Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahaan PT. Kharisma Graha Jaya Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH PADA PERUMAHAAN

PT. KHARISMA GRAHA JAYA MEDAN

SKRIPSI

OLEH

M. NAFIS QURTHUBI 080521056 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Medan 2010


(2)

ABSTRAK

Muhammad Nafis Qurthubi (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahaan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. Pembimbing, Drs. Ami Dilham SE, MSi. Ketua Departemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Penguji, Drs. Marhayanie, MSi, Frida Ramadhini, SE,MSi (Penguji I dan Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada PT.Kharisma Graha Jaya Medan.Mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Medan. Periode ini dulakukan dari bulan November sampai Desember 2010.

Metode analisis yang digunakan untuk melihat dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahaan PT. Kharisma Graha jaya Medan adalah analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Statistik yaitu Uji Signifikan Simultan (Uji F ) dan Uji Signifikan Individual (Uji t) d eng an α = 5 %. Peng analisisan d ata menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for windows.

Hasil uji signifikan simultan (Uji F) menunjukkan bahwa semua variabel yaitu Harga, Pendapatan, Lokasi dan Fasilitas mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari alpha. Hasil uji signifikan individual (Uji t) menunjukkan bahwa variabel Harga, Pendapatan, Lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hanya variabel Fasilitas yang berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas kasih sayangNya yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahaan PT. Kharisma Graha Jaya Medan”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajenemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermamfaat bagi berbagai pihak.

Penulis telah mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Terimakasih untuk semuanya kepada Ayah dan Ibu tercinta ( Drs. Mursito dan Hj. Nurhaida ). dan juga kepada Adikku ( Shoffa Malini ) yang memberi semangat dalam perjuangan skripsi ini..

2. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof.Dr.Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Ami Dilham MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir. 6. Ibu Dra. Marhayanie MSi selaku Dosen I Penguji yang telah memberi

kriitk dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Dra. Frida Ramadhini,M.si selaku dosen penguji II yang telah membantu memberikan masukan kepada penulis ini.

8. Bapak / Ibu Pegawai Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen yaitu kak Dani, kak Fina, Bang Jum Dkk

9. Seluruh Bapak/.Ibu Pegawai Fakultas Ekonomi.

10. Teman – teman penulis: Cut Astri, Nita, Frida, Suhendri, Rudolf, Nando, Fitri T, Leny Dachi Ansari, Eric, Marta, Rumondang, Kak Tiur, Bang Monang, Hendri, , Handina AP, Anindyta PR, Bima Putra, Fiman Tanjung yang banyak membantu memberikan masukan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan skrispsi ini. Untuk itu saran dan krtitik yang sangat membangun penulis diharapkan dari pembaca skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermamfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Medan, Desember 2010 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar belakang ... . 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 4

D. Hipotesis ... . 6

E. Tujuan & Manfaat Penelitian ... 1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 1. Batasan operasional ... 7

2. Definisi Operasional ... 8

3. Skala Pengkuran Variabel ... 12

4. Tempat/Lokasi Penelitian ... 12

5. Populasi Sampel ... 14

6. Jenis Data ... 14

7. Teknik Pengumpulan Data ... 14

8. Teknik Analisis Data... 14

BAB II URAIAN TEORITIS ... A. Penelitian Terdahulu ... 20


(6)

B. Pengertian Perumahan dan Pemukiman ... 22

C. Konsep Pemasaran ... 23

D. Kebutuhan, keinginan dan Permintaan ... 25

E. Perilaku Konsumen ... 29

F. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen... 30

G. Proses Pengambilan Keputusan ... 34

\BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 41

C. Sasaran PT. Kharisma graha Jaya ... 42

D. Strategi PT. Kharisma Graha Jaya ... 43

E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 44

F. Syarat Pembelian Rumah ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN ... A. Uji Validitas Dan Reabilitas ... 47

B. Analisis Karakteristik Responden... 52

1. Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 53

2. Karekteristik Usia Responden... 54

3. Karekteristik Pekerjaan responden ... 55

4. Karakteristik Pendidikan Responden ... 56

5. Karakteristik Sumber Pendanaan pembeliaan Rumah ... 57

6. Karakteristik . Tingkat Pendapatan... 58

C. Pengujian Hipotesis dan Data ... 59

1. Analisis Deskriftif ... 60

2. Uji Normalitas ... 61

3. Uji Regresi Multikolinearitas ... 62

4. Uji Heteroskeditas ... 63

5. Analisis Regresi Berganda ... 64


(7)

7. Uji Signifikasi Parsial ( Uji t ) ... 65 8. Analisis Koefisien determinasi ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ... . 68 B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Harga Rumah... 2

Tabel 1.2 . Daftar Penjualan Perumahaan... 4

Tabel 1.3 Operasional Variabel ... 10

Tabel 1.4 Skala Pengukuran Variabel ... 12

Tabel 4.1 Validitas Harga ... 46

Tabel 4.2 Validitas Pendapatan ... 47

Tabel 4.3 Validitas Lokasi ... 48

Tabel 4.4 Validitas Fasilitas ... 49

Tabel 4.5 Validitas Keputusan Pembelian ... 49

Tabel 4.6 Nilai r Alpha Variabel ... 50

Tabel 4.7 Karesteristik Jenis kelamin Responden ... 52

Tabel 4.8 Karesteristik Umur Responden ... 53

Tabel 4.9 Karesteristik Pekerjaan Responden ... 54

Tabel 4.10 Karesteristik Pendidikan Responden ... 55

Tabel 4.11 Karakteristik Sumber dana Pembelian Responden ... 56

Tabel 4.9 Karesteristik Pendapatan Responden ... 57

Tabel 4.13 Deskriftif Statistik ... .58

Tabel 4.14 Uji Normalitas ... .62

Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas ... 63

Tabel 4.16 Uji F ( Anova ) ... 65

Tabel 4.17 Uji T ( parsial )... 67


(9)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 6

Gambar 2.1 Hirarki lima Kebutuhan Manusia ... 26

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 33

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Kharisma Graha jaya ... 42

Gambar 4.1 Histogram Dependen Variabel ... 60

Gambar 4.2 Normal P Plot ... 61


(10)

ABSTRAK

Muhammad Nafis Qurthubi (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahaan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. Pembimbing, Drs. Ami Dilham SE, MSi. Ketua Departemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Penguji, Drs. Marhayanie, MSi, Frida Ramadhini, SE,MSi (Penguji I dan Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada PT.Kharisma Graha Jaya Medan.Mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Medan. Periode ini dulakukan dari bulan November sampai Desember 2010.

Metode analisis yang digunakan untuk melihat dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahaan PT. Kharisma Graha jaya Medan adalah analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Statistik yaitu Uji Signifikan Simultan (Uji F ) dan Uji Signifikan Individual (Uji t) d eng an α = 5 %. Peng analisisan d ata menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for windows.

Hasil uji signifikan simultan (Uji F) menunjukkan bahwa semua variabel yaitu Harga, Pendapatan, Lokasi dan Fasilitas mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari alpha. Hasil uji signifikan individual (Uji t) menunjukkan bahwa variabel Harga, Pendapatan, Lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hanya variabel Fasilitas yang berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan papan, karena hal itu dibutuhkan setiap saat bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Penelitian ini membahas salah satu faktor kebutuhan individu yang bisa dibilang besar tapi diperlukan yaitu tentang papan atau rumah. Kebutuhan akan rumah diperlukan karena sebagai tempat berteduh manusia. Rumah dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat karena sudah menjadi kebutuhan primer untuk tempat berlindung. Rumah merupakan hal-hal yang sangat diperlukan oleh manusia sehingga setiap orang berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan rumah.

Perumahan berfungsi bukan hanya sebagai tempat tinggal saja, berlindung dari panas dan hujan akan tetapi fungsi semakin berkembang dan dapat menjadi tempat rekreasi keluarga. Rumah diharapkan dapat memberikan suasana kehidupan aman, tenteram, dan sejahtera dan berada dalam lingkungan yang sehat. Selain itu kebutuhan mempunyai rumah yang bagus, sehat dan indah merupakan prestise pemilik rumah.

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap - tiap tahap dan pengaruh yang bekerja pada tahap-tahap itu (Setiadi, 2003:16). Proses pembelian rumah oleh konsumen harus memperhatikan beberapa faktor yaitu harga, pendapatan pribadi,


(12)

lokasi dan fasilitas dari perumahaan tersebut, sehingga konsumen betul-betul merasa puas dan tepat dengan keputusan pembelian.

Harga merupakan salah satu keputusan yang harus dipertimbangkan konsumen sebelum membeli suatu produk. Jika harga produk yang ditawarkan produsen ke konsumen tidak sesuai dengan kualitasnya, hal ini akan membuat konsumen kecewa dan berfikir ulang untuk membeli produk tersebut ( Setiadi, 2003 : 83 ). Maka dari itu perusahaan property harus menerapkan harga rumah sesuai dengan nilai manfaat yang di berikan konsumen. Adapun daftar harga perumahaan PT. Kharisma Graha jaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

TABEL 1.1

Data Harga Rumah per Tipe di Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya

Tipe Ukuran Harga Uang Muka Dp

( 20 % )

30/72 ( 6 x 12 ) Rp. 68.000.000,- Rp. 13.600.000,- 36/72 ( 6 x 12 ) Rp. 98.000.000,- Rp. 19.600.000,- 45/72 ( 7 x 14 ) Rp.104.000.000,- Rp. 20.800.000,- 55/72 ( 7 x 15 ) Rp. 168.000.000,- Rp. 33.600.000,- 70/72 ( 10 x 15 ) Rp. 219.000.000,- Rp. 43.800.000,- 90/72 ( 11 x 15 ) Rp. 265.000.000,- Rp. 53.000.000,-

Sumber data : Data Manajemen PT. kharisma Graha Jaya tahun 2010

Perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat memunculkan kecenderungan untuk membangun rumah bermacam-macam dari model tradisional, eropa, minimalis dan lain-lainya sesuai dengan Kebutuhan dan keinginan orang. Kebutuhan dan keinginan setiap orang membeli rumah, sangat ditentukan oleh daya beli dan kemampuan pendapatan orang tersebut. Dengan


(13)

kata lain faktor keuangan seseorang yang disesuaikan dengan harga rumah yang akan di beli dan sangat menentukan tipe dan jenis perumahan yang akan dibeli.

Lokasi yang bagus bisa memudahkan seseorang pelanggan menikmati proses pembelian, apalagi berkaitan dengan lokasi perumahaan yang tepat dan strategis dekat dari tempat kerja, sarana umum dan nyaman ditempati oleh calon penghuni perumahaan tersebut. Sebaliknya lokasi perumahaan yang tidak baik merupakan kelemahaan bagi pihak developer meskipun memiliki cukup kemampuan mengelola tapi sulit juga berkembang bisnis property tersebut. Pemilihan lokasi bagi seorang developer, memerlukan pengambilan keputusan yang ekstensif.

Fasilitas di perumahaan yang ada sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Fasilitas perumahaan yang lengkap dengan adanya seperti sarana ibadah, keamanan, olahraga, listrik, air, jalan aspal dan lain sebagainya, merupakan hal yang harus dipenuhi oleh perumahaan. Fasilitas yang ada di perumahaan harus di rawat bahkan ditambah sesuai kebutuhan pelanggan atau penghuni perumahaan.

Bidang usaha perumahan menjadi terbuka lebar dan berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang mengelola bisnis perumahan. Dalam menghadapi persaingan bisnis perumahan yang semakin ketat, maka perusahaan perumahaan harus bisa memberikan keunggulan - keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang berbeda dari yang lainnya. Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan menampilkan faktor harga dan pendapatan yang berpengaruh signifikan mempengaruhi keputusan pembelian perumahan karena para harga


(14)

yang ditawarkan lebih murah dengan tipe yang sama di perumahan lain dan juga para penghuni kebanyakan menengah ke bawah di perumahan PT. Kharisma Graha Jaya ini, berdasarkan pengamatan sementara saya di lapangan.

Perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Ini awalnya didirikan untuk para PNS, TNI, POLRI dan Pensiunan serta masyarakat menengah kebawah sehingga Harga Rumah cukup terjangkau sesuai dengan pendapatan mereka. Lokasi perumahan pun nyaman walaupun agak jauh tetapi di lewati satu line angkot kedalam komplek serta dilengkapi fasilitas keamanan, mesjid dan tempat olahraga.

TABE1.2

Daftar Penjualan Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Tahun 2004-2008

Tahun Jumlah

2004 182

2005 200

2006 267

2007 128

2008 125

Total 897

Sumber Data : Manajemen Pemasaran PT. Kharisma Graha Jaya Tahun 2010 ( data diolah).

Berdasarkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah tersebut, maka penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : ”Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan


(15)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan.

2. Faktor mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah PT. Kharisma Graha Jaya Medan

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Titik tolak memahami pembeli adalah model rangsangan tanggapan. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli akan menghasilkan keputusan pembeli tertentu. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah selain fasilitas pada sebuah perumahan antara lain, harga, tingkat pendapatan, dan lokasi dan fasilitas turut mempengaruhi keputusan pembelian rumah. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu usia pembelian dan tahap siklus hidup, pekerjaan keadaan ekonomis gaya hidup serta kepribadian dan konsep pribadi pendidikan. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh faktor psikologis yang termasuk dalam hal ini adalah motif persepsi, pengetahuaan serta kepercayaan pendirian ( Kotler 2008: 226 ).

Berdasarkan uraian diatas, berikut ini akan dikemukkan suatu kerangka konseptual penelitian yang akan bermanfaat sebagai penuntun yang juga akan


(16)

mencerminkan alur berfikir dan merupakan dasar untuk perumusan hipotesis, sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Kotler ( 2000 ) data diolah

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan di uji dalam pengujian hipotesis ( Sugiyono, 2006 : 306 ). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang akan diajukan penulis adalah faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya ( Gardenia )

E. Tujuan dan Manfat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a Mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada PT.Kharisma Graha Jaya Medan.

Keputusan Pembelian ( Y ) Faktor Harga ( X1)

Faktor Pendapatan ( X2) Faktor Lokasi ( X3) Faktor Fasilitas ( X4)


(17)

b Mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Medan.

2. Manfaat Penelitian

a Bagi Perusahaan, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah, agar dapat ditentukan strategi apa yang di gunakan dalam pemasaran rumah pada PT. Kharisma Graha Jaya Medan.

b Bagi Peneliti, penelitian ini merupakan suatu Momen yang tepat untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan memperaktekkan dilapangan dan juga bisa dapat ilmu yang baru dari hasil penelitian tentang bagaimana cara membangun rumah dan konsep pemasaran rumah.

c Bagi Pihak lain, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan teori baru sehingga bisa menjadi acuan untuk melakukan penelitian yang serupa.

F. METODE PENELITIAN 1. Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Medan.


(18)

Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah : X1 = faktor harga

X2 = faktor tingkat pendapatan X3 = faktor lokasi

X4 = faktor fasilitas

2. Definisi Operasional Variabel

Untuk mengetahui variabel-variabel yang sudah di identifikasi, maka perlu definisi operasional dari masing-masing sebagai upaya pemahaman dalam definisi penelitian. Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

a Faktor harga (X1), adalah harga rumah atau sejumlah uang yang dibayarkan responden untuk membeli rumah pada perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. Indikator pengukurnya sebagai berikut : 1. Kemampuan konsumen membayar sejumlah harga

2. Kemampuan terjadinya tawar menawar 3. Nilai Jual Kembali

4. Harga rumah sesuai manfaat

b Faktor Pendapatan (X2), adalah seberapa besar penghasilan konsumen yang menjadi responden. Penghasilan konsumen dapat dijadikan sebagai acuan tentang kemampuan membayar cicilan kredit rumah.

