TUJUAN DAN SASARAN PERANCANGAN . LINGKUP BATASAN

11

I.2 TUJUAN DAN SASARAN PERANCANGAN

Menciptakan wadah yang dapat menampung berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam perlombaan balap sepeda baik event nasional seperti PON, PORDASU maupun event internasional seperti SEA GAMES, ASIAN GAMES, dll. Dengan adanya velodrome ini akan membuat atlit-atlit daerah Sumatera utara dapat berkembang khususnya atlit balap sepeda dan Sumatera Utara siap dengan event-event olahraga yang lain. Hal ini tentu berbanding lurus dengan penigkatan prestasi para atlit balap sepeda Indonesia umumya, Sumatera Utara khususnya.

I.3 .

PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan timbul yang berkaitan dengan kasus proyek ini adalah: - Bagaimana menciptakan suatu sarana olahraga khususnya sarana sirkuit balap sepeda yang nyaman dan dengan standar internasional. - Menentukan kebutuhan ruang dan besarannya yang dapat menampung semua aktivitas yang ada sesuai dengan fungsinya - Bagaimana mewadahi beberapa kegitan pendukung lain yang memungkinkan untuk dilakukan di satu velodrome Arena Balap Sepeda. - Bagaimana menciptakan ruang luar dan ruang dalam yang nyaman untuk atlit maupun para penonton. - Merancang suatu bangunan dengan menggunakan konsep struktur dan konsep utilitas yang sesuai dengan kondisi tapak dan lingkungan fisik yang ada.

I.4. LINGKUP BATASAN

Lingkup perancangan yang akan dibahas dari kasus Medan Cycling Arena ini adalah seluruh aspek fisik dan perancangan kasus proyek bangunan, yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, pembentukan ruang dan arus sirkulasi dalam dan luar bangunan pada lokasi tapak perancangan. Universitas Sumatera Utara 12 Batasan proyek ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan desain dan perancangan sebuah tempat yang dapat memfasilitasi kegiatan yang berhubungan dengan balap sepeda serta kegiatan lain yang memungkinkan menggunakan arena ini. Penyelesaian permasalahan dibatasi pada : • Perancangan yang dilakukan adalah Arena Balap Sepeda Indoor yang dapat menampung 3000 penonton dan fasilitas pendukung yang lainnya. • Perancangan struktur bentang lebar dilakukan pada prinsip struktur yang dianggap layak konstruksi. • Perancangan sirkulasi luar dan dalam bangunan menjadi salah satu prioritas. • Perancangan bangunan sesuai standar internasional.

1.5. PENDEKATAN