Instrumen Penelitian Pengumpulan Data

4.3 Informed Consent Responden bersedia menandatangani lembar persetujuan setelah responden memahami tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan harapan peneliti terhadap responden yang telah dijelaskan oleh peneliti. Responden yang tidak bersedia berhak untuk menolak. 4.4 Confidentiality Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dan data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. 4.5 Protection from discomfort Penelitian ini tidak memiliki resiko yang besar. Responden bebas dari rasa sakit baik secara fisik maupun tekanan psikologis.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berat badan klien, format pelaksanaan terapi perilaku kognitif dan kuisioner untuk data demografi. Lembar observasi berat badan klien diisi dengan hasil pengukuran berat badan klien 6 kali sebelum dan sesudah hemodialisa pada kedua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kuisioner data demografi meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, lama menjalani hemodialisa dan jadwal hemodialisa perminggu. Format pelaksanaan terapi perilaku kognitif dari Sagawa 2001. Universitas Sumatera Utara

6. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU. b. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ke tempat penelitian RSUP Haji Adam Malik Medan. c. Setelah mendapat izin dari RSUP Haji Adam Malik Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. d. Menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat dan proses pelaksanaan penelitian. e. Calon responden yang bersedia, diminta untuk menandatangani informed consent surat persetujuan. f. Responden diminta untuk mengisi kuisioner data demografi. Selama pengisian kuisioner, responden diberi kesempatan untuk bertanya pada peneliti bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. g. Peneliti membagi responden menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. h. Sesaat setelah kelompok intervensi selesai menjalani hemodialisa, peneliti langsung berdiskusi bersama responden. Peneliti menjelaskan apa yang dimaksud peneliti sesuai dengan yang tertulis dalam format pelaksanaan terapi perilaku kognitif. i. Di setiap antar sesi hemodialisa, responden kelompok intervensi diminta untuk mengalihkan rasa haus sesuai dengan teknik terapi perilaku kognitif Universitas Sumatera Utara yang sudah dijelaskan peneliti dan tertulis dalam format pelaksanaan terapi perilaku kognitif. j. Peneliti mengukur badan kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan sesudah hemodialisa selama 6 sesi antar hemodialisa selama pemberian tindakan terapi perilaku kognitif pada kelompok intervensi dan mencatatnya pada lembar observasi berat badan pasien hemodialisa. k. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa.

7. Analisa Data