Prespektif Proses Bisnis Internal
Tabel 3.7. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 s.d 2017 dan Standar
Standar No
Capaian
IKU yang
84,14 Peserta Didik
≥ 85 2. Jumlah Supervisi
1. Tingkat Kepuasan
12 kali Residen Per Tahun
Pada tabel 3.7. di atas tampak bahwa capaian indikator kinerja Tingkat Kepuasan Peserta Didik sudah memenuhi harapan mengacu pada IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) yaitu pada tingkat “Sangat Baik”. Sedangkan untuk indikator kinerja Jumlah Supervisi Residen Per Tahun sudah terlaksana dengan baik karena telah adanya komunikasi dan koordinasi dengan Institusi Pendidikan dalam melaksanakan supervisi terhadap peserta didiknya di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dan sekitarnya.
Gambaran perbandingan capaian ke 2 (dua) indikator dari sasaran strategis Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian terhadap Target 2017, Capaian 2015 s.d 2016, serta Standar yang ditetapkan, sebagai berikut:
1. IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik :
a. Target yang ditetapkan sebesar (81,30), capaian tahun 2017 sebesar a. Target yang ditetapkan sebesar (81,30), capaian tahun 2017 sebesar
c. Capaian tahun 2016 sebesar (84,14), capaian tahun 2017 sebesar (85,56) ada peningkatan sebesar 1,66%;
d. Standar yang ditetapkan sebesar ≥ 85, capaian tahun 2017 masih di bawah standar tersebut.
2. IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun :
a. Target yang ditetapkan sebanyak 12 kali, capaian tahun 2017 sebanyak
12 kali, capaian tersebut sesuai target yang telah ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebanyak 11 kali, capaian tahun 2017 sebanyak 12 kali, lebih tinggi dari pada capaian tahun 2015 ;
c. Capaian tahun 2016 sebanyak (12 kali), sama dengan capaian tahun 2017 sebanyak 12 kali;
d. Standar yang ditetapkan sebanyak 12 kali, sama dengan capaian tahun 2017 sebanyak 12 kali.
A.2.2. Tujuan kedua pada perspektif Proses Bisnis Internal adalah Mewujudkan adanya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan. Sasaran strategis yang Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan. Gambaran capaian indikator kinerja pada sasaran strategis tersebut seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.8. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Strategis
Terwujudnya Jalinan Kemitraan Dengan Institusi Pendidikan
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
No. IKU Bobot
Satuan
Total Skor
Kriteria Penilaian
Capaian
Skor
(Bobot x
Skor)
1. Tingkat 0,03
KP (%) : Kepuasan
K ≥ 85, skor = 100 Peserta
70 < KP < 85, skor = Didik
75 55 < KP ≤ 70, skor = 50 40 < KP ≤ 55, skor = 25 KP ≤ 40, skor = 0
Tabel 3.8. Lanjutan ....
No. IKU Bobot
Satuan
Total Skor
Kriteria Penilaian
Capaian
Skor
(Bobot x
Skor)
Hasil = 100%, skor = Supervisi
85% ≤ Hasil < 100%, Per Tahun
skor = 75 70% ≤ Hasil < 85%, skor = 50 50% ≤ Hasil < 70%, skor = 25 Hasil < 50%, skor = 0
Jumlah Total Skor
Capaian atas indikator kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan, tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.9. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 s.d 2017, dan Standar
Standar yang No
1. Tingkat Kepuasan
Peserta Didik ≥ 85
2. Jumlah Supervisi
Residen Per Tahun
Dari tabel 3.9 di atas dapat diketahui gambaran perbandingan capaian ke 2 (dua) indikator dari sasaran strategis Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan terhadap Target 2017, Capaian 2015 dan serta Standar yang ditetapkan, sebagai berikut :
1. IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik :
a. Target yang ditetapkan sebesar (81,30), capaian tahun 2017 sebesar (85,56), telah melebihi target yang telah ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar (84,10), capaian tahun 2017 sebesar (85,56) ada peningkatan sebesar 1,71%;
c. Capaian tahun 2016 sebesar (84,14), capaian tahun 2017 sebesar (85,56) ada peningkatan sebesar 1,66%;
d. Standar yang ditetapkan sebesar ≥ 85, capaian tahun 2017 masih di bawah standar tersebut.
2. IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun :
a. Target yang ditetapkan sebanyak 12 kali, capaian tahun 2017 sebanyak
12 kali, capaian tersebut sesuai target yang telah ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebanyak 11 kali, capaian tahun 2017 sebanyak 12 kali, lebih tinggi dari pada capaian tahun 2015 ;
c. Capaian tahun 2016 sebanyak (12 kali), sama dengan capaian tahun 2017 sebanyak 12 kali;
d. Standar yang ditetapkan sebanyak 12 kali, sama dengan capaian tahun 2017 sebanyak 12 kali.
A.2.3. Tujuan ketiga pada perspektif Proses Bisnis Insternal adalah Mewujudkan adanya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB & HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan, dengan sasaran strategis yang ingin dicapai adalah Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB & HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan. Gambaran capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis tersebut seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.10. Capaian Indikator Kinerja Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu Guna Penurunan Prevalensi TB dan HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
No IKU Bobot
Satu-
Total Skor Kriteria Penilaian
(Bobot x
Skor)
1. Error Rate 0,03
Hasil ≥ 95%, skor = Labora-
100 torium TB
(error =
85% ≤ Hasil < 95%, < 5%
skor = 75 75% ≤ Hasil < 85%, skor = 50 65% ≤ Hasil < 75%, skor = 25 Hasil < 65, skor = 0
Jumlah Total Skor
Capaian atas indikator kinerja Error Rate Laboratorium TB < 5%, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.11. Capaian Indilator Kinerja Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB dan HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 s.d 2017 dan Standar
Standar yang No
1. Error Rate Laborat-
98,48% ≥ 95% orium TB < 5%
Pada tabel 3.11. di atas tampak bahwa capaian Error Rate Laboratorium TB < 5% mendapatkan skor 100, namun demikian data tersebut baru sampai Triwulan III, sehingga ke depan masih perlu ditingkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Salatiga, sehingga dapat diperoleh data sesuai jadwal yang ditentukan.
Adapun gambaran perbandingan capaian IKU Error Rate Laboratorium TB < 5% dari sasaran strategis Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB & HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan terhadap Target 2017, Capaian 2015 dan 2016, serta Standar yang ditetapkan, sebagai berikut:
a. Target yang ditetapkan sebesar ≥ 95%, capaian tahun 2017 di atas target
yang telah ditetapkan 100% (error rate sebesar 0%);
b. Capaian tahun 2015 sebesar 95%, capaian tahun 2017 ada peningkatan
sebesar 5%;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 98,48 %, capaian tahun 2017 ada peningkatan
sebesar 1,52%;
b. Standar yang ditetapkan sebesar ≥ 95%, capaian tahun 2017 di atas standar
tersebut.
A.2.4. Tujuan keempat pada perspektif Proses Bisnis Insternal adalah Mewujudkan adanya Sistem Rujukan yang Terpadu. Sasaran strategis dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu. Gambaran capaian indikator kinerja pada sasaran strategis tersebut seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.12. Capaian Indilator Kinerja Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
Total Skor No
IKU
Bobot Satuan
Kriteria Penilaian
Capaian
Skor
(Bobot x
Skor)
1. Error Rate
Hasil ≥ 95%, skor = Laboratorium
85% ≤ Hasil < 95%, skor = 75 75% ≤ Hasil < 85%, skor = 50 65% ≤ Hasil < 75%, skor = 25 Hasil < 65, skor = 0
Jumlah Total Skor
Capaian atas indikator kinerja Error Rate Laboratorium TB < 5%, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.13. Capaian Indilator Kinerja Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 s.d 2017, dan Standar
Standar Yang No
1. Error Rate
98,48% ≥ 95% Laboratorium
(error TB < 5%
Pada tabel 3.13. di atas tampak bahwa capaian Error Rate Laboratorium TB < 5% mendapatkan skor 100, meskipun data tersebut baru sampai Triwulan
III. Adapun gambaran perbandingan indikator pada sasaran Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu terhadap Target 2017, Capaian 2015 dan 2016, serta Standar yang ditetpkan, sebagai berikut :
a. Target yang ditetapkan sebesar ≥ 95%, capaian tahun 2017 di atas target
yang telah ditetapkan 100% (error rate sebesar 0%);
b. Capaian tahun 2015 sebesar 95%, capaian tahun 2017 ada peningkatan sebesar 5%;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 98,48 %, capaian tahun 2017 ada peningkatan sebesar 1,52%;
c. Standar yang ditetapkan sebesar ≥ 95%, capaian tahun 2017 di atas standar tersebut.
A.2.5. Tujuan kelima pada perspektif Proses Bisnis Insternal adalah Mewujudkan adanya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien. Sasaran strategis pada tujuan tersebut adalah Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien. Ada 8 (delapan) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur tercapainya sasaran tersebut, yaitu
1) Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional,
2) Angka Kematian di IGD,
3) Angka Kejadian Phlebitis,
4) Waktu Tunggu RJ < 30 menit,
5) Waktu Pengembalian RM 1x24 jam,
6) Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchoscopy,
7) Penanganan emergency kasus Ventiel Pneumothoraks < 2 jam, dan
8) Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy < 24 jam.
Gambaran capaian kedelapan indikator kinerja tersebut di atas, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.14. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya
Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
Total Skor Kriteria Penilaian
(Bobot x
Skor)
1. Kepatuhan
Hasil ≥ 80%, skor = Penggunaan
70% ≤ Hasil < 80%, Nasional
skor = 75 60% ≤ Hasil < 70%, skor = 50 50% ≤ Hasil < 60%, skor = 25 Hasil < 50, skor = 0
2. Angka
Hasil ≤ 2,5‰, skor Kematian di
2,5‰ < Hasil ≤ 3‰, skor = 75 3‰ < Hasil ≤ 3,5‰, skor = 50 3,5‰ < Hasil ≤ 4‰, skor = 25 Hasil > 4‰, skor =
Total Skor Kriteria Penilaian
an
Skor
(Bobot x
3,00 Hasil ≤ 5 %, skor = Kejadian
5% < Hasil ≤ 10%, skor = 75 10% < Hasil ≤ 15%, skor = 50 15% < Hasil ≤ 20%, skor = 25 Hasil > 20%, skor =
4. Waktu
3,00 Hasil (%) : Tunggu RJ <
80 < Hasil ≤ 100, 30 menit
skor = 100 70 < Hasil ≤ 80, skor = 75 60 < Hasil ≤ 70, skor = 50 50 < Hasil ≤ 60, skor = 25 Hasil ≤ 50, skor = 0
3,00 PRM (%) : Pengemba-
80 < PRM ≤ 100, lian RM 1x24
skor = 100 jam
70 < PRM ≤ 80, skor = 75 60 < PRM ≤ 70, skor = 50 50 < PRM ≤ 60, skor = 25 PRM ≤ 50, skor = 0
6. Prosentase
4,00 Hasil ≤ 2 %, skor = Kasus
2% < Hasil ≤ 3%, Masif pada
skor = 75 Tindakan
3% < Hasil ≤ 4%, Bronchos-
skor = 50 copy
4% < Hasil ≤ 5%, skor = 25 Hasil > 5 %, skor =
7. Penanganan
4,00 PEKVP < 2 Jam = emergency
hasil (%) : kasus Ventiel
80 < hasil ≤ 100, Pneumotho-
skor = 100 raks < 2 jam
70 < hasil ≤ 80, skor = 75 60 < hasil ≤ 70, skor = 50 50 < hasil ≤ 60, skor = 25 hasil ≤ 50, skor = 0
Total Skor
Kriteria Penilaian
an
Skor
(Bobot x
4,00 WTTEB < 24 Jam = Tunggu
hasil (%) : Tindakan
80 < hasil ≤ 100, Elektif
skor = 100 Bronchos-
70 < hasil ≤ 80, copy < 24
skor = 75 jam
60 < hasil ≤ 70, skor = 50 50 < hasil ≤ 60, skor = 25 hasil ≤ 50, skor = 0
Jumlah Total Skor
Capaian atas indikator kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.15. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien
RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 s.d 2017 dan Standar
No IKU Standar yang
78,03% ≥ 80% Penggunaan Formularium Nasional 2. Angka Kematian
0,49 ‰ ≤ 2.5 ‰ di IGD 3. Angka Kejadian
0,37% ≤5% Phlebitis 4. Waktu Tunggu RJ
73,08% > 80% < 30 menit 5. Waktu
84,50% > 80% Pengembalian RM 1x24 jam 6. Prosentase Kasus
0,00% ≤2% Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchoscopy 7. Penanganan
100,00% ≥ 90% emergency kasus Ventiel Pneumo- thoraks < 2 jam
8. Waktu Tunggu
100,00% ≥ 90% Tindakan Elektif Bronchoscopy <
24 jam
Pada tabel 3.15. di atas dari kedelapan indikator kinerja, semuanya mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun gambaran perbandingan indikator-indikator pada sasaran Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien terhadap Target, Capaian Tahun 2015, Capaian Tahun 2016, dan Standar, sebagai berikut :
1. IKU Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional :
a. Target yang ditetapkan sebesar 80%, capaian tahun 2017 sebesar 86,21% di atas target yang telah ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 79,14%, capaian tahun 2017 di atas capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 78,03%, capaian tahun 2017 di atas capaian tahun 2016;
d. Standar yang ditetapkan sebesar ≥ 80%, capaian tahun 2017 di atas standar tersebut.
2. IKU Angka Kematian di IGD :
a. Target yang ditetapkan sebesar 1,6 ‰, capaian tahun 2017 sebesar 1,2‰, hasil ini baik karena capaian tersebut jauh di bawah target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 0,1 , capaian tahun 2017 masih di atas capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 0,49 ‰, capaian tahun 2017 masih di atas capaian tahun 2016;
d. S tandar yang ditetapkan sebesar ≤ 2,5‰, capaian tahun 2016 masih jauh di bawah standar tersebut.
3. IKU Angka Kejadian Phlebitis :
a. Target yang ditetapkan sebesar 1,50%, capaian tahun 2017 sebesar 0%, hasil ini baik karena jauh di bawah target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 0,83%, capaian tahun 2017 masih di bawah capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 0,37%, capaian tahun 2017 masih di bawah capaian tahun 2016;
d. Standar yang ditetapkan sebesar ≤ 5%, capaian tahun 2017 masih jauh di bawah standar tersebut.
4. IKU Waktu Tunggu RJ < 30 menit :
a. Target yang ditetapkan sebesar 90%, capaian tahun 2017 sebesar 85,82%, hasil tersebut masih di bawah target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 85,75%, capaian tahun 2017 masih di atas capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 73,08%, capaian tahun 2017 masih di atas capaian tahun 2016;
d. Standar yang ditetapkan sebesar > 80%, capaian tahun 2017 masih di atas standar tersebut.
5. IKU Waktu Pengembalian RM 1x24 jam :
a. Target yang ditetapkan sebesar 40%, capaian tahun 2017 sebesar 88,2%, hasil tersebut di atas target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 70,68%, capaian tahun 2017 masih di atas capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 84,50%, capaian tahun 2016 masih di atas capaian tahun 2016;
d. Standar yang ditetapkan sebesar > 80%, capaian tahun 2017 di atas standar tersebut.
6. IKU Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchoscopy :
a. Target yang ditetapkan sebesar 0%, capaian tahun 2017 sama dengan target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 0%, capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 0%, capaian tahun 2017 sama dengan target jangka menengah;
d. Standar yang ditetapkan sebesar ≤ 2%, capaian tahun 2017 di bawah standar tersebut.
7. IKU Penanganan emergency kasus Ventiel Pneumothoraks < 2 jam :
a. Target yang ditetapkan sebesar 90%, capaian tahun 2017 di atas target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 100%, capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 90%, capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2016; c. Capaian tahun 2016 sebesar 90%, capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2016;
8. IKU Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy < 24 jam :
a. Target yang ditetapkan sebesar 92%, capaian tahun 2017 di atas target yang ditetapkan;
b. Capaian tahun 2015 sebesar 100%, capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2015;
c. Capaian tahun 2016 sebesar 100%, capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2016;
d. Standar yang ditetapkan sebesar ≥ 90%, capaian tahun 2017 di atas standar tersebut.