PENGARUH IKLAN PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB TERHADAP RESPON KBIH AISYIYAH BANTUL DENGAN PENDEKATAN AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction)

(1)

SKRIPSI

Oleh :

Margiereta Praditya Noor 20120730067

PRODI MUAMALAT FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

ii

PENGARUH IKLAN PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB TERHADAP RESPON KBIH AISYIYAH BANTUL DENGAN PENDEKATAN AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI) Strata Satu

pada Prodi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

Margiereta Praditya Noor 20120730067

PRODI MUAMALAT FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

vi

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak menggunakannya untuk memotong, ia akan memotongmu”


(4)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Ayahanda (Noor Sholeh) dan Ibunda (Suhariyati) tercinta terimakasih atas cinta, semangat, doa, motivasi dan dukungannya yang luar biasa sehingga saya mampu menyelesaikan semua ini.

2. Kakak dan adik-adikku (Krisna Okky Pradita Noor, Bima Aldisha Pamungkas Putra, dan Arjuna Galuh Adhi Pamungkas) tercinta terimakasih atas dukungan, semangat, dan doa yang diberikan.

3. Keluarga besarku di Jepara dan di Bandar Lampung yang selalu memberikan Support dan doanya.


(5)

viii

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul PENGARUH IKLAN PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB TERHADAP RESPON KBIH AISYIYAH BANTUL DENGAN PENDEKATAN AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction) sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang dengan agama islam.

Ucapan terimakasih atas segala bimbingan, arahan, dan bantuan serta motivasi yang telah diberikan, penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto M.A selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr Mahli Zainuddin Tago M.SI selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Syarif As’ad S.EI M.SI selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam serta selaku Dosen Pembimbing Sripsi yang telah


(6)

ix

meluangkan waktunya untuk memberikan saran, petunjuk dan bimbingan yang sangat berart kepada penulis selama penyusunan skripsi.

4. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah membantu kelancaran administrasi.

5. Bapak Sahari selaku Kepala KBIH Aisyiyah Bantul dan seluruh jajarannya yang telah memberikan izin untuk penelitian dan telah membimbing.

Yogyakarta, 08 Agustus 2016


(7)

x

NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... xv

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Batasan Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ... 12

A. Tinjauan Pustaka ... 12


(8)

xi

1. Pemasaran ... 15

2. Pemasaran Syariah ... 17

3. Pemasaran Jasa ... 20

4. Strategi Pemasaran ... 22

5. Strategi Pemasaran Jasa ... 23

6. Bauran Pemasaran ... 25

7. Promosi ... 26

8. Periklanan ... 27

9. Pengukuran Efektifitas Periklanan ... 30

10. Etika Iklan Atas Dasar Norma Agama Islam ... 32

11. Iklan Media Cetak (Brosur) ... 36

12. Iklan Televisi ... 37

13. Iklan Internet ... 40

14. Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH) ... 41

15. Metode Bimbingan KBIH ... 44

16. Model AIDAS ... 46

C. Hipotesa Penelitian ... 49

D. Metode Penelitian ... 50

BAB III : METODE PENELITIAN ... 51

A. Jenis Penelitian ... 51

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 51

C. Populasi dan Sampel ... 52


(9)

xii

1. Variabel Independent / Variabel Bebas (X) ... 54

2. Variabel Dependent / Variabel Terikat (Y) ... 56

H. Uji Kualitas Data ... 57

1. Uji Validitas ... 57

2. Uji Reliabilitas ... 58

3. Teknik Analisis Data ... 58

4. Uji Hipotesis ... 59

5. Uji t ... 59

6. Uji Determinasi (R2) ... 60

I. Sistematika Penulisan ... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Gambaran Umum BRISyariah ... 62

1. Latar belakang BRI Syariah ... 62

2. Visi dan Misi BRI Syariah ... 65

3. Alamat Kantor BRI Syariah di DIY ... 66

4. Daftar Pemegang Saham PT BRI Syariah ... 66

5. Produk-Produk BRI Syariah ... 67

6. Logo BRI Syariah ... 81

7. Alur Proses Promosi Bank BRI Syariah ... 82


(10)

xiii

B. Gambaran Umum KBIH Aisyiyah Bantul ... 88

1. Sejarah Terbentuknya KBIH Aisyiyah Bantul ... 88

2. Perkembangan KBIH Aisyiyah Bantul ... 90

3. Struktur Organisasi KBIH Aisyiyah Bantul ... 94

C. Deskribsi Hasil Penelitian ... 95

1. Deskripsi Responden ... 96

2. Uji Instrumen Penelitian ... 98

3. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 101

4. Pengujian Hipotesis ... 103

5. Analisis Statistik Deskriptif ... 105

6. Pembahasan ... 126

BAB V : PENUTUP ... 108

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran ... 132

C. Keterbatasan Penelitian ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... xix


(11)

xiv

Tabel 4.2 Total Jumlah Haji Setiap Tahunnya ... 91

Tabel 4.3 Anggota BIHA Kabupaten Bantul ... 92

Tabel 4.4 Tingkat Usia Responden ... 96

Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden ... 97

Tabel 4.6 Jumlah Anak Responden ... 98

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 99

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 101

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana ... 102

Tabel 4.10 Tanggapan responden tentang perhatian (Attention) I ... 106

Tabel 4.11 Tanggapan responden tentang perhatian (Attention) II ... 107

Tabel 4.12 Tanggapan responden tentang minat (Interest) I ... 109

Tabel 4.13 Tanggapan responden tentang minat (Interest) II ... 111

Tabel 4.14 Tanggapan responden tentang keinginan (Desire) I ... 112

Tabel 4.15 Tanggapan responden tentang keinginan (Desire) II ... 114

Tabel 4.16 Tanggapan responden tentang tindakan (Action) I ... 116

Tabel 4.17 Tanggapan responden tentang tindakan (Action) II ... 117

Tabel 4.18 Tanggapan responden tentang kepuasan (Satisfaction) I ... 119

Tabel 4.19 Tanggapan responden tentang kepuasan (Satisfaction) II ... 121

Tabel 4.20 Tanggapan responden tentang kepuasan (Satisfaction) III ... 123


(12)

xv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 2.1 Segitiga Pemasaran Jasa ... 23

Gambar 2.2 Model AIDA ... 47

Gambar 2.3 Alir Model Penelitian ... 50

Gambar 4.1 Tabungan Haji BRI Syariah IB ... 68

Gambar 4.2 Logo BRI Syariah... 81

Gambar 4.3 Alur promosi iklan ... 82

Gambar 4.4 Iklan Melalui Koran Sindo ... 84

Gambar 4.5 Spanduk Ulang Tahun ke 6 BRIS ... 84

Gambar 4.6 Mobil Brand ... 85

Gambar 4.7 Kerjasama dengan Salon Muslimah ... 85

Gambar 4.8 Sponsor Kegiatan Job Fair Undip ... 85

Gambar 4.9 Chalenge di Even International Islamic Expo ... 86

Gambar 4.10 Lomba Blog BRI Syariah di Web Krisalta... 86

Gambar 4.11 BRI Syariah dalam Web Lain di Pencarian Google ... 87

Gambar 4.12 Struktur Organisasi BRI Syariah ... 87

Gambar 4.13 Struktur Organisasi KBIH Aisyiyah Bantul ... 94

Gambar 4.14 Tanggapan responden tentang perhatian (Attention) I Pada Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 107

Gambar 4.15 Tanggapan responden tentang perhatian (Attention) II Pada Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 109


(13)

xvi

Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 112 Gambar 4.18 Tanggapan responden tentang keinginan (Desire) I Pada

Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 114 Gambar 4.19 Tanggapan responden tentang keinginan (Desire) II Pada

Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 115 Gambar 4.20 Tanggapan responden tentang tindakan (Action) I Pada

Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 117 Gambar 4.21 Tanggapan responden tentang tindakan (Action) II Pada

Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 119 Gambar 4.22 Tanggapan responden tentang kepuasan (Satisfaction) I

Pada Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 121 Gambar 4.23 Tanggapan responden tentang kepuasan (Satisfaction) II

Pada Iklan Produk Tabungan BRI Syariah ... 122 Gambar 4.24 Tanggapan responden tentang kepuasan (Satisfaction) III


(14)

(15)

(16)

(17)

xvii

produk Tabungan Haji BRI Syariah IB terhadap respon KBIH Aisyiyah Bantul dengan pendekatan AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel purposive sampling, data dikumpulkan dengan cara penyebaran kuesioner atau angket. Data dianalisis secara Regresi Linier Sederhana, hasilnya menunjukan Y = 8.413 + 2.149 X yang berarti bahwa jika tidak ada variabel iklan maka akan tetap ada respon AIDAS sebesar 8.413, setiap kenaikan satu variabel iklan maka akan terjadi kenaikan pada respon AIDAS sebesar 2.149. Dari hasil penyebaran dan analisis data menggunakan SPSS dengan descriptive statistic frequencies didapatkan hasil bahwa respon perhatian (Attention) sebesar 3.15, respon minat (Interest) sebesar 3.16, respon keinginan (Desire) sebesar 3.18, respon tindakan (Action) sebesar 3.17, dan respon kepuasan (Satisfaction) sebesar 3.10.keseluruhan respon masuk pada kriteria tinggi namun respon yang dianggap paling tinggi adalah keinginan (Desire).


(18)

xviii

ABSTRACT

This research aims to determine how big the influence of product advertising saving hajj BRI Syariah IB toward the responses of KBIH Aisyiyah Bantul through AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction) approach. This study used a quantitative approach with purposive sampling sample, data were collected by distributing the questionairs. Data was analyzed by Simple Linier Regretion. The result show Y = 8.413 + 2.149X which means that there is no variable advertisement will remain the AIDAS response of 8.413. In any increase of one variable respon than it will happen increase the AIDAS response of 2.149. From the results of dissemination and data analysis using SPSS with descriptive statistic frequencies obtained a results respone to the Attention of 3.15, response to the Interest of 3.16, response to the Desire of 3.18, response to the Action of 3.17, and response to the Satisfaction of 3.10. The overall response of the high criteria but the response which revered to the highest response is the desire.


