Karakter Dan Perilaku Pet

C. Karakter Dan Perilaku Pet

Untuk menopang hidupnya, hewan hewan memiliki empat kebiasaan (Annisa B., 2010), yaitu:

1) Perilaku Makan, yaitu untuk mendapatkan energi.

2) Perilaku Mempertahankan diri, yaitu berkisar dari melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru).

3) Bertahan Hidup dalam Lingkungan Fisik

Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya.

4) Perilaku Reproduktif

1. Karakter Dan Perilaku Kucing

(wikipedia, 2010) Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" dimana para kucing dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasanya akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat.

Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk "pounce".

Kucing tidak tahan terhadap kabut, hujan, dan salju, dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air.

Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.

2. Karakter Dan Perilaku Anjing

(wikipedia, 2010) Anjing merupakan hewan sosial sama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak bersosialiasi dengan manusia dan anjing yang lain. Anjing memiliki posisi unik dalam

Gambar 2.42 kucing berkelahi

Gambar 2.45 kucing mencakar-cakar

Gambar 2.43 kucing

dibawah matahari

Gambar 2.44 Tempat kotoran kucing

hubungan antarspesies. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukkan anjing sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta dan persahabatan. Walaupun sudah merupakan naluri alami anjing sebagai hewan kelompok, pemilik anjing sangat menghargai kesetiaan dan pengabdian anjing dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Anjing kesayangan bahkan sering sampai diberi nama keluarga yang sama seperti nama pemiliknya. Sebaliknya, anjing menganggap manusia sebagai anggota kelompoknya. Anjing hanya sedikit membedakan kedudukan sang pemilik dengan rekan anjing yang masih satu kelompok, dan bahkan sering tidak membedakannya sama sekali.

Orang senang memelihara anjing karena anjing binatang yang pintar. Anjing dianggap mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi menurut penelitian ilmiah dan bukti-bukti lapangan. Tingkat kecerdasan anjing bergantung pada ras dan masing-masing anjing secara individu.

Anjing tidak tahan dengan panas dan bising. Anjing menyukai tumbuhan karena dapat menyejukan tubuhnya.

Gambar 2.46 Anjing dan manusia

Gambar 2.47 Anjing dan manusia

Gambar 2.48 Kontes anjing

Gambar 2.49 Anjing dan kebiasaannya

3. Karakter Dan Perilaku Small Pet

a. Hamster

Hamster biasanya bersifat diam dan nokturnal walaupun juga dapat dikatakan krepuskular dan mereka kadang-kadang aktif pada awal pagi hari atau akhir sore. Mereka sangat pandai menggali, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau lebih dan dengan galeri yang terhubung dengan kamar mereka untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas lainnya.

Hamster dapat ditempatkan di dalam kandang maupun pada terarium yang tersedia di toko-toko binatang peliharaan. Kandang lebih mudah dibawa, pinggirannya dapat digunakan untuk memanjat. Namun kotak kaca dapat mencegah hamster melempar serbuk kayu dan sampah-sampah lainnya keluar kandang, memberikan pemandangan yang lebih baik untuk hamster, lebih tenang, serta mencegah keadaan sekitar kandang yang kotor.

Karena ukuran hamster yang kecil, rumah yang cocok untuk hamster selalu harus terdapat tempat paling sedikit 60 cm dan bagian atas harus kuat karena hamster adalah pemanjat yang baik. Hamster kerdil membutuhkan kandang yang lebih besar, paling sedikit 80 sentimeter karena aktivitas mereka yang besar.

Hamster harus terhindar dari benda-benda yang berbahaya untuk binatang. Kayu dari tumbuhan runjung ataupun tripleks tidak cocok untuk hamster, karena hamster akan mengerat kayu tersebut sedangkan lem maupun resin beracun untuk mereka. Kandang yang dibeli dari toko bisa dilengkapi dengan beberapa tingkat, dihubungkan dengan tangga. Lantai dari tempat tinggal hamster

Gambar 2.50 Area bermain hamster

Gambar 2.51 Kandang hamster Gambar 2.51 Kandang hamster

(wikipedia, 2010)

b. Kelinci

Salah satu sifat alamiah kelinci adalah mereka suka mengubah lingkungan di sekitarnya. Contohnya, jika seekor kelinci diberi sebuah kotak, dia akan menggesernya sampai kotak itu berada di tempat yang ia sukai. Hal ini bagus untuk kelinci karena mereka membutuhkan gerak.

Kelinci juga suka jalan-jalan. Jika ada sesuatu menghalanginya, dia akan menggesernya. Perilaku kelinci lainnya antara lain memakan plastic, mengerat pada kabel, dan menggali- gali di bawah pintu. Semua perilaku tersebut adalah sesuatu yang normal dalam kehidupan kelinci yang dipelihara di rumah. Tetapi semua perilaku tersebut dapat merusak barang-barang.

Jika kelinci makin dewasa dan terbiasa dengan lingkungannya, perilaku mengganggu benda-benda sekitarnya akan berkurang. (wikipedia, 2010)

Gambar 2.52 Kelinci dan kucing

Gambar 2.53 Kelinci yang sedang melompat-lompat

c. Reptil

1) Ular

Sampai saat ini, karena minimnya pengembangan studi tentang ular di masyarakat, paradigma masyarakat umum tentang ular cenderung negatif. Semua jenis ular terkesan menyeramkan dan mematikan, akibatnya, banyak sekali ular mati sia-sia karena dianggap binatang yang berbahaya. Padahal, sebenarnya hanya sekitar 5% saja dari ± 380 jenis ular di Indonesia yang berbisa dan mematikan sehingga perlu dihindari. Selebihnya adalah ular - ular biasa yang tidak perlu dibunuh sehingga perlu dilestarikan. (Aji Rachmat P., 2009)

Walaupun menakutkan, tenyata ular bertemperamen lembut, patuh, ramah, dan suka berteman. Di habitat aslinya, ular dapat hidup di tanah, pohon, liang dalam tanah, sampai perairan tawar maupun asin (laut). Ular terdapat di seluruh wilayah dunia, kecuali benua Antartika. Menurut para ahli biologi, di Kepulauan Hawai, Eslandia, Selandia Baru, dan Irlandia pun terdapat ular (nature snakes) meskipun bukan hewan asli wilayah itu.

Seluruh tubuh ular dibalut kulit yang elastis sehingga pergerakan tubuhnya sangat lentur. Kulit yang elastis ini memungkinkan ular meregang dan mengembang saat menelan mangsa. Ular memiliki 200—300 ruas tulang belakang (vertebrae) yang masing-masing dilengkapi tulang iga, kecuali dua tulang leher pertama. Tulang belakang dan tulang iga mempunyai persendian (artikulasi) yang sangat luwes. Itulah

Gambar 2.54 Ular boa

Gambar 2.55 Ular gopher

sebabnya ular mampu melakukan gerakan melingkar, melilit, mengembang, atau mengempis.

Gerakan ular lambat. Ia suka menggulungkan atau melingkarkan tubuhnya serta merayap horisontal atau vertikal. Untuk itu, kandang tidak perlu yang tuas, tetapi harus cukup tinggi. Kandang bentuk akuarium (dari kaca atau plexiglass) cocok untuk ular piaraan. Dengan kandang ini, keadaan lingkungannya dapat terjaga dan pemelihara dapat menikmati ular dari luar. Sementara kandang berdinding kawat kurang cocok untuk ular. Ini disebabkan keadaan lingkungan belum tentu sesuai untuk ular walaupun pemelihara dapat menikmatinya dari luar. Oleh karena suka meloloskan diri, ular dapat terluka oleh kawat. (Duto Sri C., 2008)

2) Kura-kura

Perilaku makan tiap-tiap individu tidaklah sama. Pada kura- kura jantan porsi makannya cenderung lebih banyak. Sama halnya seperti manusia, kura-kura juga memiliki jam makan. Bila belum waktunya makan tetapi sudah diberi makan, kura- kura tidak mau menyantap makanannya, demikian juga sebaliknya jika waktu member makan melebihi dari waktu biasanya, maka kura-kura akan memakannya secara lahap. Jika kura-kura mengalami stres, mereka akan kehilangan nafsu makan. Sebaiknya dibiarkan saja terlebih dahulu agar mereka beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Setelah mereka merasa aman dan nyaman, selera makan mereka akan kembali ke asal.

