12 NEDFi 2002 di  pasaran  lebih  tinggi  daripada  siklodekstrin,  khususnya β-siklodekstrin 2,7
USDkg Mengzhou Huaxing Biochemistry Co. 2010 yang banyak digunakan pada kosmetik. Aroma  dapat  dilindungi  dari  perubahan  kimia  dengan  enkapsulasi.  Bahan  yang  cocok
digunakan  untuk  inklusi  adalah  polisakarida,  seperti gum  arabic,  maltodekstrin,  pati termodifikasi,  dan  siklodekstrin.  Enkapsulasi  dilakukan  melalui  proses spray  drying,  ekstrusi,
atau  membentuk  kompleks  inklusi.  Untuk spray  drying,  zat  aroma  diemulsikan    dalam  larutan atau suspensi polisakarida,  yang mengandung penyalut dalam tambahan pada agen pengemulsi.
Dalam  persiapan  ekstrusi,  lelehan  dari  bahan  dinding,  zat  aroma,  dan  emulsifier  diproduksi. Ekstrusi  dilakukan  pada  celupan  yang  dingin,  misalnya  isopropanol. β-siklodekstrin,  di  antara
komponen lainnya, dapat digunakan untuk  pembentukan kompleksi inklusi. Bersama dengan zat aroma,  mereka  terlarut  dalam  campuran  airetanol  dengan  pemanasan.  Kriteria  untuk
mengevaluasi pengenkapsulasian aroma adalah stabilitas dari aroma, konsentrasi zat aroma, dan jumlah zat aroma yang melekat pada permukaan kapsul Belitz et al. 2009.
13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 BAHAN DAN ALAT
Bahan  yang  digunakan  untuk  pembuatan skin  lotion pada  dasarnya  terdiri  dari  dua  fase, yaitu fase air dan minyak. Fase air terdiri dari bahan-bahan yang larut dalam air, sedangkan fase
minyak terdiri dari bahan-bahan yang larut dalam minyak. Fase minyak terdiri dari asam stearat, minyak  mineral  parafin  cair,  dan  setil  alkohol.  Sedangkan  fase  air  terdiri  dari  karagenan,
gliserin,  siklodekstrin,  TEA,  dan  aquades.  Kemudian,  bahan  lain  yang  diambahkan  untuk menyempurnakan  karakter skin  lotion ini  adalah  kitosan,  metil  paraben,  dan  parfum  minyak
kenanga. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan skin lotion merupakan modifikasi dari bahan yang dituliskan oleh Nussinovitch 1997 dan modifikasi dari bahan pembuatan skin lotion
oleh Teknologi Hasil Perairan dari Razi 2009. Bahan-bahan lain adalah yang digunakan untuk analisis, di antaranya aquades, media PCA, dan garam fisiologis.
Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas untuk pembuatan produk skin lotion, oven 50
o
C, magnetic stirrer, spatula, termometer, dan pemanas. Alat lain yang digunakan adalah  alat-alat  yang  digunakan  untuk  analisis,  di  antaranya  pH  meter, viscometer Brookfield
Engineering  Labs, cawan,  oven  45
o
C, cawan  petri,  peralatan  gelas,  ruang  uji  organoleptik, pemanas,  inkubator,  dan  unit Pyrolisis  Gas  Chromatography-Mass  Spectrometry PyGC-MS
yang berada di Pusat Laboratorium Forensik Puslabfor, Mabes Polri dengan merek Agilent GC seri 6980, MS seri 5973, Amerika.
3.2 METODOLOGI
Metode  penelitian  yang  digunakan  dibagi dalam tiga  tahap.  Tahap  I  merupakan  tahap pendahuluan  yaitu  pembuatan skin  lotion dengantanpa    penambahan  siklodekstrin,  tahap  II
adalah tahap analisis  karateristik skin lotion setelah penambahan  siklodekstrin,  kemudian tahap III adalah analisis yang berkenaan dengan pengontrolan pelepasan aroma.
3.2.1 Tahap I
Tahap  I adalah tahap pembuatan skin lotion dengantanpa penambahan siklodekstrin.
Pada Tabel 6 disajikan formulasi yang digunakan pada pembuatan skin lotion. Formulasi ini
merupakan modifikasi dari Nussinovitch 1997 dan Razi 2009.
14 Tabel 6. Formulasi Skin Lotion basis = 40 gram
Bahan Banyaknya  bb
Berat gr
Fase Minyak
Asam Stearat 4
1,6 Parafin Cair
3 1,2
Setil Alkohol 2
0,8
Fase Air
Gliserin 3
1,2 Triethanolamin TEA
2 0,8
Karagenan 0,1
0,04 Aquades
s.d. 100 s.d. 40
Kitosan 0,1
0,04 Metil paraben
0,1 0,04
Parfum Minyak Kenanga 0,16
0,064 Pada fase air ditambahkan pula siklodekstrin dengan 5 perlakuan konsentrasi yaitu 0;
0,2; 0,5; 0,8; dan 1 . Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan skin lotion dipisahkan dalam  dua  bagian  yaitu  bahan  yang  larut  minyak  fase  minyak  atau  sediaan  1  dan  bahan
yang larut dalam air fase air atau sediaan 2. Bahan-bahan yang termasuk fase minyak antara lain asam stearat, parafin cair, dan setil alkohol. Bahan-bahan  yang termasuk fase air antara
lain gliserin, TEA, karagenan, dan aquades. Sediaan  1 dan  2 dipanaskan  sambil  diaduk  pada  suhu  70-75
o
C, selama  ±10  menit untuk  sediaan  1  dan  ±25  menit  untuk  sediaan  2,  hingga masing-masing  sediaan  mencapai
kondisi  yang homogen.  Sediaan 1  dan  2 dicampur  dan  diaduk sampai  campuran  tersebut homogen, kemudian didinginkan sampai mencapai suhu 35
o
C sediaan 3. Setelah itu, metil paraben,  minyak  kenanga,  dan  kitosan  dicampurkan  dalam  sediaan  3 lalu
dilakukan pengadukan  dengan stirrer selama  kurang  lebih  satu  menit.  Diagram  alir  pembuatan skin
lotion disajikan pada Gambar 8.