II-19 Karakteristik alat ukur ini adalah :
a. Ketelitian sudut : 5
b. Ketelitian jarak : ± - 2 mm+ 2ppmxD
c. Perbesaran lensa : 30 kali
d. Pembacaan sudut : 1” 5”
e. Internal memory : 24.000
points
f. Display : 2 muka
g. Jarak ukur 1 prisma : 3.000 M
h. Jarak ukur 3 prisma : 4.000 M
2.1.7 Uji Statistik
1. Simpangan Baku
Simpangan baku merupakan ukuran penyebaran yang paling banyak digunakan dengan menggunakan simpangan rata-rata hasil pengamatan
penyebaran sudah memperhitungkan seluruh nilai yang ada pada data. Namun demikian karena dalam penghitungan menggunakan nilai absolut maka tidak
dapat diketahui arah penyebarannya. Maka dengan simpangan baku kelemahan ini dapat diatasi, yakni dengan cara membuat nilai pangkat dua, sehingga nilai negatif
menjadi positif. Simpangan baku ini mengukur nilai-nilai data tersebut atau bisa juga didefinisikan sebagai rata-rata penyimpangan data yang diukur dari nilai rata-
rata data tersebut. Simpangan baku ini merupakan ukuran penyebaran yang paling teliti. Simpangan baku untuk sampel dapat disimbolkan dengan
S
. Rumus dari simpangan baku tersebut adalah sebagai berikut :
s =
1 −1
· � − �
2 �=1
II.1 Dimana :
s = Simpangan Baku atau standar deviasi n = banyaknya data
x = nilai x � = nilai rata-rata x
II-20
2. Uji F
F Distribution
Distribusi F digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih rata-rata populasi akan bernilai sama dengan menggunakan data dari sampel masing-
masing populasi. Jika variansi sampel 1 dan 2 sama dengan variansi populasi, maka rasio dari variansi populasi sama dengan 1.
Selang kepercayaan perbandingan dua variansi populasi dapat ditulis dengan rumus berikut ini :
F =
2 2
=
� �
� �
�
II.2 keterangan :
F : Uji F
2
: Standar Deviasi Kelompok a
2
: Standar Deviasi Kelompok b
Tabel F
Distributions
statistik
∝, 1, 2
=
1
1−∝ , 1, 2
II.3 [Wolf and Ghillani, 2006]
Menentukan hipotesis : Ho = kedua varian sama
Ha = kedua varian berbeda
Kriteria pengujian, Ho ditolak jika :
∝ 2
atau
ℎ� �
II-21
2.2 Kerangka Pemikiran
Gambar II.10
.
Kerangka Pemikiran
Pengukuran Luas Bidang Tanah
Terestris ETS
Ekstraterestris GPS
Metode Absolut Metode Differensial
Pengukuran Luas Bidang Tanah Menggunakan
ETS Pengukuran Luas Bidang
Tanah Menggunakan GPS Metode Absolut Selama
60 Detik Pengukuran Luas Bidang
Tanah Menggunakan GPS Metode Post Processing
Rover Receiver
Trimble Base Station
GNSS- CORS
Selisih Ketelitian Jarak dan Luas Bidang Tanah
antara ETS dan Absolut
Selisih Ketelitian Jarak dan Luas Bidang Tanah antara
ETS dan Differensial GPS
Standar Deviasi Standar Deviasi
Standar Deviasi
Uji Statistik
Kesimpulan dan Saran