PENELITIAN PENUTUP Telaah hadis-hadis yang digunakan sebagai hujjah Jama'ah Tabligh Masjid Jami' Kebon Jeruk Jakarta Barat

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. untuk disampaikan kepada ummat seluruh alam. Pedoman dasar Islam ialah al- Qur’an dan Hadis. Al-Qur’an sebagai dasar yang pertama untuk mengatur mekanisme kehidupan manusia, sedangkan Hadis sebagai dasar kedua merupakan interpretasi maksud al- Qur’an yang ditutur, diperbuat, ditaqrir dan di tinggalkan oleh Rasulullah saw. Hadis sunnah merupakan sumber dasar ajaran dan pedoman hidup yang harus diikuti oleh segenap ummat Islam. Karena ia merupakan salah satu pokok syari’at, yakni sebagai sumber syari’at Islam yang kedua setelah al-Qur’an. Ummat Islam diharuskan mengikuti dan menaati Allah swt dan Rasul-Nya. 1 Kedudukan hadis dalam Islam adalah merupakan sumber ajaran dan sumber hukum Islam, sebagaimana halnya al- Qur’an al-Karim. Oleh karenanya untuk memahami ajaran dan hukum Islam, pengetahuan dan pemahaman terhadap hadis merupakan suatu kemestian. Melihat kedudukan hadis yang sangat penting itu, maka setiap ummat Islam harus mempelajari hadis dan mendalami ilmu-ilmunya, agar dapat mengetahui dan memahami hal ihwal hadis secara maksimal untuk pengalaman syari’at Islam, untuk melakukan istinbath hukum dan agar mengetahui 1 Endang Soetari, Ilmu Hadis : Kajian Riwayah dan Dirosah, Bandung : Mimbar Pustaka, 2005, Cet ke 4 h. 16 problematikanya, sehingga diharapkan mampu meletakkan hadis pada proporsi yang sebenarnya. Jika seluruhnya, hadis itu bukan merupakan hujjah dan tidak pula merupakan penjelas atas al- Qur’an sudah tentu tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut. Semakin diteliti hadis terhadap al- Qur’an, dapat berupa menetapkan dan mengkokohkan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam al- Qur’an, atau berupa penjelas bagi al- Qur’an., menafsirkan serta memperincinya atau juga menetapkan suatu hukum yang terdapat dalam al- Qur’an. 2 Dengan demikian lahirlah berbagai macam mazhab dan aliran, yang bersifat rasio sampai yang bersifat intuitif. Dalam skripsi Jama’ah Tabligh ini, penulis mengkaji hadis-hadis yang digunakan sebagai hujjah Jama’ah Tabligh. Dalam perkembangan selanjutnya terjadi perubahan-perubahan dalam berbagai bidang pemikiran dan keilmuan yang identik ajarannya. Diantara sebagian umat Islam di Indonesia, hingga saat ini masih kurang mengamalkannya sebagaimana yang terjadi dahulu adalah mereka yang disebut dengan Jama’ah Tabligh, jama’ah yang selalu hidupnya ingin mengajak muslim lainnya untuk menghidupkan kembali sunnah-sunnah Rasul yang kian hilang terhempas zaman. Maka sesuai dengan tujuan mereka hidupkan dan sosialisasikan b aik dikalangan Jama’ah Tabligh sendiri ataupun di luar Jama’ah Tabligh. Hal ini kemudian menjadi fenomena yang mengagumkan bagi sebagian umat Islam karena masih adanya sekelompok orang yang sekuat tenaga dan sebisa 2 Kamal Muchtar, dkk, Ushul Figh, Yogyakarta : PT. Dana Bakti Wakaf, : 1995, h. 93