TUGAS AKHIR - Solo Pet Center Wadah Pelayanan Hewan Peliharaan Di Surakarta

TUGAS AKHIR

SOLO PET CENTER WADAH PELAYANAN HEWAN PELIHARAAN DI SURAKARTA

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

FRANSISCA AMALIA L

I 0207013

Pembimbing : Ir. MUSYAWAROH, MT. AMIN SUMADYO, ST. MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

commit to user

ABSTRAKSI

SOLO PET CENTER Wadah Pelayanan Hewan Peliharaan di Surakarta

Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta adalah sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.

Solo Pet Center hadir sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pecinta pet. Solo Pet Center memiliki berbagai macam fasilitas yang berada dalam satu lokasi.

Konsep “one stop service” dipakai sebagai salah satu usaha untuk memberikan kemudahan bagi para pecinta pet dalam merawat hewan kesayangan mereka. Pecinta pet dapat memberikan waktu lebih untuk merawat hewan kesayangan mereka di Solo Pet Center. Lokasinya juga cukup strategis, mudah diakses, dan diintegrasikan dengan pasar burung Depok dan Pasar Ikan hias yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Solo yang juga berlokasi di Depok, Balaikambang, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada diharapkan dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.

Solo Pet Center ini juga hadir sebagai respon terhadap ketidaktahuan masyarakat tata cara merawat hewan peliharaan mereka dengan baik dan benar, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap hewan yang berada di sekitar lingkungan mereka. Solo Pet Center hadir untuk mensosialisasikan pentingnya peranan hewan peliharaan di sekitar masyarakat karena hewan peliharaanpun bisa memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.

Fransisca Amalia L Arsitektur Universitas Sebelas Maret

commit to user

ABSTRACT

SOLO PET CENTER

Container Services Pet Center in Surakarta

Solo Pet Center, Service Containers pets in Surakarta is a center of health care for pets as well as information centers, recreation areas, a provider of pet needs, as well as a place to interact among fellow animal lovers located in surakarta.

Solo Pet Center is present as a solution to overcome the difficulties faced by pet lovers. Solo Pet Center has a wide range of facilities that are in one location. The concept of "one stop service" is used as one effort to provide convenience for pet lovers in caring for their pets. Pet lovers can give more time to care for their pets in the Solo Pet Center. The location is quite strategic, easily accessible, and integrated with Depok bird market and ornamental fish market which is being built by the City Government of Solo is also located in Depok, Balaikambang, so the facilities are expected to complement each other from each other.

Solo Pet Center also comes as a response to public ignorance of the procedures take care of their pets properly, and public indifference to the animals around their environment. Solo Pet Center is present to promote the important role of pets in the surrounding community because peliharaanpun animals can provide many advantages for the owner.

Fransisca Amalia L Architecture Sebelas Maret University

commit to user

4. Konsep Sirkulasi ....................................................................................... D. Konsep Tampilan Bangunan ............................................................................

1. Konsep bentuk Dinamis dan Atraktif ....................................................... 2. Konsep Penampilan Fasade Bangunan .....................................................

E. Konsep Struktur .............................................................................................. F. Konsep Utilitas ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. LAMPIRAN .................................................................................................................

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Ching, F.D.K, 1980, Architecture : Form, Space and Order, New York: Van Nostrand Reinhold Company De Chiara, Joseph,. 1973, Time Saver Standart For Building Type, New York: McGraw Hill Book Company Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua , Jakarta: Balai Pustaka Dinas Tata Kota Surakarta, 1993, RTRW/RDTRK Kota Surakarta 1993-2013, Surakarta. Hunt, William D, 1960, Hospital, Clinic and Health Centre, New York: McGraw Hill Book Company Lippsmeier, G, 1994, Bangunan Tropis, Jakarta: Erlangga Marti, Manuel Jr, 1988, Space Operational Analysis Jilid 1&2, Intermatra,

Bandung Mills, Edward D, 1978, Building for Health, Welfare and Religion, London: Newness, Butenworth Neufert, Ernst, 1997, Data Arsitek jilid 1 dan 2, Jakarta: Erlangga O. H. Koeningsberger, 1973, Manual Of Tropical Housing and Building Mangunwijaya, Y. B, 1998, Fisika Bangunan Setya G, Rudy, 2004, Semarang Dog Centre, Arsitektur UNIKA Snyder, J.C. Catanese, A.J, 1985, Pengantar Arsitektur, Surabaya __________, 1983, Our World Encyclopedia, London: Macmillan Education

Ltd Utami, Estri, 2005, Pet and Horticulture Centre di Yogyakarta, TA JUTA UGM Sunggana Soetrisno, 2008, Iguana, diakses dari http://crockeeper.multiply.

com/journal/item/1, tanggal 25 Februari 2011, pukul 16:19 WIB Aji Rachmat Purwanto, 2009, Perilaku Ular, diakses dari http://sioux indonesia.multiply.com/, tanggal 25 Februari 2011 pukul 16.03 WIB

commit to user

com/jenis-ular-peliharaan.htm, tanggal 25 Februari 2011 pukul 16.31 WIB

Annisa Budhi, 2010, Perilaku Binatang, diakses dari http://blog.student.uny. ac.id/pelangilova/2010/10/11/perilaku-binatang/, tanggal 14 Februari 2011 pukul 19.03 WIB

Duto Sri Cahyono, 2008, Ular, diakses dari http://omkicau.com/hobi-lain/ ular/, tanggal 25 Februari 2011 pukul 17.03 WIB Foster and Smith, 1997, interaction of human and pet, diakses dari www.peteducation.com, tanggal 2 Oktober 2010 pukul 21.05 WIB The Dictionary.com team, 2010, pet, diakses dari www.reference.com, tanggal 2 Oktober 2010 pukul 19.05 WIB Allen. G.E, 2006, Animal, Microsoft Encarta Reference Library, Microsoft _________, 2010, kucing, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing,

tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21.28 WIB _________, 2010, Anjing, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/anjing, tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21.40 WIB _________, 2010, kura-kura, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kura- kura, tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.08 WIB _________, 2010, kelinci, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci, tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.17 WIB _________, 2010, hamster, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Hamster, tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.21 WIB _________, 2010, ikan, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/ikan, tanggal

10 Oktober 2010 pukul 22.30 WIB

commit to user

LAMPIRAN

commit to user

PENDAHULUAN

A. Judul

Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta

B. Pengertian Judul

Pet Center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, dan juga sebagai tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan.

