Jenis, Cara dan Alat Pengukuran Penelitian

4.3. Jenis, Cara dan Alat Pengukuran Penelitian

4.3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  Universitas Sriwijaya

  A. Data Primer Data primer merupakan data yang diambil secara langsung oleh peneliti.

  Dalam penelitian ini data diperoleh melalui wawancara, observasi langsung, pengukuran langsung iklim kerja, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.

  a. Wawancara, menggunakan instrumen kuesioner yang dibagikan kepada pekerja untuk mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

  b. Observasi lapangan, yaitu dengan melakukan peninjauan secara langsung atau mengamati pekerja secara langsung.

  c. Mengukur secara langsung parameter-parameter yang ingin diteliti yaitu pengukuran iklim kerja panas dengan menggunakan quest temp 36 area heat stress monitor.

  d. Pemeriksaan fisik, untuk melihat IMT pekerja

  e. Pemeriksaan laboratorium, untuk melihat kristalisasi urin dengan pemeriksaan urin sewaktu yang diambil sebelum mulai bekerja dan setelah selesai bekerja, pemeriksaan yang dilakukan adalah sedimen urin.

  B. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai literatur

  seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, dan instansi yang mendukung penelitian yaitu data dari PT.Remco Palembang, meliputi :

  1. Gambaran umum perusahaan dan area produksi PT. Remco Palembang

  2. Daftar nama pekerja yang bekerja di bagian hanging shed dan crumb rubber PT. Remco Palembang.

4.3.2. Alat Pengukuran Data

  Adapun alat atau instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

  A. Wawancara Instrumen yang digunakan dalam wawancara adalah kuesioner yang

  sudah disusun secara khusus. Hal – hal yang ditanyakan adalah faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan kristalisasi urin serta riwayat penyakit yang berhubungan dengan ginjal, diabetes mellitus, hipertensi mengkonsumsi

  Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya

  B. Pengukuran Iklim Kerja Panas Pengukuran lingkungan kerja diukur menggunakan alat quest temp 36

  area heat stress monitor dan perhitungannya berdasarkan indeks WBGT (Wet Bulb Globe temperature) ISBB (Indeks Suhu Bola Basah) di dalam ruangan. Pengukuran dilakukan pada pukul X di beberapa titik. Cara pengukuran dengan menggunakan alat ini adalah :

  1. Pastikan sumbu bola basah kering. Periksa da nisi reservoir bola basah dengan air suling

  2. Letakkan alat ini pada tengah – tengah area kerja kira – kira 3.5 kaki dari lantai

  3. Hidupkan alat dan periksa baterai (baterai harus diatas 6.4 volt)

  4. Biarkan selama 10 menit untuk sensor stabil

  5. Tekan tombol runstop untuk memulai pencatatan data

  6. Gunakan tombol panah up and down untuk melihat pengukuran yang diinginkan

  7. Catat hasil pengukuran

  C. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui status gizi pekerja dengan

  mengukur beran badan dan tinggi badan pekerja. Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT). Berikut langkah – langkah pengukuran berat badan :

  1. Pastikan angka pada timbangan digital berada pada angka 0.

  2. Minta pekerja untuk naik ke timbangan dengan posisi kedua kaki membentuk huruf V diantara jendela baca timbangan.

  3. Arahkan pekerja agar tidak bergerak – gerak, kepala tidak menunduk atau pandangan lurus ke depan dan kedua tangan berada lurus disamping badan.

  4. Perhatikan dan catat hasil pengukuran. Berikut langkah – langkah pengukuran tinggi badan :

  Universitas Sriwijaya

  1. Alat ukur microtoise dipasang ke dinding yang rata dan tegak lurus dengan lantai dengan ukuran 0 cm sampai ke lantai.

  2. Saat pengukuran, barang – barang yang mempengaruhi hasil pengukuran seperti topi, helm dan sepatu harus dilepaskan.

  3. Arahkan pekerja untuk berdiri membelakangi dinding tempat microtoise terpasang. Posisi kepala, betis, tumit kaki, tulang belikat pekerja harus menempel pada dinding dan pandangan lurus ke depan.

  4. Tarik microtoise sampai menyentuh dan menempel di kepala pekerja.

  5. Perhatikan dan catat hasil pengukuran.

  D. Pemeriksaan Laboratirum Pemeriksaan sampel urin dilakukan di laboratorium. Pemeriksaan sampel

  urin meliputi pemeriksaan sedimen urin berupa kristal urin yang diambil saat pekerja sedang beristirahat atau waktu luang yang diberikan pekerja. Urin yang diambil adalah urin sewaktu sebanyak 5 cc dan diletakkan pada botol urin yang sudah diberi label dan nomor. Alat yang digunakan adalah centrifuge cubota dan mikroskop. Berikut langkah kerjanya :

  1. Botol urin dikocok supaya tercampur rata, kemudian diambil dengan pipet kurang lebih 5 ml urin ke dalam tabung.

  2. Tabung urin di centrifuge selama 5 – 10 menit dengan kecepatan 1500- 2000 rpm.

  3. Cairan bagian atas dibuang,kemudian tabung harus ditegakkan hingga cairan yang masih melekat pada dinding mengalir kembali ke dasar tabung. Volume cairan dan sedimen tersisa kira – kira 0,5 ml.

  4. Ambil endapan tersebut sebanyak satu tetes dan teteskan pada kaca objek dan tutup dengan kaca penutup (coverglass).

  5. Periksa endapan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10 x 10 atau 10 x 40.