Studi Dokumenter Studi Pustaka Wawancara Angket Kuesioner

113

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk keperluan pengumpulan data, penulis menggunakan teknik-teknik berikut :

1. Studi Dokumenter

Studi dokumenter diartikan sebagai usaha untuk memperoleh data dengan jalan menelaah catatan-catatan yang disimpan sebagai dokumen atau files. Teknik ini ditempuh untuk memperoleh data-data mengenai jumlah guru dan nilai akreditasi SMP negeri di kabupaten Majalengka.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka diartikan sebagai teknik untuk memperoleh data atau informasi dari berbagai tulisan ilmiah baik cetak maupun elektronik yang menunjang penelitian dan bahasan tesis ini. Teknik ini ditempuh untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai masalah yang diteliti, terutama dalam menentukan arah, metoda dan landasan teoritis penelitian.

3. Wawancara

Wawancara atau lebih tepatnya diskusi diartikan untuk memperoleh data secara face to face dengan orang yang mengetahui informasi yang diperlukan. Yang dalam hal ini adalah para Pengawas Dikmen Disdikbudpora Kabupaten Majalengka. Dikatakan diskusi karena penulis sendiri merupakan pengawas dari unit kerja tersebut, ikut terlibat mengajukan pendapat. Teknik ini ditempuh untuk mendapatkan data mengenai kondisi daerah tempat sekolah berada dalam rangka stratifikasi populasi, mengingat belum ada pemetaan sekolah SMP menurut kondisi daerahnya. 114

4. Angket Kuesioner

Kuesioner atau angket pada dasarnya adalah suatu daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk diisi responden. Ditinjau dari cara menjawabnya, angket dibagi dua, yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas mengemukakan pendapatnya atau jawabannya, sedangkan angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban sehingga responden tinggal menadai salah satu pilihan yang paling sesuai dengan pendapat atau keadaannya. Dalam penelitian ini digunakan hanya angket tertutup. Teknik ini ditempuh untuk mengukur variabel penelitian. Berbeda dengan teknik pengumpulan data pertama, kedua dan ketiga yang tidak memerlukan persiapan yang berarti, teknik pengumpulan data yang ketiga yaitu angket, memerlukan serangkaian kegiatan untuk menyusunnya sampai bisa digunakan sebagai instrumen penelitian.

D. PENYUSUNAN ANGKET

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMKN BISNIS MEDAN.

0 2 35

KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI Kontribusi Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Dan Komunikasi Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Serta Dampaknya Pada Kinerja Guru SMP Negeri 2 Wonogiri

0 1 19

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 1 17

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 2 46

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

1 8 54

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN KARAWANG.

0 0 50

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN:Studi tentang Persepsi Guru atas Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Indramayu.

7 30 69

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 114

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU

0 0 14

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SDN

0 2 10