Hewan Peliharaan adalah hewan jinak, sebagai contoh kucing atau anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan dengan cinta dan kasih sayang. Hewan kesayangan atau hewan pendamping merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau kesenangan. Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik ataupun karena keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010)

Surakarta adalah salah satu kota penting dan terbesar kedua di Jawa Tengah. Berpenduduk sekitar 500.000 jiwa (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 1994), yang direncanakan sebagai lokasi bangunan Solo Pet Center.

Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta adalah sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.

Fasilitas pelayanan hewan peliharaan yang ada di Kota Surakarta saat ini kurang memadai dan terpisah-pisah antara yang satu dengan yang lain. Akibatnya, para pecinta pet seringkali merasa tidak punya waktu ataupun malas pergi ke tempat-tempat tersebut untuk merawat hewan kesayangan mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, Solo Pet Center hadir sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pecinta pet. Solo Pet Center memiliki berbagai macam fasilitas yang berada dalam satu lokasi.

commit to user

memberikan kemudahan bagi para pecinta pet dalam merawat hewan kesayangan mereka. Pecinta pet dapat memberikan waktu lebih untuk merawat hewan kesayangan mereka di Solo Pet Center. Lokasinya juga cukup strategis, mudah diakses, dan diintegrasikan dengan pasar burung Depok dan Pasar Ikan hias yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Solo yang juga berlokasi di Depok, Balaikambang, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada diharapkan dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.

Solo Pet Center ini juga hadir sebagai respon terhadap ketidaktahuan masyarakat tata cara merawat hewan peliharaan mereka dengan baik dan benar, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap hewan yang berada di sekitar lingkungan mereka. Solo Pet Center hadir untuk mensosialisasikan pentingnya peranan hewan peliharaan di sekitar masyarakat karena hewan peliharaanpun bisa memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.

C. Latar Belakang 1. Kebutuhan Kesehatan Pet

Berinteraksi dengan hewan peliharaan merupakan hal yang menyenangkan. Pet adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang luar biasa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan membantu manusia. Hal ini termasuk pet theraphy, pet facilitated theraphy, atau animal-assisted theraphy (Foster and Smith, 1997). Pet dapat membantu manusia baik manusia normal atau manusia dengan kekurangan fisik, mental dan emosi.

Kesehatan merupakan salah satu faktor paling penting dalam hidup setiap makhluk ciptaan Tuhan. Karena jika kita tidak sehat, maka akan sulit bagi kita untuk melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari. Tidak hanya manusia, tetapi juga hewan. Seperti yang kita ketahui, hewan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang lain yang bisa bergerak serta memiliki insting yang membantu mereka untuk menghadapi berbagai tantangan hidup yang dijalani.

commit to user

merupakan suatu kepuasan tersendiri. Untuk memenuhi kesehatan hewan peliharaannya, mereka membutuhkan tempat-tempat perawatan dan memelihara kesehatan yang lengkap dan mudah.

Seperti manusia, hewan juga merupakan makhluk yang atraktif dan dinamis. Hal ini menyebabkan setiap hewan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk tetap bisa merawat hewan kesayangan dengan baik, para pecinta hewan peliharaan akan selalu mencari tahu berita terbaru yang berhubungan dengan peliharaan mereka. Oleh karena itu, mereka membutuhkan wadah khusus untuk bertemu dan berkumpul sehingga menyulitkan bagi para pecinta hewan untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, dan sharing tentang pengalaman mereka dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.

2. Eksistensi Pet di Surakarta

a) Jenis Pet yang hidup di Surakarta

Kota Solo, yang terletak di daerah beriklim tropis, memiliki jenis hewan yang beranekaragam, termasuk hewan peliharaan (pet). Kondisi iklim tropis kota Solo ini memungkinkan semua jenis pet dapat hidup di kota tersebut. Namun tidak semua jenis pet digemari oleh masyarakat kota Solo. Jenis pet yang digemari masyarakat adalah anjing, kucing, small pet (dengan kategori kelinci,hamster,dan reptil), ikan, dan burung. (drh.Bambang Irawan, 2010)

b) Keberadaan pecinta Pet di Surakarta

Menurut hasil wawancara dengan drh. Bambang Irawan serta dari pengamatan langsung di lapangan, banyak masyarakat Kota Solo yang merupakan pecinta hewan. Hal ini dapat dilihat dari kuantitas masyarakat yang berkunjung ke klinik dan pet shop milik drh.Bambang yang terletak di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Keprabon, yang mencapai jumlah rata-rata 30 orang dalam sehari dengan hewan yang dibawa bermacam-macam jenisnya.

commit to user

Rata-rata pengunjung perhari di sini bisa mencapai 30 orang perhari. Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung di sini bervariasi, ada yang hanya membeli barang-barang kebutuhan hewan peliharaan, memandikan dan merawat hewan, memeriksa hewan yang sakit, dan sebagainya.

3. Kondisi Pelayanan Pet di Surakarta

Tempat-tempat yang mewadahi kegiatan pelayanan hewan peliharaan di Surakarta rata-rata masih terpisah-pisah, dan biasanya kurang lengkap, sehingga merepotkan para pecinta hewan dalam merawat dan memelihara hewan kesayangan mereka.

Berikut kondisi pelayanan Hewan peliharaan di Surakarta:

a) Tempat Penjualan Hewan

Tempat penjualan hewan di Surakarta berupa pasar tradisional yang sebagian besar hanya menjual berbagai jenis burung dan ikan saja, yaitu Pasar Depok dan Pasar Gedhe. Di Surakarta belum ada tempat khusus yang menjual hewan peliharaan lain seperti anjing dan kucing sehingga para pecinta hewan-hewan tersebut kesulitan mencari hewan yang mereka inginkan.

b) Tempat Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan pet di Surakarta tergolong sudah relatif lengkap. Dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki, klinik-klinik hewan yang ada di Surakarta sudah mampu memenuhi kebutuhan kesehatan hewan. Klinik hewan yang ada di Surakarta antara lain Klinik Hewan Keprabon yang berlokasi di Jl. Ahmad Dahlan, Klinik Hewan Gelatik yang berlokasi di Solo Baru dan Klinik Hewan Kawatan.

