Mencapai Pendidikan Bagi Semua.

54 | K a j i a n S t r a t e g i s B E M K M U G M 2 0 1 3 konteks pembangunan berkelanjutan dan meletakkan dasar-dasar kesejahteraan yang berkesinambungan bagi semua. Kemudian melihat dari berbagai prestasi gemilang yang telah dicapai oleh dunia dalam mengakhiri kemiskinan yang ekstrem, maka adalah kesalahan besar untuk membongkar MDGs dan memulai target baru dari awal. Seperti yang disepakati oleh para pemimpin dunia di Rio pada tahun 2012, sasaran dan target baru perlu dilengkapi dengan informasi dasar sehubungan dengan HAM universal, dan menyelesaikan kerja yang telah dimulai oleh MDGs. Dalam hal ini yang terpenting adalah penghapusan kemiskinan ekstrem dari muka bumi ini menjelang 2030. Dalam hal ini, pembangunan berkelanjutan merupakan harus meneruskan semangat baru dalam melaksanakan agenda setelah MDG yaitu pemerintahan yang bersih dan akuntabel, kesehatan masyarakat yang terjaga, sanitasi air, akses pendidikan bagi semua, keadaan sosial dan ekonomi yang stabil dan juga kesejahteraan warganya. Tetapi guna menjalankan visi ini diperlukan lebih dari sekadar tujuan dan capaian yang ada di MDGs. Fokus MDGs tidak menjangkau masyarakat yang terkuci maupun terpencil. Pun juga tidak memuat mengenai kekerasan sebagai hasil samping dari pembangunan. Untuk itulah diperlukan pemerintahan yang akuntabel, dapat dipercaya, tidak korup serta menegakkan jalannya hukum demi lancarnya pembangunan yang berkesinambungan ini. Berdasarkan pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan oleh panel tingkat tinggi ini dalam menentukan target dari Pembangunan Milenium Pasca 2015 adalah sebanyak lima tranformasi besar yakni: 1. Tidak meninggalkan siapapun 2. Menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai inti 3. Mentransformasikan ekonomi untuk lapangan kerja dan pertumbuhan inklusif 4. Membangun perdamaian, kelembagaan yang efektif, terbuka dan akuntabel. 5. Membangun sebuah kemitraan global yang baru Apa yang Bisa Kita Lakukan? Tidak meninggalkan siapapun. Kita harus memastikan bahwa tiada seorangpun, terlepas dari jenis kelamin, etnis, wilayah geografis, keterbatasan fisik, ras atau status lainnya ditolak pemenuhan HAM