A. Komunikasi Organisasi
1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi merupakan serangkaian dari dua kata, yaitu komunikasi dan organisasi. Untuk lebih jelasnya, dari dua kata tersebut akan
diuraikan dengan penjelasan masing – masing. Kata komunikasi dalam bahasa Inggris yaitu communication, secara
etimologi komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare yang berarti “partisipasi atau memberitahukan”.
8
Menurut Onong Uchjana Effendi istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran
pikiran”. Makna hakiki dari communication yang berarti “sama” atau “kesamaan arti”
9
Pendapat hampir sama dikemukakan oleh Astrid S. Susanto yaitu kata komunikasi berasal dati kata communicare yang di dalam bahasa Latin memiliki
arti “berpartisipasi” atau “memberitahukan”. Kata communis berarti “milik bersama” atau “berlaku di mana-mana”.
10
Sedangkan secara terminologi menurut Onong Uchjana Effendi : “komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahukan atau merubah sikap, pendapat dan perilaku,
8
Astrid. S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung: Bina Cipta, 1947, h 67
9
Onong Uchjana Effendi, Spektrum Komunikasi, Bandung: Bandar Maju, 1992, h. 1.
10
Astrid. S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek 1, Bandung: Bina Cipta, 1998, h.1.
baik secara langsung melalui lisan maupun secara tidak langsung melalui media”
11
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain ikut berpartisipasi atau bertindak sesuai
dengan tujuan, harapan dan isi pesan yang disampaikan. Jadi, diantara orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi harus memiliki kesamaan makna atau arti
pada lambang-lambangyang digunakan untuk berkomunikasi, dan harus bersama- sama mengetahui hal-hal yang dikomunikasikan.
Sedangkan kata organisasi dalam bahasa Indonesia atau organization dalam bahasa Inggris dan dari bahasa latin organizare yang artinya to form as or
into a whole consisting of interdependent or coordinated parts membentuk
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian- bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi. Secara harfiah organisasi berarti panduan dari bagian-bagian yang
satu dengan yang lain saling tergantung.
12
Menurut Dr. Veithzal Rivai, M.B.A dalam bukunya Kepemimpinan dan perilaku Organisasi yang dimaksud organisasi
adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi
merupakan suatu unit yang terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran.
13
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia organisasi adalah kesatuan susunan dsb yang
11
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, Cet. Ke-4, h.3-4
12
Soleh Soemirat, Komunikasi Organisasional, Jakarta : Universitas Terbuka, 2000, h. 1.4
13
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada , 2004, h. 188
terdiri atas bagian-bagian orang dsb dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu, kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.
14
Secara sederhana komunikasi organisasi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Namun beberapa ahli mendefinisikan
komunikasi organisasi sebagai berikut : • Redding dan Sanborn
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang
termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari
atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang
sama level atau tingkatnya dalam organisasi, menulis dan komunikasi evaluasi program.
15
• Katz dan Kahn Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi
dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.
16
14
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.803.
15
Dr. Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta : Sinar Grafika offset, 1989, h. 65-66.
16
Ibid, h.65-66
• Zelko dan Dance Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu
sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
17
• Thayer Thayer menggunakan tiga sistem komunikasi dalam organisasi, yaitu :
a. Berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-
tugas atau beroperasinya organisasi. b.
Berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan-aturan dan petunjuk.
c. Berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi.
18
• Greenbaunm Greenbaunm mengatakan bahwa komunikasi organisasi termasuk arus
komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali
sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas.
19
• R.Wayne Pace dan Don F. Faules R.Wayne Pace dan Don F. Faules 1998 mengklasifikasikan komunikasi
organisasi menjadi dua, yaitu definisi fungsional dan definisi interpretative. Definisi fungsional komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan
17
Ibid, h.65-66
18
Ibid, h.65-66
19
Ibid , h.65-66
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan-hubungan hierarki antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Sedangkan devisi interpretative komunikasi organisasi
cenderung menekankan pada kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam suatu batas organisasional organization boundary.
20
Dari berbagai definisi komunikasi organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang mencakup dalam bidang ini adalah komunikasi internal, komunikasi eksternal, hubungan persatuan pengelola,
komunikasi ke bawah atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi ke atas atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau
komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi, menulis dan komunikasi evaluasi program. Karena dengan adanya komunikasi ke bawah, ke
atas, dan horizontal, koordinasi pekerjaan dapat berjalan lancar dan tujuan organisasi bisa dicapai.
2. Macam-macam Pola Komunikasi Organisasi
Meskipun organisasi formal amat mengandalkan proses berurutan umum untuk menghimpun dan menyebarkan informasi. Pola khusus aliran informasi
berkembang dari kontak antarpersona dan cara-cara rutin pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi
internal dan eksternal. Betapa pentingnya komunikasi internal dalam membina
20
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek, Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2008, h. 5.
manusia di dalam organisasi dimana masing-masing individu anggota organisasi memiliki berbagai kepentingan, tetapi menjadi satu kesatuan dengan adanya
kepentingan bersama. Menurut Drs. Soleh Soemirat, M.S. dalam bukunya Komunikasi Organisasional
bentuk atau pola komunikasi organisasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan mereka
dalam suatu perusahaan atau jawatan tersebut, lengkap dengan strukturnya yang khas organisasi dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam
suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung operasi dan manajemen Brennan, dalam Effendy, 1984:155.
21
1. Pola Komunikasi Formal
Pola komunikasi formal adalah Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hirarki resmi suatu organisasi atau oleh fungsi pekerjaan
maka pesan itu menurut jaringan komunikasi formal. a.
Komunikasi Vertikal 1
Komunikasi ke bawah Downward Communication Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi
mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritasi lebih rendah atau dari para atasan kepada bawahannya.
Komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya
berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum.
21
Soleh Soemirat, M.S., Komunikasi Organisasional, Jakarta : Universitas Terbuka, 2000, h. 4.2
Untuk menyampaikan informasi kepada bawahan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Pace 1989 mengemukakan empat klasifikasi metode, yaitu :
metode lisan, tulisan, gambar dan campuran.
22
Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan Katz Kahn, 1966 :
1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi
4. Informasi mengenai kinerja pegawai
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas sense of mission.
Para pegawai di seluruh tingkat dalam organisasi merasa perlu diberi informasi. Manajemen puncak hidup dalam dunia informasi. Kualitas dan
kuantitas informasi harus tinggi agar dapat membuat keputusan yang bermanfaat dan cermat. Manajemen puncak harus memiliki informasi dari semua unit dalam
organisasi, dan harus memperoleh informasi untuk semua unit. Aliran informasi dan manajemen puncak yang turun ke tingkat operatif merupakan aktivitas yang
berkesinambungan dan sulit. Pemilihan cara menyediakan informasi yang mencakup tidak hanya pengeluaran sumber daya langsung Moneter tetapi juga
sumber daya psikis dan emosional.
23
2 Komunikasi ke Atas Upward Communication
Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah bawahan ke tingkat yang lebih tinggi
22
Ibid, h.114
23
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, h. 184-186
penyelia. Semua pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali mungkin mereka yang menduduki posisi puncak, mungkin berkomunikasi ke atas yaitu, setiap
bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau otoritasnya lebih tinggi. Suatu permohonan atau komentar yang diarah kepada individu yang otoritasnya lebih
besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi ke atas. Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan:
1. Aliran informasi ke atas memberikan informasi berharga untuk pembuatan
keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya Sharma, 1979.
2. Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan
mereka siap menerima apa yang dikatakan kepada mereka Planty Machaver, 1952.
3. Komunikasi ke atas memungkinkan, bahkan mendorong omelan dan keluh
kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi sebenarnya Conboy,
1976. 4.
Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk
mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran mengenai operasi organisasi Planty Machaver, 1952.
5. Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah
bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah Planty Machaver, 1952.
6. Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan
mereka dan dengan organisasi tersebut Harriman, 1974
24
b. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya atau yang sama tingkat kedudukannya.
Tujuan Komunikasi horizontal adalah : a
Untuk koordinasi penugasan pekerjaan b
Untuk berbagi informasi
24
Ibid, h. 195
c Untuk pemecahan masalah
d Untuk menjamin persamaan pengertian
25
Bagan 01 Komunikasi Vertikal komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah dan Komunikasi Horizontal
2. Pola Komunikasi Informal
Pola Komunikasi informal adalah bila karyawan berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisinya dalam organisasi, maka pengarahan
arus informasi bersifat pribadi. Informasi ini mengalir ke atas, kebawah atau secara horizontal tanpa memperhatikan hubungan posisi, kalaupun ada mungkin
sedikit. Karena komunikasi informal ini muncul dari interaksi di antara orang-
25
Soleh Soemirat, Komunikasi Organisasional, Jakarta : Universitas Terbuka, 2000, h.4.7
orang dan mengalir keseluruh organisasi dengan arah yang tanpa dapat diduga. Komunikasi ini lebih dikenal dengan desas-desus grapevine atau kabar angin.
26
Dalam istilah komunikasi, grapevine digambarkan sebagai “metode penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh
melalui saluran biasa” Stein, 1967, h. 616. Komunikasi informal cenderung mengandung laporan rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak
mengalir melalui saluran perusaan yang formal. Informasi yang diperoleh melalui grapevine
lebih memerhatikan apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Paling tidak sumbernya
terlihat rahasia meskipun informasi itu sendiri bukan rahasia.
27
B. Media Komunikasi