Rancangan Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Prosedur Penelitian

18

B. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif antara indeks massa tubuh IMT dengan nilai kapasitas vital paru pada mahasiswa FK UNLAM tahun 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross sectional.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter yang masih aktif pada masa perkuliahan dan belum memperoleh derajat Sarjana Kedokteran pada angkatan 2011-2013.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dengan menggunakan purposive sampling dan kriteria inklusi sebagai berikut: a. Jenis kelamin laki-laki b. Usia 19 – 21 tahun 19 c. Tampak dalam keadaan sehat berdasarkan pemeriksaan tanda vital tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi napas d. Tidak sedang memiliki gangguan pernafasan seperti ISPA, batuk, influenza, asma brokial, brokitis kronis, emfisema paru, dan tuberkulosis paru. e. Bukan perokok, yaitu tidak menghisap dua batang rokok atau lebih dalam sehari secara rutin.

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapas dan alkohol. 2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spirometer BTL-08, timbangan badan, pengukur tinggi badan, alat pengukur tanda vital tensimeter, termometer, stetoskop, stop watch.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah indeks massa tubuh IMT. 2. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kapasitas vital paru. 3. Variabel pengganggu Variabel pengganggu pada penelitian ini adalah kondisi isi lambung dan jalannya proses pengukuran.

E. Definisi Operasional

20 1. Indeks massa tubuh IMT adalah kalkulasi angka dari berat dan tinggi badan seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi dengan kuadrat dari tinggi dalam meter kgm2. 2. Kapasitas vital KV adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan oleh seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya kira-kira 4.600 ml.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terbagi atas 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran IMT dan tahap pemeriksaan uji spirometri. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, terlebih dahulu subyek penelitian diminta mengisi informed consent dan kuisioner yang sudah disediakan. 2. Tahap Pengukuran IMT Tahap pengukuran IMT ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: a. Pengukuran Berat Badan BB Subyek penelitian yang akan diteliti diminta untuk melepaskan alas kaki kemudian berdiri di atas alat timbangan berat badan dengan berpakaian minimal, pakaian yang berat jaket, perhiasan dan faktor – faktor yang mempengaruhi berat badan dilepaskan. Berat badan subyek penelitian dicatat dalam satuan kilogram kg. b. Pengukuran Tinggi Badan TB 21 Subyek penelitian yang akan diteliti diminta untuk melepas alas kaki. Kemudian subyek penelitian diminta untuk berdiri tegak lurus dengan calcaneus, glutea bagian dorsal dan occiput terletak dalam satu garis vertikal yang sejajar dengan tembok tempat bersandar, maleous saling bersentuhan, ekstremitas superior tergantung di sisi tubuh, bagian bawah orbita dan meatus acusticus eksternus terletak dalam satu garis horizontal yang sejajar dengan lantai. Diukur sebanyak dua kali untuk akurasi kemudian data tinggi badan dicatat dalam satuan meter m. c. Perhitungan IMT Setelah mendapatkan data berat badan kg dan tinggi badan m, kemudian IMT dapat dihitung dengan rumus berikut: Berat badan kg IMT = [Tinggi badan m] 2 3. Tahap Pemeriksaan uji spirometri Proses pemeriksaan faal paru dengan spirometri: a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Menjelaskan kepada subyek penelitian mengenai prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. c. Selanjutnya subjek penelitian diminta berdiri tegak sambil memegang mouthpiece dengan tangan kanan lalu diletakan dimulutnya. d. Kemudian subyek penelitian diminta untuk menarik napas secara maksimal, setelah itu cuping hidung ditutup dengan tangan kiri selanjutnya 22 subyek penelitian menghembuskan nafas sampai habis tanpa berusaha keras. e. Mencatat hasil pemeriksaan. f. Pemeriksaan dilakukan sebanyak 3 kali dan diambil hasil yang reproduksibel G. Cara Pengumpulan dan Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dikumpulkan dan ditabulasi serta disajikan dalam bentuk persentasi yang dimuat pada tabel.

H. Cara Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Sindroma Pramenstruasi Di Kalangan Mahasiswa Stambuk 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2012

4 63 73

Hubungan Jumlah Jam Tidur dengan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

5 79 63

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kapasitas Vital Paru-Paru Pada Masyarakat Pegunungan Di Desa Gondosuli Tawangmangu.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kapasitas Vital Paru-Paru Pada Masyarakat Pegunungan Di Desa Gondosuli Tawangmangu.

0 2 16

BAB 1 Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kapasitas Vital Paru-Paru Pada Masyarakat Pegunungan Di Desa Gondosuli Tawangmangu.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) PADA MAHASISWA APIKES CITRA Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kapasitas Vital Paksa pada Mahasiswa Apikes Citra Medika Surakarta.

0 1 13

PENDAHULUAN Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kapasitas Vital Paksa pada Mahasiswa Apikes Citra Medika Surakarta.

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) PADA MAHASISWA APIKES CITRA Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kapasitas Vital Paksa pada Mahasiswa Apikes Citra Medika Surakarta.

0 0 17

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Indeks Massa Tubuh (IMT) - Gambaran Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 12