B. Perlindungan Anak
Perlindungan  Anak   adalah   tanggung   jawab   dan   kewajiban   dari semua   pihak   khususnya   pemerintah.   Untuk   mewujudkan   perlindungan
anak semua pihak harus terlibat di dalamnya. Menurut Gultom 2012:70 “Perlindungan anak diartikan sebagai segala upaya yang ditujukan
untuk   mencegah,   rehabilitasi,   dan   memberdayakan   anak   yang mengalami  tindak  perlakuan  salah,  eksploitasi,  dan penelantaran
agar dapat  menjamin  kelangsungan hidup dan tumbuh kembang secara wajar, baik fisik, mental maupun sosialnya.”
Adanya perlindungan anak didasarkan pada pertimbangan bahwa anak adalah golongan yang rawan serta banyaknya golongan anak-anak
yang mengalami gangguan secara fisik maupun mentalnya. Di Indonesia Perlindungan Anak diatur dalam UU No. 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak. Menurut UU No. 23 Tahun 2002 yang dimaksud   dengan   perlindungan   anak   adalah   segala   kegiatan   untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2002 menentukan bahwa:
1 Setiap anak selama  dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak   lain   mana   pun   yang  bertanggung   jawab   atas   pengasuhan,
berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: a. diskriminasi; b. eksploitasi,   baik   ekonomi   maupun   seksual;   c.   penelantaran;   d.
kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan; e. ketidakadilan; dan f. perlakuan salah lainnya.
25
2   Dalam   hal   orang   tua,   wali   atau   pengasuh   anak   melakukan segala  bentuk   perlakuan   sebagaimana  dimaksud   dalam  ayat   1,
maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman.
Penyelenggaraan   perlindungan   anak   berasaskan   Pancasila   dan berlandaskan   Undang-Undang   Dasar  Negara   Republik   Indonesia  Tahun
1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak yang meliputi : a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak; c. hak   untuk   hidup,   kelangsungan   hidup,   dan
perkembangan; dan d. penghargaan terhadap pendapat anak.
Dalam Undang-Undang No 23 tahun 2002 bisa dilihat garis besar hak-hak anak, dimana setiap anak berhak Ernaningsih, 2012; 80:
1 Untuk   dapat   hidup,   tumbuh,   berkembang   dan   berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi pasal 4
2 Atas   suatu   nama   sebagai   identitas   diri   dan   status kewarganegaraan pasal 5
3 Untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai   dengan   tikngkat   kecerdasan   dan   usianya,   dalam
bimbingan orang tua pasal 6 4 Untuk   mengetahui   orang   tuanya,   dibesarkan   da   diasuh   oleh
orang tuanya sendiri pasal 7 ayat 1 5 Dalam   hal   karena   suatu   sebab   orang   tuanya   tidak   dapat
menjamin  tumbuh kembang  anak,  atau anak  dalam  keadaan terlantar   maka   anak   tersebut   berhak   diasuh   atau   diangkat
sebagai   anak   asuh   atau   anak   angkat   oleh   orang   lain   sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
pasal 7 ayat 2
6 Memperoleh   pelayanan   kesehatan   da   jaminan   sosial   sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial pasal 8
26
7 Memperoleh   pendidikan   dan   pengajaran   dalam   rangka pengembangan   pribadinya   dan   tingkat   kecerdasannya   sesuai
dengan minat dan bakatnya pasal 9 ayat 1 8 Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 1,
khusus   bagi   anak   yang   menyandang   cacat   juga   berhak memperoleh   pendidikan   luar   biasa   sedang   bagi   anak   yang
memiliki   keunggulan   juga   berhak   mendapatkan   pendidikan khusus pasal 9 ayat 2
9 Menyatakan   dan   didengar   pendapatnya,   menerima,   mencari dan   memberikan   informasi   sesuai   dengan   tingkat
kecerdasannya dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan pasal 10
10 Untuk   beristirahat   dan   memanfaatkan   waktu   luang,   bergaul dengan   anak   yang   sebaya,   beriman,   bereaksi,   dan   berkreasi
sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi perkembangan diri pasal 11
11 Setiap   anak   yang   menyandang   cacat   berhak   memperoleh rehabilitasi,   bantuan   sosial,   dan   pemeliharaan   taraf
kesejahteraan sosial pasal 12 12 Setiap anak selama  dalam  pengasuhan orang tua, wali, atau
pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. Diskriminasi b. Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual
c. Penelantaran d. Kekejaman, kekerasan dan penganiayaan
e. Ketidakadilan f. Perlakuan salah lainnya pasal 13 ayat 1
13 Untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri kecuali jika ada alasan danatau   aturan   hukum   yang   sah   menunjukkan   bahwa
pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir pasal 14
14 Untuk memperoleh perlindungan dari: a. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata c. Pelibatan dalam kerusuhan sosial
d. Pelibatan   dalam   peristiwa   yang   mengandung   unsur
kekerasan e. Pelibatan dalam peperangan
15 Memperoleh   perlindungan   dari   sasaran   penganiayaan, penyiksaan   atau  penjatuhan   hukuman  yang   tidak   manusiawi
pasal 16 ayat 1
27
16 Memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum pasal 16 ayat 2 17 Penangkapan,   penahanan   atau   tindak   pidana   penjara   anak
hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir pasal 16
ayat 3
18 Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk: a. Mendapatkan   perlakuan   secara   manusiawi  dan
penempatannya dipisahkan dari orang dewasa b. Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara
efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku, dan
c. Membela   diri   dan   memperoleh   keadilan   didepan pengadilan anak yang obyektif dan tidak memihak dalam
sidang tertutup untuk umum pasal 17 ayat 1 19 Setiap anak yang menjadi korban atu pelaku kekerasan seksual
atau   yang   berhadapan   dengan   hukum   berhak   dirahasiakan pasal 17 ayat 2
20 Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak   mendapatkan   bantuan   hukum   dan   bantuan   lainnya
pasal 18
Pelaksanaan   perlindungan   anak   didasari   atas   beberapa   hal   yaitu Gultom, 2012; 70:
a Dasar Filosofis Pancasila dasar kegiatan dalam berbagai bidang kehidupan
keluarga,   bermasyarakat,   berbangsa   dan   bernegara   dan dasar filosofis pelaksanaan perlindungan anak.
b Dasar Etis Pelaksanaan perlindungan anak harus sesuai dengan etika
profesi   yang   berkaitan,   untuk   mencegah   perilaku menyimpang   dalam   pelaksanaan   kewenangan,   kekuasaan
dan kekuatan dalam pelaksanaan perlindungan anak.
c Dasar Yuridis Pelaksanaan perlindungan anak harus didasarkan pada UUD
1945 dan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya yang   berlaku.   Penerapan   dasar   yuridis   ini   harus   secara
integratif   yaitu   penerapan   terpadu   menyangkut   peraturan perundang-undangan   dari   berbagai   bidang   hukum   yang
berkaitan.
28
Sedangkan   prinsip-prinsip   yang   mendasari   adanya   perlindungan terhadap anak antara lain Gultom, 2012: 71:
a. Anak tidak dapat berjuang sendiri Salah satu prinsip yang digunakan dalam perlindungan anak
adalah anak itu modal utama kelangsungan hidup manusia, bangsa,   dan   keluarga,   untuk   itu   hak-haknya   harus
dilindungi. Anak tidak dapat melindungi sendiri hak-haknya banyak   pihak   yang   mempengaruhi   kehidupannya.   Negara
dan   masyarakat   berkepentingan   untuk   mengusahakan perlindungan hak-hak anak.
b. Kepentingan terbaik anak the best interest of the child Agar perlindungan anak dapat diselenggarakan dengan baik,
dianut prinsip yang menyatakan bahwa kepentingan terbaik anak   harus   dipandang   sebagai   paramount   importence
memperoleh   prioritas   tertinggi   dalam   setiap   keputusan yang menyangkut anak. Tanpa prinsip ini perjuangan untuk
melindungi anak akan mengalami banyak batu sandungan. Prinsip  The   Best   Interest   of   the   Child  digunakan   karena
dalam   banyak   hal   anak   adalah   “korban”,   disebabkan ketidaktahuan   anak,   karena   usia   perkembangannya.   Jika
prinsip   ini   diabaikan,   maka   masyarakat   menciptakan monster-monster yang lebih buruk di kemudian harinya.
c. Ancangan daur kehidupan life-circle approach Perlindungan   anak   mengacu   pada   pemahaman   bahwa
perlindungan   anak   harus   dimulai   sejak   dini   dan   terus- menerus.   Janin   yang   berada   dalam   kandungan   perlu
dilindungi dengan gizi, termasuk yodium dan kalsium yang baik melaui ibunya. Jika ia telah lahir maka diperlukan ASI
dan   pelayanan   kesehatan   primer   dengan   memberikan pelayanan imunisasi dan lain-lain, sehingga anak terbebas
dari berbagai kemungkinan cacat dan penyakit. Masa-masa prasekolah   dan   seolah   diperlukan   keluarga,   lembaga
pendidikan, dan lembaga sosialkeagamaan yang bermutu.
d. Lintas sektoral Nasib anak tergantung dari berbagai faktor baik yang makro
maupun   mikro   yang   langsung   maupun   tidak   langsung.
29
Perlindungan   terhadap   anak   adalah   perjuangan   yang membutuhkan sumbangan semua orang di semua tingkatan.
Dalam   rangka   melakukan   perlindungan   terhadap   anak   maka pemerintah membuat suatu program yaitu program Kabupaten atau Kota
Layak Anak KLA oleh pemerintah. KLA adalah kabupatenkota yang mempunyai   sistem   pembangunan   berbasis   hak   anak   melalui
pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam
kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.
C. Kekerasan Seksual terhadap Anak