PROSES PEMBELAJARAN
BAB III PROSES PEMBELAJARAN
A. Metode Pembelajaran
jujur, dan terbuka. Dengan mengembangkan nilai-nilai sosial dalam kerja berkelompok yang mencerminkan perilakunya yang percaya diri,
Proses pembelajaran saat ini meski masih merujuk pada sistem kritis, penuh perhatian, dan mampu memberikan alternatif solusi pembelajaran konvensional (faculty of teaching), yang cenderung bernuasa
sebagai upaya capaian kerja kelompok.
instruksional, namun dalam
prakteknya
sebagian
dosen telah
mengembangkan proses pembelajaran yang menjurus pada dinamika
b. Diskusi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pembelajaran yang fleksibel dalam mengakomodasi perkembangan materi perkuliahan yang
Mahasiswa akan lebih mudah untuk menyerap dan memahami suatu menuntut
hal atau fenomena yang dijelaskan oleh temannya dengan gaya bahasa perkembangan teknologi.
seorang dosen
dan pendekatan komunikasi dari mahasiswa lain pada usianya. Dari sisi mahasiswa yang menjelaskan, hal ini merupakan kesempatan
Atas dasar itu, pada Tahun Akademik 2010/2011, fakultas merancang untuk menggali, mengkomunikasikan, dan menguji pengetahuan atau proses pembelajaran berdasarkan student centered learning dengan
pemahaman yang telah didapatkannya walaupun hal itu didapat secara competency ba sed curriculum yang mengkombinasikan keseimbangan hard
tidak langsung dari aktivitas saat berargumentasi dengan temannya skill dengan soft skill akan terus diintensifkan, sehingga kompetensi
yang mendapat kesulitan tersebut. Mekanisme yang tertib dan teratur minimum mahasiswa tercapai. Dalam proses pembelajaran serupa ini,
dalam berdiskusi akan dikembangkan sehingga diskusi dan debat memiliki potensi untuk mendorong mahasiswa belajar lebih aktif, mandiri,
menjamin setiap mahasiswa dapat kesempatan yang sama untuk sesuai
mengungkapkan pendapat, dalam suasana keilmuan, dan jiwa perkembangan yang berjalan.
dengan irama belajarnya
Dalam pembelajaran seperti itu mahasiswa dirangsang agar terus dinamis
c. Presentasi
dan mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi, dibantu oleh metode pembelajaran problem-based learning. Dalam pengertian itu, proses
Pemahaman, konsep dan hasil pemikiran kreatif yang dimiliki dan pembelajaran bukanlah student-centered learning dalam arti harfiah
merupakan potensi kemampuan akademis maupun potensi ekonomis ‗mahasiswa belajar sendiri‘ namun sebuah proses belajar yang
akan kurang nilai kemanfaatannya jika tidak ditunjang dengan mengoptimalkan kemandirian mahasiswa sebagai manusia dewasa
keterampilan dalam presentasi dan pemanfaatan LCD, baik dalam hal (andragogy) dengan menyeimbangkan kemampuan kognisi dan emosi.
kemampuan membuat bahan presentasi melalui power point, maupun fla sh . Dalam proses pembelajaran seperti itu, teknik presentasi yang
Dengan metode pembelajaran yang mendalam (deep learning) diharapkan baik sangat menunjang penyampaian informasi pengetahuan, baik dari mahasiswa mempunyai kemampuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan
sisi kecepatan maupun bobotnya. Untuk menyampaikan gagasan lama mengingat (retention) dan kemampuan memanggil kembali
Kegiatan itu memerlukan teknik presentasi yang baik dalam rangka pengetahuan yang telah dipelajari (memory recall); (2) meningkatkan
dimiliki setiap mahasiswa. kemampuan memperoleh dan membentuk pengetahuan secara efisien dan
Penguasaan teknik presentasi yang baik dapat dilatihkan kepada para terintegrasi; dan (3) mengembangkan generic skill dan attitudes yang
mahasiswa dengan cara learning by doing dalam aktivitas student- diperlukan dikemudian hari.
centered lea rning .
Untuk mengembangkan metode pembelajaran mendalam sedikitnya terikat
d. Menulis
oleh lima pilar pembelajaran, yaitu: Untuk mencapai kemampuan menulis, penggalakkan kebiasaan
a. Kerja Kelompok membaca menjadi prioritas utama dalam pencapaian kemampuan menulis. Dalam konteks itu, sebagai metode pembelajaran capaian
Interaksi sosial yang positif dapat dibentuk melalui kerja kemampuan menulis lebih diperhatikan, baik berupa penulisan berkelompok. Perasaan senasib sepenanggungan antarsesama teman
laporan, ulasan buku sampai bentuk tulisan karya ilmiah melalui baik dalam kelompok dan keunggulan dari belajar dalam peer dan cohort
pelatihan maupun penugasan yang terikat oleh mata kuliah. (teman seangkatan) adalah faktor positif yang akan dimanfaatkan
untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal. Interakasi yang terjalin dalam kerja kelompok seringkali membentuk sikap yang utuh,
Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 127 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010 Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 127 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
Berpikir kritis atau critical thinking, yang dihasilkan melalui suatu Alih Tahun). Semester Alih Tahun ini dimaksudkan untuk: (1) memberikan kegiatan berpikir yang mempunyai suatu tujuan (purposeful thinking),
bukan ―asal‖ berpikir yang sifatnya tidak diketahui apa yang ingin kesempatan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mempercepat masa studinya; (2) memberikan peluang untuk perbaikan nilai mata kuliah yang
dicapai dari kegiatan tersebut. Artinya, walau dalam kehidupan sehari- kurang baik pada semester sebelumnya; dan (3) mengoptimalkan waktu dan hari mahasiswa sering melakukan proses berpikir yang terjadi secara
―otomatis‖, tetapi banyak pula situasi yang memaksa mahasiswa untuk sarana serta prasarana akademik yang ada untuk kegiatan pembelajaran. Untuk pelaksanaan Semester Alih, fakultas merujuk pada peraturan yang
melakukan kegiatan berpikir yang memang direncanakan atau ditinjau
ditetapkan Rektor.
dari pelbagai sudut apa, bagaimana, dan mengapa, bila dihadapkan dengan situasi atau masalah. Kegiatan berpikir serupa inilah yang
Kredit semester (satuannya disebut satuan kredit semester, disingkat SKS) dimaksud sebagai disengaja dan bertujuan untuk mencapai hasil
adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan: (1) besarnya beban studi pemikiran yang
mendalam. Berlangsungnya pemikiran yang mahasiswa; (2) besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mendalam atau pemikiran yang kritis akan menyebabkan tercapainya
mahasiswa; (3) besarnya usaha yang diperlukan mahasiswa untuk suatu kualitas pemecahan masalah atau jalan keluar (solusi) dari
menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program masalah yang ingin dipecahkan. Jadi, kegiatan pemecahan masalah
lengkap; dan (4) besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga sebagai suatu bentuk berpikir akan mendapatkan hasil yang
pengajar.
berkualitas apabila didasari oleh berpikir yang kritis. Beban studi semesteran adalah jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa pada
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, menggunakan metode PBL, role suatu semester tertentu. Sedangkan Beban Studi Kumulatif adalah jumlah play , simulasi, diskusi, praktikum, kerja lapangan atau penelitian lapangan dan
SKS minimal yang harus ditempuh mahasiswa agar dapat dinyatakan telah penyusunan tugas dengan pengaturannya merujuk Sistem Kredit Semester
menyelesaikan suatu program studi tertentu.
(SKS), sebagaimana diberlakukan di Universitas Padjadjaran. Waktu studi kumulatif adalah batas waktu maksimal yang harus ditempuh
B. Sistem Kredit Semester
mahasiswa dalam menyelesaikan studinya di suatu program pendidikan. Besarnya beban studi kumulatif dan waktu studi kumulatif maksimal bagi
Sistem ini memberi peluang untuk: (1) menyajikan program pendidikan tiap program berbeda: Program Diploma III, minimum 110 SKS dan yang bervariasi dan fleksibel; dan (2) menggunakan sarana pendidikan, baik
maksimum 120 SKS untuk 6 semester atau paling lama 10 semester; perangkat keras maupun perangkat lunak, secara lebih efisien dalam
Program Sarjana, minimum 144 SKS dan maksimum 160 SKS untuk 8 pembelajaran. Secara khusus penyelenggaraan pendidikan atas dasar sistem
semester atau paling lama 14 semester; Program Magister minimum 36 SKS kredit semester ini dapat dikatakan memberi peluang untuk:
dan maksimum 50 SKS untuk 4 semester atau paling lama 10 semester; dan
1. Mahasiswa yang cerdas dan giat belajar dapat menyelesaikan studi dalam beban studi Program Doktor bagi peserta lulusan magister (S-2) sebidang waktu lebih singkat;
ilmu, minimum 40 SKS untuk 4 semester dan dapat ditempuh kurang dari 4
2. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan, semester serta maksimum 10 semester, sedanagkan bagi peserta lulusan bakat dan minatnya;
magister (S-2) tidak sebidang ilmu, minimum 52 SKS untuk 5 semester dan
3. Penyelenggaraan sistem evaluasi mahasiswa yang sebaik-baiknya dapat ditempuh kurang dari 5 semester serta maksimum 10 semester. Semester merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk
Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan kuliah ditetapkan setara dengan menyatakan lamanya proses pembelajaran suatu program dalam suatu
beban studi tiap minggu selama satu semester, yang terdiri atas tiga kegiatan jenjang pendidikan. Penyelenggaraan program pendidikan suatu jenjang
berikut:
lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi ke dalam kegiatan semesteran,
1 jam perkuliahan terjadwal;
sehingga tiap awal semester mahasiswa harus merencanakan dan
memutuskan tentang kegiatan belajar apa yang akan ditempuhnya pada 1-2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga pengajar
pengasuh mata kuliah bersangkutan, antara lain menyelesaikan pekerjaan semester berkenaan.
rumah, tugas pembuatan referat, menerjemahkan suatu artikel, dan Pada umumnya, untuk Program Diploma III, Program Sarjana, dan Program
sebagainya;
Pascasarjana, satu semester setara dengan kegiatan pembelajaran sekitar 16
3) 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam minggu kerja, dengan diikuti oleh evaluasi pada akhir semester. Satu tahun
materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya. akademik terdiri dari dua semester reguler yaitu Semester Ganjil dan
128 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan seminar dan kapita selekta pada
5) MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat), ditujukan untuk dasarnya mengacu pada kegiatan kuliah. Kegiatan seminar dan kapita selekta
dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan diatur seperti di bawah ini: (1) jumlah kepustakaan yang dijadikan acuan
pilihan keahlian dalam berkarya.
mahasiswa dan kemudian dirangkum dalam menulis makalah dan dipresentasikan di kelas untuk bobot 1 SKS adalah minimum 3 buah judul,
Registrasi Mahasiswa
tergantung bobot kepustakaannya; dan (2) mahasiswa secara bergilir diberi Pada awal tiap semester mahasiswa diwajibkan melakukan dua macam peran sebagai penyaji makalah, pembahas, atau moderator.
pendaftaran, yaitu pendaftaran administratif dan pendaftaran akademik. Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan praktikum dan sejenisnya
1. Pendaftaran administratif dilakukan untuk memenuhi persyaratan ditetapkan setara dengan beban studi sekitar 2 jam kerja terjadwal, disertai oleh:
administratif yang ditetapkan dan untuk memperoleh kartu (1) 1-2 jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar yang
mahasiswa;
bersangkutan, misalnya diskusi dan penulisan laporan tiap minggu selama satu
2. Pendaftaran akademik dilakukan untuk memperoleh izin mengikuti semester; dan (2) 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,
kegiatan akademik, pendaftaran dilakukan di Sub.Bagian Pendidikan memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.
(SBP) fakultas, sebagai persyaratan pengikuti kegiatan pembelajaran. Satu satuan kredit semester (1 SKS) Kerja lapangan dan sejenisnya ditetapkan
Dalam penyelenggaraan administrasi akademik digunakan beberapa setara dengan beban studi sekitar 4 jam terjadwal tiap minggu selama satu
kartu dan daftar, sebagai berikut:
semester, yang disertai oleh: (1) 1-2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan
a) Kartu Rencana Studi ( KRS )
oleh tenaga pengajar pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya diskusi, KRS berisi daftar mata kuliah yang akan ditempuh mahasiswa seminar, konferensi kasus, dan penulisan laporan tiap minggu selama satu
dalam semester bersangkutan; KRS diisi oleh mahasiswa semester; dan (2) 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,
bersama dan disetujui Dosen wali dengan membubuhkan tanda memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya. Waktu yang
tangannya (untuk Program Diploma III, dan Program Sarjana) digunakan mahasiswa untuk pergi ke dan pulang dari tempat berlangsungnya
atau Ketua Komisi Pembimbing/Ketua Komisi Promotor (untuk kerja lapangan tidak diperhitungkan.
Program Pascasarjana); KRS diambil di SBP pada tiap awal semester; KRS diserahkan ke SBP (untuk Program Diploma III,
Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan penelitian penulisan skripsi, dan dan Program Sarjana) atau Ketua Program Studi (untuk Program sejenisnya pada dasarnya mengacu pada kerja lapangan, yaitu setara dengan
Pascasarjana).
beban studi sekitar 4 jam terjadwal tiap minggu selama satu semester, yang
b) PKRS (Perubahan Kartu Rencana Studi) disertai oleh: (1) 1-2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga
PKRS atas persetujuan Dosen wali, mahasiswa diperbolehkan pengajar pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya diskusi, seminar, studi
mengubah KRS (mengganti, menambah, maupun mengurangi) kepustakaan, penelitian lapangan, dan atau partisipasi pada sesuatu lembaga; dan
sampai 14 hari kerja perkuliahan (2 minggu). Lewat batas (2) 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya mencari buku/jurnal di perpustakaan lain,
tersebut, perubahan KRS tidak diperkenankan lagi. KRS yang menyiapkan penelitian, menulis skripsi/laporan tugas akhir, dan sebagainya.
telah direvisi kemudian harus diserahkan kembali kepada SBP (untuk Program Diploma III, dan Program Sarjana) atau Ketua
Kelompok mata kuliah yang ditawarkan meliputi: Program Studi (untuk Program Pascasarjana).\
1) MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian), ditujukan untuk
c) Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen ( DHMD mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa
DHMD berisi Nama dan Nomor Pokok Masiswa (NPM) yang kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian
mengikuti mata kuliah bersangkutan; DHMD ditandatangani mantap, dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab
saat kegiatan belajar mengajar kemasyarakatan dan kebangsaan;
berlangsung,serta oleh Dosen Pengasuh matakuliah atau asisten
2) MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan), ditujukan untuk pada akhir kegiatan; DHMD disimpan di SBP/SBA atau oleh memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu;
Dosen Pengasuh mata kuliah.
3) MKB (Mata Kuliah
d) Daftar Peserta dan Nilai Akhir ( DPNA ) menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu
DPNA berisi dafttar nama dan NPM seluruh mahasiswa yang dan keterampilan yang dikuasai;
mengikuti suatu mata kuliah sesuai dengan DHMD; DPNA
4) MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya), ditujukan untuk membentuk diberikan oleh SBP/SBA kepada Dosen Pengasuh mata Kuliah sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut
pada saat ujian akhir semester dan harus diserahkan kembali ke tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang
SBP/SBA paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan dikuasai;
ujian mata kuliah tersebut; DPNA asli disimpan di SBP, salinan Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
129 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
5. Untuk mengikuti ujian, mahasiswa diharuskan menunjukkan Kartu Pengasuh mata kuliah.
I ditempel di papan pengumuman, dan salinan II disimpan Dosen
Tanda Mahasiswa (KTM) yang berlaku pada semester tersebut dan
e) Kartu Kemajuan Studi (KKS) atau Kartu Peserta Ujian (KPU), yang harus ditunjukkan harus dapat KKS berisi nilai akhir semua mata kuliah yang telah ditempuh
ditunjukan bersama-sama KTM. Mahasiswa yang tidak dapat mahasiswa; KKS diisi oleh mahasiswa pada akhir semester
menunjukkan kartu yang disyaratkan harus dat oleh pengawas ujian bersangkutan dan ditandatangani oleh Dosen wali (Program
dan dilaporkan kepada PD I melalui SBA (Sub Bagian Akademik). Pascasarjana: Ketua Program Studi) dan SBP. KKS yang dibuat oleh Sistem Informasi Akademik Fakultas yang sifatnya hanya
Untuk menempuh ujian akhir (ujian seminar drat, sidang skripsi, ujian tesis, membantu untuk mengecek kembali penghitungan IP/IPK oleh
dan sidang disertasi tertutup/terbuka, atau kegiatan sejenis), mahasiswa Dosen wali; KKS digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
harus sudah memenuhi persyaratan di bawah ini: (1) lulus seluruh mata mengisi KRS semester berikutya; KKS dibuat rangkap 4, yaitu
kuliah fakultas/jurusan/program studi yang ditempuh (memenuhi beban untuk mahasiswa, Dosen wali (Pascasarjana: Ketua Program
studi kumulatif yang dipersyaratkan); dan (2) telah menyusun dan menulis Studi), SBP, dan jurusan /Program studi).
Laporan Tugas Akhir (untuk Program Diploma III) atau Skripsi (yang telah dinyatakan ‗layak uji‘ oleh Pembimbing), menyelesaikan penulisan tesis
f) Daftar Prestasi Mahasiswa (DPM) atau disertasi (untuk Program Pascasarjana), atau kegiatan sejenis. DPM berisi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa setiap
Penulisan Laporan Tugas Akhir
angkatan dalam satu fakultas jurusan/program studi, jumlah semester dan beban studi yang telah ditempuh, serta nama nomor
Penulisan Laporan Tugas Akhir Program D-III, pada akhir studi program kode
Diploma III, mahasiswa diwajibkan melakukan penyusunan dan penulisan Studi/Koordinator Bidang Ilmu). DPM ini dibuat oleh Sistem
Dosen wali
Laporan Tugas Akhir, dengan ketentuan (lihat Panduan Penyusunan dan Informasi
Penulisan Laporan Tugas Akhir):
ditandatangani Pembantu Dekan I; DPM diumumkan kepada mahasiswa pada tiap akhir semester.
1. Mahasiswa boleh secara resmi mulai menyusun makalah akhir studi apabila sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 85% beban studi
Kegiatan Pembelajaran, mahasiswa yang diperkenankan mengikuti kegiatan
kumulatif yang dipersyaratkan;
pembelajaran apabila mahasiswa telah: (1) memiliki kartu mahasiswa yang berlaku pada semester bersangkutan; (2) mengisi KRS semester
2. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat bagi penyusunan bersangkutan yang telah disahkan oleh SBP (untuk Program Diploma III,
dan penulisan Laporan Tugas Akhir tersebut; dan Program Sarjana, dan juga ditandatangani Dosen wali). Pada saat
mengikuti kegiatan pembelajaran mahasiswa harus menandatangani DHMD MemilikiKartu mahasiswa yang berlaku untuk semester bersangkutan;
yang setiap selesai melaksanakan kegiatan perkuliahan setaip minggunya
4. Pembimbing pada dasarnya adalah tenaga akademik Program Diploma diperiksa oleh Dosen Pengasuh mata kuliah.
III bersangkutan yang sekurang-kurangnya memiliki jabatan Asisten Ahli berpendidikan S1/D-IV;
Persyaratan Ujian
Persyaratan Ujian, mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian apabila
5. Penetapan pembimbing dilakukan dengan surat keputusan atau surat memenuhi persyaratan dibawah ini:
tugas Ketua Program;
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester bersangkutan;
6. Apabila untuk Laporan Tugas Akhir itu diperlukan penelitian
2. Memenuhi semua persyaratan administratif yang ditetapkan; lapangan, maka Program Diploma III dapat menetapkan seorang
3. Untuk menempuh ujian akhir semester harus memenuhi persyaratan Pembimbing Pendamping (tenaga luar biasa) yang dianggap ahli kehadiran sebagai berikut: Sekurang-kurangnya mengikuti 80%
dalam bidang yang diteliti;
kegiatan kuliah yang secara riil diselenggarakan pada semester bersangkutan.
7. Apabila Laporan Tugas Akhir studi tidak dapat diselesaikan dalam dibenarkan sesuai peraturan yang berlaku, dan mengikuti seluruh
Alasan ketidakhadiran mahasiswa
yang
dapat
semester yang bersangkutan, maka: a) Mahasiswa diperkenankan kegiatan (100%) praktikum, kerja lapangan, seminar, atau kegiatan
menyelesaikannya pada semester berikutnya dengan mencantumkan sejenis yang ditetapkan oleh peraturan program studi;
kembali pada KRS (Topik Laporan Tugas Akhir dan Pembimbing
4. tetap sama); dan b) Pada semester bersangkutan Laporan Tugas Akhir Alasan sakit lebih dari 6 (enam) hari harus melampirkan surat keterangan dokter spesialis atau rumah sakit yang merawatnya;
tersebut diberi huruf K, sehingga tidak digunakan untuk penghitungan IP dan IPK. Demikian pula, apabila Laporan Tugas Akhir itu tidak
130 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010 130 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
mahasiswa diharuskan mengganti topiknya dan mengulangi penyusunan dan diharuskan menempuh kembali kegiatan penyusunan dan penulisan
penulisan skripsinya dan proses bimbingannya; Laporan Tugas Akhir tersebut dengan topik yang berbeda (Pembimbing bisa berbeda atau tetap sama).
Ujian skripsi diselenggarakan pada akhir studi, yaitu pada Sidang Ujian Sarjana, yang meliputi: a) Ujian terhadap materi Skripsi; dan b) Ujian
Huruf mutu Laporan Tugas Akhir sekurang-kurangnya adalah C
komprehensif.
Penulisan Skripsi, pada akhir studi Program Sarjana, mahasiswa Penulisan Tesis. Pada akhir masa studi, mahasiswa program Magister diwajibkan melakukan penyusunan dan penulisan Skripsi, dengan ketentuan
diwajibkan menulis tesis dengan ketentuan berikut: (lihat Pedoman Penyusunan dan Penulisan Laporan Skripsi). Persyaratan:
1. Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah tesis
1. Mahasiswa dapat secara resmi mulai menempuh mata kuliah Skripsi (menyusun dan menulis tesis) apabila sekurang-kurangnya telah (menyusun skripsi) apabila sekurang-kurangnya telah menyelesaikan
menyelesaikan seluruh mata kuliah Semester I dan Semester II yang 80% beban studi kumulatif yang dipersyaratkan;
dipersyaratkan;
2. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat Skripsi;
2. Memiliki Kartu mahasiswa pada semester bersangkutan;
3. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku untuk semester
3. Mengisi KRS yang mencantumkan penulisan Tesis tersebut; bersangkutan;
4. Tim Pembimbing sekurang-kurangnya terdiri atas 2 orang dan ketuanya ditetapkan Ketua Program Studi;
4. Memiliki KRS yang mencantumkan skripsi sebagai salah satu mata
kuliah. Ketua Tim Pembimbing pada dasarnya adalah tenaga akademik tetap
fakultas yang serendah-rendahnya memiliki jabatan Asisten Ahli (S3) Pembimbing Skripsi, Pembimbing skripsi dapat lebih dari 1 orang yang
atau Lektor (S2);
penunjukkannya dilakukan oleh Jurusan/Program Studi dan ditetapkan
6. Penetapan Komisi Pembimbing dilakukan dengan surat keputusan dengan Surat Keptutusan Dekan; Jika pembimbing lebih dari 1 orang,
atau surat tugas Direktur Program Pascasarjana atau Dekan Fakultas Pembimbing Utama pada dasarnya adalah tenaga akademik tetap
bersangkutan.
fakultas/jurusan yang serendah-rendahnya memiliki jabatan Asisten Ahli Petunjuk lebih lengkap mengenai format penulisan tesis dan ketentuan berpendidikan S2. Apabila tenaga tetap dengan kriteria tersebut tidak ada,
lainnya dapat dilihat dalam Buku Catatan Kemajuan Studi dan Petunjuk maka tenaga akademik yang berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor dapat
Penulisan Tesis dan Disertasi, yang merupakan pelengkap dan bagian tidak diangkat sebagai Pembimbing Utama; Pembimbing Pendamping pada
terpisahkan dari buku pedoman ini.
dasarnya adalah tenaga akademik tetap fakultas/jurusan yang serendah- rendahnya memiliki jabatan Asisten Ahli (S1); Apabila untuk Skripsi itu
Penulisan Disertasi. Penulisan disertasi bagi mahasiswa Program Doktor diperlukan penelitian lapangan, maka fakultas/jurusan dapat menetapkan
berlaku ketentuan berikut:
seorang Pembimbing Lapangan, yaitu tenaga dari instansi/lembaga tempat mahasiswa melakukan kegiatan penelitian.
1. Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah disertasi (menyusun dan menulis disertasi) apabila sekurang-kurangnya telah
Ketentuan lain: apabila Skripsi tidak dapat diselesaikan dalam satu menyelesaikan seluruh mata kuliah semester I, Semester II, dan semester, maka: a) Mahasiswa masih diperkenankan menyelesaikannya
Semester III yang dipersyaratkan;
2. Memiliki kartu mahasiswa pada semester bersangkutan; skripsi dan pembimbing tetap sama); b) Pada akhir semester bersangkutan
pada semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik
3. Mengisi KRS yang mencantumkan penulisan disertasi tersebut; skripsi tersebut diberi huruf K, sehingga tidak digunakan untuk
4. Tim promotor sekurang-kurangnya terdiri atas 3 orang dan ketuanya penghitungan IP dan IPK. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam
ditetapkan oleh Koordinator Bidang Ilmu masing-masing; dua semester berturut-turut, maka: a) Skripsi tersebut diberi huruf mutu E;
5. Ketua tim promotor pada dasarnya adalah tenaga akademik tetap dan b) mhasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan
Universitas Padjadjaran yang berjabatan Guru Besar, anggota Tim topik yang berbeda (Pembimbing bisa berbeda atau tetap sama).
Promotor sekurang-kurangnya bergelar Doktor;
6. Penetapan tim promotor dilakukan dengan surat keputusan Rektor atas Huruf mutu skripsi sekurang-kurangnya adalah C, dan apabila skripsi yang
usul Direktur Program Pascasarjana.
ternyata ditulis dan diselesaikan di luar ketentuan di atas (pada saat mahasiswa menghentikan studi untuk sementara atas izin Rektor maupun
Petunjuk lebih lengkap mengenai format penulisan tesis dan ketentuan tanpa izin Rektor), sekalipun dibimbing oleh Pembimbing Pendamping
lainnya dapat dilihat dalam Buku Catatan Kemajuan Studi dan Petunjuk sesuai ketentuan di atas, penulisan skripsi tersebut tidak dibenarkan dan
Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 131 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
Penulisan Tesis dan Disertasi, yang merupakan pelengkap dan bagian tak
1) Membantu mahasiswa menyusun rencana studi, baik satu program terpisahkan dari buku pedoman ini.
studi penuh maupun program semesteran;
2) Memberi pertimbangan kepada mahasiswa bimbingannya dalam menentukan beban studi dan jenis mata kuliah yang akan ditempuh,
Predikat Kelulusan
sesuai dengan IPK yang diperoleh semester sebelumnya;
3) Melakukan pemantauan terhadap kemajuan studi mahasiswa yang
1. Predikat Kelulusan Program Diploma III, dan Program Sarjana
dibimbingnya
IPK 2,00 – 2,75
Pada awal Semester I dosen wali mengadakan pertemuan dengan IPK
Memuaskan
mahasiswa untuk membicarakan rencana studi keseluruhan program yang IPK
Sangat Memuaskan
Dengan Pujian (Cum Laude)
ditempuh. Hal-hal yang dibicarakan adalah:
1) Perkiraan jumlah semester yang akan ditempuh mahasiswa untuk
2. Predikat Kelulusan Program Magister
menyelesaikan keseluruhan program;
2) Arah studi mahasiswa, khususnya pada fakultas yang memiliki lebih IPK
Memuaskan
dari satu jurusan atau program studi;
IPK 3,41 – 3,70
3) Mata kuliah mana yang akan ditempuh, dengan memperhatikan: IPK
Sangat Memuaskan
Dengan Pujian (Cum Laude)
4) Mata kuliah yang merupakan prasyarat bagi mata kuliah berikutnya;
5) Mata kuliah yang hanya disajikan pada salah satu semester (semester
3. Predikat Kelulusan Program Doktor ganjil atau semester genap saja) atau disajikan tiap semester;
6) Bobot SKS mata kuliah, dengan pengertian bahwa makin besar bobot IPK
Memuaskan
SKS-nya akan makin berat;
IPK 3,50 – 3,79
7) Bentuk mata kuliah yang berbeda (kuliah, praktikum laboratorik, IPK
Sangat Memuaskan
Cum La ude
seminar, praktikum klinik, dsb.) yang jumlah jam kegiatan belajarnya tidak sama;
8) Persyaratan minimal kehadiran 100% pada praktikum atau kuliah Dalam penetapan predikat kelulusan Dengan Pujian/Cum Laude dilakukan
kerja lapangan sedangkan pada kuliah (20% ketidakhadiran harus dengan memperhatikan masa studi maksimum, yaitu (masa studi minimum)
disertai alasan yang dapat dibenarkan);
ditambah 1 tahun untuk program sarjana dan 0,5 tahun untuk program
9) Beban studi semesteran, karena jika terlalu banyak bisa menyebabkan magister.
IP rendah yang dapat menurunkan IPK; hal ini akan menentukan beban studi semesteran yang boleh diambil pada semester berikutnya;
Bimbingan Akademik
10) Mata Kuliah Pilihan yang tersedia untuk keseluruhan program, Bimbingan Akademik. Untuk membantu kelancaran belajar mahasiswa,
khususnya yang berhubungan dengan jurusan atau program studi yang fakultas/jurusan/ program studi menetapkan Dosen wali yang akan
akan dipilih.
membimbing mahasiswa dalam kegiatan akademik selama menempuh studi Program Diploma III, dan Program Sarjana. Jumlah mahasiswa yang
Setelah membicarakan rencana studi keseluruhan program, dilanjutkan dengan rencana studi Semester I. Pada dasarnya untuk Semester I tiap
dibimbing dosen wali
mahasiswa diberi kesempatan yang sama, yaitu 18 SKS (pada beberapa fakultas/jurusan/program studi. Secara ideal tiap Dosen wali membimbing
sebanyak-banyaknya 15 mahasiswa. fakultas/program diberi 19-20 SKS), yang merupakan beban normal untuk tiap semester.
Tugas Dosen wali, pada dasarnya tiap tenaga pengajar dapat menjadi dosen Pengisian KRS pada tiap semester dilakukan oleh mahasiswa dengan wali yang membimbing mahasiswa untuk keseluruhan program yang
persetujuan Dosen wali memberi pertimbangan dan saran untuk ditempuh (keseluruhan Program Diploma III dan Program Sarjana); dosen
pengambilan beban studi semesteran berdasar IPK akhir semester sebagai wali wajib tetap berhubungan dengan mahasiswa secara periodik untuk
pedoman, di samping memperbaiki rencana studi keseluruhan program memantau perkembangan studinya, sekurang-kurangnya pada awal,
pertengahan, dan akhir semester; dan dosen wali wajib memiliki, mengisi, bersama mahasiswa; Beban studi semesteran tidak harus merupakan jumlah dan menyimpan buku Berkas Informasi Mahasiswa (BIM), baik untuk
SKS maksimal yang diperkenankan atas dasar IPK akhir semester, khususnya apabila mata kuliah yang akan ditempuh meliputi kegiatan
kepentingan bimbingan akademik maupun bimbingan pribadi apabila penelitian dan penulisan skripsi dan kuliah kerja lapangan (1 SKS = 4-5 diperlukan. Untuk itu, secara ringkas tugas dosen wali adalah:
132 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010 132 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
Angka Mutu terjadwal, 60 menit untuk kegiatan mandiri); Dosen wali wajib
Huruf Mutu
(AM) memperhatikan jumlah huruf mutu D yang diperoleh mahasiswa agar tidak
(HM)
A 4 melampaui ketentuan yang berlaku pada akhir keseluruhan program (tidak
melebihi 20% dari beban studi kumulatif); Sampai batas-batas tertentu
B 3 kesulitan pribadi dapat ditampung Dosen wali, tetapi apabila tidak dapat
C 2 diselesaikan, disarankan untuk dirujuk ke dosen konselor TPBK Fakultas;
Dalam hal dosen wali tidak dapat menjalankan tugasnya dalam jangka
D 1 waktu yang cukup lama, maka Pimpinan fakultas wajib menunjuk
E 0 penggantinya.
- Pembimbingan pada Program Magister, dan Program Doktor. Untuk
membantu kelancaran belajar mahasiswa, ketua tim pembimbing atau ketua
- tim promotor menjalankan tugas selaku dosen wali.
Bimbingan dan Konseling. Penanganan terhadap mahasiswa yang Huruf Mutu T (Tidak Lengkap). Seorang mahasiswa dinyatakan memperoleh bermasalah, khususnya yang bersifat non-akademis, dilakukan oleh dosen
huruf mutu T jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: konselor yang tergabung dalam Tim Bimbingan dan Konseling (TBK)
fakultas/program studi atau dapat pula dirujuk ke TBK Universitas. Diberikan kepada mahasiswa yang belum memenuhi evaluasi akhir
semester saja;
Pembinaan TBK Universitas dilakukan oleh Pembantu Rektor III
2. Setelah evaluasi pada butir (1) dipenuhi mahasiswa dalam waktu 2 bekerjasama dengan Pembantu Rektor I, sedangkan TBK Fakultas
minggu terhitung sejak ujian akhir semester mata kuliah bersangkutan dilakukan oleh Pembantu Dekan III bekerja sama dengan Pembantu Dekan
huruf T harus diganti menjadi A, B, C, D, atau E; I; TBK fakultas dikelola oleh dosen konselor yang menangani masalah-
3. Apabila evaluasi pada butir (1) tidak dipenuhi dalam batas waktu 2 masalah non-akademik mahasiswa di fakultasnya; Mahasiswa dapat
minggu, maka huruf mutunya menjadi E; atau Dosen Pengasuh mata mendatangi TBK Fakultas atas keinginan sendiri atau atas anjuran dosen
kuliah dapat mengolah sesuai dengan bobot masing-masing bagian wali; dosen wali akan memberi surat pengantar untuk ke TBK; Pelayanan
evaluasi yang ditetapkan, sehingga menghasilkan huruf mutu lain; mahasiswa di TBK Universitas hanya diperkenankan atas dasar
4. Huruf T tidak dapat diubah menjadi K, kecuali apabila mahasiswa pertimbangan Pimpinan Fakultas yang akan memberi surat pengantar,
tidak dapat menempuh ujian akhir semester susulan atas dasar alasan kecuali dalam keadaan tertentu yang dianggap darurat; Pelayanan bagi
yang dapat dibenarkan (sakit, mengalami kecelakaan, atau musibah mahasiswa yang terkena anjuran alih program studi, berlaku prosedur
yang memerlukan perawatan lama).
berikut: (1) Pimpinan Fakultas mengirim surat permintaan pemeriksaan Huruf Mutu K (Kosong). Huruf mutu suatu mata kuliah dapat dinyatakan psikologi kepada TBK Universitas dengan melampirkan transkrip
sebagai huruf K jika memenuhi ketentuaan sebagai berikut: mahasiswa bersangkutan; dan (2) Apabila hasil pemeriksaan psikologi yang
diterima Pimpinan Fakultas menunjukan bahwa mahasiswa bersangkutan
1. Mahasiswa mengundurkan diri dari kegiatan perkuliahan setelah lewat memenuhi persyaratan alih program studi, maka pemindahannya ke
batas waktu perubahan KRS (2 minggu setelah kegiatan akademik fakultas/program studi atau Program Diploma tertentu harus melalui
berjalan) dengan alasan yang dapat dibenarkan dan dibuktikan dengan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Surat Keterangan Dekan;
2. Dikenakan pada satu atau beberapa mata kuliah pada semester
bersangkutan dalam hal mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian akhir Pada hakikatnya evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan sekurang-
C. Evaluasi Proses Pembelajaran
semester atas dasar alasan yang dapat dibenarkan seperti pada butir (3) kurangnya dua kali, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir
dibawah, sehingga tidak dapat mengikuti ujian akhir semester susulan; Semester (UAS), serta dapat disertai pula evaluasi lainnya.
3. Alasan yang dapat dibenarkan untuk memberikan huruf K adalah: a) Nilai akhir suatu mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dinyatakan dengan dua
sakit atau kecelakaan yang memerlukan perawatan atau proses cara, yaitu huruf mutu dan angka mutu, yang dibagi ke dalam peringkat berikut:
penyembuhan lama, yang dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter spesialis atau rumah sakit yang merawatnya; b) musibah keluarga yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan kegiatan
belajarnya dalam waktu lama, dengan dikuatkan surat keterangan yang Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
133 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010 133 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
atau ujian praktikum/praktik.
4. Alasan lain yang dapat dibenarkan untuk memberi huruf K adalah kondisi melahirkan yang tidak normal atau alasan lain yang dapat
Bobot tiap macam penilaian yang digunakan dapat ditetapkan sama atau dibenarkan oleh Dekan atau Ketua Program di luar kedua alasan pada
berbeda, tergantung pada bobot soal/tugas yang diberikan Dosen Pengasuh butir (3) di atas, tetapi mahasiswa dianggap menghentikan studinya
Mata Kuliah. Namun demikian, perimbangan bobot ini ditetapkan oleh untuk sementara selama satu semester atas izin Rektor;
dosen Pengasuh mata kuliah dengan memperhatikan Tujuan dari
5. Mata kuliah yang memiliki huruf mutu K, tidak digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran. Syaratnya semua peraturan pembobotan harus penghitungan IP atau IPK; Bagi mahasiswa yang memperoleh huruf K
diberitahukan kepada mahasiswa pada awal kuliah. bagi seluruh beban studi dalam semester yang bersangkutan, tetap
Dalam sistem SKS, Dosen tidak dibenarkan untuk mengadakan diperhitungkan dalam batas waktu studi dan tidak dianggap sebagai
evaluasi/ujian ulangan untuk mengubah nilai akhir mahasiswa pada penghentian studi untuk sementara;
semester bersangkutan, karena dengan menggunakan sekurang-kurangnya
6. Apabila butir (5) di atas terjadi untuk kedua kalinya, maka semester tiga jenis evaluasi seperti contoh-contoh di atas di anggap telah memadai. bersangkutan dianggap sebagai penghentian studi untuk sementara
atas izin Rektor, sehingga akan mengurangi jatah mahasiswa yang Nilai akhir yang diberikan oleh Dosen Pengasuh mata kuliah harus bersangkutan untuk mengajukan permohonan menghentikan studi
merupakan huruf mutu yang pasti, yaitu : A, B, C, D, atau E. Nilai akhir untuk sementara;
(huruf mutu) ditulis pada DPNA (untuk Program Diploma III , dan Program
7. Apabila butir (5) di atas terjadi untuk ketiga kalinya (berturut-turut Sarjana) atau pada Kartu Kelas (untuk Program Magister, dan Program maupun secara terpisah-pisah), maka semester bersangkutan dianggap
Doktor). DPNA diserahkan kepada SBP (kecuali lembar yang merupakan sebagai penghentian studi untuk sementara atas izin Rektor yang
arsip Dosen Pengasuh mata kuliah, dan Kartu Kelas diserahkan kepada SBP kedua kalinya. Hal ini tetap diperhitungkan dalam batas waktu
Program Pascasarjana.
studinya, namun menggugurkan hak mahasiswa untuk memperoleh kesempatan penghentian studi atas izin Rektor;
Dosen Pengasuh mata kuliah bertanggung jawab atas kebenaran nilai akhir
8. Penghentian studi untuk sementara setelah melewati periode pada (huruf mutu) yang ditulis pada DPNA, atau pada Kartu Kelas, karena nilai butir (7) di atas dengan alasan seperti pada butir (3), diperkenankan,
akhir (huruf mutu) yang telah diumumkan tidak dapat diganti lagi dengan namun diperhitungkan dalam batas waktu studinya.
alasan apapun.
9. Kalau mata kuliah yang memperoleh huruf K itu telah ditempuh Perubahan nilai akhir (huruf mutu) hanya dapat dilakukan dengan kembali pada kesempatan lain, maka huruf mutunya dapat berubah
menempuh kembali mata kuliah itu pada semester berikutnya/pada menjadi A, B, C, D, atau E.
kesempatan pertama.
Huruf Mutu Akhir yang Sah. Nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil Cara Penilaian. Penilaian dilakukan terhadap penguasaan materi oleh evaluasi akhir sesuatu mata kuliah hanya dianggap sah apabila:
mahasiswa, baik yang sifatnya kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Cara
1. Mahasiswa terdaftar pada semester bersangkutan, penilaian yang digunakan adalah PAP (Penilaian Acuan Patokan), dengan
2. Mata kuliah tersebut terdaftar dalam KRS mahasiswa yang
kriteria sebagai berikut:
bersangkutan pada semester bersangkutan.
