Perencanaan Bisnis Tahu Jaipong
OLEH
VERONIKA HELMI C T 082102009
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : VERONIKA HELMI C T NIM : 082102009
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERENCANAAN TAHU JAIPONG
Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing,
(Risanty, SE, Msi, Ak) NIP. 19760214 200312 2 006
Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi,
(Drs. RUSTAM, MSi, Ak) NIP . 19581114 198703 2 001
Tanggal : ... 2011 Dekan,
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan KaruniaNya kepada Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun isi Tugas Akhir ini membahas tentang “ Perencanan Bisnis Tahu Jaipong ”. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima banyak bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu daalm kesempatan ini penulis ingin menyampaikan bahwa penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan adalah berkat adanya bantuan/bimbingan dari pihak Bapak/Ibu dosen pembimbing, rekan-rekan mahasiswa,dan orang tua serta kerjasama yang baik dengan pihak Fakultas Ekonomi Sumatera Utara Medan.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis mengalami kesulitan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, serta keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sendiri dalam menulis dan menganalisa secara ilmiah. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini di masa mendatang. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih pada :
(4)
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Jurusan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Risanty, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah bersusah payah dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing Penulis hingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
4. Teristimewa untuk seluruh keluarga saya, Ayahanda J. Tumanggor dan
Ibunda L. Butar-butar yang sangat saya cinta, yang selalu mendoakan saya. Dan juga untuk nenek saya tercinta Op. Helmi Hutahean yang selalu mendoakan dan mendukung saya hingga saat ini.
5. Untuk Adik-adik ku Thomson, Yesi dan Vani yang selalu mendukung dan mendoakan saya serta selalu memberikan semangat kepada saya sehingga Tugas Akhir ini selesai.
6. Sahabatku Didce & Mory makasih buat semangat nya yah. Teman-teman kost ku Ka Sandra, Ka Magda pokoknya semua anak kostan Ayuke Dhirta yang menjadi teman seperjuangan.
7. Buat anak-anak Detak Group A, Shintya, Icha, Rizka, Bowo yang sama-sama merasakan perjuangan menghadapi tekanan menjadi mahasiswa tingkat akahir ini, Good Luck for Us yah guys.
(5)
8. Teman-teman magang ku Maya, Juni, Yanti, pengalaman yang tak terlupakan kenal sama kalian, senang sama-sama kesalnya juga sama-sama menghadapi kegiatan magang kita ini, makasih yah woyy!!!
Akhir kata Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya pada Bapak/Ibu Dosen dan Semua rekan-rekan atas segala kesilapan dan kesalahan yang telah diperbuat oleh Penulis selama ini, dan Penulis berharap semoga Tugas Akhir yang sangat sederhana dapat bermanfaat bagi semua Pembaca dan pihak lain yang memerlukannya khususnya bagi Penulis sendiri.
Medan, Juni 2011
Penulis,
(Veronika Helmi C T)
(6)
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ... …i
DAFTAR ISI ... ...v
DAFTAR GAMBAR ... ..vi
DAFTAR TABEL………vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... ...1
B. Tujuan Penelitian………....4
C. Manfaat Penelitian……….4
D. Sistematika Penulisan ... ...5
BAB II PERENCANAAN BISNIS TAHU JAIPONG A. Data Perusahan ... ..6
B.Biodata Karyawan ... ..6
C.Struktur Organisasi ... ..9
D.Aspek Pasar ... 14
E. Kebutuhan Dalam Produksi ... 26
F. Analisis SDM ... 30
(7)
H.Pemanfaatan IT………....32
I. Analisis Keuangan………32
J. Kebutuhan Investasi………...35
K.Analisis Resiko Usaha………..…38
BAB III PENUTUP A.Kesimpulan ... 41
B.Saran………..…...43 DAFTAR PUSTAKA
(8)
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Strukstur Organisasi………...9
Gambar 2.2 Contoh Tahu Jaipong………...14
Gambar 2.3 Contoh Tahu Jaipong dengan saus………..14
Gambar 2.4 Tahu Putih………...17
Gambar 2.5 Tahu Jaipong………...17
Gambar 2.6 Saluran Distribusi No Chanel……….22
Gambar 2.7 Saluran Distribusi Marketing Intermediary………....22
Gambar 2.8 Tahu Jaipong………...23
(9)
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Data Perusahaan………...6
Tabel 2.2 Target Penjualan……….19
Tabel 2.3 Perbandingan Produk Pesaing………25
Tabel 2.4 Bahan Baku………27
Tabel 2.5 Bahan Baku Pembantu………...28
Tabel 2.6 Perlengkapan………..30
Tabel 2.7 Peralatan……….31
Tabel 2.8 Alat Bantu Lainnya………31
Tabel 2.9 Buaya Variabel dan Biaya Tetap………...35
Tabel 2.10 Kebutuhan Investasi………....36
Tabel 2.11 Rencana Arus kas………37
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang kian pesat, terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik mikro maupun makro dengan beragam usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan tarif hidup para pengusaha dan karyawannya.
UKM (Usaha Kecil Menengah) mempunyai peranan penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi, Negara berkembang maupun Negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. ( Sutaryo,2004 )
Setiap tahunnya Indonesia melahirkan lebih dari 700.000 sarjana yang menganggur. Belasan juta penduduk Indonesia adalah pengangguran terbuka.Sementara itu jumlah wirausahawan hanya 0.18% dari total penduduk Indonesia, masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Cina yang memiliki angka 2% atau bahkan Singapura dengan rasio 6-7% adalah wirausahawan. Kurangnya jumlah perusahaan formal adalah salah
(11)
satu titik lemah ekonomi Indonesia. Untuk itu kemandirian adalah kata kunci untuk kemajuan bangsa Indonesia ini, dan melalui wirausaha mental kemandirian Indonesia dapat terbentuk dan terasah.
Banyaknya perusahaan yang tumbuh diawali model UKM (usaha kecil menengah) atau small medium enterprise yang dimotori oleh semangat kewirausahaan (entrepreneur spirit) yang tangguh sebagai penggerak aktivitas perekonomian dapat menciptakan lapangan kerja. Keberlanjutan pertumbuhan jumlah perusahaan memerlukan jumlah pengusaha yang juga terus tumbuh. Resiko roda perekonomian yang hanya mengandalkan sejumlah kecil pengusaha tampak jelas pada krisis Asia Timur tahun 1997-1998. Pada saat krisis itu, ekonomi rakyat diselamatkan oleh usaha mikro kecil dan menengah yang bertahan. Berdasarkan hal diatas dapatlah kita lihat hubungan yang sangat erat antara entrepreneurship dan UKM/small bissiness, karena tanpa adanya entrepreneurship maka tidak akan ada UKM. Kewirausahaan (entrepreneurship) berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi bangsa. Singapura misalnya, menjadi negara yang maju karena prinsip-prinsip entrepreneurship. Menyadari akan minimnya sumber daya alam, pemerintah bersama dunia usaha sangat bergantung pada kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
Adapun jenis UKM yang sedang marak saat ini adalah usaha di sektor makanan ringan dan faktanya dapat kita lihat di sepanjang jalan besar kota Medan banyak
(12)
outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai jenis. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil), keinginan masyarakat untuk menikmati cita rasa yang berbeda-beda yang ditawarkan para produsen makanan tentunya dengan penampilan, warna yang menarik, dan harga yang terjangkau oleh masyarakat, jadi dari penjelasan tersebut suatu keputusan yang tepat untuk turut meramaikan dunia industri makanan
ringan. (
Dengan demikian, melihat peluang yang sangat besar di sektor UKM, penulis memilih judul Perencanaan Binis Tahu Jaipong. Usaha yang akan dijalankan ini merupakan pengolahan tahu ( khususnya tahu goreng ). Tahu adalah panganan yang mengandung protein tinggi karena tahu terbuat dari kacang kedelai kuning yang kayak akan protein nabati. Protein merupakan salah satu zat yang sangat baik bagi tubuh manusia segala usia, terutama untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang). Dan paling penting, dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori. Jajanan sehat dan enak merupakan jajanan yang diminati masyarakat, jajanan
(13)
berbahan dasar tahu merupakan jajanan sehat karena kandungan protein yang terdapat
dalam tahu.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya perencanaan bisnis ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara merealisasikan sebuah perencanaan bisnis dengan baik dan dapat diterima pasar.
C. Manfaat Penulisan
a) Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat
perencanaan bisnis dengan baik dan benar untuk dijadikan pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya.
b)Bagi pembaca dan penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
c) Dengan melaksanakan perencanaan bisnis ini bisa menjadi tabungan di masa depan.
(14)
D. Sistematika Penelitian
Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas tiga bab, dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitan, dan sistematika penelitian.
BAB II : PERENCANAAN BISNIS
Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Tahu Jaipong yang dibuat oleh penulis.
BAB III: PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran yang dirasakan perlu.
(15)
BAB II
PERENCANAAN BISNIS TAHU JAIPONG
A. Data Perusahaan
Tabel 1. Profil Perusahaan
1. Nama Usaha Tahu Jaipong
2. Bidang usaha Makanan Ringan
3. Jenis Produk / Jasa Usaha Kecil Menengah
4. Lokasi Usaha Jln. Universitas Pintu Satu Depan Asrama
Putri USU, Medan.
5. Nomor Telepon 085275589464
6. Alamat Email
7. Mulai Berdiri 2011
B. Biodata Karyawan
Nama : Veronika Helmi C T
Jabatan : Pimpinan
Tempat dan tanggal lahir : Duri, 04 Februari 1990
Alamat : Jl. Jamin Ginting No.12 Padang Bulan, Medan
(16)
Nama : Rachmad Uria Wibowo
Jabatan : Karyawan Bagian Keuangan dan Administrasi
Tempat dan tanggal lahir : Pangkalan Susu, 09 Februari 1990
Alamat : Jl. Mawar X Padang Bulan, Medan
Alamat Email
Nama : Mira Annisyah Hrp
Jabatan : Karyawan Bagian Pembelian
Tempat dan tanggal lahir : Medan, 23 Mei 1991
Alamat : Jl. Cempaka Komp. Acm Blok E No. 17
Alamat Email
Nama : Anggi Nasution
Jabatan : Karyawan Bagian Produksi
Tempat dan tanggal lahir : Medan, 14 Oktober 1990
Alamat : Jl. Klambir 5 Link 1 Tanjung Gusta No. 52
Medan
Alamat Email
(17)
Jabatan : Karyawan Bagian Pemasaran Tempat dan tanggal lahir : Medan, 17 Juli 1990
Alamat : Jl. Pratama No. 88 Perumnas Bergam, Binjai
Alamat Email
C. Struktur Organiasi
Struktur Organisasi ini diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan bisnis dapat dicapai. Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan.
Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang
(18)
berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu. Struktur organisasi bisnis kewirausahaan Tahu Jaipong dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1. Struktur Organisasi Pemilik dan Pengelola
1. Pimpinan : Veronika Helmi C T
2. Keuangan & Administrasi : Rachmad Uria Wibowo
3. Pembelian : Mira Annisyah Hrp
Veronika Helmi C T Pimpinan
Rizka Pemasaran Anggi
Produksi Icha
Pembelian Bowo
(19)
4. Produksi : Anggi Nasution
5. Pemasaran : Riska Aufa Laila
1. Uraian tugas
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari : a. Pimpinan
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Tahu Jaipong. 2) Merencanakan dan menyusun program kerja.
3) Membina karyawan.
4) Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan.
5) Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 19 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.
(20)
Job description:
1) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan
2) Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan
3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan
4) Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya 5) Melaksanakan tugas sesuai perintah
6) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab pada pimpinan
Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti.
c. Manajer pembelian Job description:
1) Mengelola pemasukan, kualitas dan harga tepat
2) Melakukan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan dan peralatan tersebut pada tingkat di mana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya
(21)
3) Mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat menguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan dan desainnya.
4) Menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam perusahaan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
5) Bertanggung jawab atas kegiatan pembelian, mengetahui dan menentukan supplier serta memeriksa kapasitas supplier dalam penyediaan bahan.
6) Memelihara bahan dan peralatan yang dibeli dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan.
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian pada detail, disiplin dan memiliki motivasi yang tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan.
d. Manajer produksi Job description:
1)Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.
2)Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setia karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi.
(22)
4)Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin.
5)Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap karyawan.
6)Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bidangnya sesuai sistem yang berlaku.
7)Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien.
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
e. Manajer Pemasaran Job Description:
1) Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi.
2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran Tahu Jaipong, meliputi :
pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran.
3) Menentukan pasar sasaran.
4) Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar.
5)Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
(23)
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
D. Aspek Pasar
1. Produk yang dihasilkan
Jajanan sehat dan lezat serta memiiki cita rasa yang berbeda, merupakan jajanan yang diminati masyrakat, Tahu Jaipong merupakan salah satu jajanan sehat dan juga memiliki rasa yang lezat. Tersedia pilihan saus untuk pelengkap dan penambah rasa tahu jaipong ini, yaitu pilihan saus rasa pedas dan pedas manis.
Gambar 2. Tahu Jaipong Gambar 3. Tahu Jaipong dengan saus
2. Keunggulan produk yang dimiliki
Sebagai hasil olahan kacang kedelai, Tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena
(24)
mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang). Dan paling penting, dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori.
Di balik kelezatannya, tahu menyimpan khasiat medis tersendiri. Sebuah studi oleh tim medis dari Kanada membuktikan bahwa tahu dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Studi yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition dilakukan pada 55 orang lelaki dan perempuan usia setengah baya yang mengidap kolesterol tinggi.
(25)
Setelah mengikuti diet sehat, partisan tersebut diikutkan pada pola makan beragam, mulai dari kacang almond, tahu, sayuran mentah, dan jenis makanan kedelai lain. Setelah setahun, kolesterol mereka diukur. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi tahu mengalami penurunan kolesterol lebih besar dibanding kelompok pengonsumsi makanan lain. Penurunan ini dapat mencapai 10-20 persen.
Selain menurunkan kolesterol, tahu juga terbukti dapat mencegah kanker payudara. Mereka yang mengonsumsi tahu 25 persen lebih banyak mengalami peningkatan pembentukan estrogen dibanding yang tidak. Tekanan darah mereka juga lebih rendah ketimbang kelompok yang tidak mengonsumsi tahu.
Rahasia khasiat tahu ternyata ada pada kandungan isoflavon yang mengandung hormon estrogen. Selain mencegah kanker payudara, isoflavon juga memperlambat proses penuaan pada perempuan. Isoflavon bukan hanya terkandung dalam tahu melainkan juga pada semua makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe, susu kedelai, kecap, dan sejenisnya.
Selain memiliki kandungan gizi yang kaya, Tahu Jaipong juga memiliki rasa yang cukup gurih, karena kami memilih menggunakan bahan baku terbaik, dan dalam pengolahannya penggunaan minyak goreng tidak digunakan berkali-kali dan memakai bahan-bahan sayuran yang segar pula. Untuk mendukung rasa yang lezat
(26)
pada produk kami, kami juga menyediakan saus bagi setiap pembeli yang ingin menikmati tahu dengan saus. Saus tersebut tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu saus pedas dan saus pedas manis.
Gambar 4 . Tahu Putih Gambar 5. Tahu Jaipong
3. Gambaran Pasar
a. Daerah Pemasaran
Dalam berbagai jenis usaha baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
(27)
Lokasi usaha yang berada di sekitar kawasan USU pintu 1 di depan Asrama Putri, jadi konsumen sasaran utama adalah mahasiswa, atau orang yang sedang melewati daerah sekitar lokasi usaha.
b. Identifikasi Konsumen
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Tahu Jaipong ini terdiri beberapa faktor :
1. Faktor geografis : sekitar kawasan USU Pintu I depan Asrama Putri
2. Faktor demografis :
a) Usia : 18-30 tahun
b) Jenis kelamin : pria dan wanita
c) Pendapatan : Rp.700.000 – Rp. 2.000.000
d) Agama : semua agama
Usaha Tahu Jaipong ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya.
(28)
c. Proyeksi Penjualan
Tabel 2. Target Penjualan Tahu Jaipong
Keterangan Hari Bulan Tahun
Perkiraan Penjualan
400 buah 12000 buah 144000 buah
4. Tempat Produksi
Tempat produksi dilakukan di rumah sendiri di jalan Jamin Ginting Gg. Ganepo No 12 Padang Bulan, Medan. Tempat produksi cukup strategis karena berada pada poros jalan raya Medan, sehingga dapat dengan mudah di akses oleh kendaraan produsen untuk mengambil produk dan menjualkannya langsung ke konsumen. Luas tempat produksi yang disediakan adalah 5 x 3, semua pengolahannya dilakukan di tempat ini.
5. Strategi Pemasaran
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, produsen Tahu Jaipong ini sangat membutuhkan konsumen dan pelanggan. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran dengan tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
(29)
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Media promosi yang akan kami gunakan ialah media cetak (brosur), biaya pemasaran dengna media cetak ini sekitar 500 brosur dengan kemasan yang menarik dan satu brosur bekisar Rp. 400,- . Jadi biaya pemasaran media promosi media cetak bekisar Rp.200.000,-. Sedangkan media elektronik yaitu internet (misal: facebook, twitter). Dengan wilayah promosi sekitar kota Medan. Selanjutnya kesediaan kami dan para karyawan untuk menginformasikan secara jelas tentang menu, harga, kualitas, dan hal lain yang dianggap perlu. Serta secara tidak langsung melalui pelayananpun akan terjadi kegiatan promosi. Usaha ini umumnya dapat dijalankan tanpa promosi karena sudah memiliki pasar yang tetap. Meskipun demikian , anda tetap membutuhkan pengukuhan terhadap usaha ini , salah satu caranya adalah dengan cara memasang spanduk atau menulisi kaca gerobak / etalase anda dengan nama usaha dan menu Tahu Jaipong andalan yang dijual .
6. Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 3 ( tiga ) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan
(30)
tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Ketiga kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
a. Ancaman masuknya pendatang baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Tahu Jaipong ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti gorengan tahu, tahu isi bakso. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan Tahu Jaipong ini.
b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Tahu Jaipong ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha Tahu Jaipong ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Tahu Jaipong, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan dengan ciri khas saus dua rasa dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Tahu Jaipong ini.
(31)
7. Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk (Tahu Jaipong) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk (Tahu Jaipong) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.
Kami beranggapan bahwa makanan ringan ini alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan,
maka dalam pemasaran dan penjualan Tahu Jaipong menggunakan 2 saluran
distribusi.
1) No Channel: dari produsen langsung ke konsumen
Gambar 6. Distribusi No Channel
2) Marketing Intermediary: menggunakan 1 perantara pemasaran, yakni pengecer. Ini merupakan kebaikan saluran distribusi intensif yang berarti menyimpan produk di beberapa outlet.
Gambar 7. Distribusi Marketing Intermediary
Produsen Konsumen
(32)
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
a. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk Tahu Jaipong yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan.
Gambar 8. Tahu jaipong b. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Dari perhitungan biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi Tahu Jaipong ini, kami mengambil keputusan untuk menjualnya dengan harga Rp. 1000 / buahnya.
c. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
(33)
d. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
e. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
f. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik atupun proses pelayanan terhadapkonsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proes pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untukmenjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan menanggapi dengan tangkas permintaan konsumen.
g. Physical evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari
(34)
usaha Tahu Jaipong ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan usaha Tahu isi bakso. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:
Tabel 3. Perbandingan Produk Pesaing
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Usaha Gorengan 1. Lebih ekonomis dari segi harga
2. Lebih mengenyangkan
1. Kurang menyehatkan
2.Kurang higienisnya produk yang dihasilkan
Tahu Isi Bakso 1.Lebih Mengenyangkan 1.Kandungan daging dalam tahu tidak baik untuk mereka yang sedang diet. Pisang Goreng Crispy 1. Bagi konsumen
penggemar rasa manis akan lebih berminat pada produk ini .
1.Berkurangnya uinsur kesehatan diakibatkan menggunakan tambahan bahan makannan seperti coklat, keju dan bahan berlemak sejenisnya.
(35)
E. Kebutuhan dalam Produksi
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku utama dalam proses pembuatan Tahu Jaipong tentunya adalah tahu,dan jenis tahu yang kami gunakan adalah Tahu Sumedang yang berkualitas baik baik kondisi maupun rasa tahu. Tahu Sumedang adalah tahu yang terkenal dengan kualitas rasa yang baik dan umum dikonsumsi oleh masyrakat Indonesia, selain tahu pembuatan Tahu Jaipong juga memerlukan beberapa bahan lain baik sebagai pelengkap pembuatan tahu ataupun sebagai bahan pokok, seperti:
a) Bahan Baku
Tabel 4. Bahan Baku No Bahan
baku Kebutuhan Perhari Kebutuhan Perbulan Kebutuhan Pertahun Harga Satuan Jumlah
1. Tahu
Putih
200 kg 6000 kg 72000 kg 800 57.600.000
2. Minyak
Goreng
2 liter 60 liter 720 liter 12000 8.640.000
3. Sayuran 2 kg 60 kg 720 kg 5000 3.600.000
4. Mie Hun 1 kg 30 kg 360 kg 8000 2.880.000
5. Adonan 2 kg 60 kg 720 kg 8000 3.600.000
(36)
Tabel 5. Bahan Penolong No Bahan
Penolong
Kebutuhan Perhari
Kebutuhan Perbulan
Kebutuhan Pertahun
Harga Satuan
Jumlah
1. Saus
Pedas
3 botol 90 botol 1080 botol 3000 3.240.000
2. Saus
Manis
1 botol 30 botol 360 botol 3000 1.080.000
3. Plastik 1 ons 3 kg 36 kg 3000 108.000
2. Proses Produksi
Setiap usaha yang direncanakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input berarti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan tidak sia-sia. Adapun proses produksi ditunjukkan oleh skema berikut :
(37)
SKEMA PROSES PRODUKSI
Gambar 9. Skema Proses Produksi
Penjelasan Skema:
1. Skema di atas merupakan tahapan produksi Tahu Jaipong secara umum, setelah Tahu dipotong sambil memanaskan minyak di penggorengan (wajan). 2. Selanjutnya potongan Tahu tersebut di isi dengan adonan tepung,
3. Lalu digoreng sampai setengah matang saja, untuk stock sementara. Pemotongan Tahu dan
memanaskan minyak goreng
Masukan tahu yg sudah di isi ke dalam adonan
tepung
Digoreng setengah
Jika ada pesanan maka digoreng kembali agar
matang
Sajikan dengan tambahan komponen sambal botolan atau cabe
(38)
4. Pada tahap keempat ini, Tahu akan digoreng lebih matang seketika dipesan oleh konsumen, metode ini diterapkan agar memastikan kehangatan makanan saat akan dikonsumsi.
5. Tahap terakhir ialah penyajian. Jika makan di tempat akan disajikan dengan piring dan sendok, dan jika take away maka dimasukkan ke kantongan Tahu Jaipong.
3. Alat yang dibutuhkan
Untuk memulai proses produksi, penulis membutuhkan alat-alat industri seperti di bawah ini:
a) Perlengkapan
Tabel 6. Perlengkapan
No. Perlengkapan Jumlah Unit Jumlah Harga
1. Alat Tiris 1 unit 30.000
2. Alat Penjepit 2 unit 35.000
3. Wadah Tahu 3 unit 100.000
4. Sendok Goreng 1 unit 25.000
5. Wadah saus 2 unit 30.000
(39)
Tabel 7. Peralatan
No. Peralatan Jumlah Unit Jumlah Harga
1. Kompor Gas 1 unit 2.000.000
2. Tabung Gas 2 unit 300.000
3. Kuali 1 unit 100.000
4. Pisau 2 unit 50.000
c) Alat Bantu lainnya
Tabel 8. Alat Bantu Lainnya
No. Alat Bantu Jumlah Unit Jumlah Harga
1. Stelling Stainless 1 unit 2.500.000
2. Meja dan Kursi 2 set 800.000
3. Rak Piring 1 unit 200.000
F. Analisis SDM
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja
(40)
tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini. Pemilik melakukan usahanya belum memerlukan tenaga kerja tambahan.
G. Rencana Pengembangan Usaha 1) Strategi produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2) Strategi organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
3) Strategi marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
4) Strategi keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri .
(41)
H. Pemanfaataan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT( Information Technology )memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehinnga berdampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Tahu Jaipong menggunakan jaringan internet untuk mempromosikan produknya. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
I. Analisis Keuangan
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
1) Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
2) Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
(42)
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sector ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Tahu Jaipong ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami untuk kedepannya menjadi lebih mudah.
Keputusan Penentuan Harga
Selain desain produk, harga merupakan variable yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebikajan Perusahaan, tetapi tentu sajadengan mempertimbangkan bernagai hal. “Murah” atau “Mahal” nya harga suatu produk sangat relative sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. ( Anoraga, Panji 2009 : 221)
(43)
1. Biaya Variabel dan Biaya Tetap
Tabel 9. Biaya Vaariabel dan Biaya Tetap
NO. Jenis Biaya Kebutuhan / Bulan
( dalam jutaan Rupiah)
1. Bahan Baku 6.540.000
2. Bahan Baku Pembantu 450.000
3. Transportasi 50.000
4. Gaji Karyawan 300.000
5. Biaya Pemasaran 200.000
6. Listrik, Air, Telepon 50.000
Total Biaya Variabel 7.590.000
7. Gaji Pimpinan 500.000
8. Biaya Sewa 1.500.000
Total Biaya Tetap 2.000.000
2. Harga / unit
Total Fixed Cost = 2.000.000
Total Variable Cost = 7.590.000
Sales Price = Variabel Cost / Unit yang dihasilkan = 7.590.000 / 12.000
(44)
= 632,5 = 700 Sales Price / unit = Rp. 1000,00
J. Kebutuhan Investasi
Tabel 10. Kebutuhan Investasi
1. Biaya Pemasaran Biaya Pertahun (dalam jutaan rupiah)
a. Biaya sewa tempat 24.000.000
b. Biaya iklan 2.400.000
2. Biaya Umum dan Adm
a. Biaya peralatan 2.450.000
b. Biaya perlengkapan 220.000
c. Biaya bahan baku 57.600.000
d. Biaya penolong 5.400.000
(45)
TAHU JAIPONG
UNTUK SATU TAHUN KE DEPAN (Dalam Jutaan Rupiah)
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
A. Penerimaan
Penerimaan Penjualan 12000 12000 12000 13200 13200 13860 13860 14553 14533 16008,3 16008,3 16008,3
Penerimaan Pinjaman
Total Penerimaan 12000 12000 12000 13200 13200 13860 13860 14553 14533 16008,3 16008,3 16008,3
B. Pengeluaran
Pembelian Aset 3500
Pembelian Bahan Baku 6540 6540 6540 7194 7194 7553,7 7553,7 7931,3 7931,3 8724,5 8724,5 8724,5
Pembelian Bahan Baku
Pembantu 450 450 450 495 495 519,7 519,7 545,7 547,5 600,3 600,3 600,3
Perlengkapan 220
Peralatan 2450
Biaya Sewa 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Biaya Transportasi 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Gaji Karyawan 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
Listrik, Air, Telepon 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Total Pengeluaran 15760 9590 9590 10289 10289 10673,4 10673,4 11077 11077 11924,8 11924,8 11924,8
C. Selisih Kas -3760 2410 2410 2911 2911 3186,5 3186,5 3475,8 3475,8 4083,5 4083,5 4083,5
D. Saldo Kas Awal 18000 14240 16650 19060 21971 24882 28068,5 31249 34724,8 38200,6 42284,1 46376,6
(46)
Tabel 12.
LAPORAN LABA RUGI TAHU JAIPONG
TAHUN 2010
(Dalam jutaan rupiah) A. HASIL PENJUALAN
Penjualan 12.000.000 Subtotal Hasil Penjualan 12.000.000 B. BIAYA PRODUKSI / VARIABEL
Bahan Baku 6.540.000 Bahan Pembantu 450.000 BiayaTransportasi 50.000 Upah Buruh Produksi 300.000 Total 7.340.000 C. BIAYA TETAP
Gaji Pimpinan 500.000 Biaya Sewa 1.500.000 Total 2.000.000 D. BIAYA ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran 200.000 Biaya L istrik, Air, Telepon 50.000
Total 250.000 E. TOTAL BIAYA (B + C + D) 9.590.000 F. Laba Sebelum Pajak (A – E) 2.410.000 G. Pajak 210.000 H. Laba Bersih (F – G) 2.200.000
(47)
K. Analisis Resiko Usaha
1. Resiko Usaha
Dalam menjalankan kegiatan pembangunan dan pengembangan usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko yang dapat mempengaruhi hasil usahanya yang apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya suatu keraguan terhadap sesuatu di masa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya.
Resiko yang mungkin terjadi, antara lain:
1) Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen. (Syafrizal Helmi 2009 : 252)
2) Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
3) Risiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan
terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
4) Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
(48)
5) Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
6) Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah
7) Risiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan melahirkan produk yang terbaru, dengan rasa yang disesuaikan dengan selera pasar.
8) Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh keuntungan yang seimbang bahkan lebih dari modal yang dikeluarkan.
Diantara resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun eksternal perusahaan. Adapun resiko dari pihak internal adalah dalam menjalankan usaha setiap perusahaan memerlukan perangkat untuk mendukung jalannya usaha tersebut yaitu sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku yang memuat kewajiban dan hak-hak karyawan, sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalah pahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan para karyawannya.
Untuk mengantisipasi resiko usaha yaitu dengan membeli stock bahan baku dalam harga yang murah sehingga mengurangi biaya pengeluaran. Ketika terjadi kenaikan bahan baku. Dan membuat persetujuan dengan karyawan yaitu dengan menggunakan system kontrak pada karyawan. Kemudian juga Meperluas saluran distribusi pemasaran dan penekanan peningkatan kuantitas ekspor kepada Negara yang dituju.
(49)
2. Antisipasi Resiko Usaha
Untuk mengantisipasi resiko usaha yaitu dengan membeli stock bahan baku dalam harga yang murah sehingga mengurangi biaya pengeluaran. Ketika terjadi kenaikan bahan baku. Dan membuat persetujuan dengan karyawan yaitu dengan menggunakan system kontrak pada karyawan. Kemudian juga Meperluas saluran distribusi pemasaran dan penekanan peningkatan kuantitas ekspor kepada Negara yang dituju.
(50)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas mengenai perencanaan bisnis Tahu Jaipong , penulis optimis nantinya usaha Tahu Jaipong ini akan mengalami perkembangan yang pesat bila dijalankan dengan baik dan memanfaatkan peluang pasar dengan baik. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. UKM ( Usaha Kecil Menengah ) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan, penghasilan dan modalnya masih berskala kecil.
2. Usaha Bisnis Tahu Jaipong merupakan usaha yang menjanjikan karena dengan modal yang tidak terlalu besar dapat menghasilkan laba yang tidak sedikit, hal ini dikarenakan Tahu merupakan jajanan sehat yang cukup diminati masyrakat dan dengan harga yang terjangkau yaitu sebesar Rp. 1000 / buahnya.
3. Memperoleh Loyalitas Konsumen merupakan kunci sukses suatu usaha, dan untuk mendapatkannya wirausahawan harus menjaga kepercayaan konsumen dengan menjaga kualitas produk.
(51)
4. Usaha Bisnis juga harus bisa menciptakan inovasi baru untuk produknya karena selera pasar berubah dengan sangat cepat untuk dapat bertahan dan juga semakin berkembang dalan usahanya.
5. Usaha Bisnis Tahu Jaipong ini merupakan bisnis yang beresiko rendah karena belum banyaknya pesaing dan pesaing yang timbul dapat di atasi dengan inovasi pada produk serta diferensiasi produk, misalnya dengan menambah variasi rasa pada sausnya.
B.Saran
Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan usaha bisnis Tahu Jaipong dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Di masa mendatang bisnis ini akan semakin berkembang oleh karena itu bisnis ini tidak bisa hanya mengandalkan modal sendiri untuk kemajuan usaha ini, dibutuhkan penambahan modal baik dari investor maupun lembaga keuangan seperti Bank ataupun Koperasi.
2. Selain penambahan modal bisnis ini juga membutuhkan penembahan tenaga kerja agar proses berjalannya bisnis ini lebih lancer. Dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki motivasi yang tinggi, jujur, serta memiliki kemampuan di bidangnya.
(52)
3. Selera pasar merupakan hal yang berubah dengan cepat oleh karena itu pemilik diharapkan dapat mengamati pasar dengan cermat, memiliki inisiatif dan solusi untuk setiap kondisi pasar yang berubah-ubah setiap saatnya. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi pemilik dapat mengamati perubahan selera pasar.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. 2009. Manajemen Bisnis. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Situmorang, Syafrizal helmi. 2009. Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan. Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta.
(1)
5) Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
6) Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah
7) Risiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan melahirkan produk yang terbaru, dengan rasa yang disesuaikan dengan selera pasar.
8) Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh keuntungan yang seimbang bahkan lebih dari modal yang dikeluarkan.
Diantara resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun eksternal perusahaan. Adapun resiko dari pihak internal adalah dalam menjalankan usaha setiap perusahaan memerlukan perangkat untuk mendukung jalannya usaha tersebut yaitu sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku yang memuat kewajiban dan hak-hak karyawan, sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalah pahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan para karyawannya.
Untuk mengantisipasi resiko usaha yaitu dengan membeli stock bahan baku dalam harga yang murah sehingga mengurangi biaya pengeluaran. Ketika terjadi kenaikan bahan baku. Dan membuat persetujuan dengan karyawan yaitu dengan menggunakan system kontrak pada karyawan. Kemudian juga Meperluas saluran distribusi pemasaran dan penekanan peningkatan kuantitas ekspor kepada Negara yang dituju.
(2)
2. Antisipasi Resiko Usaha
Untuk mengantisipasi resiko usaha yaitu dengan membeli stock bahan baku dalam harga yang murah sehingga mengurangi biaya pengeluaran. Ketika terjadi kenaikan bahan baku. Dan membuat persetujuan dengan karyawan yaitu dengan menggunakan system kontrak pada karyawan. Kemudian juga Meperluas saluran distribusi pemasaran dan penekanan peningkatan kuantitas ekspor kepada Negara yang dituju.
(3)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas mengenai perencanaan bisnis Tahu Jaipong , penulis optimis nantinya usaha Tahu Jaipong ini akan mengalami perkembangan yang pesat bila dijalankan dengan baik dan memanfaatkan peluang pasar dengan baik. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. UKM ( Usaha Kecil Menengah ) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan, penghasilan dan modalnya masih berskala kecil.
2. Usaha Bisnis Tahu Jaipong merupakan usaha yang menjanjikan karena dengan modal yang tidak terlalu besar dapat menghasilkan laba yang tidak sedikit, hal ini dikarenakan Tahu merupakan jajanan sehat yang cukup diminati masyrakat dan dengan harga yang terjangkau yaitu sebesar Rp. 1000 / buahnya.
3. Memperoleh Loyalitas Konsumen merupakan kunci sukses suatu usaha, dan untuk mendapatkannya wirausahawan harus menjaga kepercayaan konsumen dengan menjaga kualitas produk.
(4)
4. Usaha Bisnis juga harus bisa menciptakan inovasi baru untuk produknya karena selera pasar berubah dengan sangat cepat untuk dapat bertahan dan juga semakin berkembang dalan usahanya.
5. Usaha Bisnis Tahu Jaipong ini merupakan bisnis yang beresiko rendah karena belum banyaknya pesaing dan pesaing yang timbul dapat di atasi dengan inovasi pada produk serta diferensiasi produk, misalnya dengan menambah variasi rasa pada sausnya.
B.Saran
Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan usaha bisnis Tahu Jaipong dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Di masa mendatang bisnis ini akan semakin berkembang oleh karena itu bisnis ini tidak bisa hanya mengandalkan modal sendiri untuk kemajuan usaha ini, dibutuhkan penambahan modal baik dari investor maupun lembaga keuangan seperti Bank ataupun Koperasi.
2. Selain penambahan modal bisnis ini juga membutuhkan penembahan tenaga kerja agar proses berjalannya bisnis ini lebih lancer. Dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki motivasi yang tinggi, jujur, serta memiliki kemampuan di bidangnya.
(5)
3. Selera pasar merupakan hal yang berubah dengan cepat oleh karena itu pemilik diharapkan dapat mengamati pasar dengan cermat, memiliki inisiatif dan solusi untuk setiap kondisi pasar yang berubah-ubah setiap saatnya. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi pemilik dapat mengamati perubahan selera pasar.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. 2009. Manajemen Bisnis. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Situmorang, Syafrizal helmi. 2009. Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan. Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta.