5.1.2 Sebaran Hotspot di Provinsi Sumatra Selatan tahun 2000-2009
Titik panas hotspot merupakan titik yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan suhu sekitarnya dan dapat menjadi indikator adanya kebakaran
hutan dan lahan di suatu wilayah. Perbandingan jumlah hotspot di tanah mineral dan gambut Sumatra Selatan tahun 2000, 2005, 2009 disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Sebaran jumlah hotspot tahun 2000, 2005, dan 2009
No Nama penutupan
lahan Sebaran hotspot
2000 2005
2009 min
gam total
Min gam
total Min
gam Total
1 Semak Belukar Rawa
20 8
28 115
26 141
476 702
1178 2 Hutan Rawa
Primer -
- -
- 2
2 -
- -
3 Hutan Rawa Sekunder
- -
- 11
6 17
2 18
20 4 Hutan Primer
- -
- 2
- 2
- -
- 5 Hutan Sekunder
2 -
2 22
- 22
43 -
43 6 Hutan Tanaman
Industri 7
- 7
59 1
60 141
16 157
7 Perkebunan Kelapa sawit
3 2
5 18
23 41
65 91
156 8 Tanaman
Perkebunan 24
2 26
86 2
88 124
16 140
9 Hutan Mangrove Primer
1 -
1 -
1 1
- -
- 10 Hutan Mangrove
Sekunder -
- -
1 -
1 -
- -
11 Lahan Belukar 10
- 10
113 -
113 221
31 252
12 Sawah 5
- 5
17 2
19 -
- -
13 Pertanian Tanah Kering
29 1
30 108
- 108
233 8
241 14 Pertanian Tanah
Kering Bercampur
Semak 87
- 87
706 3
709 1493
31 1524
15 Pemukiman 19
- 19
27 -
27 47
19 66
16 Rawa 3
1 4
15 5
20 106
79 185
17 Pertambangan 18
- 18
14 -
14 20
- 20
18 Tanah terbuka 33
1 34
137 10
147 239
88 327
Total 261
15 276
1.451 81
1.532 3210
1099 4309
min: mineral; gam: gambut
Hotspot di Provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2000, 2005, dan 2009 mengalami fluktuasi pada tahun 2000-2009. Gambar 4 menampilkan fluktuasi
jumlah hotspot pada tahun 2000-2009.
Gambar 4 Jumlah hotspot tahun 2000-2009 di Sumatra Selatan
Jumlah hotspot yang terdeteksi di Sumatra Selatan pada tahun 2000-2009 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah hotspot paling kecil terjadi pada
tahun 2000 dan paling banyak terjadi pada tahun 2006. Gambar 5 menyajikan sebaran hotspot di Sumatra Selatan pada tahun 2000, 2005, dan 2009.
2000 2005
2009
Gambar 5 Sebaran hotspot di Sumatra Selatan
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap sebaran hotspot. Semakin tinggi curah hujan sebaran hotspot makin sedikit. Gambar 6 menampilkan
hubungan antara jumlah hotspot dan curah hujan di Sumatra Selatan pada tahun 2000, 2005 dan 2009.
379 5910
2167 5091
1900 13862
3097 2028
4395 2000
4000 6000
8000 10000
12000 14000
16000 18000
20000
Jum la
h h
o spo
t
Tahun
Gambar 6 Hubungan antara jumlah hotspot dan curah hujan di Semuatera Selatan: tahun 2000 atas, tahun 2005 tengah, tahun 2009 bawah.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jum la
h hot
spot
C ur
a h
h uj
a n
Bulan
Curah Hujan Jumlah Hotspot
2000
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jum la
h hot
spot
C ur
a h
h uj
a n
Bulan
Curah Hujan Jumlah Hotspot
2005
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul
Agu Sep Okt Nov Des
Jum la
h hot
spot
C ur
a h
H uj
a n
Jumlah Hotspot Curah Hujan
Bulan
2009
5.1.3 Estimasi luas terbakar