Namun, untuk dapat memelihara hewan kesayangannya dengan baik, para pecinta pet membutuhkan informasi dan edukasi tentang cara merawat hewan peliharaan dengan baik dan benar. Hal tersebut dapat diperoleh dari pakar/ ahli dengan cara konsultasi dan penyuluhan, serta dapat pula diperoleh dari sesama pecinta pet dengan

commit to user

perlu disediakan wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan tersebut.

c) Tempat jual beli kebutuhan serta perlengkapan hewan

Di Surakarta belum terdapat Pet Shop yang menjual hewan peliharaan. Rata-rata hanya berjualan kebutuhan sehari-hari dan perlengkapan hewan saja. Letaknya ada yang satu lokasi dengan klinik hewan, ada pula yang berdiri sendiri.

Terdapat 8 Pet Shop di Surakarta antara lain Kawatan Pet shop, Dody Pet Shop, Golden pet shop, dan sebagainya.

d) Tempat Pembiakan Hewan

Di Surakarta belum terdapat wadah khusus untuk tempat pembiakan hewan. Biasanya pemancak (breeder) melakukan pembiakan di rumah masing-masing dan penyebaran informasinya hanya dari mulut ke mulut atau memasang iklan di klinik-klinik dan pet shop.

Belum tersedianya wadah khusus untuk penjualan hewan kucing dan anjing menyulitkan para pemancak hewan-hewan tersebut dalam memasarkan hasil pembiakannya. Oleh karena itu di Surakarta dibutuhkan wadah penjualan hewan yang diintegrasikan dengan wadah pembiakan sehingga dapat memudahkan para pemancak untuk memasarkan hasil pembiakannya. Selain itu para pembeli juga dapat dengan leluasa memilih hewan yang mereka inginkan.

e) Tempat Pameran dan Kontes Hewan

Di Surakarta, berbagai ajang pameran maupun perlombaan untuk hewan peliharaan setiap tahunnya diadakan di beberapa lokasi. Kegiatan kontes yang sering diadakan di Surakarta antara lain Solo Dogs Gathering dan kontes burung.

Namun kegiatan tersebut belum terwadahi dengan baik. Hanya kegiatan kontes burung saja yang telah memiliki lapangan khusus, sedangkan untuk hewan-hewan lain belum memiliki wadah khusus. Karena belum terwadahi dengan baik, kegiatan tersebut hanya dapat

commit to user

yang tidak tahu menahu adanya kegiatan tersebut tidak dapat

menikmati .

4. Potensi Pet Center di Surakarta

a) Program Pemerintah Kota Surakarta

Geliat pertumbuhan dan pembangunan kota Surakarta seakan memang tidak pernah henti. Di berbagai daerah dibangun sebuah tempat yang memiliki manfaat besar dan berdampak positif bagi masyarakat Surakarta. Salah satunya adalah rencana Pemerintah Kota (pemkot) Solo yang akan membangun Taman Pasar Ikan, dimana tempat ini berlokasi di Pasar Ikan Balekambang. Menurut rencana, taman tersebut nantinya berkonsep sebuah kawasan yang bersinergi dengan Taman Balekambang dan Pasar Burung Depok.

Konsep Taman Pasar Ikan tersebut akan ditunjang dengan fasilitas seperti taman yang memiliki koleksi jenis ikan yang bervariasi, pasar ikan, tempat hiburan, serta restoran ikan di dalamnya. Sementara tujuan dibangunnya Taman Pasar Ikan adalah sebagai cara mendorong masyarakat lebih gemar mengkonsumsi ikan. (Ekayanti, W, 2010)

Program Pemerintah tersebut sangat menunjang pembangunan Solo Pet Center yang direncanakan berada satu lokasi dengan Taman Pasar Ikan, Taman Balekambang, dan Pasar Burung Depok. Keberadaan tempat-tempat pelayanan hewan tersebut di satu lokasi diharapkan dapat saling menunjang dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, serta dapat mendukung kelancaran aktivitas di dalamnya.

b) Kebutuhan akan pelayanan pemeliharaan pet yang lengkap dan mudah

Pelayanan terhadap pet yang ada di Surakarta sekarang hanya didapat dari dokter hewan, pet store, dan tempat penitipan hewan, yang lokasinya tidak pada satu tempat. Hal tersebut biasanya

commit to user

dibutuhkan oleh hewan kesayangannya. Selain itu belum tersedia wadah khusus bagi para pecinta hewan untuk bertemu dan berkumpul sehingga menyulitkan bagi para pecinta hewan untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, dan sharing tentang pengalaman mereka dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.

Dari kenyataan yang telah dipaparkan di atas, maka Surakarta membutuhkan suatu wadah yang menampung semua aktifitas berhubungan dengan hewan peliharaan yaitu suatu pet center, yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi hewan.

D. Permasalahan dan Persoalan

1. Permasalahan

Kesimpulan latar belakang dan fenomena yang ada di Surakarta: • Banyaknya masyarakat pecinta hewan di Surakarta ( jumlah pecinta hewan yang berkunjung ke klinik hewan mencapai 30 orang perhari sampel: Klinik kawatan dan keprabon)

• Pelayanan pemeliharaan hewan peliharaan (pet) di Kota Solo masih terpisah- pisah sehingga merepotkan para pecinta hewan dalam merawat dan memelihara hewan kesayangan mereka.

• Pelayanan jual-beli hewan masih belum lengkap. Yang telah terwadahi hanya penjualan burung dan ikan saja, sedangkan belum tersedia wadah untuk jual beli kucing dan anjing sehingga para pemancak tidak memiliki tempat untuk memasarkan hasil pancakannya.

• Belum terdapat sarana edukasi dan informasi tentang hewan

peliharaan di Surakarta • Belum tersedia wadah bagi para pecinta hewan untuk saling bertemu

dan berinteraksi

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka muncul rumusan permasalahan yaitu Bagaimana merancang suatu wadah yang

commit to user

hewan kesayangan yaitu pet center, yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan yang lengkap bagi hewan.

