4. Produktivitas
Menurut Priyono et al 2003, produktivitas padi adalah perbanding- an antara total hasil produksi Kg dengan luas panen Ha. Produktivitas
padi dapat dirumuskan sebagai berikut Ha
Panen Luas
Kg produksi
Hasil tas
Produktivi =
5. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani
a. Biaya Usahatani
Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya
tetap fixed cost didefinisikan sebagai biaya yang relative tetap jum- lahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh ba-
nyak atau sedikit, besarnya tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh. Biaya tidak tetap variable cost didefinisikan sebagai
biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya untuk saranan produksi Soekartawi, 1995.
Menurut Hernanto 1993, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi serta mem-
bawanya menjadi produk. Berdasarkan kategorinya biaya usahatani dapat digolongkan menjadi :
1 Biaya tetap Fixed Cost
Biaya yang penggunaannya tidak habis dalan satu masa produksi. Yang tergolong dalam kelompok biaya ini antara lain : pajak tanah,
penyusutan alat dan bangunan pertanian, pemeliharaan pompa air dan sebagainya.
2 Biaya variabel Variable Cost
Biaya variabelbiaya-biaya berubah yaitu biaya yang besar kecil- nya sangat tergantung pada besar skala produksi. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah biaya untuk pupuk, bibit, pestisida, upah tenaga kerja, biaya panen, biaya pengolahan tanah dan sewa
tanah.
3 Biaya yang dibayarkan biaya tunai
Biaya yang dibayarkanbiaya tunai terdiri dari pengeluaran untuk pembelian pupuk, pembelian obat-obatan, pembelian bibit, pem-
belian makanan ternak, pajak, upah tenaga kerja luar, dan lain-lain. 4
Biaya yang tidak dibayarkan biaya tidak tunai Biaya yang tidak dibayarkan biaya tidak tunai terdiri dari penggu-
naan tenaga kerja keluarga, bunga modal sendiri, penyusutan mo- dal, biaya panen dan pengolahan tanah dari tenaga kerja keluarga
dan lain-lain. 5
Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang langsung digunakan dalam pro-
ses produksi, terdiri dari pengeluaran untuk pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, pajak, upah tenaga kerja luar, makanan ternak,
makanan untuk tenaga kerja luar, dan lain-lain. 6
Biaya tidak langsung Biaya yang tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung digu-
nakan dalam proses produksi, terdiri dari penyusutan modal tetap dan lain-lain.
Sementara itu menurut Hadisapoetra 1973, biaya yang diguna- kan dalam usahatani dibedakan atas:
1 Biaya alat-alat luar
Biaya alat-alat luar yaitu semua pengorbanan yang diberikan dalam usahatani untuk memperoleh pendapatan kotor, kecuali
bunga seluruh aktiva yang dipergunakan dan biaya untuk ke-giatan petani keuntungan petani dan upah tenaga kerja ke-luarga.
2 Biaya mengusahakan
Biaya mengusahakan adalah biaya alat luar ditambah tenaga kerja kelurga yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan
kepada tenaga kerja luar. 3
Biaya menghasilkan Biaya menghasilkan adalah biaya mengusahakan ditambah bunga
aktiva tetap yang dipakai dalam usahatani.
b. Penerimaan Usahatani
Menurut Hernanto 1993, penerimaan usahatani yaitu peneri- maan dari semua sumber usahatani meliputi jumlah penambahan in-
ventaris, nilai penjualan hasil, nilai penggunaan di rumah dan yang di- konsumsi.
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga,
artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan. Penerimaan dapat dituliskan sebagai berikut :
Pr U = H . Y
Keterangan : Pr U
= Penerimaan usahatani H
= Harga hasil produksi Y
= Hasil produksi usahatani Soekartawi, 1995.
c. Pendapatan Usahatani
Perhitungan pendapatan usahatani yang dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : Pd U
= Pr U – BU = Hy . Y – Bm
Keterangan : Pd U
= Pendapatan usahatani Pr U
= Penerimaan usahatani B U
= Biaya usahatani Hy
= Harga hasil produksi Y
= Hasil produksi usahatani Bm
= Biaya mengusahakan Hadisapoetra, 1973.
6. Efisiensi Usahatani