Arnita Abdianti Lubis : Penutupan Akar Gigi Yang Tersingkap Akibat Resesi Gingiva Dengan Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel, 2007.
USU Repository © 2009
2.1 Prosedur Kerja Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel
Prosedur teknik cangkok jaringan ikat subepitel pertama kali dikenalkan oleh Burton Langer dan Laurent Langer yang lebih dikenal dengan teknik Langer dan
Langer, serta terdapat pula beberapa teknik-teknik modifikasi lainnya.
9
2.1.1 Teknik Langer dan Langer
Langer dan Calagna adalah orang yang pertama mengusulkan cangkok subepitel untuk ridge augmentation peninggian linggir alveolaris yang
dikombinasikan dengan cangkok jaringan ikat, teknik ini mirip dengan cangkok gingiva bebas dan flep pedikel. Cangkok jaringan ikat subepitel ini memberikan
keuntungan dimana suplai darah yang baik dari jaringan ikat diatas permukaan flep. Langer dan Langer kemudian memodifikasi teknik tersebut untuk menutup akar gigi
yang tersingkap, terutama digunakan pada daerah dengan resesi yang multipel, seperti di maksila dimana perawatan resesi sulit untuk dilakukan. Teknik cangkok jaringan
ikat subepitel dengan melakukan insisi yang minimal pada bagian palatal sehingga meninggalkan luka yang kecil pasca bedah. Teknik ini di desain khusus untuk resesi
gingiva yang multipel didaerah maksila.
9
Indikasi cangkok jaringan ikat subepitel adalah : •
Daerah donor yang inadekuat untuk horizontal sliding flep. •
Resesi gingiva yang luas melibatkan beberapa gigi multipel dan terisolasi. •
Kombinasi akar yang tersingkap multipel dimana gingiva cekat yang minimal. •
Resesi yang berdekatan dengan daerah edentulus yang juga mendekati peninggian linggir alveolaris.
Arnita Abdianti Lubis : Penutupan Akar Gigi Yang Tersingkap Akibat Resesi Gingiva Dengan Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel, 2007.
USU Repository © 2009
Tahapan prosedur teknik ini adalah sebagai berikut :
9
1. Anastesi. 2. Penyiapan daerah resipien.
Flep ketebalan sebagian dibuat dengan dua insisi vertikal ditempatkan sekurang-kurangnya setengah sampai satu gigi seluas mesiodistal dari daerah gingiva
yang mengalami resesi. Tepi koronal flep pertama diinsisi sulkular horizontal, papila interproksimal sebelah kiri utuh. Pada pembedahan flep ketebalan sebagian ini akan
meninggalkan jaringan ikat diatas tulang dan atau permukaan akar. Perawatan harus dilakukan untuk memperpanjang flep sampai kelipatan mukobukal tanpa
menimbulkan perforasi yang dapat berakibat serius bagi suplai darah. 3. Penyiapan daerah donor.
Pada sisi donor pembedahan dilakukan di palatum, dengan membuat insisi pertama, yaitu insisi horizontal dibagian aproksimal seluas 5-6 mm dari tepi gingiva
gigi rahang atas, dilanjutkan pada daerah apikal dengan insisi bevel terbalik terhadap tulang alveolar. Insisi paralel horizontal yang kedua dibuat 1,5-2 mm dibagian
koronal sampai insisi pertama dilanjutkan ke apikal sampai pertemuan dasar insisi original. Insisi vertikal dapat dibuat diatas insisi kedua horizontal tersebut dimana
pemotongan jauh dari cangkok jaringan ikat dan dapat membentuk penutupan luka. Jaringan ikat dan epitelium diantara dua insisi horizontal di eksisi dan semua jaringan
adiposa lemak disingkirkan. Bagian epitel yang melekat pada cangkok tidak disingkirkan dan akan dipakai untuk menutupi akar gigi yang tersingkap. Hal ini akan
menghasilkan perlekatan yang baik antara akar dengan epitel yang ada. Flep pada
Arnita Abdianti Lubis : Penutupan Akar Gigi Yang Tersingkap Akibat Resesi Gingiva Dengan Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel, 2007.
USU Repository © 2009
palatum dikembalikan sampai keposisi semula dengan segera setelah pemberian jaringan donor dan dilakukan penjahitan, hal ini untuk mengurangi ketebalan blood
clot yang dapat menyebabkan terjadinya nekrose pada jaringan. Teknik ini dapat dipermudah dengan menggunakan pisau khusus ”Harris double blade” yaitu sebuah
instrumen dengan dua mata pisau yang terpisah sejauh 1,5 mm. Keterbatasan dari instrumen pisau ganda ini adalah tidak fleksibelnya pisau pada daerah anatomis
seperti pada palatum dan jaringan yang tipis.
Gambar 1. Harris double blade. The Subepithelial connective tissue graft: Part 1 Patient selection and surgical techniques. http;www.Thejcdp.comissue021sedon.pdf
8 Oktober 2006
4. Penempatan cangkok jaringan ikat pada daerah resipien. Epitel dan cangkok jaringan ikat ditempatkan di atas akar yang tersingkap dan
kemudian dijahit. Donor dari jaringan ikat dan epitel dijahit sampai ke bawah interproksimal jaringan ikat, dengan menggunakan benang 4-0 yang terbuat dari sutra
dan CE-2 atraumatic needle atau dengan chromic gut dan CE-2 atraumatic needle.
Arnita Abdianti Lubis : Penutupan Akar Gigi Yang Tersingkap Akibat Resesi Gingiva Dengan Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel, 2007.
USU Repository © 2009
Flep ketebalan sebagian diposisi ke koronal sedemikian rupa sehingga menutupi cangkok sebanyak mungkin dan dilakukan penjahitan pada daerah ini.
5. Penutupan cangkok jaringan ikat pada daerah resipien. Sisi resipien ditutup dengan pembalut periodontal dan pada hari ke tujuh
pembalut periodontal dibuka. Kepada pasien dijelaskan tentang perawatan pasca bedah. Teknik kontrol plak yang baik dijelaskan dan diajarkan kembali kepada
pasien. Selama fase penyembuhan dari cangkok ada kemungkinan terjadi penebalan dari gingiva namun hal ini akan berkurang seiring waktu, sehingga gingivoplasti
mungkin diperlukan untuk membentuk kembali ketebalan yang berlebihan dari gingiva.
A B
Gambar 2. Teknik Langer dan Langer A Desain flep B gambaran klinik. The Subepithelial connective tissue graft : Part 1. Patient selection and surgical techniques.
http: www.Thejcdp.com issue021sedon. pdf 8 Oktober 2006.
2.1.2 Teknik-Teknik Modifikasi