4.1.1. PEGAS DIPOSISIKAN PADA 5 CM DARIUJUNG BEAM
Pengujian kedua untuk getaran paksa adalah menggeser kedudukan pegas pada posisi 5 cm dari ujung, penyetingan horisontal dilakiikan dengan
menaikkan posisi pegas dan platina berkontak pada posisi datum yang kira- kira sama dengan posisi datum dari pengujian pertama kemudian kita lakukan
pengujian seperti pada pengujian pertama. Berikut ini data dari pengujian kedua;
Tabel 4.2. Tabel pengukuran imtuk pegas berada 5cm dari ujung beam Putaran
Rpm Simpanga
n mm Beda
fasa ° Putaran
Rpm Simpanga
n mm Beda
fasa ° 27,10
189 33,79
20 97
27,21 300
191 35,03
109 27,18
320 192
36,48 20
115 27,17
320 198
30,31 150
121 27,17
330 208
28,50 180
132 27,19
330 217
27,76 180
137 27,21
325 223
27,52 180
148 27,31
345 230
27,39 190
155 27,30
350 236
27,31 190
160 27,49
350 244
27,31 190
165 27,45
251 27,31
180 174
27,53 10
264 27,31
200 178
28,79 10
275 27,31
200 187
30,71 10
Data tersebut di atas kita plotkan pada Microsoft Excel untuk mendapatkan grafik simpangan dan beda fasa terhadap putaran motor pengesksitasi, yang
akan tampak seperti gambar di bawah ini,
4.1.2. PEGAS DEPOSISIKAN PADA 10 CM DARI UJUNG BEAM
Pengujian ketiga adalah pergeseran posisi pegas pada posisi 10 cm dari ujung beam. Sedangkan pelaksanaannya seperti pada prosedur sebeliimnya. Berikut
im data untuk pengujian ketiga getaran paksa;
Tabel 4.3. Tabel pengukuran pada saat pegas berada 10 cm dari ujung Putaran
Rpm Simpanga
n mm Beda
fasa ° Putaran
Rpm Simpanga
n mm Beda
fasa ° 27,21
188 29,01
150 98
27,25 330
197 28,98
165 106
27,28 340
208 28,00
170 113
27,28 350
216 27,65
180 122
27,30 355
224 27,47
180 135
27,35 350
237 27,42
180 146
27,54 246
27,42 180
154 27,68
256 27,42
190 162
28,28 10
262 27,35
190 172
29,71 277
27,35 170
174 35,34
20 284
27,35 165
179 31,16
145 292
27,35 175
Data tersebut di atas kita plotkan pada Microsoft Excel untuk mendapatkan grafik simpangan dan beda fasa terhadap putaran motor pengesksitasi, yang
akan tampak seperti gambar di bawah ini,
4.5. ANALISA DATA PENGUJIAN YANG DIPEROLEH TERHADAP TEORI