2.5 Proporsi Wajah
Proporsi wajah yang ideal telah dijelaskan sejak zaman kuno oleh seniman Romawi dan Yunani.
13
Proporsi wajah yang paling dasar mulai dipelajari oleh mahasiswa seni menggambar wajah pada kala itu. Yunani kuno mengajarkan bahwa
perawakan manusia yang ideal harus sama dengan delapan kali tinggi kepala. Sedangkan panjang leher adalah sekitar satu setengah dari panjang kepala. Jarak ini
diukur dari supraeksternal notch ke dagu dan dari dagu ke titik vertex dari tengkorak.
31
Dalam usaha untuk memperoleh suatu keharmonisan wajah, harus ada integrasi antara berbagai proporsi wajah agar keseimbangan wajah secara
keseluruhan dapat tercapai. Tidak ada satu pun komponen wajah yang dapat berdiri sendiri ataupun tidak berintegrasi dengan komponen lainnya, karena setiap perubahan
yang terjadi pada salah satu bagiankomponen wajah akan mempengaruhi atau memberikan efek yang nyata pada bagian wajah lainnya secara keseluruhan.
31
2.5.1 Proporsi Horizontal Wajah
Bidang horizontal dan vertikal digunakan sebagai referensi untuk mengevaluasi proporsi wajah. Proporsi antara bidang horizontal dan vertikal ini dapat
dievaluasi dari foto frontal. Untuk mengevaluasi lebar wajah secara horizontal dapat dilakukan dengan membagi wajah menjadi lima bagian yang sama secara vertikal,
yaitu jarak dari medial canthus ke lateral canthus kiri dan kanan lebar kedua mata, jarak inner intercanthus dan jarak dari lateral canthus kiri dan kanan ke helical rim.
Gambar 5.
13,29,31
Lebar mata seharusnya sama dengan seperlima dari lebar wajah. Sedangkan garis yang ditarik vertikal dari lateral canthus kiri dan kanan dapat
memperkirakan lebar leher.
31
Gambar 5. Proporsi wajah bidang horizontal
31
2.5.2 Proporsi Vertikal Wajah
Bidang vertikal atau tinggi wajah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu dari bagian atas batas garis rambut trichion ke glabella, glabella ke subnasal, dan subnasal ke
jaringan lunak menton Gambar 6. Secara vertikal, jarak antara trichion - glabella, glabella - subnasal, dan subnasal - menton biasanya berada dalam kisaran 55 mm
sampai 65 mm. Ratio proporsi tinggi wajah yang ideal adalah
1 3
:
1 3
:
1 3
.
13,31,32
Namun, ketiga bagian dari komponen tinggi wajah ini jarang memiliki nilai yang sama. Pada ras
Kaukasoid, tinggi sepertiga wajah atas lebih besar dari tinggi sepertiga wajah tengah, serta tinggi sepertiga wajah bawah lebih besar dari tinggi sepertiga wajah atas dan
sepertiga wajah tengah. Sedangkan di Asia Timur, tinggi sepertiga wajah tengah seringkali lebih besar dari tinggi sepertiga wajah atas dan sama dengan tinggi
sepertiga wajah bawah, serta tinggi sepertiga wajah bawah lebih besar dari tinggi sepertiga wajah atas. Pada pria, tinggi sepertiga wajah bawah memiliki proporsi yang
sedikit lebih besar daripada tinggi sepertiga wajah tengah.
11,29
Gambar 6. Proporsi wajah bidang vertikal
31
Sepertiga wajah bawah juga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga atas dari subnasal ke stomion, sepertiga tengah dari stomion ke lipatan labiomental, dan
sepertiga bawah dari lipatan labiomental ke menton. Ketiga bagian ini didefinisikan sebagai bibir atas, bibir bawah, dan dagu Gambar 7.
11
Gambar 7. Tinggi sepertiga wajah bawah
11
Peningkatan tinggi wajah anterior bagian bawah dapat disebabkan oleh:
29
1. Vertical maxillary excess
VME, merupakan akibat dari perkembangan maxilla ke inferior yang berlebihan. Keadaan ini sering diikuti dengan
“gummy smile”, baik pada posisi istirahat maupun saat tersenyum. Gambar 8. 2.
Meningkatnya tinggi vertikal dagu Gambar 9.
Gambar 8. VME yang disertai dengan tampilan gingiva yang
berlebihan saat tersenyum
29
Gambar 9. Peningkatan tinggi vertikal dagu yang menyebabkan
meningkatnya tinggi anterior bagian bawah wajah
29
2.6 Ras Deutromelayu