Indikator pengukurannnya adalah dengan menggunakan : 1. Penghasilan tetap setiap bulan


(19)

3. Terjaminnya kelancaran angsuran rumah

c Faktor Lokasi (X3), adalah jarak tempat kerja dengan lokasi perumahan tempat-tempat penting lainnya. Indikator pengukurnya dengan menilai tanggapan responden mengenai :

1. Lokasi perumahaan kota

2. Lokasi perumahaan dengan pasar

3. Lokasi dekat dengan tempat kerja atau beraktivitas 4. Lokasi perumahaan dengan sarana umum

5. Lokasi perumahaan dekat dengan Pendidikan anak

d .Faktor Fasilitas (X4) adalah sarana yang disediakan oleh perumahaan PT. Kharisma Graha Jaya Medan, indikator pengukurannya :

1. Fasilitas listrik, telpon dan air 2. Fasilitas keamanan

3. Fasilitas tempat rekreasi dan bersantai 4. Fasilitas olahraga

e Keputusan Pembelian ( Y )

Keputusan Pembelian adalah variabel terikat, merupakan suatu tindakan pemilihan salah satu atau lebih dari dua alternatif yang ada. Variabel terikat diukur berdasarkan keputusan pembelian yang dilakukan responden terhadap produk, dalam hal ini adalah rumah. Indikator pengukurannya : 1. Pencarian informasi

2. Mengevaluasi informasi dan penawaran-penawaran yang ada 3. Ketepatan dalam mengambil keputusan


(20)

4. Dampak psikologis setelah melakukan keputusan pembelian rumah.

TABEL 1.3 Operasional Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur

X1 (Harga) Harga rumah atau

sejumlah uang yang diberikan responden untuk membeli rumah pada Perusahaan

1. Kemampuan konsu-men membayar sejum-lah harga.

2. Kemungkinan terjadi-nya tawar menawar. 3. Nilai jual kembali. 4. Harga rumah sesuai

manfaat. Likert X2 (Pendapatan) Seberapa besar penghasilan konsumen yang menjadi responden.

1. Penghasilan tetap tiap bulan.

2. Rutinitas pendapatan. 3. Terjadinya kelancaran

angsuran rumah.

Likert

X3 (Lokasi) Jarak tempat kerja dengan

lokasi perumahan dan tempat – tempat lainnya.

1. Lokasi perumahan dengan kota.

2. Lokasi perumahan dengan pasar.

3. Lokasi perumahan dengan tempat kerja.

4. Lokasi perumahan Likert


(21)

dengan sarana umum. 5. Lokasi perumahan 6. dengan pendidikan

anak. X4 Fasilitas Sarana yang disediakan

Oleh Perumahaan

1. Fasilitas listrik, air, telepon

2. Fasilitas keamanan 3. Fasilitas tempat

rekre-asi dan bermain 4. Fasilitas Olah Raga

Likert

Y

(Keputusan Pembelian)

Sikap atau upaya dari konsumen untuk

mendapatkan rumah yang mereka inginkan dan memutuskan membeli serta menggunakan rumah tersebut.

1. Pencarian informasi . 2. Mengevaluasi

infor-masi dari penawaran. 3. Ketepatan dalam

me-muaskan.

4. Dampak psikologis setelah memutuskan.

Likert

Sumber : Kotler ( 2001 ) data diolah 3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale. Pada sekala ini mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. ( Ginting dan situmorang, 2008 :121 ). Biasanya skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 penilaian


(22)

Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan pembagian dan responden memilih salah satu jawaban dan diberi skor tertentu.

TABEL 1.4

Skala Pengukuran Variabel Responden

No Keterangan responden Skor

1. Sangat tidak setuju 1

2. Tidak Setuju 2

3. Ragu-ragu 3

4. Setuju 4

5. Sangat Setuju 5

Sumber : Ginting Paham ( 2008, 121 ) 4. Tempat dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kompleks Gardenia atau PT. Kharisma Graha Jaya Medan, Jl. Sidodadi, Johor Pelaksanaannya pada bulan November sampai Desember 2010

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian ( Kuncoro 2003 ; 103 ). Pada penelitian ini populasi adalah pembeli rumah sekaligus penghuni pada perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. berjumlah 500 kepala keluarga yang menempati rumah saat ini


(23)

b. Sampel di ambil dengan metode purposive sampling yaitu : 10 % dari jumlah populasi. Menurut Gay ( Ginting, 2008 : 132 ) jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi. Jadi, dalam penelitian ini ukuran sampel sebesar 10 % dari populasi

c. Untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin ( Ginting, 2008:132) sebagai berikut :

Dimana: n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan yaitu 10% atau 0,1 Populasi (N) berjumlah 500 kepala keluarga yang diwakili perorang, sehingga jumlah sampel adalah:

n = 500 1 + ( 500 x 0,12)

n = 83,3 atau 84 kepala keluarga ( yang diwakilkan perorang )

Teknik yang digunakan dalam menentukan individu sampel adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, (2006:307). Kriteria sampel adalah sebagai berikut:

1. Responden lajang yang sudah mandiri atau suami-istri 2. Responden diambil dari tiap sample pertipe rumah

n =

2 . 1 Ne

N


(24)

3. Responden yang sudah menempati rumah

6. Jenis Data

a Data Primer yang diperoleh dari subjek penelitian melalui observasi dan wawancara serta kuisioner dengan responden

b Data Sekunder diperoleh dari bagian pemasaran, internet dan kepustakaan.

7. Teknik Pengambilan Keputusan

a Observasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Teknik yang dipakai adalah pengamatan langsung terhadap fasilitas perumahan.

b Wawancara dengan bertanya langsung kepada staf dan karyawan bagian pemasaran.

c Kuisioner yaitu daftar berisi pertanyaan untuk di isi oleh para responden. d Studi Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari informasi, buku-buku

dan jurnal-jurnal ilmiah.

8. Teknik analisa Data

a Metode Analisis Deskriftif

Yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum objek yang diteliti.

b Metode Analisis Statistik

Yaitu untuk mengetahui pengaruh harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian. Yang digunakan adalah :


(25)

1. Uji Validitas dan Reabilitas

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka kuisioner yang dijadikan instrumen pengumpulan data harus di uji terlebih dahulu tentang validitas dan reabilitasnya. Validitas dilakukan kepada 30 orang responden perumahan dan uji reabilitasnya dulakukan terhadap 84 orang responden perumahan PT. Kharisma Graha Jaya tersebut.

2. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah harus memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat dari grafik histogramnya yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan hasil gambar output SPSS normal P-P plot yang menunjukkan seberapa data penelitian suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik –titik data yang mengikuti dan searah garis diagonal. Untuk memastikan apakah data sepanjang garis diagoanal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov (1 sample KS).

3. Uji Regresi Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikolinearitas yaitu adanya problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennnya.


(26)

4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, 2008:73).

5. Analisis Regresi berganda

Untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua dikenal dengan analisis regresi berganda. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan software SPSS ( Statistic Product and service Solution ) versi 15.00. bentuk persamaan regresi dengan empat variabel independen yaitu :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X 3 + b4 X4 + e Dimana : Y = Keputusan pembelian konsumen

A = Konstanta

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi yang akan dicari X1 = Skor dimensi harga

X2 = skor dimensi tingkat pendapatan X 3 = Skor dimensi lokasi

X4 = Skor dimensi fasilitas e = Error/variabel pengganggu


(27)

5. Uji Statistik F

Uji ini disebut juga signifikasi simultan. Kuncoro ( 2003 : 19 ) mengatakan uji pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya :

H0 : b1 ≠ = b2≠ = b3 ≠ = b4 ≠ = 0, artinya apakah suatu independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel independen.α Ha : b1 # b2 # b3 b4 = 0, artinya semua variabel secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika Fhitung < F tabel pada α = 5 % Ha diterima jika Fhitung < F tabel pada α = 5 %

6. Uji Statistik t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Bentuk Pengujiannya adalah :

H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.


(28)

H0 : bi ≠ = 0, artinya variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung , t tabel pada α = 5 % Ha diterima jika thitung , t tabel pada α = 5 %

7. Koefisien Determinasi ( R2)

Suharyadi dan Purwanto mengatakan koefisien atau ketepatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada suatu persamaan regresi. Dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X (X1 , X2 + X 3 + X4 ) yang merupakan variabel tidak bebas. Semakin nilai koefisien dterminasi, maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y.


(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Ika Rahayu (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rumah pada Perumahan “Crown Regency Property Medan”.. mengemukakan hasil penelitiannya sebagai berikut :

Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen perumahan yaitu faktor harga, tingkat pendapatan, fasilitas, dan lokasi. Secara simultan ditunjukkan bahwa variabel Harga (X1), Tingkat Pendapatan (X2), Lokasi (X3), dan Fasilitas

(X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan. Hal ini dapat dilihat pada nilai Fhitung = 9.223. Kemudian kriteria yang digunakan: Fhitung > Ftabel

(9.223 > 2.53), artinya Ho ditolak dan H1.

Secara parsial (individual) ditunjukkan bahwa variabel Harga (X1) dan

Lokasi (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian rumah. Variabel Tingkat Pendapatan (X2) tidak signifikan dan

berpengaruh negatif, sedangkan untuk variabel Fasilitas (X4) mempunyai

pengaruh positif, tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rumah. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji-t yaitu nilai thitung untuk variabel Harga (X1) =


(30)

= 0.201, maka dapat dilihat bahwa nilai thitung dari variabel Harga (X1) dan Lokasi

(X3) lebih besar dari ttabel = 1.960. Ini menunjukkan variabel X1 danX3 mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan, sedangkan hasil variabel Tingkat Pendapatan (X2) dan Fasilitas (X4) lebih kecil dari nilai Ftabel sebesar 1.960. Ini menunjukkan

variabel X2 dan X4 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian rumah. Artinya hipotesis yang menyatakan “Faktor harga dan lokasi berpengaruh dominan dalam menentukan keputusan pembelian rumah Crown Regency Property Medan” terbukti.

Referensi Penelitian lain oleh Joko Permana ( 2008 ) dalam judul “Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk alkohol One Med di Kota Semarang”. Mengemukakan : bermanfaat dari penelitian pengaruh harga, promosi dan kualitas terhadap keputusan pembelian produk alkohol One med..

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Berdasarkan hasil pengujian statistik, dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel harga, promosi dan kualitas mempunyai taraf signifikan < 0,05 sehingga variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk alkohol One med..Berdasarkan hasil perhitungan F hitung, secara bersama-sama variabel-variabel harga, promosi dan kualitas mempunyai taraf signifikan < 0,05, hal ini membuktikan bahwa variabel-variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk alkohol One

med..Berdasarkan hasil perhitungan pada uji koefisien determinasi (Adjust R Square) menunjukkan bahwa keputusan pembelian produk alkohol One med


(31)

dipengaruhi oleh variabel harga, promosi dan kualitas sebesar 77,2%, sedangkan persentase sisanya sebesar 22,8% dijelaskan oleh variabel yang lain

Penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan penulis mempunyai persamaan. Persamaannya adalah model analisis yang dipergunakan oleh peneliti terdahulu adalah model analisis regresi linier berganda sedangkan penulis juga menggunakan model analisis linier berganda di samping itu persamaan yang lain adalah variabel terikat yaitu keputusan pembelian dan variabel bebasnya yaitu harga. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada lokasi penelitian.

B. Pengertian Perumahan Dan Pemukiman

Perumahan berasal dari kata per-rumah-an. Rumah adalah tempat tinggal untuk berlindung manusia dari lingkungan alam luar. Per-an adalah merupakan imbuhan yang berarti kata benda yang menunjukan kumpulan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Praktis (2009:71), perumahan adalah kumpulan dari rumah-rumah yang digunakan untuk berlindung, bagi keluarga yang layak huni (dilengkapi dengan sarana dan prasarana).

Untuk itu, memilih lokasi ditentukan ketentuan-ketentuan seperti yang tertuang dalam SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan. Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lain yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat, dengan kriteria :


(32)

1. Kriteria keamanan, lokasi tersebut bukan kawasan lindung, olahan pertanian, hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas bangunan pada area bandara dan daerah dibawah jaringan listrik tegangan tinggi.

2. Kriteria kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam.

3. Kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian, kemudahan berkomunikasi dan kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana lingkungan tersedia).

4. Kriteria keindahan/keserasian/keteraturan, dicapai dengan penghijauan,mempertahankan karakteristik topografi lingkungan yang ada. 5. Kriteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan

pertumbuhan fisik/pemekaran lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.

6. Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuan orang berjalan kaki sebagai pengguna lingkungan terhadap penempatan sarana dan prasarana utilitas lingkungan. 7. Kriteria lingkungan berjati diri, dicapai dengan mempertimbangkan


(33)

C. Konsep Pemasaran

Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosopi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perjalanan waktu, konsep-konsep ini mengalami perkembangan atau evolusi pemikiran. Walaupun begitu, tidak berarti konsp pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai dan visi manajemen, lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Fandy (2004:3), perkembangan konsep pemasaran, antara lain sebagai berikut :

1. Konsep produksi

Pemasar yang memegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi/operasi(internal). Asumsi yang diyakini adalah konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi) agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan.

2. Konsep produk

Dalam konsep ini pemasaran beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior. Konsekuensinya, pencapain tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kuaitas secara berkesinambungan.


(34)

3. Konsep penjualan

Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjualan meningkat. Sehingga tercapai laba maksimum sebagai mana menjadi tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli, sehingga pada gilirannya penjualan dapat meningkat.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Implikasinya fokus aktivitas pemasaran dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan adalah berusaha memuaskan pelanggan melaui pemahaman perilaku konsumen secara menyeluruh yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional lainnya (seperti produksi/operasi, keuangan, peronalia, riset dan pengembangan dan lain-lain) secara lebih efektif dan efisien.

5. Konsep pemasaran sosial

Beranggapan bahwa konsumen, hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan aktifitas pemasaran adalah


(35)

berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus memperbaiki hubungan produsen dan masyarat.

D. Kebutuhan, Kegiatan, Dan Permintaan

Menurut Kotler (2000:11) :“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keninginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”

Defenisi ini berdasarkan pada konsep inti : kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar.

Cara berpikir pemasaran mulai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Mausia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian dan rumah untuk hidup. Di luar ini, manusia ingin rereasi, pendidikan maupun jasa lainnya. Mereka punya pilihan yang jelas akan macam dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok.

Ada perbedaan antara kebutuhan, kenginan, dan permintaan Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah, perlindungan, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bisa hidup. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada terukir dalam hayati serta kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Walaupun kebutuhan manusia sedikit dan keinginan mereka banyak.


(36)

Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan institusi sosial seperti sekolah, keluarga dan perusahan dimana mereka berada.

Ada beberapa kebutuhan, salah satunya adalah menurut Maslow, dalam buku Kotler ( 2000 :213 ), ada lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkatan kepentingannya mulai dari yang paling rendah, yaitu kebutuhan biologis sampai yang paling tinggi yaitu kebutuhan psikogenik. Menurut teori maslow ini,manusia Berusaha memenuhi kebutuhan yang paling rendahnya dulu, sebelum memenuhi kebutuhan yang paling tinggi. Adapun lima kebutuhan menurut Maslow yaitu ialah :

Gambar 2.1. Lima tingkatan kebutuhan manusia

Sumber : Gambar Lima tingkat Kebutuhan Manusia Menurut Maslow dalam Kotler ( 2000 ; 213 )

Aktualisasi Diri (Sukses, Kuasa

Kebutuhan ego ( Status, Harga diri )

Kebutuhan Sosial

( Dihirmati, berteman, rasa memiliki ) Kebutuhan rasa Aman

( Perlindungan rasa aman, Peraturan Kebutuhan Fisiologis (Makanan, Sex, Pakaian dll)


(37)

Keterangan gambar :

1. Kebutuhan Fisiologis ( Phsyological needs )

Kebutuhan fisiologis ialah kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan tersebut meliputi makanan, air, udara, rumah, pakaian dan seks.

2. Kebutuhan rasa Aman ( Safety Needs )

Kebutuhan tingakat kedua adalah merupakan kebutuhan perlindungan fisik bagi manusia. Manusia membutuhkan perlindungan fisik bagi manusia. Manusia membutuhkan perlindungan dari gangguan kriminalitas, sehingga ia bisa hidup dengan rasa aman dan nyaman ketika berada di rumah maupun ketika berpergian. Keamanan secara fisik akan menyebabkan diperolehnya rasa aman secara psikis.

3. Kebutuhan Sosial ( Social Needs )

Kebutuhan tingkat tiga adalah kebutuhan berdasarkan perlunya manusia berhubungan pada manusia yang lainnya. Pernikahan dan keluarga adalah cerminan kebutuhan social yang dipraktikkan oleh manusia. Sesama anggota saling membutuhkan, menyayangi dan melindungi.

4. Kebutuhan Ego ( Egoistic or Esteem Needs )

Kebutuhan ego adalah kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya. Manusia berusaha mencapai prestasi, reputasi dan status sosial yang lebih baik


(38)

5. Kebutuhan aktualisasi Diri ( Needs for Self Actualitiation )

Derajat kelima adalah keinginan dari seorang individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik secara potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Kebutuihan aktualisasi diri juga menggambarkan keinginan seseoprang untuk mengetahui, memahami dan membentuk suatu sistem nilai, sehingga bisa mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini juga menyangkut keinginan untuk menyampaikan ide atau gagasan.

E Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Dalam pemasaran perilaku konsumen terus menerus dikembangkan oleh pemasar maupun para ahli pemasaran. Hal ini sangat dipenting mengingat bahwa setiap perusahaan harus dapat mengenal dan memahami perilaku konsumen baik apa yang mereka pikirkan maupun apa yang mereka rasakan dengan tepat. Perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan yang menyusul tindakan itu.

The American marketing dalam Setiadi ( 2003 : 3 ) mendefinisikan

bahwa :

“ Perilaku konsumen merupakan interaksi yang dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran hidup mereka”.


(39)

Dari definisi diatas dapat tiga ide penting perilaku konsumen yaitu :

a. Perilaku Konsumen bersifat dinamis, yang berarti bahwa perilaku konsumen, kelompok konsumen atau masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi afeksi ( perasaan ), kognisi ( pemikiran ) Perilaku dan kejadian di lingkungannya.

c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran karena itu peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui penerapan berbagai strategi pemasaran.

2. Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak bisa dikendalikan oleh pemasar, tapi harus diperhitungkan. Secara garis besar, Setiadi (2010:11), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian :

a. Faktor-faktor kebudayaan

1. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai persepsi, preferensi dan perilaku melalui proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya.

2. Sub Budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu : Kelompok nasionalis, kelompok keagamaan, kelompok Ras dan kelompok Grafis.


(40)

3. Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki dan keanggotaannya memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.

b. Faktor sosial

1. Kelompok refrensi terdiri dari suatu kelompok yang mempunyai pengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

2. Keluarga dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu keluarga orientasi yakni merupakan orangtua dari seseorang, dan seseorang, dan keluarga prokreasi yakni pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan diteliti secara intensif.

3. Peran dan status seseorang dapat di identifikasikan sebagai posisi seseorang dalam setiap kelompok.

c. Faktor Pribadi

1. Umur dan tahapan dalam siklus hidup membentuk konsumsi seseorang 2. Pekerjaan

3. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat di belanjakan ( tingkatnya, stabilitasnya dan polanya), tabungan dan hartanya ( termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

4. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan


(41)

“seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang. d. Faktor Psikologis

1. Motivasi adalah dorongan yang timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman.

2. Persepsi didenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

3. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

4. Kepercayaan dan sikap merupakan suatu gagasan deskriftif yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu.

F. Jenis-jenis Perilaku keputusan Konsumen

Menurut Kotler ( 2000:247-249 ), ada beberapa jenis perilaku keputusan konsumen, antara lain sebagai berikut :

1. Perilaku pembelian kompleks.

Ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi, jenis perilaku pembelian kelompok ini akan melalui suatu proses belajar, yang pertama ditandai dengan mengembangkan


(42)

kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian membuat perilaku pembelian dengan kebijaksanaan.

2. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian

Kadang-kadang terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini berdasarkan kenyataan bahwa pembeliaan tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang akan tersedia akan membeli dengan cukup tepat karena perbedaan merek tidak nyata. Pembeli menanggapi hanya menurut harga yang baik atau menurut kemudahaan dalam membeli. Sebagai contoh pembelian mobil adalah keputusan mempunyai keterlibatan tinggi karena harganya mahal dan merupakan suatu barang yang mengekspresi diri. Setelah pembelian tersebut, konsumen itu mungkin mengalami ketidaksesuaian yang disebabkan oleh adanya hal tertentu yang menggangu dari mobil tersebut, sehingga konsumen tersebut akan waspada terhadap informasi yang dapat membenarkan keputusan tersebut.

3. Perilaku Pembelian menurut kebiasaan

Banyak produk yang dibeli dengan keterikatan konsumen yang rendah dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan terdapat kebiasaan bahwa konsumen mempunyai keterlibatan yang rendah dengan kebanyakkan barang yang murah dan sering dibeli. Perilaku konsumen diatas tidak melalui urutan kepercayaan perilaku normal. Para konsumen tidak mencari secara ekstensif mencari informasi mengenai merek bukan keyakinan


(43)

merek. Para konsumen tidak membentuk pendirian yang kuat atas suatu merek tetapi memilihnya karena merek itu terasa akrab setelah membeli, mereka bahkan mungkin tidak mengevaluasi pilihannnya tersebut karena mereka tidak terlibat produk tersebut.

4. Perilaku Pembelian mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Dsini konsumen terlihat banyak melakukan peralihan merek. Konsumen memiliki sedikit kepercayaan, memilih sebuah merek tanpa terlalu banyak mengevaluasi selama mengkonsumsi dan memakai sebuah produk.

G. Proses Pengambilan Keputusan pembelian

Menurut Setiadi ( 2003 : 16 ), proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Secara umum digambarkan sebagai berikut ;

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Sumber : Setiadi ( 2003 : 16 )

Gambar ini menyiratkan bahwa konsumen melewati kelima tahap seluruhnya pada setiap pembelian. Namun, dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Seseorang wanita yang membeli pasta gigi bermerek sudah pasti mengenal akan kebutuhan

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Setelah Pembelian


(44)

dan langsung pada keputusan pembelian, melompati tahap pencarian informasi dan evaluasi. Model tersebut menunjukkan semua pertimbangan untuk muncul ketika konsumen membeli yang kompleks dan baru.

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah

Proses membeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama kebutuhan normal atau kebutuhan rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya dan mencari untuk mempelajari yang lain. Salah satu faktor bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu :

a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, dan kenalan b. Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, & pameran c. Sumber Umum : Media massa, Organisasi Konsumen


(45)

d. Sumber Pengalaman : Pernah menangani, menguji, menggunakan produk.

3. Evaluasi alternatif

Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakkan model dari proses evaluasi konsumen bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentukkan nilai terhadap produk terutama berdasarkan sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap pilihan-pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian ada dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor pertama adalah sikap kepercayaan/pendirian orang lain. Sejauh mana sikap seseorang mempengaruhi alternatif pilihan seseorang tergantung pada dua hal yaitu :

a. Intensitas sikap negatif orang tersebut pada alternatif pilihan orang konsumen.

b. Motivasi Konsumen untuk menuruti keinginan orang tersebut.

Semakin tinggi intensitas negatif orang tersebut akan semakin dekat hubungan orang lain tersebut kepada konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor dalam keadaan terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, manfaat


(46)

produk yang diharapkan. Pada saat konsumen bertindak faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin akan timbul dan mengubah tujuan pembelian. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak dapat diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud tujuan pembelian tersebut.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen-konsumen tersebut akan mengalami tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak berakhir pada saat produk dibeli. Tetapi akan berlangsung pada saat periode sesudah pembelian. Kepuasaan pembeliaan adalah fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut dibawah daya guna pelanggan akan merasa kecewa, jika memenuhi harapan maka pelanggan akan merasa puas. Dan jika melebihi memenuhi harapan maka pelanggan akan merasa sangat puas perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan kepada orang lain secara menguntunngkan atau merugikan.


(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

b. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Kharisma Graha Jaya didirikan di Medan pada tahun 1981 dan melalui perubahan kepemilikan saham, pada tahun 1987 mulai secara khusus menekuni bidang pengembangan lahan dan permukiman di berbagai daerah, seperti Lampung, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Pembangunan perumahan diawali kerjasama dengan PT. Asabri ( Persero) Yakni perusahaan Umum yang mulai tahun 1984 di tugasi oleh pemerintahan untuk membangun rumah-rumah sehat sederhana (RSH) bagi personil maupun Pegawai Negri Sipil yang berada dibawah Departemen Pertahanan dan Kepolisian Negara, khususnya mereka yang sudah menjalani masa pensiun, sehingga dapat menggosongkan asrama dan rumah dinas untuk selanjutnya dapat ditempati oleh mereka yang masih aktif. Ini merupakan Program nasional karena setiap tahunnya puluhan ribu personil dan PNS memasuki masa pensiun tanpa tersedianya rumah penampungan yang layak.

Pemerintah menyediakan program bantuan uang muka yang berasal dari iuran tabungan wajib selama bertahun-tahun dijalani semasa aktif dan dengan pemotongan sepertiga dari uang pensiun setiap bulannya, mereka dapat memiliki rumah sendiri untuk tempat bernaung dan meninggalkan asrama dan rumah dinas untuk kembali ke lingkungan masyarakat sipil. Program ini


(48)

melibatkan PT. ASABRI ( Persero ) sebagai penyedia fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR), dan pengembangan sebagai pelaksana di lapangan.

Fungsi fasilitas perumahan yang di jalankan oleh PT. ASABRI ( Persero) di alihkan kepada Yayasan kesejahteraan Prajurit dan Pegawai negri sipil departemen Pertahanan ( YKPP DEPHAN ) Pada tahun 1998. Selama periode 1987 hingga kini atau selama lebih 20 tahun terakhir, PT. Kharisma Graha Jaya bertahan sebagai salah satu pengembang utama di dalam penyediaan perumahaan bagi para pensiunan dimaksud. Mulai tahun 2004 PT. Kharisma Graha Jaya juga menyediakan rumah bagi personil dan PNS aktif melalui program khusus yang juga di selenggarakan setiap tahunnya oleh YKPP DEPHAN.

Pengalaman selama puluhan tahun itu telah mendorong PT. Kharisma Graha Jaya pada tahun 2003 untuk berekspansi ke bidang yang lebih menantang, yakni beralih menjadi pengembang perumahan untuk umum. Dari sebelumnya membangun rumah dengan tipe antara 21 hingga 36, kini berkembang menjadi rumah bertipe 45 hingga 90.

PT. Kharisma Graha Jaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan modal. Lembaga keuangan yang telah memberikan dukungannya selama ini adalah PT. Bank Yudha Bhakti, PT. BTN (Persero), PT. Bank Mandiri, PT. Bank Bukopin. Selain KPR, selain untuk KPR bank-bank tersebut juga menyediakan bantuan permodalan untuk kontruksi. Dengan disediakan permodalan dari lembaga-lembaga tersebut, masa-masa sulit selama tahun 2006-2007 dapat dilalui relatif dengan cukup baik.


(49)

PT. Kharisma Graha Jaya juga didukung oleh orang-orang atau tenaga-tenaga yang siap membantu dengan latar belakang ahli dibidangnya masing-masing. Penyeragaman pandangan kepada sumber daya manusia yang terampil juga perlu dilakukan untuk mencapai sasaran yang dibangun dengan visi, misi, dan sasaran serta strategi pengelolaan.

B. Visi dan Misi PT. Kharisma Graha Jaya 1. Visi PT. Kharisma Graha Jaya

PT. Kharisma Graha Jaya mempunyai visi: “Memberikan kesempatan kepada mereka yang berpotensi dan bertekad mengembangkan kemampuannya dalam menjual untuk maju bersama dan menjadi tulang punggung keluarga besar

2. Misi PT. Kharisma Graha Jaya

PT. Kharisma Graha Jaya dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, juga mempunyai misi sebagai berikut:

a. Membangun satu jaringan pemasaran yang tangguh yang terdiri dari individu yang terpilih dan terlatih sebagai bagian dari suatu sistem penjualan yang efektif dan dinamis.

b. Memberikan service (layanan) yang terbaik kepada masyarakat dan dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak dalam bisnis pemasaran properti.


(50)

C. Sasaran PT. Kharisma Graha Jaya

Melalui visi dan misi yang telah ditetapkan, maka PT. Kharisma Graha Jaya dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan yaitu target pendapatan setiap tahunnya dan standardisasi dalam usaha bisnis properti.

D. Strategi PT. Kharisma Graha jaya

PT. Kharisma Graha jaya telah menentukan strategi yang digunakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

a. Melengkapi setiap anggota dengan pengetahuan, ketrampilan yang terpakai dan fasilitas yang tepat guna.

b. Memberikan Iklan di Radio dan Surat Kabar c. Memasang spanduk di jalan-jalan besar

d. Mendatangi dan bekerjasama dengan kantor istansi Pemerintah dengan swasta dalam hal penawaran pembelian rumah.

Dengan Prospek makro ekonomi yang diproyeksikan cerah pada tahun 2008, walaupun terganggu oleh kenaikkan harga BBM, diharapkan PT. Kharisma Graha Jaya dapat lebih berkiprah dalam menyediakan hunian asri dan terjangkau bagi kebutuhan masyarakat menengah kebawah yang merupakan pangsa pasar terbesar di dalam strata ekonomi yang berlaku saat ini di indonesia.

Adapun alamat Perusahaan PT. Kharisma Graha jaya sekarang bertempat di Jl. Sei belutu dalam No. 77 E. Ema


(51)

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu bentuk yang menunjukkan aspek-aspek pokok dan hubungan antar bagian serta saluran pengawasan yang menduduk i masing-masing jabatan. struktur organisasi menggambarkan pembagian yang penting serta garis otoritas formil, kesemuanya ini adalah tanggung jawab pemimpin perusahaan untuk mengkoordinir perusahaan. Struktur organisasi dapat dipandang sebagai kerangka yang menyeluruh, yang menghubungkan berbagai fungsi dari badan usaha dan menunjukkan hubungan yang tetap antara para karyawan yang melaksanakan berbagai fungsi tersebut, strukturnya dapat dilihat sebagai berikut:

1. Dewan Direksi : Ny. Mariaty Lebbe ( Direktur Utama) 2. Direktur Pemasaran : Ny. Sofia

3. Direktur Keuangan : Rubianto SE 4. Direktur Teknik : Ir. Rubianto


(52)

Gambar 3.1, Struktur Organisasi PT. Kharisma Graha Jaya

Sumber : Data Manajemen PT. Kharisma Graha Jaya 2010 ( Data Diolah ) Dewan Direksi

Direktur Pemasaran

Direktur Keuangan

Direktur Teknik Leader Marketing

Marketing

Adminstrasi Intern

Administrasi Ekstern

Mandor Tukang Bangunan


(53)

Adapun Rincian Tugas Jabatan diatas ialah 1. Dewan direksi bertugas ;

a. Bertanggung jawab atas jalannya kegiatan operasional perusahaan. b. Memberikan pelayanan yang baik kepada customer (pelanggan). c. Melakukan pembinaan SDM (Sumber Daya Manusia).

d. Bertanggung jawab atas target pendapatan dan standardisasi pada perusahaan.

e. Memimpin all division (semua divisi) 2. Direktur Pemasaran Bertugas ;

a. Merancang, Mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran secara optimal, sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok. b. Memimpin team marketing dalam memasarkan proyek-proyek perumahan

dari para developer (pengembang) secara langsung (proyek-proyek yang baru dibangun atau sedang dibangun).

c. Mengikuti rapat mingguan.

d. Membuat laporan berkala mengenai prestasi kerja Marketing. 3. Direktur Keuangan Bertugas :

a. Bertanggung jawab atas pembukuan perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas kegiatan Administrasi dan Accounting dan arsip yang diperlukan perusahaan.

c. Menyelenggarakan administrasi seperti menyimpan data-data pegawai dan data penjualan.

4. Direktur Teknik


(54)

b. Bertanggungjawab atas rumah dan fasilitas yang akan dibangun c. Mengawasi Mandor dan Tukang dalam mengerjakan bangunan rumah d. Membuat laporan rumah yang telah di bangun dan apa-apa saja yang

dibutuhkan 5. Leader Marketing

a. Memberikan pengarahan pada marketing bagaimana menjual seharusnya b. Mengawasi Kinerja Marketing

c. Memberikan Laporan Pada Direktur Pemasaran 6. Markerting bertugas :

a. Membuat Target penjualan pribadi

b. Melaksanakan penjualan semaksimal mungkin c. Memberikan laporan pada leader marketing 7. Administrasi Internal Bertugas :

a. Membuat surat-menyurat masuk & keluar perusahaan

b. Membuat laporan keuangan internal pengeluaran perusahaan c. Membuat jadwal rapat karyawan

d. Menyimpan arsip-arsip penting perusahaan 8. Administrasi Eksternal Bertugas :

a. Membuat Bukti Transaksi Penjualan Rumah b. Membuat Laporan Keuangan eksternal perusahaan c. Bekerjasama dengan pihak bank

9. Mandor Bertugas :


(55)

b. Mengawsi jalannya kerja tukang bangunan c. Memberikan laporan kepada Direktur Teknik 10. Tukang Bangunan

a. Merancang Bangunan Rumah b. Melaksanakan membangun rumah

F. Syarat Dalam Pembelian Rumah

1. Pembayaran Booking Fee yang tidak dilanjutkan dengan Down Payment dalam jangka waktu satu minggu dianggap BATAL dan Booking Fee yang telah dibayar menjadi milik pihak penjual.

2. Pembayaran DP sebesar 20 % dari harga total rumah

3. Pembayaran Rumah dapat dilakukan dengan sekali dan cash bertahap Misal 3-6 pembayaran maksimal dalam setahun

4. Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. 5. Angsuran kredit dapat ditentukan waktunya dan besarnya angsuran sesuai


(56)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reabilitas

Penulis dalam mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya bila rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan mutlak diperlukan dan alat-alat kuisioner yang digunakan juga harus baik, oleh karena itu perlu adanya uji validitas dan reabilitas.

Validitas ialah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin di ukur. Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

TABEL 4.1 Validitas Harga

No. Butir Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keterangan 0.603

0,890 0.890 0,722

0,478 0,478 0,478 0,478

Validitas Validitas Validitas Validitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Pada tabel 4.1 validitas harga diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid, dilihat dari Corrected Item –Total Correlation bahwa nilai r hitung > r tabel maka

pernyataan dinyatakan valid. Nilai r tabel tidak terdapat satu pun r hitumg variabel,

pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0,478, pada tabel r dengan


(57)

TABEL 4.2 Validitas Pendapatan

No. Butir Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keterangan 0,772 0,846 0,769 0,478 0,478 0,478 Validitas Validitas Validitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Pada tabel 4.2 validitas pendapatan diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid, dilihat dari Corrected Item –Total Correlation bahwa nilai r hitung > r tabel

maka pernyataan dinyatakan valid. Nilai r tabel tidak terdapat satu pun r hitumg

variabel, pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0,478, pada tabel

r dengan menggunakan df = n-2 =30-2 =28

TABEL 4.3 Validitas Lokasi

No. Butir Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keterangan 1 2 3 4 5 0,826 0,965 0,791 0,643 0,963 0,478 0,478 0,478 0,478 0, 478 Validitas Validitas Validitas Validitas Validitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Pada tabel 4.3 validitas Lokasi diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid, dilihat dari Corrected Item –Total Correlation bahwa nilai r hitung > r tabel maka

pernyataan dinyatakan valid. Nilai r tabel tidak terdapat satu pun r hitumg variabel,

pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0,478, pada tabel r dengan


(58)

TABEL 4.4 Validitas Fasilitas

No. Butir Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keterangan 1 2. 3. 4. 0.647 0,516 0.541 0,645 0,478 0,478 0,478 0,478 Validitas Validitas Validitas Validitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Pada tabel 4.4 validitas Fasilitas diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid, dilihat dari Corrected Item –Total Correlation bahwa nilai r hitung > r tabel maka

pernyataan dinyatakan valid. Nilai r tabel tidak terdapat satu pun r hitumg variabel,

pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0,478, pada tabel r dengan

menggunakan df = n-2 =30-2 =28

TABEL 4.5

Validitas Keputusan Pembelian

No. Butir Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keterangan

1 2. 3. 4. 0,793 0,893 0,692 0,673 0,478 0,478 0,478 0,478 Validitas Validitas Validitas Validitas


(59)

Pada tabel 4.5 validitas Keputusan Pembelian diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid, dilihat dari Corrected Item –Total Correlation bahwa nilai r

hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. Nilai r tabel tidak terdapat satu pun

r hitumg variabel dilihat dibawah, pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui

rtabel = 0,478, pada tabel r dengan menggunakan df = n-2 =30-2 =28

TABEL 4.6

Nilai r Alpha Variabel Keputusan Dependent dan Independen

Instrumen Cronbach”s Alpha N of Item Keterangan Harga Pendapatan Lokasi Fasilitas Keputusan Pembelian 0,889 0,890 0,936 0,775 0,878 4 3 5 4 4 Realibel Realibel Realibel Realibel Realibel

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Pada tabel 4.6 reabilitas Harga, Pendapatan, Lokasi, Fasilitas dan Keputusan Pembelian diatas terlihat seluruh butir dinyatakan realibel dilihat dari Cronbach’s

Alpha bahwa nilai r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. Nilai r tabel

tidak terdapat satu pun r hitumg variabel dilihat dibawah, pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0,478, pada tabel r

c. Analisis Karekteristik Responden

Pada penelitian ini, peneliti akan menggambarkan dari hasil pengamatan terhadap responden berdasarkan kuisioner yang dibagikan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel dibawah ini sebagai berikut


(60)

TABEL 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Responden

(Orang)

(%)

Karakteristik

Laki-laki 35 (Orang) 41,66 %

Perempuan 49 (Orang) 58,34 %

Total 84 (Orang) 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini responden yang paling banyak adalah perempuan yang berjumlah 49 orang atau 58,34 %, sedangkan responden laki-laki berjumlah 35 orang atau 41,66 % dari jumlah sampel yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa para responden kebanyakan berjenis kelamin laki-laki yang lebih sering melakukan perjalanan ke luar kota untuk kepentingan pekerjaan baik untuk dinas maupun penempatan kerja oleh perusahaan.


(61)

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia (Tahun) Jumlah Responden (Orang) (%)

Karakteristik

> 30 (Tahun) 25 (Orang) 29,76 %

31-40 (Tahun) 32 (Orang) 38.09 %

41-50 (Tahun) 20 (Orang) 23,80 %

51-60 (Tahun) 11 (Orang) 13,09 % > 60 (Tahun) 2 (Orang) 2,38 %

Total 84 (Orang) 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Berdasarkan pengamatan tabel 4.8 diperumahan ini, bahwa responden yang berumur > 30 tahun berjumlah 25 orang atau 29, 76 %. Responden yang berumur 31-40 tahun berjumlah 32 orang atau 38,09 %. Responden yang berumur 41-50 % berjumlah 20 orang atau 23,80 %, responden 51,60 orang berjumlah 11 orang atau 13,09 % dan responden yang berumur > 60 tahun kebawah berjumlah 2 orang atau 2,38 %. Hal ini menandakkan bahwa yang paling banyak penghuni yang dewasa berumur 31-40 tahun karena mereka masih muda dan sudah mapan ketika berumuran itu


(62)

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Kelamin Jumlah Responden

(Orang)

(%)

Karakteristik

PNS 15 (Orang) 17,85 %

Karyawan Swasta

27 (Orang) 32,14 %

Wiraswasta 27 (Orang) 32,14 %

Pensiunan 7 (Orang) 8,33 %

Dan lain-lain 14 ( orang ) 16,66 %

Total 84 (Orang) 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat dilihat bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini yang memiliki pekerjaan sebagai PNS berjumlah 15 orang atau 17,85 %, pekerjaan sebagai karyawan berjumlah 27 orang atau 32,14 %, pekerjaan wiraswasta berjumlah 32,14 %, para pensiunan berjumlah 7 orang atau 8,33 %, dan lain-lain berjumlah 14 orang atau 16,66 %. Hal ini bahwa karyawan swasta paling banyak menghuni perumahan ini karena secara psikologisnya selagi mereka bekerja mereka masih sanggup membayar, sedangkan wiraswasta memilih tempat tersebut karena tidak jauh dari lokasi usaha mereka.


(63)

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Berdasarkan tabel 4.10 maka dapat responden yang berpendidikan SMU berjumlah 28 orang atau 33,33 %, berpendidikan Diploma berjumlah 20 orang 23,80 %, sarjana berjumlah 27 orang atau 32,14 %, pasca sarjana berjumlah 6 orang atau 7,14 %. Dan lai-lain sebesar tidak ada. Hal ini bahwa perumahan ini dihuni oleh paling banyak pendidikan SMU karena ini pendapatannya kebanyakkan mereka rendah jadi cocok untuk membayar harga diperumahan ini.

Pendidikan Jumlah Responden

(Orang)

(%)

Karakteristik

SMU/Sederajat 28 33,33 %

Diploma 20 23,80 %

Sarjana 27 32,14 %

Pasca Sarjana 6 7,14 %

Dan lain-lain 0 0 %


(64)

Tabel 4.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Dana Pembelian

Sumber Dana Jumlah Responden

(Orang)

(%)

Karakteristik

Warisan 11 13,09 %

Jual Asset 10 11.90%

Pendapatan 37 44,04 %

Tabungan 19 22,61 %

Dan lain-lain 7 8,33 %

Total 84 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Berdasarkan tabel 4.11 bahwa sejumlah 11 orang responden atau 13,09 % sumber dana pembelian responden adalah warisan, kemudian sejumlah 11 orang atau 11,90 % sumber dana pembelian responden dari jual asset, lalu sejumlah 37 orang atau 44,04 % sumber dana pembelian responden dari pendapatan, dan sejumlah 19 orang atau 22,33 % sumber dana pembelian dari tabungan, dan sejumlah 7 orang atau 8,33 % sumber dana pembelian dan lain-lain.


(65)

TABEL 4.12

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Sumber Dana Jumlah

Responden (Orang)

(%)

Karakteristik

Rp.1.000.000-Rp.3.000.000,-

40 47,61 %

Rp. 3.100.000-Rp.5.000.000,-

29 34,52 %

Rp.5.100.000-Rp.7.000.000,-

10 11,90 %

Rp.7.100.000-Rp.9.000.000,-

2 2,38 %

> Rp.9.100.000,- 3 3,57 %

Total 84 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat responden yang berpendapatan dibawah Rp.3.000.000,- sebesar 40 orang atau 47,61 %, responden berpendapatan Rp.3.100.000,- Rp.5.000.000,- sejumlah 10 orang atau 11,90 %, responden yang berpendapatan Rp.5.100.000,- - Rp.7.000.000, responden yang berpendapatan Rp.7.100.000-Rp.9.000.000,- berjumlah 2 orang atau 2,38 %, responden yang berpendapatan > Rp.9.100.000,- berjumlah 3 orang atau 3,57 %. Jadi diperumahaan ini dihuni paling banyak oleh berpendapatan Rp.3.000.000, karena harga rumah cukup terjangkau dengan pendapatan mereka.


(66)

C. Pengujian Hipotesis dan Data 1. Analisis Deskriftif

TABEL 4.13

De scri ptive S tatistics

84 5,00 17,00 14,5833 2,31396

84 3,00 15,00 11,2262 2,26206

84 8,00 25,00 17,4405 3,60839

84 4,00 20,00 14,8690 3,26271

84 4,00 20,00 14,9643 2,95935

84 Harga

Pendapatan Lokasi Fasilitas

Keputusan_Pembelian Valid N (lis twis e)

N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion

Sumber : hasil Penelitian, 2010 ( data diolah )

a. Jumlah Sampel (N) sebanyak 84 orang b. Nilai paling Kecil atau minimum 3

c. Nilai paling besar atau maksimum untuk Harga 17, Pendapatan 15, Lokasi 25, Fasilitas 20, dan keputusan pembelian 20.

d. Nilai Tengah (mean) untuk Harga 14.5833, Pendapatan 11.2262, Lokasi 17.4405, Fasilitas 14.8690, Keputusan Pembelian 14.9643.

e. Standard Deviasi dari Harga 2,31396, Pendapatan 2,26206, Lokasi 3,60839, Fasilitas 3,26271, Keputusan Pembelian 2,95935

2. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah harus memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat dari grafik histogramnya yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan hasil gambar output SPSS normal P-P plot yang menunjukkan


(67)

seberang data penelitian suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik –titik data yang mengikuti dan searah garis diagonal namun seringkali data kelihatan karena mengikuti garis diagonal berdistribusi normal.

Untuk memastikan apakah data sepanjang garis diagoanal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk melihat determinannya antar varible dilakukan dengan Uji Determinan (R2). Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal dan mendekati normal.

Regression Standardized Residual

2

1

0

-1-2

-3

Frequency

20

15

105

0

Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel (setelah perbaikan) Sumber : Hasil olahan SPSS 15.00 for window


(68)

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau kekanan. Hal ini berarti data residual mempunyai distribusi normal . Uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal P-P Plot of regression standardized .

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.60.4

0.2

0.0

Expected Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized ResidualDependent Variable: Keputusan_Pembelian

Gambar 4.2 Normal P Plot (setelah perbaikan) Sumber : Hasil olahan SPSS 15.00 for windows

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik–titik scatterplot sudah mengikuti garis diagonal disepanjang garis normal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis statistik. Analisis statistik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Data Manajemen PT. Kharisma Graha jaya, 2010, Medan

Ginting Paham, Helmi Syafrizal, 2008, Filsafat Ilmu dan Metode Riset, edisi Kedua, Penerbit Usu Press

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi keduabelas, Jilid Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin,L, 2008, Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Jilid Dua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kuncoro Mudrajad, 2003, Metode riset dan Penelitian Bisnis, Jilid satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Permana, Joko, 2008,”. “Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk alkohol One Med di Kota Semarang, skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Ritonga Parlaungan, 2009, Bahasa Indonesia Praktis, Penerbit Bartong jaya,

Medan

Rahayu, Ika ( 2007 ) Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pengambilan Keputusan pembelian Rumah pada Perumahaan Crown Regency Property Medan , Skripsi FE-USU, Medan

Situmorang, Syafrizal Helmi, et al. 2008. Analisis Data Penelitian. Cetakan Kedua. Medan : USU Press.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi dalam Strategi dan Penelitian Pemasaran. Prenada Media, Jakarta.

Tjiptono, Fandy, 2004. Pemasaran Jasa. Cetakan Pertama, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

www. Google.com, 2010, Syarat Perumahaan yang Ideal menurut SNI, tanggal 06 November 2010 pukul 10.00 WIB, Medan


(2)

Lampiran 1 KUESIONER

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN RUMAH PADA PERUMAHAN PT.KHARISMA GRAHA JAYA

MEDAN

Bersama ini kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

A. Petunjuk Pengisian

1. Untuk pertanyaan pilihan berganda, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai menurut Anda.

2. Untuk pertanyaan tentang variabel-variabel seperti harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

Setiap responden hanya diberi kesempatan menceklist satu (1) jawaban. Adapun makna kodenya adalah sebagai berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju

RG : Ragu-ragu S : Setuju


(3)

B. Identitas Responden 1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. laki-laki b. Perempuan 3. Usia :

a. < 30 tahun d. 51-60 tahun b. 31-40 tahun e. 61 tahun ke atas

c. 41-50 tahun

4. Pekerjaan :

a. Pegawai Negeri Sipil d. Pensiunan

b. Pegawai Swasta e. Lain-lain...(sebutkan) c. Wira Swasta

5. Pendidikan terakhir :

a. Sekolah Lanjutan (SMP/SMU) d. Pasca Sarjana (S2/S3) b. Sarjana Muda (D-3) e. Lain-lain...(sebutkan) c. Sarjana (S-1)

6. Sumber Dana Pembelian Rumah :

a. Warisan orang tua d. Tabungan

b. Jual asset e.Usaha lain-lain....(sebutkan) c. Pendapatan

7. Pendapatan Responden/Bulan : a. Rp 1.000.000 s/d Rp 3.000.000 b.Rp 3.100.000 s/d Rp 5.000.000 c. Rp 5.100.000 s/d Rp 7.000.000


(4)

d. Rp 7.100.000 s/d Rp 9.000.000 e. > Rp 9.100.000

No .

A. Variabel Harga STS TS RG S SS

1. Harga rumah pada PT.KHARISMA GRAHA JAYA sesuai dengan kemampuan saya.

2. Harga rumah yang ditawarkan sesuai dengan harga pasar.

3. Prospek harga jual kembali rumah yang dipasarkan cukup baik.

4. Harga yang dberikan perumahan ini sudah sesuai dengan manfaat yang saya terima.

No. B. Variabel Tingkat Pendapatan STS TS RG S SS 1. Pendapatan cukup untuk membayar DP

pembelian rumah

2. Pendapatan saya perbulan sangat mempengaruhi keputusan pembelian rumah ini.

3. Pendapatan saya sangat menjamin kelancaran pembayaran kredit rumah saya setiap bulannya.


(5)

No. C. Variabel Lokasi STS TS RG S SS 1. Lokasi rumah yang saya beli sesuai

dengan keinginan saya, yaitu dekat dengan kota.

2. Lokasi rumah yang saya beli dekat dengan pasar/swalayan.

3. Lokasi rumah dekat tempat saya bekerja atau beraktivitas

4. Lokasi rumah dekat dengan sarana umum, seperti: bandara, rumah sakit, tempat ibadah, dan lain-lain.

5. Lokasi rumah dekat dengan sarana pendidikan.

No. D. Variabel Fasilitas STS TS RG S SS

1. Keamanan di perumahan ini sudah baik. 2. Listrik, telepon, dan air yang ditawarkan

ini sangat memadai dan sesuai kebutuhan saya.

3. Sarana Bermain dan Rekreasi di perumahaan ini sudah baik


(6)

No. E. Variabel Keputusan Pembelian Rumah

STS TS RG S SS

1. Informasi tentang rumah disini yang saya diperoleh sudah jelas.

2. Keputusan saya dalam memilih lokasi rumah/ruko yang saya beli adalah tepat. 3. Saya merasa puas dengan

harga rumah/ruko yang saya beli.

4. Saya merasa nyaman tinggal di perumahan yang saya beli ini