Gambar 2.11 Kura-kura

Perilaku kura-kura setelah dijemur di bawah terik matahari sangat lincah. Kura-kura tersebut terlihat lebih fresh. Jika dianalogikan dengan manusia pada pagi hari setelah berolah raga di bawah sinar matahari pagi, badan terasa lebih fit. Kura- kura adalah hewan berdarah dingin yang artinya mereka tergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri. Inilah alasannya kenapa kura-kura di alam bebas akan menghabiskan waktunya berjemur berjam-jam dibawah sinar matahari. Kehangatan penting bagi kesehatan mereka. Kehangatan menimbulkan sistem kekebalan tubuh kura-kura.

Kura-kura memerlukan sistem pencahayaan yang dapat menghasilkan panas, berspektrum penuh dan mengandung sinar UVA dan sinar UVB. Kura-kura memerlukan sistem pencahayaan yang akan menjaga siklus siang-malam dan membantu mereka memproses nutrisi dari makanan yang anda sediakan. Kura-kura melindungi diri dengan memasukkan kepala ke dalam karapaks. (Annisa B., 2010)

3) Iguana

Pada dasarnya iguana adalah reptil yang bisa menggigit untuk mempertahankan diri, selain mencakar atau menggunakan ekornya yang kuat sebagai cambuk. Tetapi hal itu dapat dihindari jika iguana tersebut adalah hasil dari captive bred (ternakan manusia/bukan tangkapan dari alam) yang dari kecil sudah akrab dengan sosok manusia.

Memelihara iguana tidak sesulit yang dibayangkan oleh orang awam, karena karakter dasar mereka yang tidak agresif. Iguana hanya memakan sayur-sayuran, tidak berisik, dan sifatnya juga tenang ketika diletakkan dipundak. Bahkan salah satu sifat yang unik dari mereka adalah potty trained, yaitu dapat dilatih untuk BAB disatu tempat yg ditentukan.

Iguana adalah reptil yang suka sekali berjemur dan sesekali mereka akan berteduh bahkan berenang. Mereka adalah Iguana adalah reptil yang suka sekali berjemur dan sesekali mereka akan berteduh bahkan berenang. Mereka adalah

Kandang untuk iguana harus diperhatikan dalam hal: · Kebersihan dan ukuran kandang, yaitu tidak becek/lembap,

dan tidak sempit/sesak · Sirkulasi udara harus lancar dan mendapatkan sinar

matahari pagi (pukul 7.00 – 9.00) yang cukup (10-15 menit).

(Sunggana S., 2008)

4. Karakter Dan Perilaku Burung

Burung berkembang biak dengan bertelur. Sebagian burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, batu, atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar, rangkong, walet, dan namdur.

Gambar 2.56 Burung perkutut

Gambar 2.57

elang

Gambar 2.58 merpati

Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah burung-burung merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Burung-burung elang kerap dipelihara pula untuk gengsi dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut. Oleh sebab itu beberapa banyak jenis burung kini telah dilindungi, baik oleh peraturan internasional maupun oleh peraturan Indonesia. (wikipedia, 2010)

5. Karakter Dan Perilaku Ikan

Memelihara berbagai jenis ikan air tawar di dalam akuarium memang merupakan hiburan tersendiri bagi manusia. Pada saat manusia merasa tegang, memandang ikan-ikan di akuarium, merupakan suatu kenyamanan tersendiri. Terlebih lagi jika di dalam akuarium tersebut ada beberapa jenis ikan air tawar, akan terlihat semakin indah. Namun jenis ikan yang akan dipelihara di dalam akuarium harus diperhatikan, sebab setiap ikan mempunyai sifat yang berbeda-beda. Perbedaan sifat ini sering kali menyebabkan perseteruan diantara ikan peliharaan tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menempatkan ikan dalam satu akuarium adalah: · Memilih ikan dengan sifat yang sama

Gambar 2.59 Ikan hias

Hal ini untuk menghindari terjadinya perebutan tempat atau lingkungan. ikan akan mengalami stress akibat ancaman dari ikan lain yang dominan.

· Memilih ikan dengan ukuran yang sama Ukuran ikan yang dipelihara di akuarium diusahakan dalam ukuran yang sama untuk menhindari terjadinya stress di antara ikan, terutama ikan yang kecil-kecil.

· Memilih ikan dengan konsumsi makanan yang sama

Agar tidak kesulitan saat memberikan makanan. dengan cara seperti ini, maka makanan yang diberikan selalu pas, tidak ada sisa sebab ikan yang lain akan memakan makanan yang belum dimakan.

· Memelihara ikan dalam rasio jumlah yang tepat Jumlah ikan yang kita pelihara di dalam akuarium juga perlu