(19)

1 A. Latar Belakang

Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini, limpahan informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat konsumen semakin kritis dalam memilih suatu produk. Agar dapat unggul dalam persaingan, salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1).

Periklanan selain merupakan kegiatan pemasaran juga berupa aktivitas komunikasi. Dari segi komunikasi, rekayasa unsur pesan sangat tergantung dari siapa khalayak sasaran yang dituju serta melalui media apa iklan tersebut sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan terdapat empat masalah : apa yang harus disampaikan (isi pesan), bagaimana cara menyampaikan secara logis (struktur pesan), bagaimana menyampaikan secara simbolis (format pesan), dan siapa yang seharusnya menyampaikan (sumber pesan) (Kotler, 2005: 254).

Secara umum media yang sering digunakan oleh perusahaan untuk beriklan adalah media elektronik (televisi dan radio), media cetak (brosur, surat kabar, dan majalah), dan media internet. Media brosur merupakan cara


(20)

2

beriklan yang terbatas karena penyampaiannya hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui sebuah produk melalui media iklan brosur, misalnya pegawai bank dalam memasarkan dan mempromosikan produk melalui media iklan brosur, brosur tersebut akan diberikan kepada nasabah yang datang ke bank atau di tempat mempromosikan produk tersebut saja atau nasabah bank itu sendiri dengan sengaja untuk melihat-lihat saja. (Indriani, 2015: 3).

Salah satu tujuan promosi adalah membidik pasar sasarannya yaitu masyarakat umum baik pasar baru maupun pasar potensial. Pasar potensial adalah orang atau sekelompok orang yang berpeluang untuk dijadikan sebagai pasar karena memiliki ketertarikan terhadap produk atau jasa perusahaan (Enterprise, 2010: 35). Sedangkan menurut Kotler (1997: 131) pasar potensial adalah sekelompok orang yang tertarik dengan penawaran pasar tertentu.

Televisi sebagai media periklanan yang memiliki jangkauan luas selama bertahun-tahun telah dipercaya sebagai media periklanan paling efektif oleh para produsen. Salah satu kelebihan mendasar televisi dibandingkan dengan periklanan lainnya adalah kemampuannya menyampaikan pesan audio-visual. Meskipun biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan media lainnya, produsen tetap saja menganggap bahwa mahalnya biaya iklan ditelevisi sebanding dengan manfaatnya (Kotler, 2005: 290). Periklanan melalui internet adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat diabaikan oleh para pengiklan dan pemasar. Berdasarkan laporan Departemen Perdagangan radio butuh 30 tahun untuk


(21)

meraih 50 juta khalayak, dan Televisi butuh 13 tahun, sedangkan Internet hanya butuh waktu 4 tahun (Lee dan Jhonson, 2011: 37).

Brosur juga merupakan salah satu media beriklan pada media cetak, meskipun brosur dianggap sebagai cara pemasaran tradisional tetapi brosur juga memiliki kelebihan yaitu isinya yang langsung memuat point-point penting dalam beriklan. Hanya saja penggunaan media iklan brosur masih terbatas jangkauannya. Iklan di media televisi, brosur dan internet memang diminati banyak perusahaan termasuk juga bank syarian. Salah satu bank syariah yang mempromosikan iklannya melalui tiga media periklanan tersebut adalah BRI Syariah dengan produknya Tabungan Haji BRI Syariah IB, tabungan ini memiliki kelebihan yaitu dapat membuka rekening sejak usia dini.

Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima, haji adalah hukumnya wajib bagi semua muslim yang mampu baik finansial dan bekal. Dalam Al-Quran juga telah tertuang kewajiban untuk menunaikan ibadah haji bagi setiap muslim yang mampu. Selain itu juga dalam UU No. 34 tahun 2009 penetapan pemerintah pengganti UU No. 2 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji, yang mengatur tentang haji dan ketentuannya (www.kemenag.go.id).

Ibadah haji sangat diminati oleh umat muslim, meski biaya haji tergolong mahal tapi antusias masyarakat muslim untuk dapat berkunjung ke Baitullah sangat tinggi. Perbankan menangkap adanya peluang yang besar


(22)

4

dari antusiasme masyarakat, awalnya perbankan menawarkan produk Talangan Haji namun seiring berjalannya waktu produk ini dianggap mengandung unsur riba, oleh karena itu Kementrian Agama (Kemenag) resmi melarang perbankan syariah menjajakan produk tersebut dan mengalihkan ke Tabungan Haji (www.muslimafiyah.com).

Masa tunggu keberangkatan haji yang semakin panjang di Indonesia membuat masyarakat resah, masa tunggu haji di Indonesia sekarang kisaran tujuh sampai dua puluh tahun setelah mendapatkan nomor porsi dari Sistem Komunikasi Haji (SISKOHAT) (www.nasional.sindonews.com). Melihat panjangnya masa tunggu haji BRI Syariah menawarkan solusi dengan cara membuka Tabungan Haji BRI Syariah IB mulai dengan usia dini, menurut Corporate Communication Dept. Head BRI Syariah Nanang Wahyudi hal ini penting agar ketika datang masa menunaikan ibadah haji kondisi tubuh masih prima (www.republika.com).

Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH) Aisiyah merupakan pelopor KBIH di Yogyakarta dan pelopor KBIH kedua di Aisiyah setelah KBIH Aisiyah Jakarta. KBIH Aisiyah Yogyakarta ini didukung oleh Muhammadiyah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (www.kbihaisiyahbantul.blogspot.co.id). KBIH Aisiyah Bantul adalah salah satu cabang KBIH Aisiyah Yogyakarta, KBIH Aisiyah Bantul bertempat di Gedung Dakwah Jl. A Yani no 31 Bantul, ada tiga titik tempat bimbingan manasiknya yaitu di Banguntapan, Masjid SMA Muhiba dan PRM Tamantirto Utara.


(23)

KBIH Aisiyah ini tercipta sebagai wahana beribadah kepada Allah SWT yang perwujudannya melalui pemberian layanan secara professional kepada umat yang akan melaksanakan ibadah haji atau umroh agar sesuai dengan berhajinya Rasulullah SAW. KBIH Aisyiyah adalah contoh dari pasar potensial yang didalamnya terdapat orang-orang yang kompeten dan mengetahui tentang penting dan wajibnya ibadah haji serta ada ketertarikan lebih dibandingkan masyarakat awam. Selain itu anggota KBIH Aisyiyah Bantul yang mayoritas menggunakan bank BRI Syariah sebagai Tabungan Hajinya.

Total anggota KBIH Aisyiyah Bantul kloter keberangkatan 2016 adalah 241 orang calon jamaah haji, terdiri dari 67 orang nasabah BRI Syariah, 36 orang nasabah Bank Muammalat Indonesia (BMI), 63 orang nasabah Bank Syariah Mandiri (BSM), 49 orang nasabah Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), 6 orang nasabah Bank Tabungan Negara Syariah (BTN Syariah), 12 orang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan 8 orang nasabah Bank Negara Indonesia (BNI).

Melalui iklan televisi, internet dan brosur diharapkan BRI Syariah mampu menjangkau tempat-tempat yang masih kurang sosialisasi dan promosi sehingga mampu mendapatkan respon yang positif, yang diikuti dengan laju pertumbuhan nasabah. Oleh karena itu membutuhkan kerangka Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction (AIDAS) sebagai alat pengukur sejauh mana respon dari calon nasabah (Bachmid, 2010: 5).


(24)

6

Menurut teori (Astrid 1989: 215 dalam skripsi Indriani, 2015:4) menyatakan bahwa keberhasilan sebuah iklan tidak lepas dari cara penyampaian kepada konsumen dengan cara yang tepat, artinya proses komunikasi atau penyampaian iklan yang tepat akan menimbulkan pengertian, sikap dan tingkah laku dari seorang konsumen atau nasabah. Keberhasilan suatu proses komunikasi dapat dilihat dari formula AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction).

Proses dari rumusan AIDAS dapat dijelaskan bahwa sebuah iklan haruslah menarik sehingga mendapatkan perhatian (Attention) dari pemirsanya. Sebuah iklan harus memiliki isi pesan yang mudah ditangkap dan dengan konsep yang menarik, sehingga pemirsanya yang melihat akan menaruh perhatian dan ingin mengetahui lebih. Dengan tersampaikannya isi pesan iklan tersebut maka akan mampu menarik minat (Interest) pemirsanya. Setelah pemirsa merasa tertarik dan timbul sebuah minat maka bagaimana sebuah iklan tersebut mampu menggugah keinginan (Desire) pemirsanya untuk mencoba produk tersebut. Jika sebuah keinginan mampu tercipta apalagi didorong dengan kebutuhan maka akan tercipta suatu tindakan (Action) untuk merealistiskan keinginan tersebut dengan mencoba produk yang diiklankan. Setelah memakai produk tersebut dan menjadi nasabahnya maka akan dapat menilai produk tersebut apakah mampu untuk menciptakan kepuasan (satisfaction) nasabah atau tidak, karena sebuah kepuasan tercipta jika suatu produk mampu memenuhi ekspektasi atau melebihi ekspektasi nasabah.


(25)

Peneliti kali ini tertarik untuk meneliti tentang produk Tabungan Haji BRI Syariah IB dengan akad mudharabah yaitu bagi hasil yang komprehensif. Alasannya haji merupakan rukun islam yang kelima yang wajib dilaksanakan jika mampu. Dengan adanya produk Tabungan Haji BRI Syariah IB akan mempermudah perencanaan untuk dapat melaksanakan ibadah haji. Mengingat masa tunggu keberangkatan haji yang semakin tahun semakin bertambah lama maka Tabungan Haji BRI Syariah menawarkan untuk pembukaan rekening tabungan sudah dapat dimulai sejak dini, hal ini semakin membuat efektif masa keberangkatan haji nantinya di umur yang masih muda masih sehat dan prima. Kelebihan Tabungan Haji BRI Syariah IB adalah dengan setoran awal yang ringan dan persyaratan yang mudah memungkinkan semua kalangan mampu membuka rekening tersebut bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga bisa untuk keluarga yang lainya.

Penelitian ini akan dilakukan di KBIH Aisiyah Bantul mengingat KBIH Aisiyah Bantul adalah salah satu cabang KBIH Aisiyah Yogyakarta yang menjadi pelopor KBIH di Yogyakarta dan didalamnya terdapat orang-orang yang dianggap berpotensi tinggi karena KBIH Aisyiyah Bantul adalah tempat pelatihan professional, selain itu anggota terbanyak didalam KBIH Aisyiyah Bantul periode ini didominasi oleh BRI Syariah. Dengan adanya bekal pengetahuan yang baik tentang ibadah haji, serta mayoritas nasabah BRI Syariah maka diambilah Anggota KBIH Aisiyah Bantul sebagai responden terhadap respon kepada iklan Tabungan BRI Syariah IB.


(26)

8

Berangkat dari latar belakang diatas penelitian ini bertujuan untuk menggali seberapa besar respon Anggota KBIH Aisiyah Bantul terhadap iklan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB yang dapat dibukakan untuk anak mulai usia dini, mengingat pengetahuan dan minat yang sudah direalisasikan untuk melaksanakan ibadah haji dan dianggap berpotensi tinggi untuk mampu membukakan rekening tabungan untuk anak atau keluarganya, karena masa tunggu keberangkatan haji yang semakin panjang dan lama.

Iklan televisi yang mampu menjangkau spectrum yang sangat luas sampai ke pelosok, iklan internet yang mampu menjangkau khalayak yang sangat luas dan brosur yang mampu mengenalkan nasabah kepada produk Tabungan Haji BRI Syariah IB merupakan cara efektif yang dilakukan dalam berpromosi, selain itu juga mampu menjangkau pasar potensial yang didalamnya sudah banyak orang yang minat dan ketertarikannya dianggap tinggi karena tingkat pengetahuannya tentang produk tabungan haji. Maka dari itu akan diukur sejauh mana respon anggota KBIH Aisiyah Bantul dengan menggunakan alat pengukur respon anggota KBIH Aisyiyah Bantul dengan kerangka AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction).

Dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang promosi melalui iklan terutama iklan televisi, brosur dan internet (Facebook, twitter, instagram, youtube, web) untuk menarik minat calon nasabah menggunakan suatu produk, yang akan dituangkan melalui penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Iklan Produk Tabungan Haji BRI Syariah IB


(27)

Terhadap Respon KBIH Aisiyah Bantul Dengan Pendekatan AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction)”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah iklan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB berpengaruh terhadap respon KBIH Aisyiyah Bantul dengan pendekatan AIDAS ? 2. Berdasarkan pendekatan AIDAS, respon apa yang dinilai paling tinggi

oleh anggota KBIH Aisyiyah Bantul ? C. Batasan Penelitian

Agar penelitian mengenai “Pengaruh Iklan Produk Tabungan Haji BRI Syariah IB Terhadap Respon KBIH Aisyiyah Bantul Dengan Pendekatan AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction)” tidak melebar dari permasalahan dan menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan penelitian maka penulis membatasi ruang permasalahan sebagai berikut :

1. Reverensi iklan yang diteliti adalah iklan melalui media televisi, brosur dan internet (Facebook, twitter, instagram, youtube, web). 2. Iklan yang diteliti adalah iklan BRI Syariah dengan produk Tabungan

Haji BRI Syariah IB dengan akad mudharabah.

3. Iklan yang diteliti sebatas pada pengaruhnya terhadap anggota KBIH Aisyiyah Bantul untuk mau mulai mencari tau bahkan menggunakan.


(28)

10

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui respon masyarakat terutama di KBIH Aisyiyah Bantul tentang iklan televisi, iklan brosur dan iklan internet (Facebook, twitter, instagram, youtube, web) produk Tabungan Haji BRI Syariah IB menggunakan pendekatan AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, and Satisfaction). Selain itu juga agar mengetahui respon apa yang dinilai paling tinggi oleh responden anggota KBIH Aisyiyah Bantul diantara respon dengan pendekatan AIDAS.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi pihak yang terkait antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga dapat memberikan teori tentang respon masyarakat terhadap iklan produk Bank Syariah. Serta dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh iklan produk tabungan haji BRI Syariah IB terhadap respon KBIH Aisyiyah Bantul. Selain itu juga memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

1) Sebagai sarana pembelajaran yang bermanfaat untuk menambah pemahaman akan konsep komunikasi pemasaran,


(29)

khususnya tentang periklanan melalui media televisi, Internet dan brosur.

2) Sebagai sarana pembelajaran untuk mengukur respon promosi salah satunya periklanan dengan menggunakan pendekatan AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, and Satisfaction). b. Bagi Universitas

1) Sebagai referensi untuk mengetahui tingkat promosi Bank Syariah melalui iklan terutama media televisi, internet, dan brosur.

2) Sebagai referensi pembelajaran dan rujukan penelitian selanjutnya agar dapat lebih baik dan lebih mengembangkan topik tentang promosi periklanan Bank Syariah.

c. Bagi Perusahaan Periklanan

Sebagai referensi dan bahan pertimbangan dalam rancangan membuat iklan yang efektif bagi sebuah perusahaan.

d. Bagi Bank Syariah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, saran dan bahan pertimbangan bagi bank syariah untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mengenalkan dan memasarkan produknya kepada masyarakat. Supaya bank syariah mampu bersaing dengan bank lainnya dalam pemasaran produk melalui iklan.


(30)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dilakukan oleh Hardinni Bachmid (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Iklan Bank Syariah Mandiri di Televisi Terhadap Attention, Interest, Desire, Action pada Masyarakat Ambon Maluku” jenis penelitian ini adalah eksplanatoris. Variable yang diteliti adalah variable bebas (independent variable) dengan indikator : isi pesan, struktur pesan, format pesan dan sumber pesan. Sementara variable terikat (dependent variable) dengan indikator : model AIDA yaitu Attention, interest, desire, action. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling tidak ada pertimbangan kecuali kemudahan saja, metode pengambilan data menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner di Ambon Maluku kepada setiap yang ditemui baik sengaja maupun tidak dengan syarat orang tersebut pernah melihat iklan BSM di televisi. Hasil penelitian ini menunjukan faktor iklan yang dinilai paling tinggi adalah isi pesan, respon tertinggi masyarakat Ambon pada model AIDA adalah perhatian (Attention), terdapat pengaruh yang signifikan iklan televisi BSM terhadap respon masyarakat Ambon.

Relevansi dari penelitian ini adalah pengembangan yang dilakukan oleh penelitian penulis. Dimana penelitian ini mengkaji tentang iklan televisi


(31)

Bank Syariah Mandiri yang diujikan pada masyarakat Ambon Maluku, sedangkan penulis ingin mengkaji tentang iklan televisi, brosur dan internet produk Tabungan Haji BRI Syariah IB untuk anak usia dini yang akan diujikan pada anggota KBIH Aisyiyah Bantul, yang dianggap berpotensi tinggi untuk membukakan tabungan untuk anaknya, penelitian ini dengan penelitian penulis sama-sama menggunakan model AIDA dan AIDAS sebagai tolak ukur responnya.

2. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 1 nomor 3 yang ditulis oleh Vera Erlinda dan Haroni Doli H. Ritonga (2013) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Bank Oleh Nasabah Tabungan Haji (Studi Kasus : Peserta Bimbingan Manasik Haji Aziziah Kec. Medan Johor)”. Penelitian ini menggunakan sampel responden sebanyak 30 orang peserta manasik Haji Aziziah, pengambilan data menggunakan cara penyebaran kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah faktor utama yang dipilih adalah pelayanan bank ditunjukan dengan 16 orang (53,3%) yang memilih, namun hanya menjadi urutan kedua dalam pengolahan data peneliti, sedangkan terhadap jenis pelayanan bank yaitu jaminan keamanan yang diberikan kepada dana ONH nasabah dijadikan rangking satu dengan 14 orang (46,7%). Faktor fasilitas menempati urutan kedua yang dipilih oleh peserta bimbingan manasik haji Aziziah, ditunjukan dengan hasil sebanyak 12 orang (40%), namun dalam pengolahan data fasilitas menjadi urutan ketiga, sedangkan jenis fasilitas bank yaitu kebersihan lingkungan bank dan ruang transaksi dijadikan


(32)

14

sebagai rangking satu dengan 14 orang (46,7%). Faktor lokasi menjadi factor kedua yang dipilih oleh responden 14 orang (46,7%). Namun dalam pengolahan data lokasi menempati urutan ketiga, sedangkan untuk jenis lokasi bank yaitu kemudahan dicapainya sebanyak 13 orang (43,3%). Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama mengkaji tentang Tabungan Haji, namun jika penelitian ini mengkaji tentang pemilihan bank, penulis menawarkan produk tabungan haji yang berbeda dengan bank lain yaitu tabungan yang mulai bisa dibukakan sejak anak usia dini. Suatu hal baru yang ditawarkan pada produk tabungan haji. 3. Penelitian Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dilakukan

oleh Indriani (2015) dengan judul “Efektivitas Iklan Produk Tabungan BNI Syariah IB HASANAH Berakad Wadiah Terhadap Respon Nasabah Dengan Pendekatan AIDAS”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah pegawai dan nasabah BNI Syariah Kc. Yogyakarta, sampel yang digunakan adalah sales promotion, customer service, dan 10 orang nasabah. Hasil dari penelitian ini adalah iklan melalui media internet dianggap belum efektif karena Attention 1,4 yang termasuk efektivitas sedang tetapi cukup rendah, Interest 1,9 yang termasuk efektivitas sedang tetapi cukup rendah, Desire 1,7 yang termasuk efektivitas sedang, dan Action 1,8 yang termasuk efektivitasnya sedang. Iklan melalui media brosur dianggap belum efektif karena Attention 1,4 yang termasuk sedang, Interest berada pada 2,1 yang termasuk dalam


(33)

kategori tinggi, Desire berada pada 1,8 yang termasuk kategori sedang tetapi cukup tinggi, dan Action berada pada 2,0 yang termasuk dalam kategori sedang. Iklan yang dilakukan oleh BNI Syariah sudah efektif dengan ditunjukannya peningkatan nasabah setiap harinya. Produk tabungan BNI Syariah IB HASANAH direspon sangat positif dengan respon satisfaction (kepuasan) yang tinggi.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama mengukur respon terhadap suatu produk bank. Jika peneliti ini mengukur seberapa efektif sebuah iklan melalui internet dan brosur maka penulis ingin meneliti seberapa besar pengaruhnya iklan televisi, brosur dan internet terhadap calon nasabah maupun nasabah. Pendekatan yang digunakan sama-sama pendekatan AIDAS maka penelitian penulis adalah bentuk pengembangan penelitian dari penelitian ini.

B. Kerangka Teori 1. Pemasaran

Pemasaran identik dengan pengenalan suatu perusahaan atau produk baik barang maupun jasa. Menurut Philip Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial dan managerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Kasmir, 2008 : 53).

Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Alih-alih memegang filosofi “membuat-dan-menjual” yang berpusat pada


(34)

16

produk, beralih ke filosofi “merasakan-dan-merespon” yang berpusat pada pelanggan. Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih (Kotler dan Keller, 2009 : 20).

Theodore dan Harvard dalam buku Kotler menjelaskan perbedaan antara konsep pemasaran dan konsep penjualan : penjualan berfokus pada kebutuhan pelanggan, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli, penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan akhirnya mengkonsumsinya.

Pentingnya suatu pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan produk dan jasa. Pemasaran dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin hari semakin meningkat serta ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Pemasaran sendiri memiliki tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek, untuk jangka panjang pemasaran bertujuan mempertahankan produk-produk yang sudah dimiliki agar tetap eksis dan untuk jangka pendek pemasaran bertujuan merebut hati konsumen agar mau menggunakan produk baru yang diluncurkan (Kasmir, 2008 : 51).


(35)

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan pada pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Al-Arif, 2010 : 7).

2. Pemasaran Syariah

Pemasaran syariah merupakan tingkatan tertinggi dalam pemasaran, yang disebut spiritual marketing, dimana etika, nilai-nilai dan norma dijunjung tinggi sehingga pelanggan tidak merasa kecewa dengan produk ataupun jasa yang dipasarkan (Al-Arif, 2010 : 5).

Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa nilai dalam pemasaran syariah yang mengambil konsep dari keteladana Rasullullah SAW yaitu :

a. Siddiq yaitu memiliki sifat kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran islam.

b. Fathanah yaitu mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban.

c. Amanah yaitu tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.


(36)

18

d. Tabligh yaitu mengaja sekaligus memberikan contoh pada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam dalam setiap gerak aktifitas ekonomi yang dilakukan sehari-hari.

e. Istiqomah yatu konsisten dalam penerapan aturan syariah.

Dalam pemasaran syariah suatu perusahaan harus menerapkan prinsip sesuai dengan syariat islam dimana tidak boleh mengandung unsur MAGHRIB yaitu maysir atau sering disebut dengan perjudian, gharar atau sering disebut dengan ketidakpastian, riba yang diartikan tambahan, dan bathil yang diartikan perbuatan tidak menyenangkan yang akan merugikan.

Selain itu, dalam konsep pemasaran syariah, pasar syariah sering kali disebut sebagai pasar emosional karena alasan keagamaan dan bukan karena ingin mendapatkan keuntungan finansial semata (Al-Arif, 2010 : 16). Dalam syariah marketing tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu keberkahan. Perpaduan kedua konsep ini melahirkan konsep maslahah mursalah, yaitu suatu perusahaan syariah akan berorientasi pada pencapaian maslahah yang optimal. Konsep keberkahan ini menjadi landasan suatu perusahaan yang berorientasikan syariah (Al-Arif,2010 : 19).

Perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap professional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas maka akan menumbuhkan kepercayaan konsumen. Dengan penerapan


(37)

konsep syariah maka diprediksi akan terus berkembang dan dipercaya oleh masyarakat karena mengandung nilai kejujuran. Ada empat karakteristik yang terdapat pada syariah marketing :

a. Ketuhanan (Rabbaniyah)

Pemasaran syariah mempunyai sifat yang religius, karena hukum-hukum syariah bersifat ketuhanan, yang merupakan hukum yang paling adil dan paling sempurna sehingga tepat untuk segala bentuk kebaikan.

b. Etis (Akhlaqiyah)

Keistimewaan marketer syariah adalah mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya. Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa membedakan dari agama manapun karena bersifdat universal.

c. Realistis (Al-Waqi’yyah)

Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti moderenitas, dan kaku melainkan konsep pemasaran yang fleksibel. Pemasaran syariah sangat fleksibel dan luas dalam tafsir hukum dan emlementasinya terhadap pemasaran konvensional.

d. Humanistis (Insaniyyah)

Syariah diciptakan kepada manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara. Posisi perusahaan dan konsumen berada pada tingkatan yang sama yaitu mitra dan diikat oleh


(38)

20

persaudaraan. Syariah memiliki sifat universal yaitu tidak boleh membeda-bedakan konsumen berdasarkan pada ras, agama, suku, kebangsaan, dan status, semua harus di pandang sama.

3. Pemasaran Jasa

Pengertian jasa adalah aktivitas ekonomi yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang menekan terjadinya pertukaran nilai dengan waktu sebagai alat ukur. Sedangkan dalam kamus jasa berarti kegiatan yang bersifat melayani, membantu dan melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain (Lovelock dkk, 2011 : 16). Sementara itu menurut Kotler dan Keller jasa adalah kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Pemasaran jasa adalah suatu proses mempresepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilihsecara khusus dengan menyalurkan sumber-sumbersebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Ratih Hurriyati, 2005 : 42). Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk barang. Grifin (1996) menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008 : 6) :

a. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dalam hal ini berwujud kenikmatan, kepuasan dan kenyamanan.


(39)

b. Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.

c. Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pemasaran jasa berbeda dengan pemasaran produk pada umumnya, jika pemasaran produk cukup menggunakan 4p sebagai bauran pemasarannya maka pemasaran jasa menggunakan 7p. berikut penjelasan yang membedakan jasa dengan produk barang (Lovelock dkk, 2011 : 24) :

a. Sebagian produk jasa tidak dapat diinventariskan

b. Elemen-elemen tidak terlihat biasanya mendominasi penciptaan nilai c. Layanan sering kali sulit divisualisasikan dan dimengerti

d. Pelanggan dapat dilibatkan dalam ko-produksi

e. Manusia dapat menjadi bagian dalam pengalaman layanan f. Input dan output operasional cenderung lebih beragam g. Faktor waktu sering kali menjadi hal yang sangat penting h. Distribusi dapat dilakukan melalui saluran distribusi non fisik 4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran terdiri dari dua kata yaitu strategi dan pemasaran. Strategi (strategy) memiliki arti suatu alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi sendiri akan mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khususnya lima tahun, dan berorientasi ke masa depan (David, 2006 : 17). Sedangkan pemasaran diartikan sebagai proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa,


(40)

22

memotivasi penjualan produk/jasa dan mendistribusikannya kepada konsumen akhir untuk memperoleh laba (Tjiptono, 2015 : 11).

Strategi pemasaran diadaptasi dari konteks militer, sayangnya konteks strategi pemasaran hingga saat ini belum ditemukan definisi dan lingkup strategi pemasaran secara komprehensif. Bennett mendefinisikan sebagai pernyataan mengenai bagaimana sebuah merek produk mencapai tujuannya. Sedangkan Tull dan Kahle merumuskannya sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran bersangkutan. Strategi pemasaran juga dipandang sebagai rencana untuk memaksimumkan peluang meraih bisnis yang ditargetkan melalui pengelolaan faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan (Tjiptono, 2015 : 17).

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Strategi pemasaran ini sangat berguna bagi suatu perusahaan karena suatu perusahaan berdiri dengan tujuan tertentu maka dengan adanya strategi pemasaran yang baik suatu perusahaan akan mencapai tujuannya dengan baik.

5. Strategi Pemasaran Jasa

Perusahaan jasa dan perusahaan produk barang tentulah berbeda, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan jasa agar mampu


(41)

mengkomunikasikan dan menjual produknya kepada para pelanggan. Sebuah industri jasa harus memperhatikan beberapa aspek, agar dapat berjalan dengan lancar. Keberhasilan suatu produk jasa bergantung pada kemampuan perusahaan mengelola ketiga aspek berikut :

a. Janji perusahaan yang akan disampaikan kepada pelanggan (Pemasaran eksternal).

b. Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi janji tersebut (Pemasaran Internal).

c. Kemampuan karyawan untuk menyampaikan janji tersebut kepada pelanggan (Pemasaran Interaktif).

Ketiga aspek tersebut harus dapat berjalan beriringan dan berkesinambungan. Model kesatuan ini dikenal dengan nama segitiga pemasaran jasa, dimana setiap sisi segitiga mewakili masing-masing aspek, Freddie Rangkuti dalam (Reni Apriyanti 2015 : 26) :

Perusahaan

(Pemasaran Internal) (Pemasaran eksternal)

Karyawan (Pemasaran Interaktif) Pelanggan Gambar 2.1 Segitiga Pemasaran Jasa

Segitiga pemasaran diatas menjelaskan bahwa ada tiga pihak yang terlibat dalam pemasaran jasa yaitu perusahaan, karyawan, dan pelanggan, ketiga pihak tersebut saling terkait satu sama lain. Pemasaran internal yaitu


(42)

24

perusahaan melatih karyawan secara efektif untuk mampu memberikan pelayanan yang unggul kepada pelanggan. Hal ini melatih karyawan untuk mampu menyampaikan janji-janji perusahaan yaitu dengan melakukan perekrutan, pelatihan, pemberian bonus dan hadiah kepada pegawai yang baik dalam melakukan tugasnnya, serta menyediakan peralatan dan tekhnologi.

Pemasaran eksternal adalah menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh perusahaaan dalam mempersiapkan jasa, menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan jasa kepada pada pelanggan, bila hal ini dilakukan dengan baik pelanggan akan terikat oleh perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin. Pemasaran interaktif adalah nilai kualitas jasa yang dirasakan tergantung dengan kualitas interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan. Kualitas layanan tidak termasuk kualitas tekhnik tetapi juga kualitas fungsional seperti adanya perhatian khusus terhadap permasalahan pelanggan yang dalam hal ini adalah nasabah. Dengan pemberian perhatian ini maka pelanggan atau nasabah akan mendapatkan kesan yang mendalam terhadap pemberian jasa yang diberikan oleh perusahaan atau bank (Tjiptono, 2015 : 271).

