Lokasi dan Subjek Penelitian. Desain Penelitian

Widiya Purwanti, 2013 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Metode Brainstroming dalam Pembelajaran IPS Penelitian Tindakan Kelas VII-I di SMPN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian.

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII-I SMPN 5 Kota Bandung, yang beralamat di Jalan Sumatera No.40 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur, Kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-I di SMPN 5 Kota Bandung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alasan dipilihnya kelas tersebut karena menurut guru IPS dan peneliti di kelas VII-I tersebut kurang mampu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dalam pembelajaran IPS, dan hal tersebut dibuktikan oleh peneliti ketika melakukan pra observasi pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2013. Penelitian ini dilakukan selama semester genap tahun pelajaran 20121013.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipakai yaitu desain penelitian kualitatif dan juga pendekatan kuantitatif. Menurut Meleong 2010: 13 penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Desain penelitian yaitu kerangka berpikir atau rencana penelitian yang dibuat oleh peneliti dengan tujuan untuk menggambarkan hal yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Maka desain penelitian kualitatif bersifat fleksibel atau luwes, peneliti bisa menyesuaikan dan mencocokannya dengan kenyataan di lapangan, karena kenyataan di lapangan tidak dapat diprediksi dan sewaktu-waktu bisa berubah. Namun dalam pengolahan datanya peneliti juga menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Sontani Muhidin 2011: 10 pendekatan kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Desain penelitian yang digunakan didalam PTK yaitu berupa siklus. Bentuk siklus yang di pakai dalam Widiya Purwanti, 2013 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Metode Brainstroming dalam Pembelajaran IPS Penelitian Tindakan Kelas VII-I di SMPN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian ini yaitu bentuk silkus model Hopkins. Hopkins menggambarkan siklusnya sebagai berikut : Bagan 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins Sumber : Diadopsi dari Sanjaya 2011: 54 Berdasarkan gambar yang diadaptasi dari model siklus Hopkins tersebut yaitu setelah kita mengidentifikasi masalah di lapangan dan menemukan masalah yang akan diteliti, maka selanjutnya kita melakukan tahapan sebagai berikut : 1 Perencanaan Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran IPS. Perencanaan ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP disertai dengan instrumen observasi yang digunakan pada Identifikasi Masalah Perencanaan Tindakan Refleksi Observasi Perencanaan ulang Tindakan Observasi Refleksi observasi Dst Widiya Purwanti, 2013 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Metode Brainstroming dalam Pembelajaran IPS Penelitian Tindakan Kelas VII-I di SMPN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu saat proses pembelajaran berlangsung ketika sedang menerapkan metode brainstroming di kelas. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Usman 2011: 61 bahwa rencana pengejaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efisien dan efektif. Perencanaan dilakukan antara peneliti dan guru mitra untuk melakukan jadwal penelitian, materi pembelajaran, dan persiapan RPP. Kemudian pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mempertimbangkan situasi kelas sosial yakni sesuai dengan karakter penelitian tindakan, bahwa rencana tindakan berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan situasi lapangan Wiraatmadja, 2005: 98. Dalam hal ini peneliti dan dibantu oleh guru mitra harus mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan sebaik- baiknya. Adapun empat komponen utama rencana pengajaran menurut Usman 2011: 61 yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan alat penilaian proses. 2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu penerapan dari perencanaan yang telah disusun dan dilakukan sebelumnya. Namun setelah tindakan dilakukan di lapangan terkadang perubahan tertentu bisa saja terjadi ketika kondisi kelas memerlukannya. Perubahan tindakan tersebut bertujuan untuk memperbaiki keadaan kelas, meningkatkan kualitas, dan menemukan solusi dari permasalahan yang diteliti. Seperti yang telah dikemukakan oleh Hopkins dalam Sanjaya 2011: 53 bahwa pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, kemudian melakukan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, refleksi, dan seterusnya. Proses pelaksanaan siklus dilakukan sesuai dengan tingkat penerapan keberhasilan tindakan, sampai metode brainstroming yang diterapkan telah jenuh. Pada saat pelaksanaan tindakan ini peneliti melakukan teknik observasi dan teknik catatan lapangan yaitu mencatat proses berjalannya tindakan dari awal sampai akhir Widiya Purwanti, 2013 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Metode Brainstroming dalam Pembelajaran IPS Penelitian Tindakan Kelas VII-I di SMPN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penerapan metode. Tindakan siklus ini terbagi menjadi tiga bagian seperti pada umumnya dalam melaksanakan pembelajaran, diantaranya yaitu pembukaan, kegiatan inti dan penutupan, namun di metode brainstroming ini setelah kegiatan inti harus mengevaluasi gagasan dari permasalahan yang dibahas. Membuka pelajaran menurut Usman 2011: 91 yaitu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar-mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Kegiatan pembuka merupakan kegiatan yang menentukan suasana pembelajaran pada proses pembelajaran selanjutnya. Pertama komponen membuka pelajaran diantaranya yaitu menarik perhatian siswa dengan cara mengajar siswa dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru, menyatakan motivasi dengan cara membuat antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, memperhatikan minat siswa, dan mengemukakan gagasan yang bertentangan, membuat kaitan atau hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman yang telah dialami siswa. Kedua yaitu kegiatan inti yang didalamnya merupakan penjelajasan mengenai materi dan langkah-langkah metode yang akan dikembangkan. Penjelasan diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa, penjelasan juga disampaikan dengan menggunakan contoh pada kehidupan sehari- hari siswa serta senantiasa melibatkan siswa dalam pembelajaran. Ketiga yaitu penutupan pembelajaran, dilakukan dengan cara meninjau kembali penguasaan materi dengan merangkum inti materi yang telah dibahas. Selain itu guru juga melakukan evaluasi, menurut Usman 2011; 93 bahwa bentuk evaluasi yang dapat dilakukan guru antara lain mendemostrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis. 3 Observasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses observasi ini dilakukan bersamaan dengan tindakan pada saat penelitian. Observasi itu sendiri menurut Sanjaya 2011: 86 observasi yaitu suatu teknik mengumpulkan data Widiya Purwanti, 2013 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Metode Brainstroming dalam Pembelajaran IPS Penelitian Tindakan Kelas VII-I di SMPN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dilakukan oleh observer kepada siswa kelas VII-I dan kepada peneliti. Observasi dilakukan setiap siklus tindakan dilaksanakan. 4 Refleksi Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru mitra secara kolaboratif merenungkan kembali mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti, sehingga peneliti bisa merevisi kembali rencana yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya. Disini guru mitra dan peneliti menilai dan menimbangkan kembali hal apa saja yang harus ditambah atau dikurangi dalam proses penerapan metode brainstroming ini. Kemudian setelah peneliti melakukan refleksi dengan guru mitra, peneliti diberi masukan oleh guru mitra yang sebelumnya telah menjadi observer bagi peneliti.

C. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Pembelajaran Fisika Melalui Pendekatan Konstruktivisme Pokok Bahasan Gerak Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII SMPN 4 Ungaran

0 8 111

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA CUPLIKAN FILM DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan di Kelas VIII-G SMP Negeri 15 Kota Bandung.

2 3 43

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE VCT DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SANTUN : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII E SMPN 4 Bandung.

0 3 5

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI METODE PROBLEM SOLVINGDALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII E SMP Yayasan Atikan Sunda Bandung.

0 6 36

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOMUNIKATIF ANTAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS)DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung.

0 1 56

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas vii d smpn 26 bandung.

0 2 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW: penelitian tindakan kelas di kelas viii-7 smpn 9 bandung.

0 2 35

PENERAPAN METODE INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU KESENJANGAN SOSIAL-EKONOMI DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMPN 5 Kota Bandung.

0 4 62

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH :penelitian tindakan kelas di kelas X-IPS SMA Puragabaya Bandung.

1 10 9