yang mayoritas memeluk agama Islam. Namun pencantumanya pada label pangan  baru  merupakan  kewajiban  apabila  setiap  orang  yang
memproduksi  pangan  dan  atau  memasukkan  pangan  kedalam  wilayah Indonesia  untuk  diperdagangkan  menyatakan  bahwa  pangan  yang
bersangkutan adalah halal bagi umat Islam. Lembaga  Pengkajian  Pangan  Obat-obatan  dan  Kosmetika  Majelis
Ulama Indonesia atau yang disingkat LPPOM MUI adalah lembaga yang bertugas untuk meneliti, mengkaji, menganalisa dan memutuskan apakah
produk-produk  baik  pangan  dan  turunannya,  obat-obatan  dan  kosmetika apakah  aman  dikonsumsi  baik  dari  sisi  kesehatan  dan  dari  sisi  agama
Islam  yakni  halal  atau  boleh  dan  baik  untuk  dikonsumsi  bagi  umat Muslim  khususnya  di  wilayah  Indonesia,  selain  itu  memberikan
rekomendasi,  merumuskan ketentuan dan bimbingan kepada masyarakat. Lembaga  ini  didirikan  atas  keputusan  Majelis  Ulama  Indonesia  MUI
berdasarkan  surat  keputusan  nomor  018MUI1989,  pada  tanggal  26 Jumadil Awal 1409 Hijriah atau 6 Januari 1989.
Sertifikat  produk  halal  adalah  surat  keputusan  fatwa  halal  yang dikeluarkan  Dewan  Pimpinan  MUI  dalam  bentuk  sertifikat.  Sertifikat
produk  halal  ini  merupakan  syarat  untuk  mencantum  label  halal.  Ini artinya  sebelum  pengusaha  memperoleh  ijin  untuk  mencantumkan  label
halal  atas  produk  pangannya,  terlebih  dahulu  ia  mengantongi  sertifikat produk  halal  yang  diperoleh  Lembaga  Pengkajian  Pangan  Obat-obatan
dan Kosmetika LP POM MUI.
B. Harga
Menurut  Swasta  2009,  harga  merupakan  sejumlah  uang  ditambah beberapa  barang  kalau  mungkin  yang  dibutuhkan  untuk  mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
ditukar  konsumen  atas  manfaat-manfaat  karena  memiliki  atau  menggunakan produk atau jasa tersebut. Kotler  Amstrong, 2001. Harga merupakan satu-
satunya  unsur  marketing  mix  yang  menghasilkan  penerimaan  penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun  penetapan harga
merupakan  persoalan  penting,  masih  banyak  perusahaan  yang  kurang sempurna  dalam  menangani  permasalahan  penetapan  harga  tersebut.  Karena
menghasilkan  penerimaan  penjualan,  maka  harga  mempengaruhi  tingkat penjualan,  tingkat  keuntungan,  serta  share  pasar  yang  dapat  dicapai  oleh
perus ahaan.  Kotler,  terjemahan  2008  mengemukakan  bahwa:  “Harga
merupakan  satu-satunya  elemen  bauran  pemasaran  yang  menghasilkan pendapatan, elemenelemen lainnya menimbulkan biaya
”. Menurut  Sutojo  2009  harga  adalah  bagian  penting  yang  tidak
terpisahkan dari the marketing mix. Karena juga tidak dapat  dipisahkan  dari ketiga  komponen  the  marketing  mix  yang  lain  yaitu  produk,  distribusi  dan
promosi  penjualan.  Oleh  karena  itu  dalam  menyusun  strategi  harga perusahaan tidak dapat mengabaikan kebijaksanaan pemasaran jangka pendek
dan  menengah  yang  telah  digariskan  maupun  strategi  produk,  distribusi  dan promosi  penjualan.  Disamping  itu  seperti  halnya  bauran  pemasaran  strategi
harga  perlu  memperhitungkan  persepsi  konsumen  sasaran  kepada  siapa strategi itu ditujukan dan perkembangan lingkungan bisnis.
Gitosudarmo  2008  mengemukakan  bahwa  harga  adalah  sejumlah uang  yang dibutuhkan untuk  mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa
tertentu  atau  kombinasi  dari  keduanya.  Harga  sebenarnya  bukanlah  hanya diperuntukkan  bagi  suatu  barang  yang  sedang  diperjualbelikan  di  toko  saja