Secara garis besar strategi pemasaran jasa yang pokok berkaitan dengan empat aspek utama yaitu :

a. Melakukan diferensiasi kompetitif, perusahaan jasa wajib melakukan inovasi yang bersifat pre emptive (Strategi baru) dalam jangka panjang.


(43)

b. Mengelola kualitas jasa, memberikan kualitas jasa yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

c. Mengelola produktivitas, ada enam pendekatan dalam meningkatkan produktivitas yaitu :

1) Penyedia jasa bekerja lebih keras dan cekatan

2) Menguatkan kuantitas dengan mengurangi sebagian kualitas 3) Menambah perlengkapan dan melakukan standarisasi produksi 4) Menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa dengan jalan

menemukan solusi berupa produk 5) Merancang jasa yang lebih efektif

6) Memberikan insentif kepada para pelanggan untuk melakukan sebagian tugas perusahaan.

d. Mengelola penawaran dan permintaan jasa, menyesuaikan kapasitas dan permintaan perusahaan jasa umumnya sulit dilakukan, karena jasa bersifat tidak tahan lama.

6. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran. Bauran pemasaran harus dilakukan secara terpadu yaitu antara pelaksanaan dan penerapan komponen dilakukan dengan memperhatikan antara komponen satu dengan lainnya (Kasmir, 2008 : 119).

Boom dan Bitner dalam Kasmir berpendapat bahwa konsep bauran pemasaran untuk perusahaan jasa berbeda dengan konsep bauran


(44)

26

pemasaran biasa. Dalam pemasaran biasa menurut kotler ada empat konsep yang dikenal dengan 4P yaitu :

a. Product (produk) b. Price (harga)

c. Place (tempat / saluran distribusi) d. Promotion (promosi)

Sedangkan dalam pemasaran jasa ditambah dengan 3P lagi menurut Boom dan Bitner yaitu :

a. People (orang)

b. physical evidence (bukti fisik) c. process (proses)

Jadi dalam pemasaran jasa menggunakan 7P konsep bauran pemasaran yang digabungkan antara konsep Kotler dengan Boom dan Bitner.

7. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan dari Bauran Pemasaran, promosi bertujuan untuk menginformasikan kepada orang lain mengenaik produk-produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli barangnya (Cravens,1998,76).

Promosi adalah sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya, karena tanpa promosi maka tidak akan nasabah mengenal perusahaan dan produk yang ditawarkan. Secara tidak langsung promosi berperan untuk mempengaruhi nasabah membeli produk


(45)

suatu perusahaan dan secara tidak langsung mengangkat citra perusahaan yang dalam hal ini Bank (Kasmir,2008,155-156).

Dalam sebuah promosi ada yang dikenal dengan istilah promotional mix yaitu kombinasi strategi yang paling baik untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha, 2002 : 349). Promotional mix ini terdiri dari empat variable yaitu :

a. Advertising (Periklanan) : Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b. Personal Selling (Penjualan Pribadi) : Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

c. Publicity (Publisitas) : Pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersialdi dalam media masa dan sponsor tidak dibebani sejumlah biaya secara langsung.

d. Sales Promotion (Promosi Penjualan) : Kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan ini diantara lain : peragaaan, pertunjukan atau pameran, demonstrasi dll.

8. Periklanan

Iklan merupakan salah satu media promosi yang digunakan oleh banyak perusahaan. Iklan merupakan sarana yang digunakan oleh bank


(46)

28

untuk menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan berupa manfaat, harga dan keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya (Al-Arif, 2010 : 174). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media, iklan lebih ditujukan untuk membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh Frank Jefkins (Kasali, 1992 : 9).

Tujuan promosi melalui iklan adalah untuk menarik dan mempengaruhi calon nasabah. Sedangkan menurut Kotler (2005 : 277) tujuan iklan digolongkan menjadi :

a. Iklan informatif, dimaksud untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

b. Iklan persuasif, dimaksud untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.

c. Iklan pengingat, dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.

d. Iklan penguatan, dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

Dalam sebuah iklan hal yang terpenting adalah pesan yang terdapat didalamnya. Pesan dalam sebuah iklan harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : apa, untuk apa, bagaimana caranya, bagaimana hasilnya atau apa dampaknya. Iklan yang baik adalah iklan dengan pesan


(47)

yang singkat, jelas, mudah dipahami, serta mengandung pengulangan kata (jika dibutuhkan) (Kotler, 2005 : 252).

Sebuah pesan iklan idealnya mampu mendapat perhatian (attention), mampu menarik minat (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menyebabkan tindakan (action). Model pesan iklan seperti ini dikenal dengan model AIDA yang akan membawa konsumen mulai dari tahap kesadaran hingga pembelian (Kotler, 2005 : 254).

Dalam perumusan pesan iklan terdapat empat masalah : apa yang harus disampaikan (isi pesan) yaitu presentasi secara logis tentang sebuah produk yang ditawarkan, bagaimana cara menyampaikan secara logis (struktur pesan) yaitu konsep iklan yang akan menjadikan sebuah iklan menarik dan tertata rapi, bagaimana menyampaikan secara simbolis (format pesan) yaitu kolaborasi antara desain gambar, visual, audio dan efek yang diberikan untuk sentuhan pesan agar lebih hidup, dan siapa yang seharusnya menyampaikan (sumber pesan) yaitu karakter bintang yang berperan harus sesuai dengan konsep yang diciptakan sehingga pesan mampu diterima (Kotler, 2005 : 254).

Dalam pengembangan program iklan, manager pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Lalu mereka dapat menggunakan lima keputusan utama yang dikenal dengan “Lima M” (Kotler dan Keller, 2009 : 202) :

a. Mission (Misi) : apakah tujuan periklanan ?


(48)

30

c. Massage (Pesan) : pesan apa yang harus disampaikan ? d. Media (media) : media apa yang akan digunakan ?

e. Measurement (Pengukuran) : bagaimana mengevaluasi hasilnya ? Agar sebuah iklan mampu tersampaikan dengan baik maka harus melalui media-media yang dapat mendukung penyampaian iklan. Menurut Kasmir (2008 : 157) Penggunaan promosi dengan iklan dapat melalui berbagai media seperti :

a. Pemasangan billboards di jalan strategis b. Pencetakan brosur dan disebarkan c. Pemasangan spanduk di lokasi strategis d. Melalui Koran

e. Melalui majalah f. Melalui televisi g. Melalui radio, dll.

9. Pengukuran Efektivitas Periklanan

Pengukuran efektivitas periklanan merupakan aspek penting dari manajemen periklanan hanya dengan mengevaluasi hasil yang telah diperoleh sudah memungkinkan untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sedang atau sudah dicapai. Ini memerlukan ukuran-ukuran dasar yang harus ditetapkan sebelum kampanye periklanan dimulai kemudian menentukan apakah tujuan telah dicapai. Karena riset cukup fundamental untuk mengontrol periklanan.


(49)

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak, sebagaimana dikemukakan oleh (Siagian,1978:77 dalam Indriani, 2015 : 6) yaitu:

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.

c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

d. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

e. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja.

f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemamapuan bekerja secara produktif.


(50)

32

Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.

g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.

Selanjutnya (Steers,1978: 206) mengemukakan 5 (lima) kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu:

a. Produktivitas

b. Kemampuan adaptasi kerja c. Kepuasan kerja

d. Kemampuan berlaba e. Pencarian sumber daya

10.Etika Iklan Atas dasar Norma Agama Islam

Dalam kehidap sehari-hari ataupun pedoman dalam melakukan tindakan orang islam berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis agar mendapat ridho dari Allah SWT. Pada dasarnya norma agama memperhatikan beberapa prinsip dasar yaitu: kejujuran, kebenaran,


(51)

keadilan dan tanggung jawab (Widyarini, 2012 : 8). Penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut:

a. Kejujuran

QS. Asy-Syu’araa’: 181-183

Artinya : “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugi (181). Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus (182). Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan (183)”.

Selain ayat diatas ada beberapa hadis yang menyinggung tentang kejujuran diantaranya :

“Pedagang yang terpercaya , jujur dan muslim ditempatkan bersama para syahid di hari kiamat”. (HR al-Bukhari).

“... sesungguhnya para pelaku bisnis akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai orang-orang yang jahat, kecuali orang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat kebajikan dan jujur”. (HR Ibn Majah)

“Kalian harus jujur karena jujur akan menunjukkan (jalan) ke surga. Dan seseorang yang senantiasa jujur dan memang bermaksud jujur,


(52)

34

sehingga ia dituliskan di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur (shiddiq)”. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Al-Tirmidzi).

Nilai kejujuran adalah sangat penting di dalam menjalani kehidupan, baik dalam berperilaku maupun dalam melakukan perdagangan. Termasuk di dalamnya pemberian informasi (iklan) kepada para calon pembelinya.

b. Kebenaran

QS. Ali ‘Imran: 77.

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagia (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata kepada mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”.

Dapat dipetik dari ayat diatas bahwa janji yang telah diumbar pada iklan sebuah produk haruslah memiliki kebenaran karena Allah mencintai sebuah kebenaran dan membenci sebuah kebohongan. Nilai kebenaran ini berjalan beriringan dengan nilai kejujuran yang harus diterapkan dalam keseharian terutama bisnis dan berdagang.


(53)

Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya konsumen terhadap produk yang ditawarkan, karena kepercayaan seorang konsumen bernilai tinggi bagi perusahaan pemasar produk.

c. Keadilan

QS. An-Nahl: 90.

Artinya : “ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.

Dari ayat diatas dapat dipetik bahwa diperintahkan untuk berlaku adil. Jika diterapkan di dalam perdagangan maka seorang pedagang haruslah menerapkan perilaku yang adil terhadap para pembelinya, agar tidak terjadi pertengkaran pada saat melakukan pembelian. Demikian juga halnya dengan iklan, harus mampu memberikan informasi yang benar, memberikan informasi secara jelas dan transparan agar pembeli tidak dirugikan (kecewa) setelah melakukan pembelian.

d. Tanggung Jawab


(54)

36

Artinya : “Apakah manusia mengira bahwa ia dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?”.

