B A B I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini tersedia beragam jenis kontrasepsi hormonal sehingga dapat membingungkan para dokter dan masyarakat akan pilihan kontrasepsi mana yang
terbaik. Yang terutama adalah mengetahui jenis hormon, dosis, cara kerja, efek samping dan cara pemberiannya.
1
Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai salah satu alat kontrasepsi meningkat tajam. Menurut WHO, dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan keluarga
berencana dan 65 – 75 juta diantaranya, terutama di negara berkembang, menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal yang digunakan dapat
memiliki dampak positif ataupun negatif terhadap berbagai organ wanita, baik organ genitalia maupun nongenitalia.
2
Depo Medroxyprogesteron Acetate DMPA adalah kontrasepsi yang sering dipakai
luas. Adapun cara kerja utama DMPA sebagai kontrasepsi adalah menekan ovulasi. DMPA menghambat sekresi hipofisis, terutama pelepasan siklik dari
Luteinizing Hormon
LH dan Folicle Stimulating Hormon
FSH, dengan menekan sintesis estradiol
E2 dan progesteron dari ovarium.
1
Progesteron adalah hormon progestasional endogen yang pertama sekali diketahui mampu memberikan efek kontraseptif, namun efek penggunaannya hingga kini
Universitas Sumatera Utara
masih perlu terus diamati sepanjang masa kehidupan.
3
Lipoprotein adalah kompleks lipid dan protein yang penting untuk transpor kolesterol, trigliserida dan vitamin larut lemak. Hingga kini kelainan pada lipoprotein lebih
diperdalam oleh ahli lipid lipidologis, namun komplikasi klinis dari penyakit aterosklerosis kardio-vaskular telah membawa masalah ini menjadi terapi dan
diagnostik bagi pada ahli penyakit dalam.
4
Patogenesa kolesterol sebagai penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah,
hingga kini masih dalam perdebatan. Penilitian oleh Anitschow pada hewan yang
mendapat makanan tinggi kolesterol menunjukkan adanya hubungan erat kolesterol terhadap kejadian penyakit kardio-vaskular. Pada penelitian di abad-20, setelah
ditemukannya alat ultrasentrifugasi, diperoleh data bahwa adanya hubungan erat antara
Low density Lipoprotein LDL dan
Very Low Density Lipoprotein VLDL
terhadap kejadian penyakit jantung koroner PJK; dan High Density Lipoprotein
HDL diketahui ternyata merupakan fraksi protektor.
5
Banyak ahli berpendapat bahwa penggunaan DMPA tidak menyebabkan perubahan pada metabolisme lipid, tetapi justru banyak penelitian menemukan adanya
perubahan profil lipid kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserida serum pada penggunaan DMPA jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada
endotel dinding pembuluh darah yang merupakan faktor risiko terjadinya aterosklerosa.
2,5
Limacher M.C 2002, pada penelitiannya mendapatkan bahwa penggunaan DMPA
sangat berhubungan erat dengan perubahan fungsi endotel pembuluh darah. Akibat
Universitas Sumatera Utara
penggunaan DMPA jangka panjang mempunyai efek terhadap kardio-vaskular.
6
Kaunitz A.M 1994, mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang DMPA tiap 3
bulan secara intra-muskular, dapat menginduksi perubahan metabolisme lipid sehingga dapat memicu resiko terjadinya penyakit arterosklerosis.
7
Shirling dkk 1981, pada penelitiannya terhadap hewan uji coba, mendapatkan
bahwa terjadi peningkatan serum kolesterol, fospolipid dan asam lemak non esterifikasi pada hewan uji coba yang diberikan progesteron.Namun kadar
trigliserida dalam batas normal, begitu pula dengan produksi trigliseridanya juga dalam batas normal.
8
DMPA dapat menyebabkan retensi air dan menyebabkan edema. Pada sistim kardiovaskuler dapat menurunkan kadar HDL plasma penurunan HDL dikaitkan
dengan peningkatan insidensi infark miokardium dengan mengurangi efek protektif kardiovaskuler oleh estrogen. Pada penelitian uji klinik yang melibatkan multi-sentral
oleh WHO, didapati adanya peningkatan metabolisme lipid dalam periode beberapa minggu setelah penyuntikan. Hasil temuan ini bila ditemui, hingga kini masih belum
ada yang melaporkan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan profil lipid tahunan untuk melihat efek penggunaan DMPA jangka panjang. Akibat perubahan pada profil
lipid ini yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, maka menjadi suatu pertimbangan dalam pemilihan kontrasepsi DMPA.
9-19
Faddah L.M dkk 2005, pada penelitiannya mengenai pengaruh pemakaian DMPA
terhadap stres oksidatif, profil lipid dan fungsi hati, didapatkan bahwa DMPA aman wanita muda dan sehat, namun disarankan pengawasan berkala mencakup berat
Universitas Sumatera Utara
badan, pola hidup, aktivitas dan kontrol diet.
20
Mengingat di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara belum pernah melakukan penelitian ini, maka peneliti berminat
untuk melakukan penelitian ini, dengan harapan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH