distribusi normal atau tidak. Untuk model regresi yang baik digunakan data yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Data dikatakan
terdistribusi normal jika memenuhi asumsi normalitas data yaitu, data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi dikatakan tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali,2001.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal probability plot menunjukkan bahwa pola titik-titik pada
grafik terlihat menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah diantara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
terdapat korelasi yang erat ataukah tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi gejala multikolinieritas, karena gejala ini
menyebabkan kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat Ghozali,2001. Hasil dari pengujian ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant .885
.431 2.054
.043 Label Halal
.058 .017
.350 3.478
.001 .680 1.471
Harga .074
.025 .301
2.989 .004
.680 1.471 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diatas memperlihatkan bahwa nilai tolerance dari variabel label halal dan harga semua
menunjukkan lebih dari 0,1. Sementara nilai VIF variabel label halal dan harga menunjukkan kurang dari 10. Dengan demikian diantara
variabel label halal dan harga tidak terjadi multikolinearitas karena nilai dari tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas muncul karena kesalahan atau residual dari model yang diuji tidak memiliki varians yang konstan dari satu
observasi ke observasi yang lain. Untuk mengetahui adanya
heterokedastisitas atau tidak, dapat dilakukan menggunaakan uji Glejser. Uji Glejser ini dilakukan dengan cara mendapatkan nilai
residual ei dari regresi model awal, kemudian setelah didapatkan nilai residual ei tersebut diabsolutkan. Nilai absolut dari ei kemudian
diregresikan dengan model baru yaitu: Abs ei = b1X1+vi, dimana vi adalah unsur kesalahan dalam pengujian Glejser tersebut. Hasil dari
pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.523 .260
2.014 .047
Label Halal -.014
.010 -.169
-1.385 .169
Harga .009
.015 .072
.587 .559
a. Dependent Variable: abs_res
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas yaitu dengan menggunakan uji Glejser dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari
variabel label halal 0.169 0.05 dan harga 0.559 0.05 semua menunjukkan nilai signifikan lebih dari 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa di dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Hasil Regresi Berganda
Setelah melalui semua tahapan pengujian pra analisis normalitas dan pengujian asumsi klasik, maka model regresi ini dianggap layak
sebagai dasar pengambilan keputusan pengujian hipotesis dalam
penelitian ini. Langkah selanjutnya adalah pengujian regresi berganda yang telah diformulasikan sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Tabel 4.11 Hasil Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.885 .431
2.054 .043
Label Halal .058
.017 .350
3.478 .001
Harga .074
.025 .301
2.989 .004
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil regresi berganda di atas, maka di dapat persamaan regresi yaitu:
Y = 0.885 + 0.058X1 + 0.74X2
Keterangan: Y
: Keputusan pembelian X1
: Labelisasi halal X2
: Harga Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:
a. Koefisien regresi keputusan pembelian Y adalah 0.885 yang artinya apabila nilai dari variabel lainnya tetap konstan, maka keputusan
pembelian adalah sebesar 0.885 satuan. b. Koefisien regresi labelisasi halal X1 adalah 0.058 yang artinya setiap
kenaikan ataupun penurunan nilai labelisasi halal sebesar 1 satuan
dan nilai dari variabel lainnya tetap konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan ataupun penurunan 0.058 satuan.
c. Koefisien regresi harga X2 adalah 0.074 yang artinya setiap kenaikan ataupun penurunan nilai harga sebesar 1 satuan dan nilai dari variabel
lainnya tetap konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan ataupun penurunan sebesar 0.074 satuan.
5. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Uji regresi parsial ini didasarkan pada hipotesis dan kriteria- kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil dari analisi regresi
parsial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.885 .431
2.054 .043
Label Halal .058
.017 .350
3.478 .001
Harga .074
.025 .301
2.989 .004
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh labelisasi halal
dan harga secara individual terhadap keputusan pembelian produk yaitu:
a. Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 3.478 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001, karena
tingkat signifikansi 0.001 0.05, maka dengan demikian Ha diterima, bahwa secara parsial labelisasi halal berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk indomie. Keterangan tentang halal pada produk yang dijual terutama di Indonesia mempunyai arti yang sangat
penting dan dimaksudkan untuk melindungi masyarakat yang beragama Islam agar dapat terhindar dari melakukan pengkonsumsian
pangan yang tidak halal haram. Label halal di Indonesia berada di bawah pengawasan Majelis
Ulama Indonesia atau MUI. Hal tersebut menunjukkan bahwa label halal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut
juga mengindikasikan bahwa dengan adanya label halal pada kemasan produk dapat lebih meyakinkan masyarakat dalam membeli produk.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sandi 2011 dan Rahmawati 2014 bahwa labelisasi halal berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
c. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2.989 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.004, karena
tingkat signifikansi 0.004 0.05, maka dengan demikian Ha diterima, bahwa secara parsial harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk indomie. Harga merupakan suatu variabel yang