penggunaan internet yang dapat menghilangkan batas wilayah dan waktu, untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi, dan 7 dampak
negatif perkembangan teknologi informasi terhadap nilai-nilai dan norma masyarakat.
c. Semakin bervariasinya kebutuhan akan keterampilan kerja merupakan
tantangan baru bagi sekolah kejuruan yang perlu diatasi. Saat bersamaan semakin besarnya arus mobilitas tenaga kerja baik masuk dan ke luar dari
provinsi ini, khususnya yang memiliki pendidikan menengah dan tinggi. Selain dari keterampilan kerja, diperlukan pula peningkatan produktivitas
tenaga kerja.
d. Keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendidikan pengelolaan pendidikan dan kebijakan
2.4.2 Peluang
a. Kepedulian dan kebutuhan terhadap arti pentingnya pendidikan oleh
masyarakat Kota Payakumbuh cukup tinggi ditandai dengan APKAPM diatas 100.
b. Meningkatnya tamatan SLTA yang melanjutkan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi yang bermutu di Indonesia. c.
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya teknologi dan semakin meningkatnya kehidupan sosial ekonomi,
menyebabkan kebutuhan akan pelayanan pendidikan dibidang tenologi dan informasi semakin tinggi, sehingga pada masa yang akan datang
pemanfaatan Teknologi dan Informasi TI menuntut ketersediaan SDM dan perangkat yang diperlukan.
d. K
edudukan Kota Payakumbuh Sebagai kota persinggahan bagi kota-kota sekitarnya dan provinsi Riau yang memberikan peluang dalam
pengembangan usaha di bidang jasa transportasi, perdagangan, pendidikan dan industri serta jasa lainnya;
2.5 Formulasi Isu-Isu Penting
Formulasi isu-isu penting dalam pelaksanaan Program Kerja Dinas Pendidikan yang merujuk kepada Rencana Strategis Pendidikan Nasional dan Propinsi
dituangkan dalam bentuk Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
2.5.1 Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh
tahun 2013 – 2017 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas aparatur pendidikan untuk mewujudkantata kelola
penyelenggaraan pemerintahan yang baik goodgovernance di bidang pendidikan
b. Memantapkan komitmen dan sinergitas melalui koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi pembangunan pendidikan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota.
c. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna
menjamin relevansi dan daya saing pendidikan. d.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
2.5.2 Kebijakan
a. Meningkatkan pemerataan, mutu dan akses penyelenggaraan PAUD.
b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta
perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar. c.
Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah.
d. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta
perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal. e.
Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus.
f. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan
formal dan non formal g.
Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan.
h. Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan
gender dalam penyelenggaraan pendidikan. i.
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran j.
Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur k.
Meningkatkan disiplin aparatur l.
Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur m.
Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerjadan Keuangan
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi