Indikasi Farmakologi Gliseril Guaiakolat Dirjen POM, 1995

Syarat kadar : mengandung tidak kurang dari 98,0 dan tidak lebih dari 102,0 C 10 H 14 O dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Baku pembanding : guaifenesin BPFI; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada tekanan tidak kurang dari 10 mmHg, pada suhu hingga bobot tetap, sebelum digunakan. Setelah ampul dibuka, simpan dalam wadah tertutup rapat. Perhitungan penetapan kadar dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Cs = Keterangan : Cs : Kadar Sampel As : Serapan Larutan Sampel Ab : Serapan Larutan Baku C BPFI : Kadar Baku Pembanding Farmakope Indonesia

2.6.1 Indikasi

Gliseril guaiakolat selain bekerja sebagai ekspektoran, gliseril guaiakolat juga meningkatkan pembersihan mukosilier Sartono, 2005. Obat generik Gliseril guaiakolat termasuk dalam jenis obat batuk basah, yaitu obat batuk untuk batuk yang memiliki ciri berlendir, dahak mudah dikeluarkan, terasa ringan, dan tidak begitu sering intensitas batuknya. Khasiat obat ini adalah mengeluarkan lendir di kerongkongan agar jalan napas terbebas dari zat-zat asing Widodo, 2004. Universitas Sumatera Utara Menurut Widodo 2004 hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Gliseril Guaiakolat adalah: - Jangan gunakan lebih dari 7 hari tanpa izin dokter - Minumlah 1 gelas air setiap minum obat ini - Tidak diperbolehkan untuk alergi

2.6.2 Farmakologi

Guaifenesin gliseril guaiakolat, Toplexil adalah derivat guaiakol yang banyak digunakan sebagai ekspektoran dalam berbagai jenis sediaan batuk. Pada dosiss tinggi bekerja merelaksasi otot Tjay, 2007. Penggunaan obat ini hanya didasarkan tradisi dan kesan subjektif pasien dan dokter. Belum ada bukti bahwa obat bermanfaat pada dosis yang diberikan. Efek samping yang mungkin timbul dengan dosis besar, berupa kantuk, mual, dan muntah. Setiabudy, 2007. 2.7 Metode Penetapan Kadar Secara Spektroforometri Ultra Violet UV Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, sebagai fungsi panjang gelombang Khopkar, 1990. Metode spektroforometri UV-Vis adalah pengukuran intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit Universitas Sumatera Utara terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Spektroforometri UV-Vis biasanya digunakan untuk molekul organik di dalam larutan. Spektrum UV-Vis mempunyai daerah yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert- Beer. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm, sedangkan visible berada pada panjang gelombang 400-800 nm Dachriyanus, 2004. Asas Radiasi ultraviolet dan visible diabsorbsi oleh molekul organik aromatik, molekul yang mengandung elektron- π terkonyugasi dan atau atom yang mengandung elektron-n, menyebabkan transisi elektron di orbit terluarnya dari tingkat energi elektron dasar ke tingkat energi elektron tereksitasi lebih tinggi. Besarnya absorbansi radiasi tersebut sebanding dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorbsi dan ini dapat digunakan untuk analisis kuantitatif Satiadarma, 2004. Analisis Kualitatif Kegunaan spektrofotometri UV-Vis dalam analisis kualitatif sangat terbatas, karena rentang daerah radiasi relatif sempit 500 nm yang hanya dapat mengakomodasi sedikit sekali puncak absorbsi maksimum dan minimum, karena itu identifikasi senyawa yang tidak diketahui, tidak memungkinkan. Analisis kualitatif yaitu dengan menyamakan panjang absorbsi maksimumnya, absorbtivitas a, absorbtivitas molar ε dalam pelarut dan pH tertentu, rasio absorban pada dua panjang gelombang absorbsi maksimum, dan spektrum perbedaan difference Universitas Sumatera Utara spectrum yang dibuat dengan dua larutan zat yang konsentrasinya sama tetapi pada dua pH yang berbeda Satiadarma, 2004. Analisis Kuantitatif Penggunaan utama spektrofotometri UV-Vis adalah dalam analisis kuantitatif, yaitu dengan cara membandingkan absorban sampel terhadap absorban larutan standar yang konsentrasinya diketahui, diukur pada kondisi yang sama Satiadarma, 2004. Apabila dalam alur radiasi spektrofotometer terdapat senyawa yang mengabsorpsi radiasi, akan terjadi pengurangan kekuatan radiasi yang mencapai detektor. Parameter kekuatan energi radiasi khas yang diabsorpsi oleh molekul adalah absorban A yang dalam batas konsentrasi rendah nilainya sebanding dengan konsentrasi zat yang mengabsorpsi radiasi. Penentuan kadar senyawa organik yang mengabsorpsi radiasi UV-Vis penggunaannya cukup luas. Konsentrasi kerja larutan analit umumnya 10-20 µgml, tetapi untuk senyawa yang nilai absorptivitasnya besar dapat diukur pada konsentrasi yang lebih rendah Satiadarma, 2004. Instrumen Spektrofotometer UV pada dasarnya terdiri atas lima komponen pokok, yaitu : 1. Sumber energi radiasi Sumber energi radiasi yang biasa digunakan adalah sebuah lampu pijar dengan kawat terbuat dari wolfram. Day, 2002. Lampu deuterium, lampu pijar tugsten dan lampu halogen yang biasa dipakai sebagai sumber radiasi untuk daerah ultraviolet Satiadarma, 2004. Universitas Sumatera Utara 2. Monokromator Cara kerjanya seperti prinsip prisma yaitu bila seberkas cahaya menembus antarmuka antara dua media yang berbeda misalnya udara dan kaca, terjadilah pembengkokan, yang disebut pembiasan refraksi, jauhnya pembengkokan ini bergantung pada indeks bias kaca. Indeks bias ini berbeda–beda menurut panjang gelombang cahaya. Akibat bervariasinya indeks bias dengan panjang gelombang itu, prisma mampu mendispersikan atau menebarkan berkas cahaya putih menjadi suatu spektrum warna Day, 2002. Monokromator digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah Khopkar, 1990. Bahan prisma untuk instrumen spektrofotometer visibel adalah dari prisma kaca, sedangkan kuarsa merupakan bahan prisma untuk instrumen spektrofotometer ultraviolet, inframerah dekat, dan Visibel Day, 2002. 3. Sel wadah sampelkuvert Sel haruslah meneruskan energi radiasi dalam daerah spektral yang diinginkan, jadi digunakan sel kaca untuk visibel, sedangkan sel kuarsa atau kaca silika untuk daerah ultraviolet Day, 2002. Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder juga dapat digunakan. Kuvertsel yang tertutup harus digunakan untuk pelarut organik Khopkar, 1990. 4. Detektor Peran detektor adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang Khopkar, 1990. Universitas Sumatera Utara Detektor adalah alat yang menerima sinyal dalam bentuk radiasi elektromagnetik, mengubah dan meneruskannya dalam bentuk sinyal listrik kerangkaian sistem penguat elektronika. Dengan demikian sinyal radiasi yang terdeteksi itu dapat diukur kekuatannya Satiadarma, 2004. Secara umum, detektor fotolistrik digunakan dalam daerah tampak dan ultraviolet, detektor fotolistrik yang paling sederhana adalah tabung foto Day, 2002. 5. Penguat dan pembacaan Menggunakan sebuah penguat dengan resistansi masukan yang tinggi sehingga rangkaian tabung foto itu tidak tersadap habis. Malah voltase yang melintas resistor beban itu digunakan untuk mengendalikan suatu rangkaian yang menarik dayanya dari dalam suatu sumber yang tak bergantung dan yang mempunyai suatu keluaran yang cukup besar untuk menjalankan suatu alat pengukur atau piranti baca lain Day, 2002. Hukum Lambert-Beer Menurut Dachriyanus 2004, Hukum Lambert-Beer Beer’s law adalah hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit, biasanya ditulis dengan: A = a. b. C Keterangan: A : absorban serapan a : absorptivitas b : tebal kuvert cm C: konsentrasi M Absorptivitas a merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang Universitas Sumatera Utara radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuan c, jika satuan c dalam molar M maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas molar disimbolkan dengan ε yang satuannya Jika c dinyatakan dengan persen berat volume g100 mL maka absorptivitas dapat ditulis dengan dan juga seringkali ditulis dengan Rohman, 2007 Menurut Dachriyanus 2004, Transmitan T yang didefenisikan sebagai berikut T= I Io I : intensitas cahaya setelah melewati sampel Io : intensitas cahaya awal Dan hubungan A dan T adalah A = -log T = -log I Io Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PEERCOBAAN