Sebagai seorang penjual harus memiliki rasa tanggung jawab atas produk yang dijualnya ataupun berbagai kegiatan yang berhubungan dengan proses penjualan. Di dalam kegiatan periklanan apa yang ditawarkan harus bisa dipertanggung jawabkan. Jangan sampai terjadi ukuran maupun kualitas yang disampaikan di dalam iklan tidak sesuai dengan kenyataan.

11.Iklan Media Cetak (Brosur)

Brosur merupakan salah satu cara dalam mengiklankan produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Bisa dikatakan beriklan menggunakan brosur ini merupakan salah satu cara paling tradisional dalam teknik pemasaran. Namun beriklan dengan brosur memiliki berbagai keunggulan dan kelebihan. Secara umum brosur yang digunakan sebagai sarana beriklan memiliki fungsi yang informatif. Artinya bahwa brosur bisa membawa informasi dari produk atau jasa yang ditawarkan (Indriani, 2015 : 3).

Meski tergolong tradisonal pemanfaatan brosur sebagai media beriklan juga memiliki berbagai keunggulan yaitu: sederhana namun langsung pada point sehingga konsumen bisa langsung memahami maksud yang disampaikan. Akan tetapi beriklan dengan menggunakan brosur juga


(55)

memiliki kekurangan yaitu jangkauannya yang sempit hanya nasabah dan sekitar saja yang mendapatkan brosur untuk mengetahui iklan atau produk pada suatu perusahaan terutama bank (Indriani, 2015 : 4).

Media iklan brosur merupakan proses 5 langkah. Proses lima langkah itu sendiri sebagai berikut:

a. Pahami, atau putuskan atas dasar tujuan promosi.

b. Tetapkan kerangka waktu dan tetap berada di dalam kerangka itu. c. Tetapkan anggaran dan bertahan dalam anggaran itu.

d. Tulis dan buat promosi. e. Cetak dan edarkan promosi. 12.Iklan Televisi

Televisi merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan iklan atau informasi kepada masyarakat. Televisi mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1962, yang ketika itu hanya digunakan sebagai perluasan radio saja (Kasali, 1992 : 114). Namun dengan perkembangan zaman maka semakin berkembang pula televisi di Indonesia dengan beragam sistem, bentuk dan kecanggihan.

Televisi merupakan media yang sangat efektif untuk beriklan karena televisi mampu menjangkau spektrum yang luas, hampir semua orang memiliki dan menonton televisi, maka tidak heran sekarang banyak iklan mengisi sela-sela program televisi terutama program yang rattingnya sedang naik. Bagi stasiun televisi iklan adalah sumber pemasukan karena semakin banyak iklan maka akan semakin banyak pemasukannya. Namun


(56)

38

terlalu banyak iklan juga tidak baik efeknya karena masyarakat akan langsung beralih pada channel lain.

Kasali (1992 : 120) menyatakan ada beberapa bentuk iklan dalam televisi, antara lain :

a. Pensponsoran

Banyak sekali acara televisi yang penayangan dan pembuatannya dilakukan dengan biaya sponsor. Pihak sponsor bersedia membiayai seluruh biaya produksi plus fee untuk televisi. Sponsor memberi dampak yang kuat pada masyarakat, khususnya karena peranan pengiklan yang benar-benar menjaga mutu dan isi program serta siaran sponsornya. Namun biaya yang ditanggung cukup besar. b. Partisipasi

Pengiklan dapat mengurangi biaya dan resiko karena dapat memilih waktu yang tersedia baik untuk acara tetap maupun yang tidak tetap. Pendekatan ini lebih fleksibel dalam arti dapat memilih jangkauan pasar, khalayak sasaran, jadwal dan anggaran.

c. Spot Announcement

Iklan ini ditempatkan pada pergantian acara. Pengiklan local biasanya memanfaatkan bentuk iklan seperti ini.

d. Public Service Announcement

Iklan layanan masyarakat ini biasanya ditempatkan di tengah-tengah suatu acara. Iklan ini dimuat atas permintaan pemerintah atau suatu


(57)

LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk menggalang solidaritas masyarakat.

Dalam memilih media iklan, pengiklan juga harus memahami kelebihan dan kekurangan media yang akan digunakan. Seperti media-media lain televisi juga pasti memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Hal ini akan menjadi tantangan bagi pengiklan untuk merancang strategi yang mampu memanfaatkan kelebihan dan menyiasati kekurangan (Kasali, 1992 : 121). Kelebihan yang dimiliki oleh media televisi adalah :

a. Efisiensi Biaya, televisi dipandang media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan komersialnya. Selain itu televisi juga mempunyai jangkauan yang sangat luas.

b. Dampak yang Kuat, tekanan yang ditimbulkan televisi langsung sampai pada dua indra yaitu penglihatan dan pendengaran yang akan berakibat dampak kuat pada masyarakatnya.

c. Pengaruh yang Kuat, televisi mempunya kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi khalayak umum dengan presepsi iklannya. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh televisi adalah :

a. Biaya yang Besar, kelemahan yang paling serius karena biaya yang sangat ekstrem untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial, meski jika dihitung biaya per kepala termasuk murah. b. Khalayak yang Tidak Selektif, iklan yang disiarkan di televisi


(58)

40

c. Kesulitan Teknis, media ini tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan yang dibuat tidak dapat dirubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam penyiarannya.

13.Iklan Internet

Internet adalah salah satu media beriklan yang sedang gemar di geluti semua perusahaan untuk memperkenalkan produknya. Internet dirujuk sebagai ruang maya atau informasi supercepat yang memungkinkan transfer informasi secara elektronik (Shimp, 2000 :541). Internet awalnya merupakan sebuah proyek Departemen Pertahanan A.S pada tahun 1960-an sebagai piranti untuk menjamin komunikasi selama serangan nuklir. Ini tumbuh menjadi sebuah sarana berbagai informasi di kalangan universitas pada tahun1970-an untuk proyek-proyek riset. Pada tahun 1990-an menjadi saksi kelahiran world wide web (www), hypertext markup language (html), dan browser grafis seperti Netscape (Lee dan Jhonson,2011 : 384).

Meskipun baru mulai pada tahun 1994, internet memiliki potensi untuk menjadi media periklanan yang sangat luas dan sangat berharga. Ribuan pemasar telah beralih ke internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek dan produk mereka serta melakukan transaksi penjualan. Para pengiklan internet menggunakan dua bentuk umum periklanan yaitu iklan spanduk dan sponsor.

Iklan spanduk merupakan iklan internet yang sering digunakan, selain ukurannya kecil dan letaknya statis, iklan spanduk biasanya ada di


(59)

situs yang sering dikunjungi. Suatu survey menunjukan bahwa iklan internet yang lebih luas dan lebih rumit misalnya kotak pop-up atau mekanisme scroll-down yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian, hal ini lebih mencolok dan lebih dapat diingat daripada iklan spanduk standar. Bentuk iklan lainnya di internet adalah iklan sponsor,dimana seorang pengiklan merupakan sponsor parsial atau eksekutif dari suatu situs dan diuntungkan dari beberapa kunjungan ke situs tersebut (Shimp, 2000 : 542).

Beriklan melalui media internet pasti ada kelebihan dan ada kekurangannya. Kelebihan menggunakan media internet adalah pemakai dapat menyeleksi informasi produk, perhatian dan keterlibatan pemakai internet terbilang tinggi, relasinya terbilang interaktif, serta potensi untuk melakukan direct selling, platform pesan juga fleksibel. Selain itu kelemahan menggunakan media internet adalah kapasitas kreatif yang terbatas, websnarl (crowded access) keterbatasan tekhnologi, kesulitan dalam hal pengukuran yang sahih, serta reach terbatas (Tjiptono, 2015 : 404).

14.Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH)

KBIH adalah lembaga yayasan sosial islam yang bergerak di bidang manasik haji terhadap calon jamaah haji baik selama pembekalan di tanah air maupun pada saat ibadah haji di Arab Saudi. Pada dasarnya KBIH dibentuk untuk membantu bimbingan jamaah haji di tanah air (Depag RI, 1998 : 31). KBIH sebagaimana keeputusan Dirjen Bimas Islam


(60)

42

dan penyelenggaraan haji No. D/348 tahun 2003 pasal 17 ayat 2 bahwa KBIH hanya melaksanakan bimbingan ibadah haji. Dengan demikian KBIH tidak melaksanakan pendaftaran jamaah, pengaturan kloter, dan pemondokan di arab tidak boleh mengambil living cost (Depag Jateng, 2006:4).

KBIH adalah lembaga sosial keagamaan yang telah memiliki legalitas pembimbing melalui undang-undang dan diperjelas melaui wadah khusus dalam struktur baru Departemen Agama dengan submit biro KBIH pada direktorat pembinaan haji (Buku Panduan Pembinaan KBIH, 2001:1). Peraturan yang mengatur tentang pembentukan dan tugas KBIH adalah SK Dirgen Nomor D/799 tahun 2013 Tentang pedoman operasional kelompok bimbingan (haji.kemenag.go.id).

a. Tugas Pokok KBIH

1) Menyelenggarakan atau melaksanakan bimbingan haji tambahan di tanah air maupun sebagai bimbingan pembekalan.

2) Menyelenggarakan atau melaksanakan bimbingan haji di Arab Saudi.

3) Melaksnakan pelayanan dan konsultasi informasi dan menyelesaikan kasus-kasus ibadah haji dari jamaahnya di tanah air dan di Arab Saudi.

4) Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam penguasaan manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah bagi jamaah yang dibimbingnya.


(61)

b. Fungsi KBIH

1) Penyelenggara atau pelaksanaan bimbingan ibadah haji tambahan di tanah air sebagai bimbingan pembekalan.

2) Penyelenggaraan atau pelaksanaan bimbingan lapangan di Arab Saudi.

3) Pelayanan, konsultasi dan sumber informasi perhajian.

4) Motivator bagi anggota jamaahnya terutama dalam hal-hal penguasaan ilmu manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah. c. Syarat Pendirian KBIH

1) Didirikan oleh lembaga agama yang sudah berbadan hukum. 2) Perijinan : memiliki lembaga sendiri, akta notaris KBIH, memiliki

pembimbing yang telah bersertifikat, penandatanganan perjanjian kesiapan memenuhi kebijakan perhajian yang telah ditetapkan. 3) Pembimbingan : dilakukan hanya di tanah air, tidak menonjolkan

kefanatikan kelompok dan mazhab.

4) Pengurus (SDM) : bukan pegawai aktif pemerintah, memiliki pemahaman yang luas tentang agama, memiliki akhlak yang terpuji,memiliki kemampuan managerial yang cukup.

5) Tidak memiliki catatan kasus dari lembaga atau organisasi yang dianggap bertentangan dengan nama baik agama dan bangsa. d. Persyaratan memperoleh izin penyelenggaraan KBH :

1) Akta pendirian yayasan disahkan oleh Menkumham. 2) Mengelola pendidikan formal/non formal.


(62)

44

3) Memiliki kantor sekertariat.

4) Memiliki susunan kepengurusan bukan PNS.

5) Program bimbingan minimal 45 orang (jika selama 3 tahun berturut-turut peserta dibawah 45 orang maka akan ditutup lembaganya)

6) Rekomendasi dari kemenag kabupaten/kota.

7) Verifikasi oleh tim dari Kemenag Kabupaten/ Kota.

8) Rekomendasi dari forum komunikasi kelompok bimbingan Kabupaten/Kota.

Teknik pelaksanaan bimbingan harus mematuhi ketentuan sebagai berikut : pertama, bimbingan minimal 15 kali, kedua materi bimbingan harus berpedoman buku yang diterbitkan oleh Kemenag. Ketiga, alat peraga manasik sudah tersedia oleh pelaksana bimbingan. Bagi KBIH yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku akan dikenakan sanksi secara bertahap, yakni pertama peringatan tertulis, kedua pembekuan izin, dan ketiga pencabutan izin (www.kemenagkarimun.blogspot.com).

15.Metode Bimbingan KBIH

a. Penataran calon jamaah Haji (Pembimbingan Paket)

Calon jamaah haji yang telah mendapatkan kuota atau nomor porsi untuk pelaksanaan penyelenggaraan haji tahun yang berjalan diberikan pembekalan pengetahuan perhajian meliputi : ilmu manasik, ketentuan perjalanan (traveling) dan kesehatan haji. KBIH sebagai pelaksana pembimbingan atau pembekalan awal terhadap jamaah haji KBIH


(63)

menjadi tumpuan harapan bahwa setiap calon jamaah haji dengan 10 kali pertemuan benar-benar telah menyerap dan memahami dengan baik ilmu manasik dan tata cara pelaksanaannya.

b. Ceramah

Metode ceramah adalah metode pemaparan, penjelasan dan penuturan secara lisan oleh pembimbing dihadapan peserta pelatihan (Depag RI, 2006:12). Pada umumnya ceramah merupakan salah satu bentuk penyajian materi dengan cara berpidato. Materi yang disajikan adalah materi yang sesuai dengan proses tahapan kegiatan pelaksanaaan ibadah haji.

c. Sarasehan

Sarasehan adalah salah satu bentuk kegiatan seperti ceramah yang mendekati bentuk diskusi, hanya saja diskusi sifatnya lebih ilmiah dengan ketentuan formalitas, sedangkan sarasehan tidak memerlukan ketentuan formal. Permasalahan yang dibicarakan hendaknya masalah yang sering terjadi dalam kegiatan pelaksanaan ibadah haji.

d. Pengajian

Pengajian dalam rangka pendalaman materi hendaknya diikuti oleh peserta yang terbatas. Pengajian hendaknya membahas beberapa materi manasik haji tertentu dan penyajian secara bertahap serta dalam waktu tertentu.


(64)

46

e. Home Visit

Selain pembicara-pembicara yang bersifat pembahasan dan ilmiah, diperlukan adanya pendekatan yang lebih pribadi dan berdampak sosial yaitu kunjungan ke rumah, dilakukan baik secara individual, maupun kelompok (Depag RI, 2008: 35).

f. Konsultasi

Salah satu tugas pokok KBIH adalah menerima pengaduan jamaah hajinya dan sekaligus memberikan solusi pemecahan terhadap sesuatu yang dihadapi jamaahnya. KBIH berfungsi sebagai tempat konsultasi jamaah hajinya, sekaligus bertindak sebagai konsultan.

g. Peragaan

Peragaan adalah salah satu cara memberikan penyuluhan haji kepada masyarakat yang mudah dimengerti dengan pelaksanaanya.

(www.pengertian-pengertian-info.blogspot.com). 16.Model AIDAS

Idealnya suatu pesan iklan mampu diukur dengan model AIDAS. Model AIDAS adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pemasaran. Menurut Kotler “Teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action, and Satisfaction) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik”.


(65)

Model AIDA ini sudah dikembangkan sekitar dasawarsa1920-an yang tahapannya sebagai berikut : (Kasali, 1992 : 53)

Attack Attention Gain Interest Create Desired Precipitate Action Gambar 2.2 Model AIDA

Dalam AIDA terdapat empat elemen pokok yang menjadi taraf ukur respon, namun dengan seiring berjalannya waktu, model ini mengalami banyak modifikasi seperti penambahan satisfaction (kepuasan) setelah action. Dalam model ini terdapat lima variabel pokok dan saling berhubungan dengan tugas-tugas promosi yaitu :

a. Attantion (Perhatian), dalam variable ini perusahaan harus mampu menarik perhatian masyarakat dengan menciptakan inovasi yang kreatif untuk memperkuat karakter produk yang diiklankan, sehingga iklan terlihat dikemas semenarik mungkin untuk masyarakat.

b. Interest (Minat), setelah mendapatkan perhatian dari masyarakat, tantangan selanjutnya dalam iklan adalah mampu menimbulkan minat masyarakat yang menonton iklan, sehingga menimbulkan perhatian untuk mencari tahu lebih informasi tenteng produk yang diiklankan.


(66)

48

c. Desire (Keinginan), setelah menimbulkan suatu minat maka langkah selanjutnya adalah menggerakan keinginan masyarakat untuk mencoba, mendapatkan dan menikmati produk yang diiklankan. d. Action (Tindakan), keputusan yang telah dibuat pada tahapan

promosi sebelumnya mampu menghasilkan tindakan masyarakat untuk mewujudkan keinginannya dengan menggunakan produk yang ditawarkan pada iklan.

e. Satisfaction (Kepuasan), adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipresepsikan produk atau jasa (hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja memenuhi ekspektasi pelanggan akan merasa puas dan jika kinerja melebihi ekspektasi pelanggan akan merasa sangat puas (Kotler & Keller, 2009 : 139).

Menurut Schnaars dalam Tjiptono pada dasarnya tujuan dari sebuah bisnis adalah untuk menciptakan pelanggan yang puas. Kepuasan pelanggan telah menjadi fokus penting bagi setiap perusahaan, semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan perusahaan menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai salah satu tujuan pokok. Bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan seperti perbankan, kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sasaran pemasaran. Kunci utama


(67)

memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga yang kompetitif (Tjiptono, 2015 : 76). C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan dengan dugaan atau jawaban yang bersifat sementara karena baru didasari teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2004 : 51). Sedangkan menurut Arikunto ( 2000 : 56 ) hipotesis adalah tebakan secara ilmiah dan logis tentang pemecahan problema yang dimiliki.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal Faisol bahwa pesan iklan produk tabungan BRI Syariah Faedah dengan menggunakan respon model AIDA berpengaruh signifikan. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Hardini Bachmid yang diperoleh hasil ada pengaruh signifikan dari penelitian yang berjudul “iklan produk Bank Syariah Mandiri di televisi berpengaruh terhadap respon masyarakat Ambon menggunakan pendekatan AIDA”. Selain itu penelitian dari Liera Brightaayanti yang menghasilkan pengaruh signifikan model AIDA terhadap minat beli konsumen atas iklan televisi produk Pond’s Flawless White di Indomaret Karanganyar. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

H1 : Ada pengaruh iklan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB terhadap respon KBIH Aisiyah Bantul dengan pendekatan AIDAS.


(68)

50

Sedangkan dalam penelitian Indriani (2015) respon yang didapati tertinggi adalah kepuasan (satisfaction). Hal ini menghasilkan bahwa: H2 : respon tertinggi anggota KBIH Aisiyah Bantul adalah respon kepuasan (satisfaction).

D. Model Penelitian

Gambar 2.3 Model Penelitian Iklan Tabungan Haji

BRI Syariah IB

Isi Pesan Struktur Pesan

Format Pesan Sumber Pesan

Respon KBIH Aisiyah Bantul (Model AIDAS)

Attention Interest

Desire Action Satisfaction


(69)

51 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif, dimana penelitian ini akan menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2010 : 55). Dalam jenis penelitian ini akan digunakan hubungan kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat, dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan variable dependen (variabel yang dipengaruhi). Metode ini akan digunakan untuk mengetahui pengaruh iklan BRI Syariah (variable independent) terhadap respon nasabah menggunakan pendekatan AIDAS (variable dependent).

B. Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah iklan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB sedangkan subjeknya adalah anggota KBIH Aisyiyah Bantul yang pernah menonton iklan BRI Syariah di televisi, internet (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Web) dan media cetak. KBIH Aisyiyah Bantul beralamat di gedung dakwah Jl. A.Yani No 31 Bantul, dengan tempat untuk latihan manasik hajinya bertepatan di tiga titik yaitu di banguntapan, Masjid SMA Muhiba, dan PRM Tamantirto Utara.


