Motivasi Belajar

2.1 Motivasi Belajar

  2.1.1 Motivasi Instrinsik

  keseluruhan daya penggerak dalam diri

  Menurut Priyitno (1989: 11)

  siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

  motivasi

  intrinsik adalah keinginan

  yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

  bertindak yang disebabkan oleh faktor

  belajar dan memberikan arah pada kegiatan

  pendorong dari dalam diri (internal)

  belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

  individu. Tingkah laku individu itu terjadi

  oleh subyek belajar itu dapat tercapai

  tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

  (Sardiman, 1986: 75). Demikian dalam

  lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku

  belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila

  karena mendapatkan energi dan pengaruh

  siswa memiliki dorongan motivasi orang

  tingkah laku dari dalam dirinya sendiri

  tua untuk berhasil lebih besar dalam diri

  yang tidak bisa dilihat dari luar.

  siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa

  seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi

  2.1.2 Motivasi Ekstrinsik

  mungkin akan gagal berprestasi karena

  Motivasi ekstrinsik dapat juga di

  kurang adanya motivasi dari orang tua.

  katakan sebagai bentuk motivasi yang di

  Motivasi dalam belajar sangat

  dalamnya aktivitas belajar di mulai dan

  penting artinya untuk mencapai tujuan

  diteruskan berdasarkan dorongan dari luar

  proses belajar mengajar yang diharapkan,

  yang tidak secara mutlak berkaitan dengan

  sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu

  aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).

  Terdapat beberapa cara untuk

  dalam belajar apabila disertai denga

  membangkitkan motivasi belajar pada diri

  suasana yang menyenangkan baik

  individu siswa dalam melakukan aktivitas

  proses belajar maupun situasi yang

  belajarnya. Menurut Nasution (1982:81)

  dapat menumbuhkan motivasi belajar.

  cara membangkitkan motivasi belajar antara lain:

  2.2 Prestasi Belajar

   Memberi Angka

  Prestasi belajar adalah penilaian

  Banyak siswa belajar yang utama

  pendidikan tentang kemajuan siswa dalam

  justru untuk mencapai angka yang

  segala hal yang dipelajari di sekolah yang

  baik, sehingga biasanya yang dikejar

  meyangkut pengetahuan atau keterampilan

  itu adalah angka atau nilai. Oleh

  yang dinyatakan sesuadah hasil penilaian

  karena itu langkah yang dapat

  untuk

  mengukur prestasi

  ditempuh guru adalah bagaimana cara

  belajar siswa diperlukan suatu alat evaluasi

  memberi angka-angka dapat dikaitkan

  berupa tes.

  dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan.

  2.3 Pembelajaran Seni Rupa di

   Memberi Hadiah

  Sekolah

  Hadiah dapat membangkitkan motivasi

  Dalyono (2007) berpendapat bahwa

  belajar seseorang jika ia memiliki

  belajar adalah suatu usaha atau perbuatan

  yang dilakukan secara sungguh-sungguh,

  misalnya: seorang siswa tersebut

  dengan sistematis, mendayagunakan semua

  potensi yang dimiliki, baik fisik, mental

  kemungkinan siswa tersebut akan giat

  serta dana, panca indera, otak dan anggota

  melakukan kegiatan belajar, dengan

  tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek

  kata lain ia memiliki motivasi belajar

  kejiwaan seperti intelegensi,

  bakat,

  agar dapat mempertahankan prestasi.

  motivasi, minat, dan sebagainya. Belajar

   Hasrat Untuk Belajar

  bertujuan untuk mengadakan perubahan di

  Hasil belajar akan lebih baik apabila

  dalam diri seseorang, mencakupi perubahan

  pada siswa tersebut ada hasrat atau

  tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu

  tekad untuk mempelajari sesuatu.

  pengetahuan,

  keterampilan dan

   Mengetahui Hasil

  sebagainya. Sementara itu, disebutkan oleh

  Dengan mengetahui hasil belajar yang

  Gagne dan Berliner (dalam Anni: 2007)

  selama ini dikerjakan, maka akan bisa

  bahwa belajar merupakan proses suatu

  menunjukan motivasi siswa untuk

  organisme merubah perilakunya karena

  belajar lebih giat, kerana hasil belajar

  hasil dari pengalaman. Lebih lanjut lagi,

  merupakan feedback (umpan balik)

  menurut Ismiyanto (2009) belajar adalah

  mengalami, artinya dalam belajar siswa

  kemampuan dalam belajar.

  menggunakan atau mengubah lingkungan

   Memberikan Pujian

  tertentu dan ia belajar mengenai lingkungan

  Pujian sebagai akibat dari pekerjaan

  tersebut melalui akibat tindakannya.

  yang

  diselesaikan denga

  baik,

  Berdasarkan hal tersebut, dapat ditegaskan

  merupakan motivasi yang baik pula.

  bahwa lingkungan sangat mempengaruhi

   Menumbuhkan Minat Belajar

  hasil belajar siswa, selain belajar dari akibat

  Siswa akan merasa senang dan aman

  tindakannya siswa juga belajar dari

  dalam belajar apabila disertai dengan

  berbagai hal di dalam lingkungan tersebut.

  minat belajar apabila disertai dengan

  Berdasarkan kutipan-kutipan di

  minat belajar. Dan hai ini tak lepas

  atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

  dari minat siswa itu dalam bidang studi

  belajar adalah mengadakan perubahan di

  yang ditempuhnya.

  dalam diri manusia di antaranya adalah

   Suasana yang Menyenangkan

  tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang

  Siswa akan merasa aman dan senag

  diharapkan timbul akibat belajar adalah bersifat positif, walaupun ada juga hasil diharapkan timbul akibat belajar adalah bersifat positif, walaupun ada juga hasil

  melakukan kegiatan belajar secara aktif

  dapat membantu seseorang menambah

  dengan menggali semua potensi yang

  keterampilan, menambah pengetahuan

  dimilikinya melalui pemanfaatan berbagai

  dalam berbagai bidang ilmu, mengingat

  sumber belajar secara optimal. Kegiatan

  ilmu pengetahuan terus berkembang tanpa

  pembelajaran akan terlaksana dengan baik

  mengenal batas. Oleh sebab itu, setiap

  apabila terjadi interaksi antara berbagai

  orang dituntut senantiasa belajar agar dapat

  komponen dalam pembelajaran. Hal

  tersebut diperkuat oleh pendapat Hamalik

  teknologi yang semakin maju dan canggih.

  (2007:57) bahwa pembelajaran adalah

  Pembelajaran merupakan salah satu

  suatu kombinasi yang tersusun meliputi

  wujud dari kegiatan pendidikan. Di tengah

  unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

  kehidupan masyarakat, pendidikan terbagi

  perlengkapan, dan prosedur yang saling

  atas pendidikan informal, nonformal, dan

  mempengaruhi untuk mencapai tujuan

  formal (Tillar: 1979). Di dalam konteks

  Pembelajaran terdiri dari kegiatan

  pembelajaran merupakan realisasi dari

  perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

  pelaksanaan kurikulum ideal menjadi

  Menurut Syafii (2006: 34) pada aspek

  kurikulum aktual. Kegiatan pembelajaran

  perencanaan, guru hendaknya membuat

  biasanya direncanakan dan dilaksanakan

  program tahunan, program semester,

  oleh guru, sehingga guru bekerja ganda,

  analisis materi, silabus, dan satuan

  di samping ia sebagai perencana, di lain

  pelajaran, kemudian guru juga memilih

  pihak juga sebagai pelaksana kurikulum

  metode dan media pembelajaran, dan

  dan pembelajaran. Hal tersebut menjadikan

  mencari sumber-sumber belajar yang

  guru wajib memahami karakteristik setiap

  relevan. Perencanaan dapat membantu

  pembelajaran yang akan dilaksanakannya.

  proses pembelajaran berjalan dengan baik

  Pembelajaran di sekolah adalah

  dan lebih terorganisasi.

  proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu

  2.4 Karya Seni Rupa Sebagai Materi

  lingkungan belajar. Hal tersebut sejalan

  Apresiasi

  dengan pendapat Ismiyanto (2009) bahwa

  Kegiatan apresiasi membutuhkan

  pembelajaran di sekolah pada hakikatnya

  karya seni rupa sebagai objek yang

  berintikan interaksi antara siswa dengan

  diapresiasi. Menurut Rondhi (2002:6) seni

  guru dan lingkungannya. Dengan demikian,

  rupa merupakan seni yang menggunakan

  pembelajaran mengandung dua jenis

  unsur-unsur seni rupa sebagai media

  kegiatan yang tidak terpisahkan, yaitu

  ungkapnya. Unsur-unsur rupa yaitu unsur-

  mengajar dan belajar.

  unsur yang kasat mata atau yang dapat

  Pembelajaran merupakan bantuan

  dilihat dengan indera mata. Seni rupa

  yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

  adalah cabang seni yang membentuk karya

  proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

  seni dengan media yang bisa ditangkap

  penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

  mata dan dirasakan dengan rabaan

  pembentukan sikap dan kepercayaan pada

  (Guruvalah: 2008). Seni rupa adalah

  peserta didik, dengan perkataan lain

  ungkapan gagasan atau perasaan yang

  estetis dan bermakna yang diwujudkan

  membantu peserta didik agar dapat belajar

  melelui media: titik, garis, bidang, warna,

  dengan

  baik

  (www.wikipedia.com).

  tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan

  Sementara itu, Dimyati dan Mujiono

  prinsip-prinsip tertentu (Setyobudi: 2006).

  (dalam Sobandi 2008: 152) mengemukakan

  Menurut Suhadi (1995:2) hasil karya seni

  pengertian pembelajaran sebagai kegiatan

  yang dinamakan kesenian, merupakan hasil

  guru secara terprogram dalam desain

  usaha budi daya manusia yang diungkapkan

  instruksional, untuk membuat siswa belajar

  dengan menggunakan kepekaan rasa estetik

  secara aktif, yang menekankan pada

  (rasa keindahan). Jadi karya seni rupa

  merupakan benda buatan manusia yang merupakan benda buatan manusia yang

  Penciptaan karya seni rupa tidak lepas dari tiga hal, yaitu: (1) gagasan, terdiri dari subjek karya seni, tema karya seni, peran karya seni, dan sebagainya; (2) bentuk merupakan hal terkait dengan unsur- unsur seni rupa yang terdiri dari garis, bidang, warna, tekstur, ruang dan gelap terang, dan juga komposisi yang terdiri dari kesatuan, keseimbangan, proporsi, irama dan dominasi; (3) media terdiri dari bahan, alat dan teknik pembuatan. Bahan merupakan material yang diolah menjadi karya seni. Alat merupakan perkakas yang digunakan untuk membuat karya seni. Sedangkan teknik merupakan bagaimana cara seniman untuk membuat karya seni. Jadi penciptaan karya seni rupa dibentuk dari gagasan, bentuk, dan media seni rupanya.

  diklasifikasikan berdasarkan perwujudan dan fungsinya. Karya seni rupa menurut bentuknya dibagi menjadi dua yaitu: karya dua dimensi dan karya tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) adalah karya yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar atau yang hanya bisa dilihat dari satu arah pandang. Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) adalah karya yang memiliki tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau karya yang memiliki volume dan menempati suatu ruang. Menurut fungsinya, karya seni rupa terdiri dari karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan. Karya seni rupa murni adalah karya yang dibuat semata-mata untuk kebutuhan artistik. Seni murni merupakan hasil karya yang diciptakan semata-mata hanya untuk dinikmati nilai- nilai estetiknya saja. Karya seni rupa terapan adalah karya yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

GROUP POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DENGAN ORANG TUA TKI

2 103 9

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) PADA BALITA NON KELUARGA MISKIN (NON GAKIN) DI KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

4 92 1

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107