45
Tarkenih, 2014 Konsep hidup dalam masyarakat rambatan wetan
kajian etnolinguistik pada upacara daur hidup manusia di indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam tabel di atas peneliti mengklasifikasikan leksikon berdasarkan kategorinya seperti nomina kata benda, verba kata kerja, dan adjektiva kata
sifat. Selain itu, leksikon berupa frasa akan diklasifikasikan seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.5 Klasifikasi leksikon berupa frasa berdasarkan unsur pembentuknya
No. Leksikon
Gloss Unsure Pembentuk
Kategori Unsur Inti
Pewatas
1. kembang werna
pitu Kembanng tujuh
rupa Kembang
n Tujuh
rupa Adj Nominal
2. lenga kentik
Minyak goreng Lenga n
Goreng v
Nominal
3. godong gedang
Daun pisang Godong n
Gedang n
Nominal
Dalam tabel di atas peneliti mengklasifikasikan leksikon frasa berdasarkan distribusi unsur pembentuk dan kategorinya. Misalnya, frasa kembang wena pitu
dikategorikan dalam frasa nominal yang terbentuk dari pola nomina+nomina. Adapun frasa kembang wena pitu berdasarkan unsur pembentuknya adalah
kembang sebagai unsur inti dan werna pitu sebagai pewatas.
2. Klasifikasi Kultural dan Keselarasan Hubungan Jagad Gedhe dan Jagad
Cilik dalam Leksikon Upacara Daur Hidup Manusia
Pada bagian ini akan dilakukan analisis berdasarkan klasifikasi kultural yang di dalamnya meliputi enam kategori, yaitu kegiatan, sesajen, peralatan,
46
Tarkenih, 2014 Konsep hidup dalam masyarakat rambatan wetan
kajian etnolinguistik pada upacara daur hidup manusia di indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kostum, makanan, dan partisipan. Selanjutnya, klasifikasi keselarasan hubungan jagad gedhe dan jagad cilik serta konsep hidup.
Tabel 3.6 Klasifikasi Kultural dalam Leksikon Upacara Matang Wulan
No. Leksikon
Gloss Klasifikasi
1 2
3 4
5 6
1. matang wulan Upacara
empat bulanan
kandunganan
√ -
- -
- -
2. kupat
Ketupat -
- √
- -
-
3. ngupat
Membuat ketupat
√ -
- -
- -
4. jangan
Masakan berkuah -
- √
- -
-
5. irim—irim
ater-ater Mengirim
√ -
- -
- -
Keterangan: 1.
Kegiatan 2.
Sesajen 3.
Makanan 4.
Peralatan 5.
Kostum 6.
Partisipan
47
Tarkenih, 2014 Konsep hidup dalam masyarakat rambatan wetan
kajian etnolinguistik pada upacara daur hidup manusia di indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Keselarasan Hubungan Jagad Gedhe dan Jagad Cilik dalam Leksikon
Upacara Daur Hidup Manusia No.
Leksikon Gloss
Keselarasan Hubungan Jagad Gedhe dan Jagad Cilik
KDD KDT
KDKD KDL
1. matang wulan Upacara empat
bulanan kandungan
- √
- -
2. kupat
Ketupat -
- √
-
Keterangan: KDD: Keselarasan dengan Dunianya
KDT: Keselarasan dengan Tuhannya religinya KDKD: Kedekatan dengan Kesadaran Dirinya
KDL: Keselarasan dengan Leluhurnya
Tarkenih, 2014 Konsep hidup dalam masyarakat rambatan wetan
kajian etnolinguistik pada upacara daur hidup manusia di indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dengan masalah yang diangkat dan analisis dalam bab-bab sebelumnya, dapatlah ditarik simpulan. Klasifikasi lingual leksikon upacara daur
hidup manusia di Desar Rambatan Wetan, Kabupaten Indramayu berupa kata dan frasa. Kata yang ditemukan dalam leksikon upacara daur hidup manusia
berkategori nomina dan verba. Sejalan dengan kata, frasa juga terbagi dalam dua kategori yaitu nominal dan verbal. Keseluruhan jumlah leksikon upacara daur
hidup manusia yaitu 158 leksikon baik kata ataupun frasa. Leksikon kata berjumlah 87 kata sedangkan leksikon frasa berjumlah 71 frasa. Dalam leksikon
upacara daur hidup manusia ditemukan kata monomorfemis dan kata polimorfemis. Kata monomorfemis berjumlah 77 kata dan kata polimorfemis
berjumlah 10 kata. Adapun kata yang berkategori nomina kata benda berjumlah 73 kata dan kata yang berkategori verba kata kerja berjumlah 14 kata.
Pada analisis
selanjutnya yaitu
klasifikasi kultural.
Dalam pengklasifikasian leksikon upacara daur hidup manusia, ditemukan klasifikasi
leksikon yang menyatakan kegiatan, sesajen, makanan, peralatan, kostum, dan partisipan. Selain itu, dalam analisis bagian ini juga dideskripsikan makna
simbolik yang terdapat dalam leksikon-leksikon upacara daur hidup manusia. Namun, dalam upacara daur manusia ini tidak semua leksikon mengandung
makna simbolik. Leksikon yang mengandung makna simbolik peneliti dapatkan dari upacara daur hidup manusia berjumlah 52 leksikon. Leksikon tersebut
diringkas dari beberapa klasifikasi kultural yang menyatakan kegiatan, sesajen, makanan, peralatan, kostum dan partisipan. Selain itu, leksikon yang mengandung
makna simbolik akan dianalisis sehingga dapat diketahui konsep hidup