BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Umum
Lantai ground Gedung Timbul Jaya Plaza Madiun dalam perencanaan awalnya digunakan sebagai kantor bank dengan desain beban hidup 250 kgm
2
. Apabila dialihfungsikan menjadi plaza dengan beban hidup 400 kgm
2
terjadi penambahan beban sebesar 150 kgm
2
atau 60 dari beban awal. Analisis ulang dilakukan terhadap struktur untuk mendukung beban baru guna memberi kepastian keamanan bagi
pengguna.
4.2 Data Lapangan 4.21. Mutu Beton
Pengujian bahan telah dilakukan oleh Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Universitas Kristen Petra Surabaya pada bagian struktur pelat, balok dan kolom
Gedung Timbul Jaya Plaza. Pengujian yang telah dilakukan adalah dengan menggunakan Schmidt Rebound Hammer Test.
Hammer test merupakan alat yang ringan dan praktis dalam penggunaannya dan digunakan untuk mengukur kekerasan permukaan beton. Prinsip kerjanya adalah dengan
memberikan beban impact pada permukaan beton dengan suatu massa melalui tekanan pegas. Karena timbul tumbukan antara massa tersebut dengan permukaan beton, massa
tersebut akan dipantulkan kembali. Jarak pantulan massa yang terukur memberika indikasi kekerasan permukaan beton. Kekerasan beton dapat memberikan indikasi kuat
tekannya. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel.4.1. Data Hammer Test
Lokasi Bag
Rebound Hammer Sudut Rav
Rav ter koreksi
R Anvil
Kuat Tekan
Plat 1
39 46
40 38
43 90
41,2 37,4
38,1 378,500
Plat 2
36 42
45 40
40 90
40,6 36,7
37,4 366,698
Plat 3
41 37
41 42
44 90
41,0 37,2
37,9 374,557
Plat 4
50 49
51 50
46 90
49,2 46,0
46,9 542,860
Plat 5
49 44
49 50
47 90
47,8 44,5
45,3 513,303
Plat 6
48 48
53 46
49 90
48,8 45,6
46,4 534,386
Plat 7
50 52
49 49
49 90
49,8 46,7
47,5 555,612
Plat 8
47 44
47 44
47 90
45,8 42,4
43,1 471,601
Plat 9
50 51
51 51
48 90
50,2 47,1
48,0 564,139
Balk 3060 1
40 38
39 41
38 39,2
39,2 39,9
411,801 Balk 3060
2 38
38 39
38 39
38,4 38,4
39,1 396,956
Balk 3060 3
48 45
42 41
40 43,2
43,2 44,0
487,664 Balk 3070
4 38
40 45
44 45
42,4 42,4
43,2 472,291
Balk 3070 5
38 46
42 44
44 42,8
42,8 43,6
479,966 Balk 3070
6 48
46 46
46 43
45,8 45,8
46,6 538,228
Balk 3080 7
52 48
46 50
44 48,0
48,0 48,9
581,654 Kolom
1 43
40 38
42 39
40,4 40,4
41,1 434,285
Kolom 2
45 43
38 44
43 42,6
42,6 43,4
476,125 Kolom
3 44
43 45
43 44
43,8 43,8
44,6 499,253
Kolom 4
38 40
40 37
36 38,2
38,2 38,9
393,264
Sumber : Hasil Hammer Test Dari hasil Hammer Test didapat kuat tekan rata-rata 473,66 kgcm
2
, Standar deviasi 68,72 kgcm2 dan kuat tekan karakteristiknya didapat 381,57 kgcm
2
. Guna evaluasi struktur selanjutnya digunakan mutu beton fc’ 35 MPa untuk plat dan balok.
Sedangkan untuk kolom karena tidak ada data sampel bor inti maka berdasarkan data gambar yang ada digunakan K250 untuk analisis kolom digunakan fc’ 21,5 MPa
dengan asumsi dalam pembuatan campuran beton untuk kolom site in.
4.2.2. Mutu Baja
Mutu baja yang digunakan dalam evaluasi kekuatan struktur ditentukan berdasar data dari as built drawing dan laporan perhitungan struktur yang menyebutkan bahwa
tulangan yang digunakan adalah U39 dengan tegangan leleh 390 MPa untuk tulangan deform. Untuk tulangan polos digunakan U 24 dengan tegangan leleh 240 MPa.
4.2.2. Uji Beban Langsung
Di samping Hammer Test, juga telah dilakukan Uji Beban Langsung dengan menggunakan beban pasir dalam karung. Dari hasil Tes Beban Langsung menunjukkan
sebagai berikut : - Penurunan maksimum pada balok 3080 = 0 mm Batas lendutan maksimum 4 mm
- Penurunan permanent pada balok 3080 = 0 mm Batas lendutan permanent 1 mm - Penurunan maksimum pada balok 3070 = 2 mm Batas lendutan maksimum 3,2 mm
- Penurunan permanent pada balok 3070 = 1 mm Batas lendutan permanent 1,7 mm - Penurunan maksimum pada balok 3060 = 2 mm Batas lendutan maks 3,7 mm
- Penurunan permanent pada balok 3060 = 0 mm Batas lendutan permanent 0,9 mm - Penurunan maksimum pada plat 6 mm Batas lendutan maksimum 6,7 mm
- Penurunan permanent pada plat 0 mm Batas lendutan permanent 1,7 mm Pada saat pembebanan mencapai 3 lapis terjadi lendutan plat maksimum 6 mm,
lendutan ini sudah mendekati batas lendutan maksimum 6,7 mm dan diindikasikan dengan terjadinya retak maka makin meyakinkan bahwa beban 3 lapis merupakan
kapasitas beban maksimumnya.
Dari hasil tes beban langsung diketahui : Beban Mati total
= 408 kgm
2
Beban uji tes beban langsung 3 lapis = 624,06
kgm
2
Beban Uji Total U
= 1032,06 kgm
2
Beban hidup yang dapat dipikul L =
7 ,
1 4
, 1
85 ,
D U
Sehingga beban hidup yang dapat dipikul L = 378.23 kgm
2
. Pada ground beban hidup yang baru direncanakan 400 kgm
2
, sehingga perlu dilakukan perkuatan. Untuk lantai 2 sampai 4 tidak perlu diberi perkuatan sebab beban
yang direncanakan tidak mengalami perubahan yaitu 250 kgm
2
.
4.3 Evaluasi Struktur Pelat