2. Persoalan

a. Bagaimana rumusan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan, kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi.

b. Mengidentifikasikan perilaku hewan serta interaksinya dengan manusia guna mencapai kenyamanan bagi para hewan, pengelola, maupun para pengunjung

c. Menentukan ungkapan eksterior dan interior yang mencerminkan karakter dan perilaku hewan dalam interaksinya dengan manusia

d. Bagaimana rumusan konsep lokasi dan site Solo Pet Center yang direncanakan.

E. Tujuan dan Sasaran Pembahasan

1. Tujuan

Merumuskan konsep yang mendasari perencanaan dan perancangan sebagai landasan membuat desain Solo Pet Center sebagai wadah kegiatan pemeliharaan kesehatan dan perawatan hewan, informasi, rekreasi dan edukasi, interaksi sesama pecinta hewan, serta kegiatan penunjang lainnya, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lengkap bagi hewan peliharaan di Surakarta .

2. Sasaran

Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Solo Pet Center yang meliputi:

a. Konsep kegiatan ƒ Penentuan jenis kegiatan

ƒ Penentuan penzoningan aktivitas

commit to user

ƒ Konsep besaran ruang ƒ Konsep kebutuhan ruang (macam dan jenis ruang) ƒ Konsep persyaratan ruang ƒ Konsep pola hubungan dan organisasi ruang ƒ konsep sirkulasi

c. Konsep penampilan bangunan ƒ Interior ƒ Eksterior

d. Konsep pemilihan dan pengolahan site e. Konsep Tampilan Kawasan Site (perancangan lansekap)

ƒ Vegetasi ƒ Hardscape ƒ Sanitasi ƒ Drainase f. Konsep struktur bangunan

g. Konsep utilitas bangunan

ƒ Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah ƒ Sistem MEE ƒ Sistem transportasi vertikal ƒ Sistem keamanan bangunan (pemadam kebakaran, penangkal

petir).

F. Lingkup dan Batasan Pembahasan

1. Lingkup Pembahasan

a. Pembahasan akan mengarah pada Solo Pet Center, serta fasilitas- fasilitas pendukung dalam bangunan tersebut.

b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di sekitar disiplin ilmu Arsitektur serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap perencanaan dan perancangan Solo Pet Center :

• Fungsi utama bangunan sebagai wadah penyedia sarana kesehatan dan perawatan yang lengkap bagi hewan peliharaan di Solo

commit to user

bagi pengunjung Solo Pet Center. c. Hal-hal di luar ilmu arsitektur dalam perencanaan bangunan Solo Pet Center seperti penggolongan hewan peliharaan, karakter dan perilaku hewan peliharaan, hubungan antara manusia dan hewan peliharaan, jenis hewan peliharaan yang hidup di Kota Solo dan sebagainya akan menjadi pertimbangan awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat kota Surakarta akan Solo Pet Center yang selanjutnya menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan.

d. Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta analisa yang akhirnya akan menghasilkan konsep berupa penyelesain masalah.

2. Batasan Pembahasan

a. Berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan b. Pembatasan hewan peliharaan yang akan diwadahi yaitu pada hewan

peliharaan yang hidup di Kota Solo dan banyak diminati masyarakat Solo, seperti kucing, anjing, small pet (reptil, kelinci, dan hamster), burung, dan ikan.

c. Pembahasan jenis kegiatan yang diwadahi dibatasi pada kegiatan yang mendukung pelayanan terhadap kegiatan pemeliharaan dan perawatan kesehatan hewan peliharaan.

d. Masalah pembiayaan dianggap tidak dipermasalahkan.

G. Metode dan Sistematika Pembahasan

1. Metode Pembahasan

Secara umum metode yang digunakan adalah dengan cara, teknik dan prosedur memaparkan, mengidentifikasi dan mendiskripsikan (yang selalu dilakukan umpan balik/feed back pada setiap prosedur) dimulai dari gagasan awal, penelusuran permasalahan dan persoalan ( problem area an specification), pencarian data dan informasi, pendekatan konsep perencanaan dan perancangan, dan konsep perencanaan dan perancangan.

commit to user

a) Gagasan Awal

Menguraikan gagasan ide diperoleh dari fakta dan fenomena mengenai kondisi Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta

b) Penelusuran Permasalahan • Observasi dan survey awal, meliputi pengamatan secara langsung pada Preseden tempat-tempat pelayanan hewan peliharaan yang ada di Surakarta melalui penangkapan visual menggunakan alat bantu visual (pengambilan gambar melalui foto sebagai dokumen awal) sebagai dasar perencanaan.

• Studi literature, mencari data melalui media cetak, elektronik untuk mendapatkan contoh-contoh pet center yang dapat dijadikan acuan. • Empirik, meliputi :

Metode ini dilakukan dengan mencari bangunan tempat pelayanan pemeliharaan pet yang telah ada di Surakarta.

c) Pengumpulan Data Dan Informasi ‐ Observasi ke beberapa tempat pelayanan hewan peliharaan seperti klinik hewan, petshop, dan dinas peternakan untuk mendapatkan data

mengenai jenis hewan peliharaan di Surakarta, jumlah masyarakat pecinta hewan di Surakarta, kegiatan dan sistem pelayanan terhadap hewan peliharaan, serta ruang-ruang yang digunakan untuk mewadahi aktivitas-aktivitas tersebut.

‐ Studi literatur meliputi: • Peraturan daerah yang terangkum dalam RUTRW dan RUTRK

Surakarta. • Buku dan informasi tentang karakter dan perilaku hewan

peliharaan • Buku-buku dan informasi tertulis yang mendukung tinjauan

mengenai pet center ‐ Preseden, meliputi:

commit to user

yang ada di luar kota maupun luar negeri sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan.

d) Pengolahan data

Data-data yang didapat dari survey lapangan, wawancara, dan studi literatur kemudian diolah pada tingkat aspek yang berkaitan, yaitu:

ƒ Aspek manusia dan pet

Adalah aspek untuk mencapai penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aktivitas, perilaku persepsi pelaku kegiatan, menentukan kebutuhan dan kapasitas ruang yang menentukan dimensi ruang yang dibutuhkan dan pola sirkulasi dalam bangunan.

ƒ Aspek lingkungan

Merupakan aspek untuk mencapai penyelesaian masalah yang berkaitan dengan lokasi, peraturan daerah setempat serta instansi terkait, tipologi bangunan dan potensi lingkungan yang mendukung perencanaan dan perancangan.

ƒ Aspek induktif

Mengkomplikasikan data-data yang diperoleh kemudian dianalisa berdasarkan literatur dan dari hasil analisa disintesa untuk menuju transformasi desain.

2. Sistematika Pembahasan

TAHAP I

Pendahuluan Pembahasan mengenai pendahuluan meliputi judul, pengertian judul, latar belakang, perumusan permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, metodologi pembahasan, dan sistematika pembahasan.

TAHAP II

Tinjauan Pustaka Solo Pet Center Mengemukakan beberapa tinjauan yang berkaitan dengan hewan peliharaan dan bentuk pewadahannya berupa Pet Center, serta teori-teori mengenai sifat dan perilaku hewan.

commit to user

Melakukan tinjauan umum kota Surakarta mengenai keberadaan hewan peliharaan dan masyarakat pecinta hewan, dan juga mengenai kondisi pelayanan terhadap hewan peliharaan yang sudah ada di Surakarta. Pembahasan mengenai data fisik dan non fisik kota Surakarta meliputi Luas wilayah, Kondisi lingkungan masyarakat, dan peraturan yang mendukung mengenai prospek Solo Pet Center di kota Surakarta.

TAHAP IV Analisa Konsep Perencanaan dan Perancangan

Merumuskan Solo Pet Center, sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta. Kemudian proses menetapkan dasar-dasar solusi atau pemecahan masalah dan persoalan yang dijawab dengan sebuah rancangan desain Solo Pet Center, baik desain bangunan dan juga elemen pendukungnya.

TAHAP V

Konsep Perancangan Merupakan jawaban dari analisa perancangan yang berupa konsep perancangan, yang dijabarkan dalam beberapa aspek dan bersifat teknis arsitektural.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pet Center

1. Kajian Hewan Peliharaan ( Pet )

a. Pengertian Pet

Pengertian Pet/hewan kesayangan adalah hewan jinak, sebagai contoh kucing atau anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan dengan cinta dan kasih sayang. Hewan kesayangan atau hewan pendamping merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau kesenangan. Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik ataupun karena keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010)

b. Penggolongan Pet

Di dunia ini, mungkin manusia tidak akan beradab tanpa bantuan hewan peliharaan. Ketika hewan tidak lagi diburu tetapi dijinakkan, manusia dapat menetap disatu tempat. Hewan peliharaan memberikan makanan dan pakaian tanpa harus diburu. Karena dengan makin jinaknya hewan, dapat digunakan sebagai kendaraan atau mengangkut beban (sapi, kerbau, keledai, unta).

Dari segi pemeliharaannya, hewan dibagi menjadi dua, yaitu hewan yang tidak dapat dipelihara (liar) dan hewan yang dapat dipelihara. Hewan yang tidak dapat dipelihara kebanyakan hidup di alam bebas seperti hutan belantara maupun hutan buatan manusia (kebun binatang, taman safari). Mayoritas hewan ini sangat berbahaya dan sulit didekati oleh manusia, seperti bangsa kucing (singa, harimau, cheetah, dan lain-lain), bangsa anjing (serigala, rubah, dan lain-lain), hyena, badak, dan lain-lain. Sedangkan hewan yang dapat dipelihara merupakan hewan yang bisa hidup berdampingan dengan manusia

(Our World Encyclopedia, 1983:78, dalam Ratu Amie, 2007).

Pet dapat digolongkan menjadi 5 kategori (Ratu Amie, 2007:8), Antara lain :

1) Kucing

Kucing telah dipelihara manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Kucing merupakan hewan karnivora berdarah panas yang dapat melihat dengan baik pada malam hari karena memiliki biji mata yang terbuka lebar yang dapat menangkap cahaya sebanyak- banyaknya. Aneka macam kucing peliharaan merupakan keturunan dari kucing liar di Afrika (Our World Encyclopedia,

1983:64, dalam Ratu Amie, 2007). Selain menjadi obyek pemujaan di Mesir, kucing juga sempat dibenci dan ditakuti di Eropa. Orang Eropa percaya bahwa kucing selalu berhubungan dengan penyihir dan setan. Terutama kucing hitam yang dipercaya menyebabkan kesialan (Allen, G.E, 2006).

2) Anjing

Anjing menjadi kawan manusia sejak kira-kira 10.000 tahun yang lalu, pada jaman batu. Banyak orang berpendapat bahwa anjing keturunan serigala. Yang lain berpendapat bahwa mungkin asalnya dari suatu jenis anjing buas lain yang sekarang sudah punah (Our World Encyclopedia, 1983:79, dalam Ratu Amie, 2007).

Gambar 2.1 Kucing

Mainecoon

Gambar 2.2 Kucing Persia

American Kennel Club (AKC) mengenali sekitar 150 jenis keturunan anjing. Mereka lalu membagi menjadi beberapa kelompok, yaitu terrier (anjing kecil), working (anjing pekerja), sporting (anjing untuk olahraga), hound (anjing penggembala), toy (anjing untuk mainan), dan nonsporting dogs. Sekarang anjing dapat melakukan berbagai pekerjaan. Anjing yang sudah terlatih dapat memandu orang buta, tuli, maupun orang lumpuh dalam kesehariannya. Selain itu anjing membantu manusia dalam mencari makanan, menggembalakan ternak serta menjaga rumah dan ladang (Allen. G.E, 2006).

3) Small Pet

Small pet ini terdiri dari kelinci, hamster, dan reptil. Dikatakan small pet karena ukuran tubuh yang kecil jika dibanding dengan hewan yang lain.

a) Hams ter

Hamster adalah sejenis hewan pengerat, yang terdapat diberbagai belahan dunia. Hamster memiliki badan gemuk, dengan ekor yang lebih pendek dari tubuhnya dan memiliki telinga yang berbulu. Kaki hamster lebar, pendek dan gemuk.

Hamster adalah makhluk omnivora. Namun makanan yang paling aman untuk hamster adalah biji-bijian. Di Indonesia banyak industri rumah tangga yang membuat makanan hamster dari biji-bijian. (wikipedia, 2010)

b) Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae,

Gambar 2.4 Hamster Gambar 2.4 Hamster

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci Jawa dan kelinci Sumatera. Kelinci Jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan di daerah Jawa Barat.Warna bulunya coklat kehitaman. Ekornya bewarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat kelinci Jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan kelinci Sumatera merupakan satu- satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah di pegunungan di Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai

40 cm. Warna bulunya abu-abu coklat kekuningan. Kelinci di Indonesia banyak diternakkan secara komersial, dimana kelinci hias menjadi primadona para peternak. (wikipedia, 2010)

c) Reptil

- Ular

Ular merupakan binatang reptilia yang dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, pantai, laut, samudra bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota Jakarta. Untuk daerah tropis seperti di negara kita, jumlah ular cukup banyak dan bermacam-macam jenisnya, baik

yang berbisa maupun yang tidak berbisa. (Aji Rahmat P.,

2009)

Gambar 2.5 Kelinci dan pemiliknya

Gambar 2.6 Kelinci

Menurut Anne Ahira (2007), jenis ular yang bisa dipelihara di rumah antara lain: · Phyton atau sanca

Salah satu jenis ular peliharaan yang paling banyak diminati adalah ular phyton atau yang juga sering disebut sebagai ular sanca. Ular ini memiliki warna yang bermacam-macam, bahkan ada pula yang albino. Namun biasanya ular sanca ini berwarna cokelat, abu- abu, atau kuning kehijauan. Ukuran ular ini cukup beragam. Untuk yang masih kecil atau baru menetas, biasanya panjang ular ini sekitar 40-60 cm. Ular sanca dewasa panjangnya berkisar antara 2-3 meter.

· Xenopeltis unicolor

Jenis ular peliharaan ini disebut juga ular pelangi. Hal ini dikarenakan ketika tubuhnya terkena sinar matahari, kulit atau sisik-sisik tubuhnya terlihat berwarna-warni seperti pelangi. Ular pelangi ini tidak berbisa, terkenal sangat jinak dan tidak akan menyerang walau dipegang oleh manusia. Ular ini biasanya berwarna cokelat atau abu-abu gelap dan memiliki panjang sekitar 80-100 cm.

Gambar 2.8 Ular sanca

· Candoia

Salah satu jenis ular peliharaan yang juga cukup populer adalah ular jenis Candoia. Ular jinak ini relatif sangat kecil dan memiliki diameter tubuh yang kecil pula. Panjang tubuhnya biasanya sekitar 40-70 cm, namun ada pula yang bisa mencapai panjang 1 meter.

- Kura-kura

Kura-kura merupakan reptil yang bersifat akuatik, baik di air tawar maupun lautan. Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasny.). Kura- kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.

Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun,

Gambar 2.10 Ular Candoia

Gambar 2.11 Kura-kura Gambar 2.11 Kura-kura

- Iguana

Iguana adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang melegenda. Melegenda yang dimaksudkan karena reptil ini termasuk salah satu reptil yang mulai dipelihara masyarakat Indonesia jauh sebelum mereka mulai akrab dengan Bearded Dragon, Leopard Gecko, Pacman Frog, Savannah Monitor , dsb. Trend memelihara iguana di Indonesia dimulai pada tahun 1996-1997, ketika diadakan kontes khusus iguana di Bandung dan Jakarta yang ditayangkan oleh TV swasta.

Iguana dapat tumbuh mencapai panjang 1,2 – 1,5 meter, dgn SVL (panjang dari ujung mulut sampai pangkal ekor) bisa mencapai 60 cm. Iguana tampak menarik dengan kakinya yang kekar, warna hijau terang dengan garis-garis semburat hitam dari balik lengan, perut, pangkal, paha, dan semakin jelas sampai ujung ekor. Crest atau duri punggung yang berdiri tegak,dan gelambir menjuntai didagunya, membuat penampilan iguana

tampak seperti hewan purba. (Sunggana S., 2008)

Gambar 2.12 Iguana

4) Burung

Burung termasuk binatang berdarah panas yang bersayap dan memiliki bulu. Burung merupakan perkembangan lebih lanjut dari binatang melata yang hidup di pohon jutaan tahun yang lalu. Kaki burung tertutup sisik seperti kaki kadal. Semula burung hanya dapat meluncur dari pohon ke pohon. Kemudian burung dapat terbang dengan mengepakkan sayapnya. Burung mempunyai paruh sebagai ganti gigi. Ada banyak bentuk dan ukuran paruh tergantung pada apa yang burung tersebut makan. Tidak semua burung bisa terbang, contoh burung unta, penguin, burung kiwi (Our World Encyclopedia team, 1983:48, dalam Ratu Amie, 2007).

Manusia memelihara burung karena jenisnya yang beraneka ragam dan keistimewaan yang mereka miliki. Seperti bulu yang indah atau suara yang merdu.

5) Ikan

Ada sekitar 25.000 jenis ikan. Umumnya hidup di air tetapi diantaranya seperti ikan paru-paru, dapat hidup di darat untuk

jangka waktu tertentu. Ikan merupakan hewan berdarah dingin. Kebanyakan ikan bertelur, tetapi juga ada yang melahirkan anak. Bahkan ada yang membuat sarang bagi telur dan anaknya. Ikan yang hidup di bumi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu ikan air asin, ikan air tawar dan ikan air payau (Our World Encyclopedia, 1983:28, dalam dalam Ratu Amie, 2007).

Gambar 2.13 Berbagai jenis burung

c. Hubungan Manus ia dan Pet

Berinteraksi dengan hewan peliharaan adalah merupakan hal yang paling menyenangkan. Pet adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang luar bisaa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan membantu manusia. Hal ini termasuk “pet theraphy”, “pet facilitated theraphy ”, atau “animal-assisted theraphy”. Pet dapat membantu manusia baik manusia normal atau manusia dengan kekurangan fisik, mental dan emosi. (Foster and Smith, 1997)

Beberapa kualitas yang dimiliki hewan yang membuat mereka terapetik, yaitu:

· Hangat dan berbulu halus Kehangatan dan bulu yang halus merupakan kelebihan dari hewan. Mereka lebih mudah untuk dicintai dan dapat memberikan kenyamanan.

· Tidak menghakimi Pet tidak pernah menghakimi manusia. Mereka menerima manusia apa adanya.

· Pendengar yang baik Jika kita berbicara dengan pet, maka dia akan mendengarkan tanpa menginterupsi apa yang kita bicarakan.

Gambar 2.14 Berbagai jenis ikan

Gambar 2.15 anak lelaki

dan anjingnya

· Pelawak Pet selalu saja dapat bertingkah sangat lucu. Hal ini menyebabkan manusia akan terbawa kedalam suasana yang menyegarkan karena selalu tertawa melihat tingkah dari pet.

· Cinta tanpa syarat Pet tidak menuntut manusia untuk melakukan apa yang diminta,

dengan kata lain sangat perhatian. · Membantu orang yang memiliki cacat fisik

Pet sangat berguna bagi orang cacat fisik dalam berbagai cara. Contohnya berkuda dapat membantu mereka yang memiliki kelainan pada otot dan kontrol motoriknya. Berkuda membantu meningkatkan kesembuhan pada postur, keseimbangan, pergerakan dan fungsi tubuh.

· Membantu kita untuk merasa penting dan dibutuhkan

Dengan merawat pet membuat kita merasa selalu dibutuhkan.

Gambar 2.16 kucing dan mainan

Gambar 2.17 Penyandang cacat yang sedang berkuda

Gambar 2.18 kasih sayang antara pet dan majikan Gambar 2.18 kasih sayang antara pet dan majikan

Menurut Foster and Smith (1997), terdapat keuntungan- keuntungan dalam memelihara pet bagi kesehatan manusia, yaitu:

1) Manfaat Secara Fisik Dan Kesehatan Fisik

· Mengurangi kadar kolesterol

Orang yang memelihara hewan kesayangan ditemukan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibanding orang yang tidak memilikinya.

· Mengurangi tekanan darah dan stres

Penelitian pada wanita pemilik anjing yang menjalani tes stres membuktikan bahwa kehadiran anjing mempunyai efek menurunkan tekanan darah dibanding kehadiran teman.

· Meningkatkan harapan hidup penderita penyakit jantung Kepemilikan anjing dapat meningkatkan daya tahan penderita serangan jantung

· Meningkatkan aktivitas fisik dan fungsi kesehatan Kebutuhan akan merawat hewan menyebabkan pemilik

mempunyai aktivitas yang dapat disamakan dengan latihan olahraga.

· Mengontrol “freezing” pada penderita Parkinson Selain merasa kaku, penderita Parkinson juga mengalami

yang disebut “freezing”. Kaki mereka menjadi beku sementara bagian tubuh yang lainnya tetap bergerak. Hal ini menyebabkan orang tersebut

Gambar 2.19 pemeriksaan

Tekanan darah

Gambar 2.20 penderita penyakit Jantung dan anjingnya Gambar 2.20 penderita penyakit Jantung dan anjingnya

2) Manfaat Secara Psikologis, Emosional Dan Sosial

· Membantu merasa rileks dan nyaman. · Mengurangi stres. · Kebutuhan akan disentuh

Kemampuan untuk memiliki sesuatu yang dapat disentuh membuat keberadaan pet sangat penting. Serangkaian penelitian menunjukkan bagaimana pentingnya sentuhan untuk kesehatan fisik dan emosi kita.

· Menghilangkan kesepian

Setiap orang membutuhkan teman dalam hidup sehari-hari. Memiliki pet juga bisa disamakan dengan teman hidup yang setia.

· Memperbaiki mood

Jika kita dalam keadaan yang tidak mood, dengan melihat

Gambar 2.21 anjing dan pemiliknya

yang sedang jalan-jalan

Gambar 2.22 penderita parkinson dan anjingnya

Setiap orang membutuhkan perasaan dibutuhkan dan memiliki sesuatu yang dirawat. Banyak lansia dan orang yang hidup sendiri mengatakan bahwa pet memberikan mereka alas an untuk hidup

· Memiliki rutinitas

2. Kajian Pet Center

a. Pengertian Pet center secara umum

Kata pet dapat diartikan sebagai merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau kesenangan. Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik ataupun karena keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010 )

Pet tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik dan keindahan (khusus untuk burung karena suaranya yang indah). Jadi pet center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, dan juga sebagai tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan.

b. Tujuan Dan Fungsi Pet Center

Menurut Ratu Amie (2007), Tujuan Pet Center adalah menyediakan berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan hewan peliharaan kepada masyarakat umum baik secara komersial (jual- beli) maupun secara pendidikan-rekreasi. Pet Center tidak hanya mengacu pada kegiatan perdagangan saja, namun akan dikembangkan sebagai fasilitas rekreasi-edukasi yang memberikan pengalaman dan pemahaman mengenai hewan peliharaan pada para pengunjung. Adapun fungsi pet center adalah sebagai berikut : · Perawatan dan Perdagangan hewan peliharaan beserta

Berupa jual-beli hewan, aksesoris dan makanan hewan, klinik pengobatan hewan, pemancakan, grooming, penitipan dan penampungan hewan, dsb.

· Penyampaian informasi dan sosialisasi segala hal tentang hewan

peliharaan. Penyampaian informasi mengenai keanekaragaman fauna terutama yang berhubungan dengan hewan peliharaan melalui display panel, replika, audio visual dan tutorial.

· Interaksi dan komunikasi antar sesama pecinta hewan Kegiatan berkumpul, berkomunikasi serta sharing tentang

pengalaman dalam memelihara hewan kesayangan masing- masing.

· Tempat pendidikan dan rekreasi.

Merupakan tempat pendidikan bagi pecinta hewan peliharaan sekaligus tempat rekreasi melalui teknik pamer yang atraktif dan tidak membosankan di mana pengunjung diajak untuk berinteraksi langsung dengan hewan peliharaan yang terdapat di situ.

c. Aktivitas yang diwadahi dalam Pet Center

1) Kegiatan perdagangan dan perawatan

Kegiatan perdagangan dan perawatan yang bersifat komersial, di mana terjadi pertukaran uang, barang dan jasa antara penjual dan pembeli. Kegiatan yang terjadi antara lain : · Jual-beli hewan peliharaan beserta kelengkapannya. · Penitipan hewan peliharaan. · Pelayanan kesehatan (klinik) dan kecantikan (grooming)

bagi hewan kesayangan.

2) Kegiatan penunjang edukasi dan penyampaian informasi Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan dan memberi informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan 2) Kegiatan penunjang edukasi dan penyampaian informasi Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan dan memberi informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan

Edukasi dan penyampaian informasi dapat dilakukan melalui : · Penyuluhan/ seminar tentang hewan peliharaan

· Perpustakaan, yang meliputi koleksi data baik media cetak

maupun audiovisual. · kegiatan display, bursa, dan lain-lain.

3) Kegiatan penunjang rekreasi dan interaksi

Kegiatan rekreasi dilakukan untuk menyegarkan tubuh dan pikiran serta membangun minat terhadap hewan peliharaan. Rekreasi meliputi :

· Pengamatan langsung. · Pameran dan perlombaan secara periodik.

Kegiatan interaksi, meliputi Kegiatan berkumpul, berkomunikasi serta sharing tentang pengalaman dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.

4) Kegiatan pengelolaan

Kegiatan utamanya adalah pengelolaan pet centre dan memberikan pelayanan, serta pemeliharaan. Kegiatan-kegiatan ini bersifat mendukung hubungan ekstern dan intern dengan tujuan mengelola bangunan agar mampu berfungsi sebagai wadah kegiatan perdagangan, edukasi, rekreasi, promosi yang representatif.

d. Pelaku kegiatan di Pet Center

1) Pelaku kegiatan

Berdasarkan macam kegiatan yang diwadahinya, terdapat

· Pet (hewan peliharaan)

Pet disini adalah anjing, kucing, small pet (hamster, reptil, kelinci), burung, dan ikan. Hewan-hewan ini tidak datang sendiri, melainkan bersama dengan pemiliknya.

· Pengunjung

Pengunjung disini adalah keluarga, masyarakat umum, maupun pelajar.Pengunjung terdiri dari para pecinta hewan dan non pecinta hewan. Sifat kunjungan mereka adalah komersial, edukasi, dan rekreasi.

· Tenaga Medis khusus Hewan

Tenaga Medis terdiri dari Dokter Hewan beserta asistennya. · Pengelola

Pengelola terdiri dari direksi, staf dan karyawan. Kegiatan mereka berupa perawatan, pengelolaan administratif.

· Tenaga Servis

Servis terdiri dari petugas kebersihan. Kegiatan mereka berupa perawatan kebersihan bangunan, kebersihan kandang hewan, dan sebagainya.

2) Pola kegiatan

· Pet dan Pemiliknya

· Pengunjung

entrance

Fasilitas pameran,

informasi dan audiovisual Fasilitas

Ruang periksa, ruang

operasi,ruang medis

lainnya

Ruang grooming, dan ruang perawatan non medis

Skema 2.1 Pola kegiatan pet dan pemiliknya

· Tenaga Medis khusus Hewan

· Pengelola, terdiri dari direksi, staf dan karyawan.

· Servis

e. Kebutuhan ruang yang tercipta akibat kegiatan di Pet Center

Melihat begitu banyak jenis aktivitas di dalam pet center, maka kebutuhan ruangnya juga banyak dan kompleks. Klasifikasi ruang dalam Pet Center menurut jenis kegiatannya adalah:

1. Ruang pelayanan umum

Ruang pelayanan umum merupakan ruang yang mewadahi kegiatan melayani konsumen dan membutuhkan staf untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Contohnya antara lain:

entrance

Ruang periksa, ruang

operasi,r.medis lainnya laboratorium

R.Direktur

R.karyawan

Istirahat

pulang

R.Admin.

r.rapat

r. servis

Skema 2.3 Pola kegiatan tenaga medis

Skema 2.4 Pola kegiatan pengelola

Skema 2.5 Pola kegiatan servis

a) Resepsionis

b) toko perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari pet: suatu tempat yang menjual semua peralatan dan perlengkapan untuk pet termasuk makanan dan obat-obatan khusus pet.

c) Toko merchandise: suatu tempat yang menjual segala macam pernak-pernik yang berhubungan dengan pet.

d) Kafetaria: restoran kecil yang menjual minuman, snack

maupun makanan.

2. Ruang pelayanan pet

Ruang pelayanan pet merupakan ruang yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan perawatan pet dan membutuhkan tenaga medis dan para ahli(pakar). Contohnya antara lain:

a) Ruang periksa: tempat untuk mengadakan pemeriksaan dan

pengobatan hewan peliharaan.

b) Ruang

mengadakan pembedahan/operasi bagi pet yang menderita penyakit organ dalam, dan sebagainya.

c) Ruang pembiakan: suatu tempat untuk membiakkan hewan dengan ras tertentu sehingga menghasilkan hewan yang memiliki kualitas tertentu

Gambar 2.23

Toko perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari pet

d) Ruang grooming: tempat untuk mengadakan perawatan tubuh hewan seperti memandikan, memotong kuku, dan sebagainya.

e) Taman berlatih anjing: suatu tempat untuk melatih anjing dari berbagai ras sehingga mereka memiliki berbagai macam ketrampilan dasar maupun latihan khusus.

3. Ruang komunal

Ruang komunal adalah ruang yang mewadahi aktivitas berkomunikasi, dan dapat dijalankan tanpa adanya staf seperti lobby, taman, ruang interaksi dan lain-lain.

Gambar 2.24 Ruang operasi Gambar 2.25 Ruang pembiakan

Gambar 2.26 Ruang grooming

Gambar 2.27 taman berlatih anjing

4. Ruang administrasi

Merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan yang bersifat administratif, seperti urusan personalian, ketatausahaan, dan lain- lain.

5. Ruang servis

Ruang servis adalah ruang yang menjalankan segala kegiatan agar aktivitas di dalam bangunan dapat berjalan. Contohnya adalah tempat parkir, ruang pegawai, kamar mandi/WC, ruang genset, ruang istirahat pegawai, dan lain-lain.

3. Preseden Pet Center

a. Grange Pet Centre

Grange Pet Centre didirikan pada tahun 1973 yang pada mulanya adalah Ivy Cottage Bird Farm (tempat khusus burung). Namun sekarang, dibawah kepemimpinan Martin Maclellan, yang orang tuanya adalah pendiri usaha tersebut, Ivy Cottage Bird Farm diubah menjadi sebuah usaha yang pelayanannya mencakup tidak hanya burung tetapi juga hewan kesayangan lainnya.