Bisnis Udang Selimut Kembang Tahu

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

BISNIS UDANG SELIMUT KEMBANG TAHU

TUGAS AKHIR

OLEH

AYU FEBRINA 092101016 KEUANGAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : AYU FEBRINA

NIM : 092101016

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : BISNIS UDANG SELIMUT KEMBANG TAHU

Tanggal : Juli 2012 Dosen Pembimbing

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak )

NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal : Juli 2012 Plt Ketua Program Studi

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak )

NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal : Juli 2012 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia pada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang dipilih adalah ”BISNIS UDANG SELIMUT KEMBANG TAHU”.

Dengan setulus hati, Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Zulkarnain Damanik dan Ibunda Adek Yumaini, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan baik moril maupun materil dan telah menjadi orang tua terhebat serta kedua adikku Arisa dan Derry. Penulis berharap tugas akhir ini menjadi awal dari kesuksesan di masa yang akan datang. Tanpa dukungan mereka semua, penulis pasti tidak dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Selama proses penyelesaian tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Plt. Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Terima kasih kepada staf pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi.

5. Kepada teman terkasih penulis Imam Maulana serta sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Ayunda, Iken, Iboeng, Dinda, Anum, Noya, Yani serta teman-teman lainnya, terima kasih atas perhatian dan motivasinya dalam membantu penulis menyelesaikan tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, Juli 2012

Hormat Penulis


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Permasalahan... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN ... 5

A. Profil Perusahaan... 5

B. Biodata Pemilik Perusahaan... ... 6

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10

D. Aspek Pasar ... 11

1. Produk yang dihasilkan ... 11

2. Keunggulan Produk ... 12

3. Gambaran Pasar ... 15

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju ... 17

5. Trend Perkembangan pasar ... 19


(6)

7. Strategi Pemasaran ... 22

8. Analisis Pesaing ... 26

9. Saluran Distribusi ... 30

E. Aspek Produksi ... 31

1. Bahan Baku ... 31

a. Bahan Baku Utama ... 32

b. Bahan Baku Penolong ... 32

2. Proses Produksi ... 33

3. Alat Produksi ... 34

F. Analisis Sumber Daya Manusia ... 35

G. Rencana Pengembangan Pasar ... 37

H. Pemanfaatan IT ... 38

I. Analisis Keuangan ... 39

J. Analisis Resiko………...44

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan...46

B. Saran...46


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Sasaran Pasar ... 18

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan ... 21

Tabel 2.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 32

Tabel 2.4 Peralatan yang Dibutuhkan ... 34

Tabel 2.5 Biaya Sarana Penunjang ... 35

Tabel 2.6 Kebutuhan Kompetensi SDM ... 36

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan ... 40

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi ... 41

Tabel 2.9 Rencana Arus Kas ... 42


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi………. 11 Gambar 2.2 Produk udang selimut kembang tahu………... 13


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Bisnis udang selimut kembang tahu tampaknya bisnis yang tak kalah menjanjikan. Makanan ini sejenis dimsum yaitu makanan asal Cina yang pada umumnya dijual di restoran-restoran terkenal. Menjual udang selimut kembang tahu bisa menjadi pilihan yang tepat. Semua orang, kalangan tua ataupun muda pasti menyukai udang sebagai tambahan lauk makanan sehari-hari. Dengan adanya peluang bisnis inilah penulis berupanya menyusun konsep dan ide bisnis cemilan yang enak, sehat, murah dan bergizi untuk dikonsumsi semua orang. Penulis yakin ide bisnis ini menarik untuk dijalankan mengingat saat ini masyarakat Indonesia khususnya kota Medan menyukai cemilan yang mengenyangkan dan sehat tentunya.

Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang baru. Ide itu sendiri modal/peluang bagi penulis untuk berhasil dan ide yang harus dimatangkan melalui evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Usaha udang selimut kembang tahu ini cukup potensial, mengingat masyarakat yang menyukai cemilan.


(10)

Udang selimut kembang tahu menjangkau semua kalangan. Mengingat produk seperti ini sedikit lebih mahal dijual pada restoran umumnya. Pada bisnis plan ini penulis ingin memfokuskan target pasar khusus untuk kalangan mahasiswa dan pelajar di sekitaran kampus. Sebagai kaum intelektual tentunya mahasiswa sadar betul apa yang penting dan bermanfaat untuk dikonsumsi. Penulis pun sadar betul dalam berbisnis tentu ada saja yang menjadi hambatan yaitu pesaing.

Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oleh manajemen yang baik. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan manajemen salah satunya adalah aspek keuangan. Untuk modal awal usaha hanya diperlukan dana sekitar Rp. 4.000.000,-. Dengan beranggotakan 5 (lima) orang. Dana ini diperoleh dari masing-masing 4 anggota. Proyeksi Cash inflow untuk satu tahun berjalan diasumsikan sebesar Rp. 83.200.000 Proyeksi Cash outflow untuk satu tahun berjalan diasumsikan sebesar Rp. 55.651.000.

Sebagai tahap awal berbisnis Udang Selimut Kembang Tahu hanya diperlukan sumber daya manusia lima orang saja. Tentunya tim ini akan bekerja dengan solid untuk membentuk manajemen yang bisa mengelola resiko menjadi peluang. Bisnis udang selimut kembang tahu merupakan usaha yang dikelola oleh sumber daya manusia pilihan yang handal dan berpengalaman dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.


(11)

B. Permasalahan

Sebagai mahasiswa yang terbiasa mendapat kiriman uang saku dari orang tua, lalu suatu saat memutuskan untuk tidak lagi menerima kiriman uang saku, pasti awal-awal akan merasa tidak nyaman, takut dan gelisah. Tidak nyaman, takut dan gelisah jika tidak dapat bertahan hidup. Hal ini karena melakukan sebuah kebiasaan baru dan sama sekali asing dan beresiko tinggi. Keadaan ini disebut dengan keluar dari zona aman ( comfort zone ). Berani keluar dari kenyamanan menjadi “tanggungan” orang tua dan berani mengambil resiko berjuang mempertahankan hidup sendiri di usia muda. Kemauan yang keras untuk bisa berdiri di kaki sendiri inilah yang akan menjadi pendorong besar untuk menjalankan bisnis. Bagi yang belum pernah berbisnis, pastilah pada saat awal mengalami ketidaknyamanan ini.

Dalam merumuskan masalah ini Penulis ingin merencanakan suatu bisnis yang terangkum dalam Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis Udang Selimut Kembang Tahu”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. memegang kendali atas kehidupan wirausaha,

2. rencana bisnis merupakan bukti dari inisiatif penulis, karena

menunjukkan bahwa penulis mempunyai disiplin untuk


(12)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. rencana bisnis adalah jantung dan jiwa operasi dan perangkat dokumen yang paling penting yang akan diberikan kepada setiap lembaga peminjam dana atau investor potensial,


(13)

BAB II

BISNIS UDANG SELIMUT KEMBANG TAHU A. PROFIL PERUSAHAAN

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, E-mail, yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan :

1. Nama Perusahaan Udang Selimut Kembang Tahu

2. Bidang Usaha Industri Makanan

3. Jenis Produk / Jasa Makanan Ringan

4. Alamat Perusahaan JL. Karantina No.14 Glugur, Medan

5. Nomor Telepon 085372344458


(14)

7. Situs Web Kuliner-ena

8. Bank Perusahaan Bank Mandiri

9. Bentuk Badan Hukum Usaha Dagang

10. Mulai Berdiri 01 Juni 2012

B. BIODATA PEMILIK PERUSAHAAN Pimpinan Perusahaan

1. Nama Ayu Febrina

1. Jabatan Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 13 Februari 1991

4. Alamat Rumah Jl. Akasia No. 14 Glugur, Medan

5. Nomor Telepon 085372344458


(15)

7. NIM 092101016

8. Program Studi D III Keuangan

Bagian Keuangan

1. Nama Ayunda Pratiwi

2. Jabatan Bagian Keuangan

3. Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 15 Desember 1991

4. Alamat Rumah Komp. Tosiro Indah No. 8

5. Nomor Telepon 081370009797

6. Alamat E-mail Ayunda_lalai@yahoo.com

7. NIM 092101031


(16)

Bagian Produksi

1. Nama Cannigia Gie

2. Jabatan Bagian Produksi

3. Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 18 Agustus 1990

4. Alamat Rumah Jl. Multatuli No.15

5. Nomor Telepon 082161668908

6. Alamat E-mail Cannigiaa@yahoo.com

7. NIM 092101036

8. Program Studi D III Keuangan

Bagian Pelayanan

1. Nama Taufiqur Rahman


(17)

3. Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 11 September 1991

4. Alamat Rumah Jl. Nangka No. 22

5. Nomor Telepon 087869747204

6. Alamat E-mail iboenk@rocketmail.com

7. NIM 092101026

9. Program Studi D III Keuangan

Bagian Pemasaran

1. Nama Trianita Anugerah

2. Jabatan Bagian Pemasaran

3. Tempat dan Tanggal

Lahir Medan, 13 Juni 1991

4. Alamat Rumah Jl. Setia Luhur No. 32


(18)

6. Alamat E-mail Tya_manok@yahoo.com

7. NIM 092101092

8. Program Studi D III Keuangan

C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Gambar 2.1 Struktur organisasi bisnis udang selimut kembang tahu

Uraian Tugas

1. Pimpinan ( pemilik )

1) menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal,

2) memimpin , mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan,

3) bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern, 4) menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang

diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai diinginkan oleh konsumen.

Ayu Febrina

Ayunda Pratiwi Cannigia Gie

Taufiqur Rahman

Trianita Anugerah


(19)

2. Bagian Keuangan

1) melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan, 2) bertanggung jawab akan keamanan uang yang ada,

3) melakukan penghitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu lakukan pembukuan,

4) menyusun anggaran secara periodik.

3. Bagian Produksi

1) melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi, 2) bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi,

3) melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, untuk menjaga cita rasa.

4. Bagian pelayanan

1) bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen,

2) menjalin hubungan dengan konsumen dengan pelayanan yang ramah dan sopan,

3) bertanggung jawab akan pengantaran yang benar akan pesanan konsumen.

D. ASPEK PASAR

1. Produk Yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan adalah Udang selimut kembang tahu atau yang lebih dikenal orang dengan dimsum atau bakso udang. Produk yang dihasilkan adalah makanan ringan atau cemilan yang lezat dan bergizi serta tidak mengandung kolestrol yang disajikan saus cabe pedas.


(20)

Gambar 2.2 Udang Selimut Kembang Tahu

2. Keunggulan Produk

1) kemasan dan Penyajian yang menarik, 2) tanpa bahan pengawet,

3) bergizi, 4) hiegenis,

5) harga terjangkau dan bersaing, 6) pramuniaga yang sopan dan ramah, 7) kecepatan pelayanan,

8) penyajian dari makanan yang unik dan menarik, 9) kekreatifan menciptakan bentuk-bentuk baru, 10)tempat yang bersih dan menarik pelanggan, 11)tenaga kerja / SDM sudah terlatih.


(21)

Keunggulan Udang Dari Segi Kesehatan

Setiap orang menyukai udang. Udang merupakan makanan yang lezat untuk dikonsumsi apalagi dikonsumsi menjadi pangan yang menarik. Udang memang memiliki kandungan kolestrol yang cukup tinggi serta rendah kalori dan lemak jenuh, meski demikian tidak langsung menaikkan kadar kolestrol saat dikonsumsi. Kukus hidangan udang agar kolestrolnya berkurang.

1. Cegah Kanker

Kekurangan selenium telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat. 48 persen dari jumah selenium harian tubuh tercukupi dengan mengkonsumsi 85gram udang kukus. Para peneliti di Institute Of Food Research _IFR) menjelaskan kombinasi suforaphane dan selenium meningkatlan kekebalan tubuh akan kanker sebesar 3x lipat. Makanan yang kaya suforaphane adalah: brokoli, kubis, dan sayuran hasil silangan lainnya. Selenium juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi.

2. Menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku

Udang kaya akan asupan protein dan mineral, kalorinya pun cukup rendah sehingga cocok bagi anda yang menjalankan diet.

3. Meningkatkan Energi

Gejala kelelahan dan merasa lemah merupakan indikasi kurangnya zat besi dalam tubuh. Udang sangat kaya kandungan zat besinya yang merupakan nutrisi penting dalam pembentukan energi.


(22)

4. Mencegah Anemia

Udang mengandung Vitamin B12 sebesar 21 persen yang merupakan nutrisi penunjang produksi sel darah merah sehingga dapat membantu mencegah penyakit anemia.

5. Menguatkan Tulang

Pembentukan tulang dan gigi yang kuat membutuhkan kalsium dan fosfor, Udang memiliki kandungan fosfor. sebaiknya udang dikonsumsi bersama dengan kulitnya karena kulit udang mengandung “glucosamine” yang bermanfaat untuk membantu pembentukan tulang rawan pada persendian tulang rawan. Penipisan atau kerusakan pada tulang rawan akan mengakibatkan nyeri yang hebat pada persendian, yang biasa disebut sebagai pengapuran.

6. Membantu Memproses Lemak

Udang mengandung vitamin B3 atau Niasin yang dapat membantu proses lemak, karbohidrat, dan protein menjadi energi untuk tubuh, Niasin juga berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah kulit bersisik.

7. Mengurangi Resiko Depresi

Udang juga mengandung asam lemak esensial omega-3 yang sangat membantu untuk meningkatkan kecerdasan otak juga memberikan perlindungan kuat terhadap depresi dan dapat membantu meningkatkan suasana hati untuk mereka yang sedang menderita ganguan tersebut.


(23)

8. Menyehatkan Saluran Prostat

Makan udang setiap hari membantu tubuh memenuhi asupan Zinc atau seng setidaknya 10 – 15 mg setiap harinya, dengan terpenuhinya asupan tersebut dalam tubuh kita membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat.

9. Menjaga kesehatan kelenjar tiroid

Udang mengandung kandungan tembaga yang sangat berkontribusi terhadap kesehatan kelenjar tiroid. Tiroid yang sehat dapat meningkatkan aktivitas sel dan mengatur metabolisme dalam tubuh dengan baik.

10.Menstabilkan kadar gula dalam darah

Sumber magnesium juga dapat ditemukan dalam menu laut yang nikmat ini. Magnesium dapat membantu mencegah berkembangnya diabetes tipe kedua.

3. Gambaran Pasar

Ditinjau berdasarkan jumlah penduduk, daya beli dan minat konsumen terhadap Udang Selimut Kembang Tahu, penulis optimis bahwa produk yang penulis pasarkan akan laris dipasaran. Hal ini juga dilihat dari jumlah penikmat kuliner yang penasaran dengan produk “baru” di dunia kuliner ini. Bahkan cenderung meningkat setiap harinya, terutama di sore hari sebagai cemilan ringan, murah, dan sehat.

Terlebih lagi usaha bisnis udang selimut kembang tahu ini terletak didaerah kampus yang merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis makanan. Area kampus juga tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli medan saja tetapi juga kaum pendatang baru yang biasanya kos ataupun mengontrak disekitar daerah pasaran Udang Selimut Kembang Tahu.


(24)

Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun produk yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis, Udang Selimut Kembang Tahu melakukan kegiatan promosi. Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkat penjualan. Ada lima jenis kegiatan promosi (Kotler, 2001) antara lain :

1. Periklanan (Advertising), yait

dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yait

secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).

4. Promosi Penjualan (Sales Promotion), yaitu suat

pembelian.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), yaitu suatu solusi bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.


(25)

Untuk tahap awal bisnis penulis membuka usaha Udang Selimut Kembang Tahu hanya dimedan saja, tetapi jika usaha penulis berkembang dengan baik maka penulis berencana untuk membuka cabang dari bisnis penulis ini di kota Padang, Pekan Baru, dan Aceh. Karena di kota tersebut belum banyak dijumpai usaha yang menjual Udang Selimut Kembang Tahu ini.

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju Segmenting

Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dalam menganalisa pasar, penulis memperhatikan faktor-faktor seperti kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup yang sangat berkorelasi dengan pola pembelian. Dari faktor-faktor yang ada tersebut, kami menentukan pasar sasaran dengan karakteristik sebagai berikut :


(26)

Tabel 2.1

Karakteristik Sasaran Pasar

K a r a k t e r i s t i k K e t e r a n g a n

Wilayah Geografis Jl. Dr. Mansyur Medan

Pekerjaan Pelajar, Mahasiswa, Karyawan dan

Masyarakat sekitar

Jenis Kelamin Pria dan Wanita

Umur Semua Usia (Anak-Anak, Remaja

dan Dewasa)

Pendapatan <Rp.1.000.000,00

Gaya Hidup Menyukai makanan khas Indonesia

Dalam menjalankan usaha, penulis juga memperhatikan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud disini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen. Oleh karena itu, penulis menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Namun pada intinya, semua lapisan pembeli akan dapat membeli produk udang selimut kembang tahu, karena harga yang ditetapkan murah namun tetap menjaga kualitas produk.


(27)

Targeting

Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda.

5. Trend Perkembangan Pasar

Seorang pemasar yang baik harus mampu melihat trend perkembangan pasar. Biasanya trend perkembangan pasar dipengaruhi beberapa faktor yakni :

Pertama kondisi ekonomi sebuah daerah/negara. Kondisi ekonomi suatu negara akan sangat mempengaruhi trend perkembangan pasar. Dalam lingkungan ekonomi beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat suku bunga

1) Pertumbuhan Ekonomi atau perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan masyarakat akan lebih baik, sehingga permintaan masyarakat akan kebutuhan barang akan lebih membaik pula

2) Inflasi, adalah peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam periode waktu tertentu. Inflasi dapat mempengaruhi biaya operasi


(28)

perusahaan yang menghasilkan produk karena naiknya biaya pasokan dan bahan baku.

3) Tingkat suku bunga. Kondisi ini mewakili biaya meminjam uang. Perubahan dalam tingkat suku bunga dipasar dapat mempengaruhi biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersil atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga dipasar.

Kedua Lingkungan industri : Selain dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro bisa juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi mikro. Dalam lingkungan industri beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap trend perkembangan pasar adalah tingkat persaingan industri, dan peraturan industri.

1) Persaingan Industri. Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama lain. Tingkat persaingan bisa saja skala lokal, nasional, regional, ataupun global.

2) Peraturan Industri. Untuk menjadikan persaingan yang sehat antar setiap industri , maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi yang ada kadang kala malah mendistorsi pasar.

Ketiga faktor lain seperti selera konsumen dan perubahan perilaku. Selera konsumen akan sangat mempengaruhi trend perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar ( mengedukasi konsumen ) agar tertarik membeli produk yang mereka ciptakan. Perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan faktor demografi dan pergeseran selera.


(29)

6. Proyeksi Penjualan

Dengan mengambil asumsi bahwa proyek Udang Selimut Kembang Tahu ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 100 unit maka omset yang diharapkan adalah Rp.200.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga produk yang sesuai dengan harga yang ditetapkan dengan rincian sebagai berikut : 100 buah × @Rp.2.000 = Rp200.000,-/hari

Maka dapat disimpulkan Udang Selimut Kembang Tahu dapat terjual kurang lebih 3000 unit pada bulan pertama penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Udang Selimut Kembang Tahu dalam 1 (satu) tahun ke depan.

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Udang Selimut Kembang Tahu”

No Bulan Penjualan (dalam unit)

1 I 3.000

2 II 3.100

3 III 3.100

4 IV 3.200

5 V 3.200

6 VI 3.300

7 VII 3.300

8 VIII 3.400

9 IX 3.400

10 X 3.500

11 XI 3.500


(30)

Dari tabel 2.3 tersebut memperlihatkan proyeksi penjualan udang selimut kembang tahu setiap bulannya .Pada bulan pertama permintaan udang selimut kembang tahu sebanyak 3.000 unit yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 100 unit.

7. Strategi Pemasaran Udang Selimut Kembang Tahu

Banyaknya persaingan di kawasan kampus yang menjadi lokasi usaha ini mengharuskan melakukan stategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan Udang Selimut Kembang Tahu. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.

Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha udang selimut kembang tahu juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Promosi penjualan

1) memberikan sampel produk kepada konsumen, 2) pemberian gratis 1 unit setelah pembelian 5 unit, 3) promosi langsung ke konsumen.

2. Iklan

1) brosur dan harga,

2) iklan di media cetak lokal, 3) selebaran.


(31)

3. Website dan Blackberry Messanger 4. Mouth to Mouth, adalah

Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Udang Selimut Kembang Tahu akan menyampaikan informasi tersebut lewat blog yait

sebuah kegiatan promosi yang dilakukan oleh konsumen produk secara sukarela, dimana mereka menceritakan pengalamannya mengkonsumsi atau menggunakan produk yang dihasilkan dan menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.

dengan situs yang terkena seperti Google sehingga mempermudah pencarian alamat usaha ini. Tampilan website yang dirancang ini dibuat semenarik mungkin karena mempunyai pengetahuan tentang desain sehingga dapat menarik perhatian.

Strategi Pemasaran Perusahaan

Strategi pemesaran perusahaan juga dapat dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

1. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk Udang yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang cukup tinggi. Udang selimut kembang tahu ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera masyarakat.


(32)

2. Price

Strategi mengenai bagaimana produk lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan margin keuntungan yang akan diambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition.

Dalam menentukan harga Udang Selimut Kembang Tahu, penulis mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing. Satu buah udang selimut kembang tahu adalah Rp. 2.000.

3. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Dan juga memasang spanduk dan menyebarkan brosur.

4. Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.


(33)

5. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari produk ini adalah gambar Udang yang memakai topi koki. Penulis memasang gambar semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian masyarakat.


(34)

8. Analisis Pesaing

Pesaing ( competitor ) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadangkala merasa bahwa produk/jasa yang diciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang ditirunya.

Michael F Porter seorang pakar manajemen strategi mengidentifikasi

lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semua merupakan ‘pesaing’ bagi perusahaan-perusahaan dalam industri. Persaingan dalam arti yang lebih luas ini dapat disebut sebagai

extend rivalry, sebuah pengertian persaingan yang diperluas. Kelima kekuatan persaingan diatas bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuam laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan dan menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya pemain-pemain bisnis yang agresif dan memiliki segmen pasar luas. Rivalitas (rivalry) di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan


(35)

untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Intensitas persaingan antar-perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor antara lain :

1) adanya beberapa pesaing yang seimbang,

2) pertumbuhan industri yang lambat,kurangnya diferensiasi atau

switching cost,

3) pertambahan kapasitas yang tinggi, 4) pesaing yang berbeda-beda,

5) hambatan penggunduran diri yang tinggi .

2. Ancaman pendatang baru : di sekitar lokasi itu untuk masuknya pendatang baru kurang memungkinkan dikarenakan padatnya lokasi dengan bisnis-bisnis yang telah ada. Berikut ini merupakan beberapa hambatan untuk memasuki industri adalah :

1) skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang

diproduksi dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun. Hal ini memaksa pendatang baru untuk masuk pada skala besar dan mengambil resiko menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk dari skala kecil dengan konsekuensi akan beroperasi dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan,

2) diferensiasi produk artinya perusahaan tertentu mempunyai identifikasi merek dan loyalitas pelanggan, yang disebabkan oleh


(36)

periklanan, pelayanan pelanggaran, perbedaan produk di masa lampau, atau sekedar merupakan perusahaan pertama yang memasuki industri. Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada,

3) persyaratan modal ( capital requirement ) modal yang besar menjadi salah satu hambatan yang masuk, khususnya apabila modal yang diperlukan untuk pengeluaran tidak dapat diterima kembali,

4) biaya peralihan pemasok ( switching cost ) biaya peralihan pemasok yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli kalau berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika peralihan tinggi, maka pendatang baru harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih dari pemasok lama,

5) akses ke saluran distribusi, bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara penurunan harga, kerjasama periklanan dan sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba, hal ini merupakan hambatan masuk,

6) kebijakan pemerintah, pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan


(37)

pengawasan. Persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan yang sejenis, tetapi lebih jauh persaingan muncul dengan banyaknya para pendatang baru, para pengusaha barang subtitusi, daya tawar supplier dan dengan para pembeli.

3. Ancaman produk subtitusi : Produk pengganti / barang subtitusi merupakan salah satu persaingan dari para perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk subtitusi mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk distribusi.

4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar menawar pembeli : Pembeli biasanya membeli barang dengan harga yang termurah dengan meminta kualitas yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Hal ini membuat persaingan antara perusahaan dalam industri yang sama. Biasanya kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi : 1) pembeli membeli dalam jumlah besar,

2) produk yang dibeli adalah produk yang standar dan tidak terdeferensiasi,

3) pembeli memperoleh laba yang rendah,

4) produk industri tidak penting untuk produk atau jasa pembeli,

5) pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk membuat produk industri.


(38)

Dalam bisnis udang selimut kembang tahu ini kekuatan tawar menawar pembeli termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh bisnis ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.

5. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok : Pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya. Pemasok memiliki tawar menawar jika :

1) Didominasi oleh sedikit perusahaan 2) Produknya unik dan istimewa

3) Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok 4) Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir Dalam binis udang selimut kembang tahu ini ancaman tawar menawar pemasok termasuk rendah karena dapat membeli bahan baku dari berbagai tempat yang dapat ditemui di beberapa tempat sehingga tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini dapat bebas melakukan pergantian pemasok

9. Saluran Distribusi

Definisi tentang saluran disribusi ini adalah yang dikemukakan oleh: The American Marketing Association yang juga mengemukakan tentang banyaknya lembaga yang ada dalam aliran atau arus barang. Defenisi tersebut yaitu: Saluran distribusi merupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.


(39)

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan.

Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di di kawasan Dr. Mansyur karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu para mahasiswa, pelajar, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk menerima pelanggan dari restoran atau café-café terkenal karena rasa “bintang lima harga kaki lima” dari udang selimut kembang tahu ini.

Bisnis udang selimut kembang tahu merupakan bisnis yang tidak memerlukan saluran distribusi karena menerapkan sistem pelanggan yang menjemput langsung produk ke tempat produksi.

E. ASPEK PRODUKSI

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):


(40)

Tabel 2.3 Bahan Baku Produksi

No Uraian Banyak @ Jumlah Harga

1 Udang 500 gr 30.000 15.000

2 Kulit Tahu 8 bks 3000 24.000

3 Tepung Kanji 250 gr 8.000 2.000

5 Tepung Roti 250 gr 8.000 2.000

6 Minyak Goreng ½ kg 10.000 5.000

7 Bawang Putih dan

bawang merah

½kg 20.000 10.000

8 Saus Cabe 3 bks 6.000 18.000

9 Kuning Telur 2 butir 1.000 2.000

10 Garam dan bumbu secukupnya 3000 3.000

Total 81.000

Perencanaan kebutuhan material ( material requarement planning ) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.


(41)

Secara umum, sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1) meminimalkan persediaaan,

2) mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman, 3) komitmen yang realistis. Denagan MRP, jadwal produksi diharapkan

dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis. Hal ini mendorong meningkatnya kepuasan dan kepercayaan konsumen, 4) meningkatkan efesiensi. MRP juga mendorong peningkatan efisiensi

karean jumlah persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadwal produksi.

2. Proses Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen.

Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha harus memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan atribut produk seperti bentuk produk, warna, bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya.


(42)

Atribut produk tersebut selalu memiliki dua aspek yaitu atribut yang menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya ( bungkus, merek dagang, dan sebagainya ) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu.

Tabel 2.4

Peralatan yang Dibutuhkan

Nama Mesin/Peralatan Merk

Jumlah Unit

Harga Jumlah Harga

1. Kompor Gas Quantum 1 100.000 100.000

2. Tabung Gas LPG 3kg 1 100.000 100.000

3. Pisau Krisbow 1 20.000 20.000

4. Kuali Maxim 1 30.000 30.000

5. Baskom Kiramas 1 10.000 10.000


(43)

7. Piring Saji - 5 10.000 50.000

8. Sudip - 1 10.000 10.000

Total Pembelian 370.000

Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Tabel 2.5 Biaya Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 45.000,-

2. Air Rp 30.000,-

3. Telefon Rp 45.000

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 120.000,-

F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia di sebuah perusahaan secara sederhana dibagi dalam empat tingkat yakni : para staf pendukung, manajer, profesional dan pemimpin (leader). Pertama seorang staf pendukung memiliki kompetisi organisasi dan profesional yang rendah. Sebab, ia memang tidak memiliki pengetahuan tentang organisasi perusahaan secara mendetail. Begitu juga dengan


(44)

pengetahuan profesional. Mereka memang tidak harus menjadi sosok yang mampu memecahkan semua masalah perusahaan atau mendatangkan keuntungan. Kedua adalah para manajer. Kompetensi organisasi para manajer berada pada posisi yang tinggi. Mereka sangat paham dan bekerja berdasarkan struktur hierarkis sebuah organisasi. Mereka disebut atasan, meski mereka juga punya atasan lagi, ketiga, yakni profesional adalah mereka yang sangat vital keberadaannya dalam sebuah perusahaan. Mereka adalah andalan perusahaan dalam menghadapi setiap masalah. Mereka jugalah harapan perusahaan untuk mendatangkan klien-klien baru atau keuntungan berlimpah. Keempat adalah para pemimpin. Keberadaan para pemimpin di puncak organisasi perusahaan tentu harus diimbangi juga dengan kompetensinya, baik dalam bidang organisasi maupun profesional. Umumnya, dan akan sangat ideal, kalau seorang pemimpin adalah mantan profesional. Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM sebagai berikut :

Tabel 2.6 Kebutuhan Kompetensi SDM

Jabatan Tingkat pendidikan Keterampilan Khusus

Pimpinan Minimal D3 bidang

ekonomi

Human relation skill, mengerti kuliner, jujur

Bagian produksi Minimal D3 bidang

pariwisata

Mengerti kuliner dan perkembangannya, ulet dan jujur

Bagian pelayanan Minimal D3 bidang

pariwisata

Mampu menyusun sistem pelatihan, jujur

Bagian keuangan Minimal D3 bidang

ekonomi

Mampu menyusun


(45)

Semua orang yang terlibat dalam bisnis udang selimut kembang tahu merupakan bagian yang penting untuk sama-sama memajukan bisnis ini. Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi perusahaan adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal, pekerjaan yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai.

G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha . Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha . Strategi marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.


(46)

Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.

H. PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Titik poin yang penting adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberikan dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai kebijakan perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberikan keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing ini dapt dicapai melalui banyak cara misalnya harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan IT dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan IT untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja perusahaan, dan peningkatan layanan untuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan IT sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.


(47)

Dalam pemanfaatan IT, Udang Selimut Kembang Tahu menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Karena usaha ini memiliki alamat blog yang dapat dikunjungi oleh siapapun.

Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi :

1. meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi,

2. meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manager di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan,

3. menigkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.

I. Analisis Keuangan

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.

Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : 1. berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan,


(48)

2. berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi,

3. lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang.

Namun untuk bisnis udang selimut kembang tahu ini, penulis menggunakan dana dari masing-masing anggota, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha.

1. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan “Udang Selimut Kembang Tahu”

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) (c = a + b +

c + d) 1. Modal

Sendiri

1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 4.000.000

2.Pinjaman 0 0 0 0 0


(49)

B. Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi a. Modal

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah 0

b. Mesin/Peralatan 300.000

c. Infrastruktur 200.000

d. Biaya pra operasi 200.000


(50)

(51)

c. Laporan Keuangan

Tabel 2.10 Proyeksi Laporan Arus Kas 5 Tahun Ke Depan Udang Selimut Kembang Tahu

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)

d. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Untuk mengetahui berapa lama modal usaha udang selimut kembang tahu ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 tahun:

Qty 1 tahun = 3000 unit × 12 bulan = 36.000 unit Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana kas (Cash In Flow) : 83.200 91.520 100.672 110.739,2 121.813,12

b. Penggunaan dana (Cash out flow) 55.651 61.216,1 67.337,71 74.071,48 81.478,62 c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 27.549 30.303,9 33.334,29 36.667,72 40.334,5

d. Keadaan kas awal 0 27.549 57.852,9 91.187,19 127.854,91


(52)

Penjualan = 36.000 unit x Rp 2.000 = Rp 72.000.000 Biaya Variabel = Rp. 30.060.000 Biaya Tetap = Rp. 7.740.000

Estimasi BEP =

= Rp 7.740.000

Rp 72.000.000-Rp 30.060.000

= 18 hari

J. Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen,

2. ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer,


(53)

3. ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

a. Analisis Resiko Usaha

1. resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan,

2. dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini,

3. ketidakpastian alam yang tidak diketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir,

4. perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi, 5. kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.


(54)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Secara umum, saat mempersiapkan suatu bisnis yang berukuran kecil sedang atau menengah dan besar,beberapa hal yang harus diperhatikan atau dijabarkan di dalam isipokok utama proposal tersebut adalah sebagai berikut:

1. hasil studi kelayakan usaha bisnis yang membahas tentang potensi pasar targeting dan segmenting,

2. kebutuhan investasi atau modal. Dapat dinyatakan dalam detail anggaran atau budget dan biaya operasional awal,

3. neraca awal atau aspek keuangan yang berisi daftar rincian inventaris atau perlengkapan usaha, estimasi pendapatan, margin laba, biaya oprasional, arus kas dan proyeksi profit atau keuntungan,

4. struktur organisasi, 5. strategi bisnis.

B. SARAN

1. sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat berkembang,


(55)

2. agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis,

3. hendaknya melakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar,

4. sudah sewajarnya apabila ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang, dengan demikian akan terhindar dari resiko yang lebih besar,

5. perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai usaha karena sekali salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan habis.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Edisi 1. Penerbit: C.V Andi Offset. Jakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller . 2007. Manajemen Pemasaran , Jilid 1, Edisi 12, Penerbit : PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.

Malahayati, Hendry E. Ramdhan. 2010, 99 Bisnis Anak Muda, Cetakan Kedua, Penerbit Penebar Plus : Jakarta.

Sukirno, Sadono, 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Wahid, Mudjiarto Aliaras. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian


(1)

c. Laporan Keuangan

Tabel 2.10 Proyeksi Laporan Arus Kas 5 Tahun Ke Depan Udang Selimut Kembang Tahu

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)

d. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama

modal yang dikeluarkan akan kembali. Untuk mengetahui berapa lama modal

usaha udang selimut kembang tahu ini akan kembali maka perhitungan BEP nya

adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 tahun:

Qty 1 tahun = 3000 unit × 12 bulan = 36.000 unit Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana kas (Cash In Flow) : 83.200 91.520 100.672 110.739,2 121.813,12

b. Penggunaan dana (Cash out flow) 55.651 61.216,1 67.337,71 74.071,48 81.478,62 c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 27.549 30.303,9 33.334,29 36.667,72 40.334,5

d. Keadaan kas awal 0 27.549 57.852,9 91.187,19 127.854,91


(2)

Penjualan = 36.000 unit x Rp 2.000 = Rp 72.000.000

Biaya Variabel = Rp. 30.060.000

Biaya Tetap = Rp. 7.740.000

Estimasi BEP =

= Rp 7.740.000

Rp 72.000.000-Rp 30.060.000

= 18 hari

J. Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian

diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau

kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan

perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara,

misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga

BBM, dan perubahan perilaku konsumen,

2. ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan,


(3)

3. ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

a. Analisis Resiko Usaha

1. resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan

terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan,

2. dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak

tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini,

3. ketidakpastian alam yang tidak diketahui akan datangnya suatu bencana

alam seperti gempa dan banjir,

4. perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi,


(4)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Secara umum, saat mempersiapkan suatu bisnis yang berukuran kecil

sedang atau menengah dan besar,beberapa hal yang harus diperhatikan atau

dijabarkan di dalam isipokok utama proposal tersebut adalah sebagai berikut:

1. hasil studi kelayakan usaha bisnis yang membahas tentang potensi pasar

targeting dan segmenting,

2. kebutuhan investasi atau modal. Dapat dinyatakan dalam detail anggaran

atau budget dan biaya operasional awal,

3. neraca awal atau aspek keuangan yang berisi daftar rincian inventaris

atau perlengkapan usaha, estimasi pendapatan, margin laba, biaya

oprasional, arus kas dan proyeksi profit atau keuntungan,

4. struktur organisasi,

5. strategi bisnis.

B. SARAN

1. sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan

terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga


(5)

2. agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan

memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis,

3. hendaknya melakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei

untuk mengetahui minat pasar,

4. sudah sewajarnya apabila ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang

lebih sukses agar dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang,

dengan demikian akan terhindar dari resiko yang lebih besar,

5. perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

usaha karena sekali salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah

efek berantai dimana akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Edisi 1. Penerbit: C.V Andi Offset. Jakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller . 2007. Manajemen Pemasaran , Jilid 1, Edisi 12, Penerbit : PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.

Malahayati, Hendry E. Ramdhan. 2010, 99 Bisnis Anak Muda, Cetakan Kedua, Penerbit Penebar Plus : Jakarta.

Sukirno, Sadono, 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Wahid, Mudjiarto Aliaras. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan, Cetakan Pertama, Graha Ilmu : Yogyakarta.