3.3 Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap RAL non faktorial :
Faktor tingkat variasi BAP Benzyl Amino Purin Terdiri dari 5 taraf, yaitu:
1. B
= tanpa ZPT kontrol 2.
B
1
= konsentrasi 1 ppm 3.
B
2
= konsentrasi 2 ppm 4.
B
3
= konsentrasi 3 ppm 5.
B
4
= konsentrasi 4 ppm
Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 6 ulangan dan 4 kali pengamatan. Jumlah satuan botol kultur adalah 5 x 6 x 4 = 120 botol
3.4. Cara Kerja
3.4.1. Sterilisasi alat
Seluruh alat gelas dan alat diseksi yang akan digunakan dicuci dengan air bersih dan dikeringkan. Alat-alat tersebut dibungkus kertas dan disterilisasi dalam autoklaf pada
suhu 121
o
C dengan tekanan 15 psi selama 60 menit. Bersamaan dengan itu akuades dalam erlenmeyer yang telah ditutup dengan aluminium foil juga ikut disterilkan.
Kemudian disimpan di ruang pemeliharaan kultur yang telah aseptik dengan cara disemprot setiap hari dengan menggunakan alkohol 70. Suhu ruangan tetap dijaga
berkisar 25 C dengan pengaturan AC.
3.4.2. Pembuatan Media
Media yang digunakan pada tahap inisiasi dan tahap multipikasi adalah media MS Murashige Skoog Lampiran E yang diberi perlakuan dengan penambahan BAP
Benzyl Amino Purin pada konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan Ekstrak Malt dengan kosentrasi yang disesuaikan dengan perlakuan. Tahap awal pembuatan media adalah
pembuatan larutan stok, yang terdiri dari stok hara mikro, iron, vitamin dan zat pengatur tumbuh. Sementara unsur hara makro, myo-inositol, sukrosa dan agar dapat
ditimbang langsung sesuai kebutuhan tanpa harus dijadikan larutan stok.
Larutan MS Murashige Skoog dibuat dengan cara memasukkan hara makro, mikro, iron, vitamin, sukrosa dan Ekstrak malt ke dalam erlenmeyer yang
ditambah akuades hingga 500 ml kemudian ditambahkan aquades hingga 1000 ml, kemudian larutan dibagi ke 5 perlakuan yang setiap perlakuannya berisi 200 ml.
Selanjutnya dimasukkan BAP Benzyl Amino Purin untuk masing-masing perlakuan. Derajat keasaman pH larutan diukur setiap perlakuan dengan
menggunakan pH meter sebesar 5,8. Untuk mendapatkan pH yang optimal maka ditambahkan NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N.
Masing-masing media ditambahkan dengan 3,5 gram agar sambil dimasak. Media dimasukkan ke dalam botol-botol kultur dengan volume masing-masing lebih
kurang 20 ml, mulut botol ditutup aluminium foil kemudian diikat dengan karet. Kemudian botol-botol itu disterilkan dengan autoklaf pada tekanan 15 psi, suhu 121
o
C selama 30 menit, setelah selesai disimpan dalam rak kultur dalam ruangan AC.
3.4.3. Sterilisasi Bahan