GND merupakan pin ground. 3. Port A PA0…PA7 merupakan pin IO InputOutput dua arah dan pin masukan ADC Analog to Digital Converter. 4. Port B PB0…PB7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus yaitu TimerCounter, Analog Comparator dan SPI Serial Peripheral Interface. 5. Port C PC0…PC7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus yaitu TWI Two-Wire serial Interface, Analog Comparator dan Timer Oscilator. 6. Port D PD0…PD7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus yaitu Analog Comparator, Internal Interuption dan komunikasi serial. 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC. Gambar 2.5 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega8535 Universitas Sumatera Utara

2.3 LCD Liquid Crystal Display