(70)

52

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah anggota KBIH Aisyiyah Bantul dengan jumlah anggotanya 241 orang yang terdiri dari anggota yang siap berangkat dan anggota cadangan. Diharapkan anggota KBIH Aisyiyah Bantul yang pernah atau sedang melihat iklan produk tabungan haji BRI Syariah IB di televisi, internet (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Web) maupun media cetak. 2. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling purposive yaitu teknik pengambilan sampel dengan ketentuan terentu (Sugiyono, 2014:130). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian anggota KBIH Aisyiyah Bantul yang pernah atau sedang menonton iklan dengan kriteria nasabah bank BRI Syariah yang menggunakan tabungan haji BRI Syariah IB. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini adalah menggunakan penyebaran kuesioner untuk mengetahui jumlah sampel berdasarkan kriteria. Dari hasil penyebaran kuesioner didapati sebanyak 67 responden yang menggunakan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB.

D. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan di tiga tempat yang berbeda, waktu pelaksanaan penelitian dimulai dengan observasi dan wawancara seputar KBIH Aisyiyah dengan para pengurus KBIH Aisyiyah Bantul. Observasi


(71)

dimulai sejak tanggal 9 April 2016, sedangkan penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 Mei – 5 Juni 2016.

E. Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu sumber data yang didapat secara langsung dari data asli (Sugiyono, 2010: 193). Data langsung disini adalah data yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang disebar dan diisi oleh responden penelitian yaitu anggota KBIH Aisyiyah Bantul khususnya di Tamantirta Utara (Kasihan).

Selain itu juga dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data dari studi literature berupa reverensi-reverensi yang relevan dengan topik yang dibahas dan yang disajikan oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain (Hussein 2010: 130). Data sekunder dalam penelitian ini adalah : wawancara, studi pustaka, penelusuran melalui buku, jurnal, internet, dan dari sumber lainnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data primer ini adalah metode kuesioner atau angket yang akan disusun secara terstruktur dan diberikan kepada responden (Anggota KBIH Aisyiyah Bantul). Kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010: 199).

Jawaban responden yang bersifat kualitatif akan dikuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang


(72)

54

fenomena sosial (Sugiono, 2010: 132). Jawaban atas item kuesioner mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju dengan skor dari 1 sampai 4 :

1. Sangat Setuju dengan skor 4 2. Setuju dengan skor 3 3. Tidak Setuju dengan skor 2 4. Sangat Tidak Setuju dengan skor 1 G. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian iini adalah variable independent (X) dan variable dependent (Y).

1. Variabel Independent / Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependent (terikat), dalam Sugiyono (2010: 59). Dalam penelitian ini variabel bebasnya (X) adalah Iklan Produk Tabungan Haji BRI Syariah IB. Mengacu kepada pernyataan Kotler bahwa perumusan iklan akan memerlukan empat masalah, yaitu :

a. Isi Pesan

Dalam menentukan isi pesan harus menarik, unik dan inovatif. Etika periklanan mengharuskan untuk menampilkan isi pesan iklan. Isi pesan iklan BRI Syariah haruslah mudah dipahami, kejelasan tentang produk dan menarik, sehingga akan


(73)

menjadi pertimbangan pemirsa dalam menentukan sikap terhadap iklan BRI Syariah.

b. Struktur Pesan

Argumentasi yang kuat akan mendukung sebuah kampanye iklan, sehingga konsumen akan terpengaruh selanjutnya akan percaya terhadap produk yang diiklankan. Selain itu penyajian alur yang menarik akan menimbulkan perhatian khusus saat iklan muncul di televisi. Iklan BRI Syariah di televisi harus memiliki argumentasi dan alur yang menarik sehingga mampu dipertimbangkan oleh pemirsa.

c. Format Pesan

Tampilan gambar dan perpaduan warna yang serasi akan menambah kesan estetika sehingga pemirsa akan merasa tertarik jika mampu memadukan dengan baik. Iklan BRI Syariah haruslah menarik dengan perpaduan yang serasi dan selaras. d. Sumber Pesan

Sumber pesan adalah penyampai pesan yaitu seseorang yang mampu menyampaikan isi pesan dengan jelas dan mudah dimengerti. Penyampaian pesan yang baik melalui gerak ataupun suara yang mampu menyesuaikan isi pesan iklan. Bintang iklan yang menarik dan sesuai dengan karakter akan mampu menambah nilai lebih dalam sebuah iklan, sehingga pemirsa akan meluangkan waktunya sejenak untuk melihat tayangan iklan.


(74)

56

Iklan BRI Syariah harusnya memiliki bintang iklan yang mampu mendalami karakter dan dapat menyampaikan isi pesan dengan baik kepada pemirsa, sehingga pemirsa mampu menangkap keseluruhan isi iklan televisi tersebut.

2. Variabel Dependent / Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel respon anggota KBIH Aisyiyah Bantul dengan Model AIDAS. Mengacu pada Kasali (1992 : 53) bahwa pesan iklan mampu diukur melalui : a.Attention (Perhatian)

Iklan harus menarik perhatian, artinya program iklan harus dikemas dengan kreatif dan inovatif sehingga akan mampu menarik yang melihat iklan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB. Karena ini adalah salah satu promosi dan sasaran pemasaran. b. Interest (Minat)

Setelah perhatian calon nasabah didapatkan maka harus mempertimbangkan cara bagaimana agar calon nasabah berminat dan ingin mengetahui lebih jauh tentang produk Tabungan Haji BRI Syariah IB dengan rangsangan yang diciptakan dalam penyampaian pesan iklan produk Tabungan Haji BRI Syariah IB. c. Desire (Keinginan)

Setelah calon nasabah berminat dan ingin mengetahui lebih tentang produk Tabungan Haji BRI Syariah IB, maka harus


(75)

menimbulkan sebuah keinginan menjadi nasabahnya yang mungkin atas dasar kebutuhan akan produk tersebut.

d. Action (Tindakan)

Penentuan akhir calon nasabah yang setelah mengetahui tentang produk yang diminati dan diinginkan maka pembujukan untuk menjadi nasabah dan mencoba produk Tabungan Haji BRI Syariah IB. Wujud merealisasikan tindakannya dengan menggunakan produk tersebut.

e. Satisfaction (Kepuasan)

Setelah merealisasikannya maka nasabah akan mampu menilai produknya secara langsung, apakah mampu memenuhi atau melampaui ekspektasi ataukah tidak. Jika mampu memenuhi dan melampaui ekspektasi maka nasabah akan merasa puas begitupun sebaliknya.

H. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji valid atau tidaknya suatu pertanyaan. Valid artinya setiap item yang tersaji dalam kuesioner sudah dinyatakan mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti (Sugiono, 2011 : 121). Cara yang digunakan adalah dengan menghubungkan skor yang diperoleh dari kuesioner dengan total skor pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan r table atau nilai


(76)

58

signifikansi 5% (α=0.05). jika nilai (p) < 0.05 atau r hitung > r table

maka dianggap valid. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengujian yang menunjukan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian, sehingga memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengukuran tersebut diulangi (Sugiyono, 2010 : 172). Untuk mengetahui item tersebut reliable atau tidaknya dapat diuji dengan metode Cronchbach’s Alpha. Apabila hasilnya mendekati angka 1 maka akan semakin reliabel konsistensi internal (Tjahjono, 2009 : 60). 3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Danang Sunyoto, 2012 : 142).

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent (X) dengan satu variabel dependent (Y). persamaan umum dari regresi linier sederhana :

Y’ = a + bX Dimana :

Y’ : Subjek dalam variabel dependent yang diprediksikan (respon KBIH Aisyiyah Bantul dengan pendekatan AIDAS)


(77)

b : Koefisien regresi

X : Subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu (iklan BRI Syariah di televisi).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independent secara parsial (individu) diukur dengan menggunakan uji statistik (Imam Ghozali, 2006 : 88).

5. Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial pengaruh kumpulan variabel independent terhadap variabel dependent untuk melihat keberartian koefisien regresi variabel dependent. Uji parsial variabel dilakukan dengan :

H0= β1 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan variabel iklan terhadap

respon anggota KBIH Aisyiyah Bantul dengan model AIDAS.

Ha = β1 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan variabel iklan terhadap

respon anggota KBIH Aisyiyah Bantul dengan model AIDAS.

Dengan membandingkan t hitung dengan t table. Apabila t table > t hitung, maka H0 diterima. Apabila t table < t hitung maka H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan tingkat signifikansi 0.05. dimana jika

sig ≥ 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sedangkan jika sig ≤


(1)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 669.742 1 669.742 67.229 .000a

Residual 607.686 61 9.962

Total 1277.429 62

a. Predictors: (Constant), iklan b. Dependent Variable: aidas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.413 3.215 2.617 .011

iklan 2.149 .262 .724 8.199 .000


(2)

(3)

Brosur Tabungan Haji BRI Syariah IB

Facebook BRI Syariah IB


(4)

Twitter BRI Syariah


(5)

Youtube BRI Syariah


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Relationship Marketing terhadap Customer Satisfaction Tabungan Simpedes PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Unit Brigjen Katamso, Medan

5 102 131

Penerapan bagi hasil pada tabungan haji BRI Syariah Jakarta

3 22 108

Analisis Penggunaan Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) Pada Keputusan Pembelian Produk-Produk The Body Shop Di Bandar Lampung

1 18 48

Analisis Perilaku Konsumsi Produk Ramah Lingkungan pada Remaja: Aplikasi Model AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action)

0 4 191

EFEKTIVITAS METODE ATTENTION, INTEREST, DESIRE, ACTION (AIDA) DALAM ADVERTISING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK PT. DJARUM KUDUS (DJARUM SUPER).

1 7 13

ANALISIS PENGARUH IKLAN BANK SYARIAH MANDIRI DI TELEVISI TERHADAP ATTENTION , INTEREST, DESIRE, ACTION PADA MASYARAKAT AMBON MALUKU

0 3 97

EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AIDA (attention, interest, desire, action) terhadap minat beli konsumen

5 17 83

APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK Tugas Akhir - APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK - Test Repository

0 0 99

ANALISIS PADA PRODUK TABUNGAN iB HASANAH DI BANK BNI SYARIAH TUGAS AKHIR - ANALISIS PADA PRODUK TABUNGAN iB HASANAH DI BANK BNI SYARIAH - Test Repository

0 0 90

EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN METODE AIDCA ( Attention, Interest, Desire, Conviction, Action ) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. - Raden Intan Repository

0 2 94