3.0 2.6 2.2 74.0 73.0 72.0 71.0 Metode CHAID Untuk Penentuan Koleksi Inti Tanaman Kacang Hijau

untuk pemilihan koleksi inti dengan ukuran contoh sebesar 10 karena ukuran contoh itulah yang digunakan dalam penggunaan prinsip bootstrap ini. Ukuran Pengulangan M D 400 300 200 100

3.2 3.0

2.8 2.6

2.4 2.2

Gambar 1 Plot antara MD dengan ukuran pengulangan dengan epik CHAID , hipok CHAID , epik , hipok Ukuran Pengulangan V D 400 300 200 100 25 24 23 22 21 20 19 18 Gambar 2 Plot antara VD dengan ukuran pengulangan dengan epik CHAID , hipok CHAID , epik , hipok Hasil evaluasi kestabilan kebaikan koleksi inti menggunakan pemilahan epicotyl, hipocotyl, epicotyl CHAID, dan hipocotyl CHAID untuk masing-masing evaluasi kebaikan pada MD, VD, CRmin, CRmax, dan CR dapat dilihat masing-masing pada Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5. Pada gambar-gambar tersebut terlihat adanya perbedaan garis-garis plot kestabilan antarpemilah, baik garis yang tegas berbeda maupun yang saling berimpitan. Titik plot pada garis kestabilan yang berada pada ukuran pengulangan yang semakin besar akan menghasilkan nilai yang semakin stabil sehingga perbedaan hasil dapat pula diperbandingkan menggunakan titik nilai pada ukuran pengulangan terbesar. Gambar 1 memperlihatkan plot-plot nilai dari hasil evaluasi kestabilan kebaikan koleksi inti pada MD dengan ukuran pengulangan yang memperlihatkan bahwa nilai MD pada pemilahan yang menggunakan metode CHAID memiliki plot-plot garis yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan epicotyl atau hipocotyl saja. Hasil ini berarti bahwa penggunaan metode CHAID memberi tingkat kebaikan nilai MD yang lebih baik. Ukuran Pengulangan C R m in 400 300 200 100

74.5 74.0

73.5 73.0

72.5 72.0

71.5 71.0

Gambar 3 Plot antara CRmin dengan ukuran pengulangan dengan epik CHAID , hipok CHAID , epik , hipok Gambar 2 memperlihatkan plot-plot hasil evaluasi kestabilan kebaikan koleksi inti pada VD. Gambar tersebut menunjukkan tingkat perbedaan nilai VD yang tidak jauh berbeda atau saling berimpitan pada keempat pemilah. Urutan kebaikan dapat dilihat pada perbedaan titik plot pada ukuran pengulangan terbesar. Titik ini memperlihatkan hasil urutan kebaikan yang sama dengan hasil evaluasi kebaikan koleksi inti pada evaluasi kebaikan pada MD. Kedua hasil nilai evaluasi kestabilan kebaikan ini apabila dibandingkan dengan nilai F pada Tabel 8 dan Tabel 9 memperlihatkkan urutan nilai kebaikan yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai F dapat memberi informasi tingkat kebaikan nilai-nilai yang dihasilkan untuk evaluasi kebaikan MD dan VD pada pemilah hipocotyl CHAID, epicotyl CHAID, hipocotyl atau epicotyl saja. Hasil evaluasi kestabilan nilai kebaikan pemilahnya dapat disimpulkan bahwa nilai kebaikan pada MD epicotyl CHAID hipocotyl CHAID epicotyl hipocotyl, dan pada hasil evaluasi kestabilan kebaikan koleksi inti pada VD , yakni epicotyl CHAID hipocotyl CHAID epicotyl hipocotyl. Gambar 3 menggambarkan perbandingan nilai CRmin pada keempat pemilah yang terlihat bahwa nilai hipocotyl CHAID memberi hasil terbaik. Hal ini dapat dilihat dari nilai hipocotyl CHAID paling besar dibandingkan dengan pemilah yang lain, sedangkan pemilah epicotyl CHAID diurutan berikutnya, dan pemilah epicotyl dan hipocotyl masing-masing diurutan ketiga dan keempat. Hasil urutan semua pemilah tersebut berbeda dengan urutan kebaikan pemilahan yang ditunjukkan oleh nilai pendekatan nilai F yang tertera pada Tabel 8 dan Tabel 9. Walaupun demikian, hasil ini tetap memperlihatkan bahwa hasil pemilahan yang menggunakan metode CHAID memiliki grafik garis kestabilan yang lebih tinggi dibandingkan epicotyl atau hipocotyl saja yang berarti bahwa penggunaan metode CHAID memberikan hasil terbaik pada evaluasi kebaikan ini. Adapun ringkasan hasil pada kebaikan nilai CRmin ini diurutan dari yang terbaik, yakni hipocotyl CHAID epicotyl CHAID epicotyl hipocotyl. Ukuran Pengulangan C R m a x 400 300 200 100

82.5 82.0