Indeks kematangan gonad IKG Fekunditas
19 Danau Semayang sebanyak dan 24 jenis, selanjutnya jenis ikan dominan ada dua
kelompok, yang pertama adalah ikan repang Osteochilus repang dan lalang Chela oxygasteroides di Sungai Muara Kaman dan yang kedua adalah lais
K. micronema dan kendia Thinnichthys vaillanti di Danau Semayang.
20
3 BIOMETRIK DAN KUNCI IDENTIFIKASI IKAN LAIS GENUS
Ompok DAN Kryptopterus FAMILI SILURIDAE ASAL SUNGAI MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR
Pendahuluan
Ikan air tawar bersungut catfish genus Ompok dan Kryptopterus anggota famili Siluridae secara umum dikenal dengan nama lokal ikan lais di Indonesia.
Tampilan morfologis kedua genus ini sangat mirip dan hanya dibedakan pada kehadiran sirip punggung. Spesies yang termasuk ke dalam genus ini terutama
tersebar pada sungai-sungai besar di Kalimantan dan Sumatera Kottelat et al. 1993.
Taksonomi spesies dari genus Ompok La Cepede 1803 masih banyak mengalami perubahan. Pada awalnya disebutkan sebagai kelompok monofiletik
oleh Bornbusch 1991 dan dibagi atas empat kelompok yang berbeda yaitu: kelompok O. bimaculatus, kelompok O. leiachantus, kelompok O. hypophthalmus
dan kelompok O. eugenatus, tetapi dalam perkembangannya Bornbusch 1995 menyebutkan genus Ompok merupakan kelompok parafiletik, O. eugenatus yang
awalnya dimasukkan ke dalam genus Ompok, tetapi berdasarkan karakter anatomi tulang genus ini lebih berkerabat dengan genus Kryptopterus.
Secara tradisional genus Kryptopterus dikelompokkan sebagai ikan bersungut tanpa sirip dorsal Kottelat et al.1993. Awalnya genus Kryptopterus
Bleeker, 1858 disebut sebagai kelompok genus parafiletik, yang terbagi atas enam kelompok yaitu: Kryptopterus apogon, K. bicirhis, K. cryptopterus,
K. hexapterus, K. limpok dan K. schilbeides Bornbusch 1995. Laporan dari Asia Tenggara mencatat terdapat sembilan valid spesies dari genus Kryptopterus tetapi
dalam perkembangannya enam spesies tetap ditempatkan ke dalam genus Kryptopterus termasuk K. bicirrhis Valenciennes di Cuvier dan Valenciennes,
1840, K. cheveyi Durand, 1940, K. cryptopterus Bleeker, 1851, K. dissitus Ng, 2001, K. hesperius Ng, 2002 dan K. schilbeides Bleeker, 1858,
sedangkan tiga spesies lainnya K. apogon Bleeker, 1851, K. bleekeri Günther, 1864 dan K. micronema Bleeker, 1846 ditempatkan dalam genus baru yaitu
Micronema Bleeker, 1858 Rainboth 1996, Kottelat 2001.
Dalam kurun waktu 15 tahun belakangan ini, perkembangan spesies dari famili Siluridae sangat pesat karena adanya penemuan spesies baru dari berbagai
wilayah geografi NG 2002, NG 2003b, NG dan Tan 2004. Laporan terbaru dari Asia Tenggara ditemukan 19 spesies di dalam genus Ompok dan 18 spesies di
dalam genus Kryptopterus Kottelat 2013.
Selama ini buku kunci identifikasi spesies ikan famili Siluridae dari Weber dan de Beaufort 1913, Kottelat et al. 1993 masih berdasarkan karakter
morfologis. Weber dan de Beaufort 1913 menggunakan jumlah jari-jari sirip untuk kunci identifikasi, sedangkan Kottelat et al. 1993 menggunakan jumlah
sungut, panjang sungut, dan jumlah jari-jari sirip anal untuk kunci identifikasi. Identifikasi spesies secara konvensional berdasarkan karakter morfologis
cendrung bias pada kasus spesies yang sangat mirip dengan kerabat yang dekat Persis et al. 2009. Penelitian yang tidak holistik, akibatnya banyak ditemukan