Langkah-langkah Berdakwah Kegiatan Jamaah Tabligh Dan Hasil-hasilnya.

1. Menyatakan wajib taqlid berikut kewajibannya, sebab syarat-syarat ijtihad yang disyaratkan ulama salaf tidak terdapat pada ulama-ulama dewasa ini. 2. Jama’ah yakin bahwa tasawuf merupakan jalan untuk memperoleh ketergantungan ikatan hubungan dan halawatul iman. Ini merupakan kriteria yang disyaratkan bagi jamaah. 3. Mereka tidak diizinkan keluar dari Ushulus Sittah yang telah digariskan oleh Syekh Muhammad Ilyas. Keluar dari hal itu berarti keluar dari khittah Jamaah. 4. Mereka melarang anggotanya yang ingin menperluas cakrawala ilmu dan belajar filsafat yang berkembang dalam masyarakat sekelilingnya. 5. Mereka memisahkan antara agama dan politik. Anggota Jamaah tidak punya hak untuk ikut membahas masalah politik ataupun campur tangan masalah pemerintahan Hukum dan Kekuasaan. 28 Akan tetapi setelah jamaah kembali ke masyarakat, dari perjalanan khuruj, mereka diharuskan bisa menyesuaikan, dalam arti harus mengetahui ilmu-ilmu politik sebagai pegangan. Para jamaah jangan sampai terjun ke politik praktis. 29 Setelah diadakan penjelasan tentang prinsip-prinsip ajaran Jamaah, kemudian Jamaah mengadakan musyawarah untuk merencanakan program- program berikutnya. Secara- umum program Jamaah dalam melakukan aktifitas dakwah setelah mereka sampai ketempat tujuan, sebagai berikut : 28 Membentuk Jama’atul Muslimin, h. 260 29 H. Nehru. H. Landa, Staf Ahli Syuro, Wawancara Pribadi, Makasar 17 September 2010. 1. Tugas bayan, yaitu memberikan penerangan tentang ajaran-ajaran agama yang dikondisikan kepada peningkatan iman dan amal sholeh. 2. Talim adalah pembagian tugas kepada setiap anggota jamaah dalam setiap musyawarah. Tugas tersebut meliputi talim dua setengah jam dan talim bada sholat Dzuhur dan Ashar, dengan menggunakan kitab- kitab yang sudah ditentukan, seperti : a. Fadhilah sholat. b. Fadhilah Zikir. c. Fadhilah Hajl. d. Fadhilah Hadits. e. Fadilah ilmu. f. Kisah-kisah para sahabat. 3. Tugas Khidmat, ialah menyediakan konsumsi kepada para anggota Jamaah setiap hari. 4. Tugas Pembagian Kelompok, yaitu tugas yang paling pokok dalam mengadakan rihlah fisabilillah, yaitu untuk mengajak manusia menghidupkan kembali mesjid-mesjid yang kosong untuk berjamaah. 5. Tata tertib sehari-hari, ialah merupakan amalan yang rutinitas dikerjakan bagi jamaah. Yaitu membaca doa setiap. Akan melakukan pekerjaan. Seperti doa mau tidur, mau makan, mau ke wc dan lain sebagainya. Dalam setiap melakukan pekerjaan ada yang menjelaskan tentang tata tertib tersebut.

2. Sasaran Dakwah Jamaah Tabligh.

Didalam Jamaah Tabligh ada dua prosedur untuk mencapai sasaran Dakwah. a. Dengan memberi nasehat dan bimbingan Untuk merealisasikan sasaran ini mereka mengadakan di Mesjid-mesjid tertentu milik Jamaah. Lalu mereka menawarkan kepada hadirin mengikuti rombongan. Dicatat nama peserta dan pemimpinnya untuk batas waktu tertentu. b. Dengan mengadakan perjalanan dakwah. Setelah data orang-orang mengikuti bimbingan terkumpul semua, mereka kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok untuk ditugaskan ketempat- tempat yang belum didatangi sebelumnya. Tugas semacam ini disebut sebagai tugas rihlah. Apabila pembagian tugas ketempat-tempat rihlah telah sesuai dengan kelompok yang ada, maka kelompok itu diangkat seorang Amir. Kelompok ini disebut Qafilah al-Tabligi. Mereka berdakwah ketempat yang telah ditentukan, langsung menuju masjid diwilayah tersebut. Para anggotanya juga mempersiapkan peralatan kebutuhan sehari-hari. 30

3. Hasil yang dicapai.

Secara riil hasil yang dicapai dalam segala aktifitas dakwah Jamaah Tabligh setelah penulis mengikuti dan mengamati secara cermat adalah sebagai berikut : 30 Membentuk Jama’atul Muslimin, h. 268 1. Terbinanya dan terbentuknya akhlaqul karimah. 2. Sadarnya masyarakat untuk memakmurkan mesjid. 3. Adanya saling hormat menghormati dan tolong-menolong, sesama Muslim. 4. Dalam setiap dakwah selalu mendapat petunjuk dari Allah swt., bagi anggota baru untuk ikut berdakwah dengan mengorbankan harta dan jiwanya.