80 - 100 % = A
Semua nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir sesuatu
68 - 79 % = B
mata kuliah yang tidak memenuhi persyaratan butir (1) di atas dinyatakan
56 - 67 % = C
tidak berlaku (gugur).
45 - 55 % = D
0 - 44 % = E
Evaluasi Hasil Belajar. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam suatu mata
kuliah sekurang-kurangnya merupakan gabungan dari 3 (tiga) macam
penilaian :
1. Ujian tengah semester (UTS)
2. Ujian akhir semester (UAS)
3. Nilai lainnya, antara lain : tugas (pembuatan makalah, ulasan buku,
terjemahan, dsb.); kuis (baik yang terjadwal maupun yang tidak
134 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
Jumlah SKS maksimum 80 – 100
Nilai* Huruf mutu
Angka mutu
Rentang IPK
B 3.00 2,50 - 2,99
11 *Pembulatan : <0,5 pembulatan ke bawah Beban studi di atas diperhitungkan atas dasar perkuliahan yang Perbaikan Huruf Mutu. Perbaikan huruf mutu dapat dilaksanakan pada
kegiatannya minimal 1-3 tiap SKS (1 jam kegiatan terjadwal, semester reguler (Semester Ganjil dan Semester Genap) atau pada Semester
ditambah 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri). Alih Tahun (Juli-Agustus).
Beban Studi yang diambil akan berkurang apabila mata kuliah yang
Indeks Prestasi (IP):
ditempuh berupa kegiatan praktikum, praktik kerja, praktik klinik, atau skripsi.
1. Indeks prestasi (IP) adalah angka yang menunjukkan prestasi atau
6. IP dan IPK digunakan sebagai kriteria untuk memberi sanksi kemajuan belajar mahasiswa dalam satu semester.
akademik,dan evaluasi studi pada akhir program.
2. IP dihitung pada tiap akhir semester.
7. Mahasiswa diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang
3. Rumus perhitungannya sebagai berikut (pembulatan ke bawah apabila kurang dari jumlah minimal yang diperkenankan, tetapi tidak kurang dari 0,05, pembulatan ke atas apabila sama/lebih dari 0,05) :
diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang lebih besar dari jumlah maksimal yang diperkenankan.
8. Apabila mahasiswa memperbaiki huruf mutu E, D, atau C, dalam Jumlah ( AM x SKS )
penghitungan IPK yang digunakan adalah huruf mutu yang lebih IP = Jumlah SKS
tinggi, misalnya:
- D diperbaiki menjadi E, yang digunakan adalah D;
Indeks Prestasi Kumulatif:
- E diperbaiki menjadi A, yang digunakan adalah A.
9. Huruf T dan K tidak digunakan dalam penghitungan IPK; huruf T
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkan harus diubah menjadi A, B, C, D, atau E dalam waktu dua minggu prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari
setelah huruf T diumumkan.
semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh.
Evaluasi Akhir Hasil Belajar. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan
2. IPK dihitung pada tiap akhir semester. dan lulus dari suatu program yang ditempuh apabila memenuhi ketentuan
3. Rumus perhitungannya sebagai berikut (pembulatan ke bawah apabila
berikut:
kurang dari 0,05, pembulatan ke atas apabila sama/lebih dari 0,05):
1. Program Diploma III
1. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang Jumlah (AM x SKS) seluruh semester yang ditempuh IPK =
ditetapkan;
Jumlah SKS seluruh semester yang ditempuh
2. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,00;
4. Tidak terdapat huruf mutu E; Huruf mutu D tidak melebihi 20% dari beban studi kumulatif
4. IPK digunakan untuk menentukan beban studi semester berikutnya
Program Diploma III;
seperti berikut:
5. Telah menyusun dan menulis Laporan Tugas Akhir, dan/atau
5. Rentang IPK dan jumlah SKS maksimum yang boleh diambil
dipersyaratkan, dan sekurang-kurangnya mahasiswa pada semester berikutnya:
sejenisnya
yang
memperoleh huruf mutu C setelah diuji.
Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 135 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
2. Program Sarjana
4. Menandatangani Daftar Hadir Ujian;
5. Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos
1. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang
oblong, jaket dan sandal); ditetapkan;
6. Pada waktu ujian berlangsung tidak diperkenankan
2. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,00; merokok dan atau meminjam alat-alat tulis;
3. Tidak terdapat huruf mutu E;
7. Pada waktu ujian berlangsung tidak diperkenankan
4. Huruf mutu D tidak melebihi 20% dari beban studi kumulatif membuka buku dan atau catatan apapun (kecuali Program Sarjana;
ditentukan lain dalam soal);
5. Telah menyelesaikan penyusunan dan penulisan Skripsi atau
8. Semua buku, catatan, tas atau jaket harus disimpan di sejenisnya, serta dinyatakan layak uji oleh Pembimbing;
depan kelas;
6. Lulus ujian akhir Program Sarjana yang terdiri dari ujian mata
9. Apabila mahasiswa memerlukan sesuatu, terlebih kuliah Skripsi, dan ujian komprehensif atau sejenisnya, dengan
dahulu harus memberitahu dan seijin pengawas ujian; memperoleh huruf mutu sekurang-kurangnya C.
10. Alat-alat komunikasi Hand Phone, Pager dan sejenisnya
tidak
dihidupkan selama ujian
3. Program Pascasarjana
berlangsung;
11. Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan;
tata tertib ini, akan diberitahukan kemudian.
a) Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00;
C. Sanksi Bagi Pelanggar
b) Tidak terdapat huruf mutu D dan E; Kepada yang melanggar Peraturan Tata Tertib Ujian ini
c) Mengikuti seminar, ujian-ujian, ujian sidang, atau sejenisnya yang dapat dikenakan sanksi bertingkat sesuai jenis pelanggaran dipersyaratkan;
yang ditentukan oleh panitia yaitu sebagai berikut:
d) Telah menyelesaikan penulisan tesis, disertasi, atau sejenisnya, dan
1. Peringatan secara lisan kepada mahasiswa yang mempertahankan dengan baik dalam ujian sidang yang ditetapkan.
bersangkutan;
Mahasiswa yang bersangkutan dipanggil untuk menghadap panitia, kemudian diberi tindakan
D. Tata Tertib Ujian dan Sanksi Akademik
I. Ujian Akhir Semester
selanjutnya;
3. Tidak diijinkan untuk mengikuti ujian;
A. Persyaratan Ujian
4. Diberikan sanksi akademik. Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian semester
D. Larangan Mengkonsumsi Narkoba apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Apabila pada saat Ujian Akhir Semester Berlangsung
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester Ganjil mahasiswa diketahui mengkonsumsi NARKOBA, maka 2008/2009 dan memiliki kartu tanda mahasiswa
yang bersangkutan dianggap tidak mengikuti ujian mata (KTM).
kuliah yang bersangkutan.
2. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester harus:
E. Tugas Pengawas Ujian
a) mengisi dan menyerahkan KRS semester ganjil
1. Pengawas hadir 15 menit sebelum pelaksanaan ujian
b) mempunyai Kartu Studi Mahasiswa (KSM)
dan
melapor
kepada panitia ujian serta
c) mengikuti kuliah sekurang-kurangnya 80 % dari menandatangani daftar hadir di ruang panitia. seluruh kuliah yang diselenggarakan ;
2. Memeriksa
dan
mencocokkan Kartu Tanda
d) Memenuhi semua persyaratan administrasi / Mahasiswa (KTM) dengan Kartu Studi Mahasiswa melunasi dana SPP/ DPP
(KSM), nomor urut dalam DPNA dan nomor tempat
B. Tata Tertib
duduk.
1. Mahasiswa harus hadir 15 menit sebelum ujian di
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian seperti mulai;
2. Menempati tempat duduk yang sudah disediakan
4. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang berlaku sesuai nomor urut di DPNA dan tidak dibenarkan
5. Kartu Studi Mahasiswa (KSM) memindahkan/mengalihkan kursi;
6. Jika kedua point tersebut tidak ada terutama point ke
3. Membawa dan memperlihatkan KTM dan Kartu
2, maka tidak diperbolehkan mengikuti ujian Studi Mahasiswa (KSM) Kepada Pengawas ujian;
136 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
7. Mengisi jumlah peserta tiap mata ujian dam
b. Peringatan akademik berupa ―anjuran untuk memasukkan satu lembar soal dalam bundel/amplop
tidak melanjutkan studi‖ dikenakan terhadap jawaban ujian
mahasiswa
yang menunjukkan prestasi
8. Mencatat kejadian-kejadian selama ujian berlangsung akademik berikut: dalam berita acara, seperti: a) nyontek/ kerjasama;
a) Pada akhir semester II: Indeks Prestasi b)membuka buku/catatan dan lain-lain kecuali dalam
Kumulatif (IPK) di bawah 1,90, dan/atau aturan membolehkan
Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas) di
9. Menjaga kewibawaan pengawas antara lain: a) bawah 24 SKS berpakaian rapih dan berdasi bagi pria; dan b)
b) Pada akhir semester III: Indeks Prestasi menjaga sopan santun selama mengawasi ujian
Kumulatif (IPK) di bawah 1,90, dan/atau
10. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran tata tertib di Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas) di bawah ini, harap menghadap ke sekretariat: a)
bawah 36 SKS terlambat paling lama 30 menit, atau datang setelah ada peserta ujian yang telah selesai dan meninggalkan
3. Peringatan Akademik pada Program Pascasarjana ruangan; b) berpakaian tidak sesuai dengan tata tertib
Peringatan akademik dikenakan terhadap mahasiswa ujian; c) tidak tercantum dalam DPNA dan tidak
yang pada tiap akhir semester mengalami salah satu dapat menunjukkan KSM; dan d) mengkonsumsi
kondisi dibawah ini:
NARKOBA dan sejenisnya.
a) Mahasiswa reguler sementara yang pada akhir semester I tidak memperoleh IPK 2,75;
II. Sanksi Akademik
b) Mahasiswa reguler yang pada semester II Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan/atau
(‗semester pertama‘ sebagai mahasiswa pemutusan studi. Sanksi pemutusan studi diusulkan/diajukan
reguler) tidak memperoleh IPK 3,25; oleh fakultas/ program studi dan diputuskan oleh Rektor.
c) Mahasiswa reguler yang pada semester III Peringatan Akademik
(‗semester pertama‘ sebagai mahasiswa reguler) memperoleh nilai C untuk sesuatu
A. Peringatan akademik berbentuk surat Pembantu Dekan I
mata kuliah.
yang ditujukan kepada orang-tua/wali (bagi mahasiswa
d) Program Magister Program Diploma III dan Program Sarjana) dan lembaga
c) Mahasiswa reguler yang pada akhir pengirim/penanggung atau mahasiswa bagi mahasiswa
semester IV belum melakukan seminar Program Pascasarjana untuk memberitahukan adanya
usulan penelitian; kekurangan prestasi akademik mahasiswa atau pelanggaran
d) Mahasiswa reguler yang pada akhir ketentuan
semester IX belum menempuh ujian akhir memperingatkan
lisan terbuka mempertahankan tesis. pemutusan studi.
e) Program Doktor e)
1. Peringatan Akademik pada Program Diploma III semester V belum menempuh ujian Peringatan akademik dikenakan terhadap mahasiswa
Mahasiswa reguler yang pada akhir
kualifikasi (preliminer komprehensif); yang pada tiap akhir semester mengalami salah satu
kondisi dibawah ini:
f) Kandidat Doktor yang pada akhir semester a)
Indeks Prestasi (IP) di bawah 2,00, dan/atau.
VI belum melaksanakan seminar usulan
penelitian;
2. Peringatan Akademik pada Program Sarjana Kandidat Doktor yang pada akhir semester
b) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 2,00.
g)
IX belum melaksanakan ujian naskah
a. Peringatan
mahasiswa yang pada tiap akhir semester mengalami salah satu kondisi dibawah ini:
B. Peringatan Akademik Karena Kelalaian Administratif
a) Indeks Prestasi (IP) di bawah 2,00, dan/atau
Peringatan akademik dikenakan kepada mahasiswa
b) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah
Program Diploma, Program Sarjana, Program Pascasarjana
Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 137 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010 Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 137 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
b) Akhir semester II tidak mencapai Indeks pendaftaran/pendaftaran ulang, dsb.) untuk satu semester.
Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00;
c) Pada akhir semester I dan/atau semester II
C. Pemutusan Studi memper oleh huruf mutu dibawah C. Dengan dikeluarkannya Pemutusan Studi berarti
1. Program Magister mahasiswa dikeluarkan dari fakultas/ jurusan atau
Pemutusan studi pada Program program studi karena prestasinya sangat rendah,
Magister dikenakan kepada: kelalaian administratif, dan/atau kelalaian mengikuti
a) Mahasiswa reguler yang pada kegiatan belajar-mengajar.
akhir
semester
V belum
1. Pemutusan Studi pada Program Diploma III melaksanakan seminar usulan Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa
penelitian; Program Diploma III yang mengalami salah
b) Mahasiswa reguler yang pada satu kondisi di bawah ini:
akhir semester V tidak lulus
a) Pada akhir semester kedua memiliki: seminar usulan penelitian. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah
c) Mahasiswa reguler yang pada 2,00, dan/atau; Tabungan kredit (jumlah mata
X belum kuliah yang memiliki huruf mutu D ke atas)
akhir
semester
menempuh sidang ujian tesis. tidak mencapai 24 SKS.
2. Program Doktor
b) Pada akhir semester ketiga memiliki:
a) Mahasiswa reguler yang pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah
V belum 2,00, dan/atau; Tabungan kredit (jumlah mata
akhir
semester
menempuh ujian kualifikasi kuliah yang memiliki huruf mutu D ke atas)
(preliminer komprehensif); tidak mencapai 36 SKS.
b) Kandidat Doktor yang pada
c) Melebihi batas waktu studi kumulatif
semester VII belum yang ditetapkan.
akhir
melaksanakan seminar usulan
2. Pemutusan Studi Pada Program Sarjana penelitian; Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa
c) Kandidat Doktor yang pada yang mengalami salah satu kondisi di ba wah
X belum ini:
akhir
semester
melaksanakan ujian disertasi.
a) Pada akhir semester keempat memiliki:
D. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Administratif Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah
2,00, dan/atau; Tabungan kredit (jumlah mata
1. Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa kuliah yang memiliki huruf mutu D ke atas)
Program Sarjana dan tidak mencapai 48 SKS.
Program
Diploma,
Program Pascasarjana yang menghentikan studi
b) Pada akhir semester keenam memiliki: dua semester berturut-turut atau dalam waktu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah
berlainan tanpa izin Rektor. 2,00, dan/atau; Tabungan kredit (jumlah mata
2. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Mengikuti kuliah yang memiliki huruf mutu D ke atas)
Kegiatan Belajar-Mengajar tidak mencapai 72 SKS.
3. Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa
c) Melebihi batas waktu studi kumulatif
Program Sarjana, dan yang ditetapkan.
Program
Diploma,
Program Pascasarjana yang telah mendaftar atau menda ftarkan kembali secara administratif, tetapi:
3. Pemutusan Studi pada Program Pascasarjana
mengikuti kegiatan belajar- Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa
a) Tidak
I dan/atau yang mengalami kondisi di bawah ini:
mengajar
pada semester
semester II tanpa alasan yang dapat
a) Akhir semester I tidak mencapai Indeks dibenarkan, baik mengisi maupun tidak Prestasi (IP) 2,75;
mengisi KRS;
138 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010 138 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
pemutusan studi. berturut-turut atau secara terpisah, tanpa
3. Mengundurkan Diri Sesudah Masa Perubahan alasan yang dapat dibenarkan; dan/atau;
KRS
c) Mengundurkan
Mahasiswa yang mengundurkan diri dari satu beberapa mata kuliah setelah lewat batas
atau beberapa mata kuliah setelah lewat batas waktu perubahan KRS dua semester
waktu perubahan KRS tanpa alasan yang dapat berturut-turut atau secara terpisah, tanpa
dibenarkan (misalnya, sakit, kecelakaan, atau alasan yang dapat dibenarkan seperti
musibah) dikenakan sanksi akademik berikut: tersebut.
a) Mata kuliah yang ditinggalkan dinyatakan tidak lulus (diberi huruf mutu E);
E. Sanksi Akademik Lain
b) Huruf mutu E tersebut digunakan dalam
1. Sanksi lain dikenakan kepada mahasiswa yang penghitungan Indeks Prestasi Kumulatif telah melakukan pendaftaran atau pendaftaran
(IPK);
kembali secara administratif, tetapi tidak
c) Diberi peringatam secara tertulis oleh mengikuti
Pembantu Dekan I agar tida k mengulangi semester ber sangkutan tanpa alasan yang dapat
kegiatan
belajar -mengajar
pada
kembali;
dibenarkan, baik yang tidak mengisi KRS
yang ditinggalkan maupun
d) Semester
dalam batas waktu mengundurkan diri setelah lewat batas waktu
maksimal penyelesaian studinya; perubahan KRS.
e) Apabila perbuatan ini diulangi lagi, baik
2. Tidak Mengisi KRS dan Tidak Mengikuti pada semester berikutnya maupun pada Kegiatan Belajar-Mengajar pada Semester I
semester lain, mahasiswa dikenai sanksi dan/atau Semester II
pemutusan studi
F.
a) Mahasiwa yang telah mendaftarkan secara
Sanksi Pelanggaran
administratif pada semester I dan/atau
semester II, baik mengisi KRS tetapi tidak Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran, setelah mengikuti
dibicarakan dengan Senat Fakultas, akan dikenai maupun sama sekali tidak mengisi KRS,
kegiatan
belajar -mengajar
sanksi khusus, sedangkan penanganan masalah tanpa alasan yang dapat dibenarkan,
pidananya akan diserahkan kepada yang berwajib. dianggap mengundurkan diri dan dikenai
Jenis pelanggaran tersebut adalah seperti diba wah sanksi pemutusan studi.
ini
b) Tidak Mengisi KRS
c) Mahasiwa yang telah menda ftarkan atau
1. Pelanggaran Hukum
mendaftarkan
melakukan pelanggaran administratif, tetapi tidak mengisi KRS
hukum, baik yang berupa tindak pidana maupun (tidak
obat, narkotika, dan mengajar)
sejenisnya, serta penggunaan minuman keras dibenarkan, dikenakan sanksi berikut:
dan sejenisnya, dan telah ditetapkan bersalah i.
secara hukum oleh pengadilan, akan dikenakan
tertulis oleh Pembantu Dekan I
sanksi
berupa
skorsing sampai dengan
pemutusan studi oleh Rektor sesuai dengan ii.
agar tidak mengulangi lagi;
putusan tersebut.
diperhitungkan dalam batas waktu maksimal penyelesaian studinya;
2. Pelanggaran Etika Moral dan Etika Profesi iii.
baik pada semester berikutnya Apa bi l a per bu a t a n i ni di u l a ngi l a gi ,
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika
moral, profesi (memeriksa pasien/klien tanpa supervisi,
membuat resep, melakukan Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
139 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010 139 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010
kepunyaan orang lain, diancam dengan pidana rahasia jabatan, dsb.), memalsukan tanda
penjara paling lama dua tahun delapan bulan tangan dan sejenisnya, akan dikenakan sanksi
atau denda paling banyak tiga ratus rupiah. berupa skorsing oleh Dekan sampai dengan
Pasal 351 KUHP: pemutusan studi oleh Rektor.
Pasal 351 (l): "Penganiayaan diancam dengan
a) Pelanggaran Etika Akademik pidana penjara paling lama dua tahun delapan Mahasiswa yang melakukan pelanggaran
bulan atau denda paling banyak tiga ratus etika
menjiplak (makalah, laporan, tugas akhir, Pasal 351 (2): "Jika perbuatan mengakibatkan skripsi,
luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana membocorkan soal atau sejenisnya akan
penjara paling lama lima tahun". dikenai sanksi berupa skorsing sampai
Pasal 351 (3): "Jika mengakibatkan mati, dengan pemutusan studi.
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh
b) Penetapan sanksi-sanksi di atas ditetapkan
tahun".
oleh
b) Ketentuan dalam Pasal 406 dan Pasal 351 bersangkutan berdasarkan pertimbangan
masing -masing
Pejabat
yang
KUHP juga dapat dikenakan terhadap aktivitas masing-masing Senat Akademik.
demo yang tidak tertib dan menimbulkan
c) Pada hal-hal tertentu, Fakultas dapat kerusuhan sehingga mengakibatkan terjadinya mengeluarkan keputusan tersendiri asal
kerusakan barang milik orang lain dan atau tidak
korban lukaluka.
hukum atau peraturan di atasnya.
c) Minum-minuman keras baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus yang mengganggu
G. Sanksi Lain keamanan umum. Ketentuan yang dapat
1. Tindakan-tindakan yang dilakukan mahasiswa di
adalah Pasal 492 tentang lingkungan kampus yang termasuk kejahatan atau
dikenakan
pelanggaran keamanan umum. pelanggaran dan diancam pidana.
Pasal 492 (1): Barangsiapa dalam keadaan mabuk, di muka
2. Pada dasarnya setiap mahasiswa memiliki hak untuk umum, merintangi lalu lintas atau mengganggu melakukan berbagai aktivitas sebagai bagian dari
ketertiban, atau mengancam keamanan orang civitas akademika, namun demikian sebagaimana
lain, atau melakukan sesuatu yang harus dalam kehidupan manusia pada umumnya harus
dengan hati-hati atau dengan dihindari melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat
dilakukan
mengadakan tindakan penjagaan tertentu lebih dikategorikan sebagai kejahatan. Perbuatan-perbuatan
dulu, agar jangan membahayakan nyawa atau tersebut antara lain:
kesehatan orang lain, diancam dengan kurungan paling lama enam hari, atau denda paling
a) Tawuran antar mahasiswa baik yang dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan kampus
banyak dua puluh lima rupiah. yang menimbulkan kerusakan barang milik
d) Menggunakan narkotika baik untuk diri sendiri maupun memberikan narkotika kepada orang
orang lain dan atau korban luka-luka. Pelaku lain baik di dalam maupun di luar lingkungan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan atau
kampus. Ketentuan yang dapat dikenakan korban luka-luka dapat dikenakan ketentuan
adalah Pasal 84 dan Pasal 85 UU No. 22 Tahun Pasal 406 KUHP tentang perusakan barang dan
Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. 1997 tentang Narkotika: Pasal 84 UU Pasal 406 (1) KUHP:
Narkotika: Barangsiapa tanpa hak dan melawan hukum:
Barangsiapa dengan sengaja dan melawan
i. menggunakan narkotika terhadap hukum menghancurkan, merusakkan, membikin
terhadap orang lain atau memberikan tak dapat dipakai atau menghilangkan barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah narkotika Golongan I untuk digunakan orang lain, dipidana dengan pidana
140 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010 140 Pedoma n Fa kulta s Ilmu Sosia l da n Ilmu Politik Universita s Pa dja dja ra n Tahun2010
pidana
denda paling banyak Rp.
tahun dan denda paling banyak Rp.
Pasal 65 UU Psikotropika:
ii. menggunakan
tidak melaporkan adanya
terhadap orang lain atau memberikan
penyalahgunaan
dan/atau pemilikan
narkotika
Golongan
II untuk
psikotropika secara tidak sah sebagaimana
digunakan orang lain, dipidana dengan
dimaksud dalam Pasal 54 ayat (2) dipidana
10 dengan pidana penjara paling lama 1 tahun
(sepuluh) tahun dan denda paling
dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
banyak Rp. 500.000.000,00.
iii. menggunakan
narkotika
terhadap
Pasal 54 ayat (2) UU Psikotropika menyatakan:
terhadap orang lain atau memberikan
masyarakat wajib melaporkan kepada pihak
narkotika Golongan I untuk digunakan
yang berwenang bila mengetahui tentang
orang lain, dipidana dengan pidana
psikotropika yang disalahgunakan dan/atau
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
dimiliki secara tidak sah.
250.000.000,00. Pasal 85 UU Narkotika: Barangsiapa tanpa hak dan melawan hukum:
i. menggunakan narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.
ii. menggunakan narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun.
iii. menggunakan narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun.
e) Menggunakan atau mengedarkan atau secara tanpa hak memiliki atau membawa psikotropika atau tidak melaporkan adanya penyalahgunaan dan/atau pemilikan psikotropika secara tidak sah. Ketentuan yang dapat dikenakan adalah Pasal 59 ayat (1), Pasal 62 dan Pasal 65 UU No.
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika: Pasal 59 ayat (1) a, c, dan e UU Psikotropika: Barangsiapa
menggunakan
psikotropika
Golongan I atau mengedarkan psikotropika Golongan I atau secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau membawa psikotropika Golongan I dipidana penjara paling singkat 4 tahun paling lama 15 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00. dan paling banyak Rp. 750.000.000,00. Pasal 62 UU Psikotropika: Barangsiapa tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
141 Universita s Pa dja dja ra n Ta hun 2010