Kepariwisataan Wisatawan Dra. Haris Sutan Lubis, M.SP.

- Waktu time, yakni waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. 3. Menurut UU No. 9 tahun 1990, yang dimaksud dengan Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di dalam bidang tersebut.

a. Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata. Ketetapan MPRS No. 12 tahun 1960 menyebutkan, kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta memiliki modal untuk melihat-lihat daerah lain pariwisata dalam negeri atau Negara-negara bagian lain pariwisata luar negeri. Beberapa pendapat ahli tentang definisi kepariwisataan : 1. Prof. Hunzieker dan Prof. K. Kraft dalam Yoeti, 1990 : 115 tahun 1942 mengemukakan, Kepariwisataan adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. 2. Prof. Kurt Morgentroth dalam Yoeti, 1996:17 mengemukakan, Kepariwisataan dalam arti sempit adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan kediamannya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain semata-mata sebagai konsumsi dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya. Universitas Sumatera Utara

b. Wisatawan

Dalam The United Nation Conference On Customs Formalities For The Temporary Important Of The Private Road Motor Vehicles And For Tourism, dalam pasal 1 ayat b dikatakan sebagai berikut : “Istilah Wisatawan harus diartikan sebagai seorang, tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa, dan agama, yang memasuki wilayah suatu Negara yang mengadakan perjanjian yang lain dari pada Negara dimana orang itu biasanya tinggal dan berada di tempat tersebut kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan di dalam jangka 12 bulan berturut-turut, untuk tujuan non-imigrasi yang legal, seperti perjalanan wisata, rekreasi, olahraga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan dan urusan usaha business” dalam Yoeti, 1998. Menurur Instruksi Presiden No. 9 Tahun 1969, “Wisatawan tourist adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ketempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya itu”

2.2 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata