Sawah merupakan tipe penutupan lahan terluas keempat. Sawah menyebar di seluruh wewengkon dan biasanya terletak di sekitar sumber air. Sebagian besar
sawah berada di leuweung garapan. Penutupan lahan yang memiliki wilayah terluas berikutnya secara berurut
adalah semak belukar, lahan terbuka dan badan air. Semak belukar biasanya merupakan bekas garapan yang ditinggalkan. Lahan terbuka dapat berupa
lapangan, buruan, bekas pembakaran ladang, ataupun bekas longsor. Adapun badan air yang ada merupakan aliran Sungai Cimadur, termasuk anak sungainya,
dan kolam ikan. Sebagian besar semak belukar, lahan terbuka dan badan air terdapat di leuweung garapan.
Lahan terbangun merupakan tipe tutupan lahan yang memiliki luasan paling kecil. Lahan terbangun mengelompok pada beberapa pusat pemukiman dan
leuit . Sebagian besar lahan terbangun terletak di leuweung garapan. Lahan
terbangun yang berada pada leuweung titipan dan leuweung tutupan merupakan leuit
. Pada citra Landsat TM yang digunakan terdapat penutupan awan seluas
31,32 Ha atau sekitar 0,41 luas wewengkon. Adanya awan dikarenakan kondisi cuaca pada saat penyiaman.
5.3.3. Penutupan Lahan Tahun 1997
Pengolahan citra Landsat TM pada tanggal penyiaman 28 Juli 1997 menghasilkan luasan dan persentase penutupan lahan di Wewengkon Kasepuhan
Citorek dengan overall classification accuracy 96,00 sebagaimana disajikan pada Tabel 14 dan Gambar 11.
Tabel 14. Penutupan Lahan Wewengkon Kasepuhan Citorek Tahun 1997
No .
Penutupan Lahan L. Garapan
L. Titipan L. Tutupan
Jumlah Ha Ha Ha Ha
1 Hutan 400,14 8,54
2144,2 5
75,08 47,16 34,05 2591,5
5 33,75
2 Kebun Campuran 195,30 4,17
279,72 9,79 33,03
23,85 508,05 6,62
3 Semak Belukar
852,57 18,20 230,85 8,08 36,72 26,51 1120,1
4 14,59
4 Ladang 1945,2
6 41,53 115,92 4,06 18,81 13,58
2079,9 9
27,09 5 Sawah
989,10 21,12 28,53 1,00 1,98 1,43
1019,6 1
13,28 6 Lahan
Terbuka 63,72 1,36 2,52 0,09 0,54 0,39 66,78 0,87
7 Lahan Terbangun 163,98 3,50 3,78 0,13 0,09 0,06
167,85 2,19 8 Badan
Air 74,16 1,58 18,99 0,66 0,18 0,13 93,33 1,22
9 Penutupan Lahan
Lain 0,00 0,00 31,32 1,10 0,00 0,00 31,32 0,41
Jumlah 4684,2
3 100,0
2855,8 8
100,0 138,5
1 100,0
7678,6 2
100,0
Gambar 11. Peta Penutupan Lahan Wewengkon Kasepuhan Citorek Tahun 1997
Hutan merupakan tipe penutupan lahan terluas pada tahun 1997. Sebagian besar hutan terletak di leuweung titipan yang berada di tepi wewengkon. Hutan
menutupi sebagian besar leuweung titipan dan leuweung tutupan. Tipe penutupan lahan terluas kedua adalah ladang. Ladang tersebar di
tengah wewengkon sampai ke tepi yang topografinya agak curam. Sebagian besar ladang berada di leuweung garapan.
Pada tahun 1997 semak belukar memiliki wilayah terluas ketiga. Semak belukar di bagian selatan dan timur wewengkon terletak diantara hutan, kebun
campuran dan ladang, sedangkan di bagian tengah dan barat wewengkon terletak diantara ladang dan sawah. Sebagian besar semak belukar berada di leuweung
garapan. Sawah memiliki wilayah terluas keempat. Tipe penutupan lahan ini
menyebar di tengah wewengkon dan biasanya terletak di sekitar sumber air, hususnya sepanjang aliran Sungai Cimadur dan Sungai Citorek. Sebagian besar
sawah terdapat di leuweung garapan dan hanya sebagian kecil yang terdapat di leuweung tutupan dan leuweung titipan.
Tipe penutupan lahan terluas kelima adalah kebun campuran. Kebun Campuran tersebar di tepi wewengkon antara hutan dan areal pertanian lainnya.
Sebagian besar tipe penutupan lahan ini berada di leuweung titipan dan garapan dan hanya sebagian kecil yang berada di leuweung tutupan.
Tipe penutupan lahan berikutnya adalah lahan terbangun, badan air dan lahan terbuka. Ketiganya sebagian besar berada di leuweung garapan.
Pada citra Landsat TM yang digunakan terdapat penutupan awan seluas 31,32 Ha atau sekitar 0,41 luas wewengkon. Adanya awan dikarenakan kondisi
cuaca pada saat penyiaman.
5.3.4. Penutupan Lahan Tahun 2006